Anda di halaman 1dari 12

BAB 11

Wiraswasta dan Wirausaha

1. Pengertian wiraswasta
Wiraswasta terdiri atas tiga kata yaitu wira, swa, dan sasta masing-masing berarti wira adalah
adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,pahlawan atau pendekar kemajuan,
dan memiliki keanggungan watak; swa artinya sendiri dan sta artinya sendiri. Sedangkan saudagar
terdiri dari dua suku kata sau berarti seribu dan dagar artinya akal. Saudagar berarti seribu akal.
Bertolak dari ukuran etimologis diatas maka wiraswasta berarti keberanian,keutamaan serta
keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang
ada pada diri sendiri (Wasti Soemanto,1984:43). Menurut prof DR Haryatati Subadio, pengertian
wiraswasta adalah manusia teladan yang berbudi luhur yaiyu manusia yang mampu berdiri atas
kemampuan sendiri, tidak saja dalam sektor swasta tapi juga ada dalam sector Negara. Sedangkan DR
Sudjoko menyatakan bahwa wiraswasta dalah mereka yang memiliki dan masih memiliki nilai-nilai
manusia perintis, pelopor dan pejuang kemerdekaan, pejuang kemajuan.
DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa wiraswasta adalah:
1) Memimpin usaha baik usaha kecil maupun usaha yang besar
2) Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3) Membawa usaha kea rah kemajuan, peluasan, perkembangan, melalui jalan
kepemimpinan ekonomi.
Ada 5 tipe pokok wiraswasta:
1) Wiraswasta sebagai orang vak di suatu bidang tertentu
2) Wiraswasta sebagai orang bisnis
3) Wiraswasta sebagai orang uang
4) Wiraswasta sebagai social engineer
5) Wiraswasta sebagai manejer
Untuk menjadi seorang wiraswasta sikap mental berani tetapi dengan perhitungan yang matang
yang sangat membantu keberhasilan. Perolehan pendidikan formal juga sagat membantu wiraswasta. 3
pokok nilai-nilai kepribadian wiraswasta
1) Sikaap mental wiraswasta
2) Kewaspadaan mental wiraswasta
3) Keahlian dan ketrampilan wiraswasta
Jadi seorang wiraswsta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha dalam
bidang ekonomi umumnya dan niaga, juga berwatak merdeka, lahir dan batin serta budi luhur. Dengan
demikian maka seorang wiraswasta tidak akan menjadi seorang economic animal.
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun darutnya,
tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluardari kesulitan yang
dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi social. Dalam keadaan yang biasa
manusia-manusia wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan
batin.
DR. suparman menyatakan cirri manusia wiraswasta sebagai berikut :
a) Merencanakan upanya dan menentukan program batas waktu untuk mencapainya
b) Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dangan imajinasi konstruktif
c) Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan
kompetensi untuk persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang posetif
d) Membiasakan diri bersikap mental posetif maju dan selalu bergairah dalam setiap
pekerjaan
e) Mempunyai daya penggerak diri yang menimbulkan inisiatif
f) Tahu mensyukuri dirinya, waktu dan mensyukuri lingkungannya
g) Bersedia membayar kemajuan
h) Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain
i) Membiasakan membangun disiplin diri
j) Selalu menarik pelajara dari kekeliruan, kesalaham dan pengalaman pahit
k) Memiliki kepemimpinan, dan kemampuan memperhitungkan resiko
l) Mereka berwatak maju dan cerdik
m) Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuan
n) Berkepribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul
o) Jujur, bertanggung jawab,ulet tekun dan terarah
p) Mempehatikan kesehatan diri
q) Menjauhkan diri dari sifat iri,dengki, rakus, dendam, takut disaingi, kwatir dan ragu-
ragu
r) Tunduk dan besyukur kepada TYME untuk mendapatkan ridhonya
2. Pengertian wirausaha
Perkembangan teori dan istilah entrepreuner dalah sebagai berikut:
1) Asal kata entrepreuner dari bahasa prancis berarti between taker atau go-between
2) Abad pertengahan: berarti actor atau orang yang bertanggungjawab dalam proyek produksi
besar
3) Abad 17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam mengadakan
kontrak pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan fixed price
4) Tahun 1975, Richard cantilon menyatakan entrepreuner sebagai orang yang menanggung
resiko yang berbeda dengan orang member modal
5) Tahun 1797 Bedau menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko, yang
merencenakan, supervise, mengorganasasi dan memiliki
6) Tahun 1803 Jean Babtis Say menyatakan adanya pemisahan antara keuntungan untuk
entrepreuner dan keuntungan untuk pemilik modal
7) Tahun 1876, francis walker, membedakan antara orang menyediakan modal dan menerima
bunga, dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha
8) Tahun 1934: Joseph Scumpter, seorang enterpreuner adalah seorang inovator dan
mengembangkan teknologi
9) Tahun 1964, David McLelland, entrepreuner adalah seorang yang mampu memanfaatkan
peluang
10) Tahun 1975, Albert Shapero, seorang yang memiliki inisiatif, mengoraganisir mekanis
social dan ekonomi , dan menerima resiko kegagalan
11) Tahun 1983 gifford Pinchot entrepreuner adalah seorang wirausaha dari dalam organisasi
yang sudah ada atau organisasi yang sedang berjalan
Dalam defenisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebaut. Sedangkan proses
kewirausahaan meleputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan
menciptakan suatu organisasi. Peter Druker berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko mereka mencari
peluang. Menurut penulis terdapat perbedaan focus antara kedua istilah wirausaha dan wiraswasta. Wirausaha
lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan sedangkan
wiraswasta lebih focus pada objek, dan usaha mandiri.
Perbedaan-perbedaan pendapat apa yang disebut entrepreuner
a) Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung resiko
b) Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan
c) Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
d) Ada yang mengartikan sebagai orang yang mencipta barang baru
Di Amerika istilah entrepreuner memberikan gambaran atau image yang berbeda-beda.
a) Mengambil resiko
b) Berani mengahadapi ketidakpastian
c) Membuat rencana kegiatan baru
d) Semangat kebangsaan melakukan kebaktian dalam tugas
e) Meniptakan kegiataan usaha dan kegiatan industry yang sebelumnya tidak ada

Bagi Schumpeter seorang entrepreuner tidak selalu orang pedagang atau seorang manejer ia adalah orang
yang unik yang berpembawaan pengambil resiko dan yang memperkenalkan produk-produk inovative dan
teknolog baru ke dalam perekonomian.Schumpeter membedakan dengan tegas antara proses invention dengan
inovative yang dapat merasakan potensi invention baru dan dan memanfaatkannya.Setelah pengenalan
innovation yang berhasil dari entrepreuner,maka pengusaha-pengusaha lain mengikutinya dan produk atau
teknologi baru itu tersebar dalam kehidupan ekonomi.
Entrepreuner dan fungsinya yang unik sebagai penanggung resiko,pertama kali dikemukakan pada awal
abad 18 oleh Richard Cantillon,seorang irlandia yang berdiam di perancis, yang mengutarakan dalam
bukunya,Essai sur la Nature du Commerceen General di tahun 1755 dengan istilah;entrepreuner.Oleh karena
itu,entrepreuner dinyatakan memiliki fungsi pokok yang unik;penanggung resiko tanpa jaminan.Jadi
entrepreuner mengerjakan sebuah proyek dan penanggung resiko dalam pelaksanaannya,terutama dalam resiko
keuangan.
Beberapa tahun kemudian,Jean Baptist Say menggambarkan fungsi entrepreuner dalam arti yang lebih
luas,menekankan pada fungsi penggabungan dari faktor-faktor produksi dan perlengkapan manejemen yang
kontinyu dan selain itu, juga sebagai penanggung resiko.David Mc Chelland dalam bukunya The Achieving
Society,mengungkapkan bahwa dorongan ,untuk mencapai keberhasilan merupakan motif yang penting
sekali,bukan saja untuk menentukan keberhasilan seseorang namun juga keberhasilan suatu bangsa dalam
melaksanakan pembangunan.
Mc Chelland dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa berhasil tidaknya suatu bangsa
melaksanakan pembangunan tergantungnya kepada jumlah penduduknya yang mempunyai motif untuk
berhasil.Sehubungan dengan changes of behavior ini maka David Mc Chelland berkata;Ada tiga sifat yang baku
yang ada di dalam diri setiap manusia, yaitu ;need of power, need of affilation,dan need of achievement. Pada
negara-negara yang sedang berkembang, maka kehausan akan kekuasaan adalah yang paling menonjol..
Pandangan berwirausaha, sekarang tampaknya lebih maju dan memasuki sektor pemerintahan.Para pejabat
dengan segala aparatnya harus bertindak sebagai wirausaha,memperhatikan aspek-aspek ekonomis,untung/rugi
dalam menjalankan,mengelolah assets negara.Wirausaha pemerintah,dibahas panjang lebar oleh David Osborne
dan Ted Geabler dalam buku berjudul Reinventing Government,diterjemahkan Mewirausahakan
Birokrasi.Wirausaha pemerintah ini berpihak pada pengertian wirausaha yang dikemukan oleh Jean B. Say;
sekitar tahun 1800 wirausaha adalah memindahkan berbagai sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan
produktivitas rendah ke wilayah dengan produktivitas lebih tinggi dan hasil yang lebih besar.
Dengan kata lain,seorang wirausahawan menggunakan sumber daya dengan cara baru untuk
memaksimalkan produktivitas dan efektifitas. Peter Drucker menyatakan bahwa setiap orang bisa menjadi
wirausahawan, asal organisasinya menunjang dan kondusif untuk mendorong kewirausahawan.Sebaliknya
setiap wirausahawan bisa menjadi birokrat sejati,apabila organisasinya di susun dalam alam birokrasi yang
menghalangi munculnya inisiatif, kreativitas dan sebagainya.
Menurut Orsborne tahun 1980-an muncul pertanyaan di majalah Time Sudah matikah pemerintah
tahun 1990-andi jawab Ya oleh kebanyakan orang Amerika.Memang pada waktu itu,dunia persekolahan
Amerika sangat buruk layanannya dan mutunya, pemeliharaan kesehatan sama saja.Dengan munculnya
perubahan mendasar dari sentralisasi ke otonomi daerah diharapkan akan berpengaruh banyak terhadap
pembentukan wirausaha pemerintahan,tapi tampaknya ada daerah yang cukup responsive mengubah cara-cara
birokrasi pemerintahannya namun ada juga yang lambat,bahkan lebih parah.
Pemerintah wirausaha akan mendekatkan diri pada pelanggan.Oleh sebab itu,pemerintah ini harus
memiliki customer satisfaction intelligent,mencoba menyelidiki bagaimana layanan yang diberikan oleh
karyawan pemda kepada publik.Jika ada ketidakpuasan yang di alami konsumen,harus segera
direspon.Pemerintah wirausaha yang berorientasi pada pelanggan akan mendorong karyawan bertanggungjawab
dan berperilaku yang fokus terhadap kepuasan pelanggan,berusaha mendepolitisasi,tidak melibatkan pandangan
politik tertentu dalam memberikan layanan.
Menurut Osborne,polisi California,mengontrak sebuah motel murah,kemudian menyewakannya kepada
para pengemudi yang mabuk menjadi tahanan dan harus membayar motel tersebut dengan tarif
mahal.Pemerintah wirausaha akan membentuk pemerintah desentralisasi,bukan sentralisasi,bekerja dengan
menetapkan visi dan misi yang akan menjadi pedoman oleh seluruh karyawan.Sebagai kesimpulan akhir
pemerintah wirausaha berusaha meninggalkan cara-cara lama yang mengutamakan birokrasi,para pegawai dan
manajer harus bersifat inovatif,imajinatif ,kreatif,membatasi resiko,efisien,dan berorientasi langganan.
Dari pengamatan perilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu;
1.Wirausaha yang memiliki inisiatif
2.Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3.Yang menerima resiko atau kegagalan
Bagi ahli ekonomi seorang enterpreuner adalah orang yang mengkombinasikan resources,tenaga
kerja,material dan peralatan lainnya unyuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga
orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan,inovasi,dan perbaikan produksi lainnya. Bagi seorang ahli
psychologist seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan ,suka
mengadakan eksprimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. Bagi seorang
businessman atau wirausaha adalah ancaman,persaing baru atau juga bisa seorang partner,pemabok,konsumen
atau seorang yang bisa diajak kerjasama.
Bab 111
Wanita Wirausaha
1. Dorongan R.A Kartini
Di ungkapkan oleh DR. Suparman Sumahawijaya sesunggunya ibu Kartini telah merintis pendidikan
mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahun. Karya tulis ibu kartini tidak hanya sumber inspirasi bagi
wanita-wanita negri belanda tetapi merupakan sumber inspirasi bagi jutaan wanita seluruh dunia, terutama
Prancis, Belgia dan bahkan Amerika sejak 1921
Sekarang ini sudah banyak kemajuan kita lihat dari berbagai bidang. Wanita-wanita Indonsia sudah
mampu memasuki wilaya kerja seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, perhubungan
darat, laut dan udara. Kita jumpai pula wanuta di bidang bisnis yang lebih dikenal sdengan sebutan wanita
pengusaha, wanita yang berwirausaha. Mereka mendirikan asosiasi yaitu ikatan pengusaha Indonesia.
2. Skalah mengukur minat wirausaha

Skalah mengkur diri sendiri dengan cara melingkari salah satu angka yang sesuai dengan pribadi anda.
Arti dari masing-masing angka ialah :

5 = sangat kuat
4 = kuat
3 = sedang
2 = lemah
1 = lemah sekali
Pada umumnya orang terdorong membuka usaha sendiri karena faktor berikut :
Membuka kesempatan untuk memperole keuntungan
Memenuhi minat dan keinginan pribadi
Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
Adanya kebebasan dalam manejemen
3. Faktor faktor yang menunjang dan menghambat wanita wirausaha
Ada beberapa faktor yang menunjang berkembangnya wanita karir dalam bidang wirausaha yaitu :
a. Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cepatpandai mengantisipasi masa depan, menjaga
keharmonisan, kerja sama dalam rumah tangga, dapat di terapkan dal kehidupan manusia
b. Mendidik anggota keluarga agar berhasil di kemudian hari, dapat dikembangkan dalam personel
manejemen perusahaan
c. Faktor adat istiadat,
d. Lingkungan kebutahan
e. Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendirong perkembangan wanita karir, menjadi pegawai,
atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bisang usaha
Banyak kaum wanita dan kelompok minoritas terjun kedunia usaha kebanyakan dalam usaha smali
business. Alasan kaum wanita terjun ke small business ialah :
a. Entrepreuneurial idea 35%
b. Glass ceiling 25%
c. Bore in job 10%
d. Family event 5%
e. Born entrepreuner 4%
Karakterisik enterpreuner sebagai berikut
a. Mereka memiliki disiplin tinggi
b. Selalu awas terhadap tujuan yang hendak di capai
c. Selalu mendengarkan rasa intuisinya
d. Sopan pada orang lain
e. Mau belajar apa saja yang memudahkan ia mencapai tujuan
f. Mau belajar dari kesalahan
g. Selalu mencari peluang baru
h. Memiliki ambisi, berpikiran posetif
i. Senang menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang sebelumnya
Faktor faktor yang menghambat wanita wirausaha sebagai berikut :
1. Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyesui, tentu agak
menganggu jalannya bisnis
2. Faktor sosial budaya, adat istiadat
3. Faktor emosional yang dimiliki oleh wanita
4. Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan perusahaan
Sebab kegagalan business kecil
1. Kurang menguasai mannajemen
2. Kurang pengalaman dalam industry
3. Kekurangan modal
4. Perencanaan bisnis kurang matang
5. Kurang jelas, tidak realistic dalam menetapkan tujuan
6. Tidak berhasil menarik konsumen
7. Pertumbuhan tidak terkendali
8. Lokasi kurang cocok
9. Keuangan kurang control
5. Perbedaan wanita wirausaha dan pria wirausaha
Wanita pengusaha bertumbuh sangat pesat di Amerika, terutama di segmen bisnis kecil. Walaupun
antara pengusaha pria dan wanita pada umunya sama namun dalam beberapa hal ada perbedaan tingkat
motivasinya dalam membuka bisnis. Perbedaan perbedaan ini antara lain:
1. Wanita pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adaya frustasi
dalam pekerjaan.
2. Dalam hal permodalan bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal sedangkan
wanita pengusaha memperoleh sumbangan dari tabungan , harta pribadi dan dan pnjaman pribadi.
3. Mengenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha mempunya sifat toleransi dan fleksibel,
realistik dan kreatif antusias dan enerjik dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat
4. Usia memulai usaha pria rata-rata umur 25-35sedangkan wanita 35-45
5. Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya
6. Bentuk bisnis yang di bentuk oleh pria lebih banyak ragamnya akan tetapai pada wanita pengusaha
kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan, konsultan,dan public relations
Perbandingan wanita dan pria wirausaha di Indonesia dapat dilakukan penelitaian lebi lanjut. Penelitian
dapat difokuskan kea rah aspek-aspek besarnya usaha, sumber permodalan, motivasinya,
kekuatan,kelemehannya, pengaruh terhadap pembinaan keluarga, inovasinya dan sebagainya.
Bab 1V

Itrapreunership
1. Pengertian dan manfaat
Suasana perubahan yang lebih leluasa, ceria, bebas terkendali, membuka peluang bagi orang-orang
kreatif mengembangkan talenta kemampuan daya piker dan daya ciptaanya. Hirisch menyatakan
intrapreunership merupakan suatu metode yang mendorong serta memberika fasilitas, membuka kesempatan
bagi orang dalam organisasi untuk menciptakan, mengerjakan sesuatu yang berbeda, dari yang lain secara
baik dan bertanggungjawab.
2. Perbedaan perusahaan tradisional dengan intrapreunership
Pada perusahaan tradisional, pokok pokok aturan yang berlaku biasanya:
Harus mengikuti peraturan secara ketat, sesuai dengan yang telah di gariskan
Tidak boleh membuat inisiatif sendiri tapi tunggu in struksi atasan
Kondisi persyaratan ketat seperti ini sangat kondusif munculnya kreatifitas, flfleksibilitas, indipendensi dan
dan keberanian karyawan. Dalam itrapreunership kita jumpai suasana :
Karyawan bisa mengembangkanya visinya, tujuan dan kegiatannya
Ada pemberian hadiah untuk pemikiran dan kegiatan yang posetif seperti pengajuan usul,
eksperimen, pengembangan ide,dan tanggungjawab.
Ada perbedaan dalam falue norms yang berlaku. Dalam organisasi tradisional, organisasinya bersifat
hirarkis, prosuder standar, system pelapuran baku, dan garis lini dan bertanggungjawab, ada instruksi
wewenang, system control. Dalam budaya organasasi intrapreuner di jumpai situasi yang berbeda srtuktur
organisasi bersifat flat, mengembang kesamping, bukan keatas hirarkis, ada jaringan kerja, ada kelompok kerja,
ada mentor, hubungan dekat satu sama lain.
Tabel perbandingan antara tradisional managers, entrepreuners, dan intrapreuners
Sifat Tradisional manegers Entrepreuners Intrapreneurs
Motif utama Mengharapkan promosi Ada kebebasan, ada Ada kebebasan dan
dan hadiah, ada kantor, peluang berkreasi, dan peluang mengembangkan
kekuasan dan staf dapat uang bakat dan dan ada hadiah
dari perusahaan
Kegiatan Mendelegasiakan, dan Terlibat secara langsung Lebih banyak terlibat
banyak pengawasan ketimbang
mendelegasikan kepada
orang lain
Resiko Sangat hati- hati Lebih moderat dalam Bersifat moderat dalam
mengambil resiko mengambil resiko
Status Sangat memperhatikan Tidak peduli dengan Tidak terlalu
symbol status memperhatiakan status,
hanya ingin keleluasaan
Kesalahan dan kegagalan Berusaha menghindari Terbiasa dengan Mencoba untuk tidak
kesalahan kesalahan dan kegagalan membicarakan kesalahan
Latar belakan family Anggota keluarga bekerja Pengusaha small Pengusaha small
di perusahaan atau kantor business, professional, business, professional,
atau pertanian dan pertanian
Hubungan Ada hirarki Saling berhubungan Saling berhubungan
dalam ikatan hirarki
Sumber: Hisrich 1995:541
3. Lingkungan atau iklim organisasi yang mendorong itrapreunership
Untuk mendorong adanya intarpreunership maka di pelican suasana kepemimpinan yang menunjang
1. Adanya penerapan teknologi dalam organisasi yang dapat membangkitkan keberanian, dan
menunjang ide-ide baru yang dapat membangkitkan keberanian, dan menunjang ide ide baru
sehingga karyawan tidak jadi penakut
2. Terbuka peluang eksperimen, tidak takut pada kegiatan trial dan eror
3. Harus dikembangkan tim multidisplin
4. Spirit intrapreunership tidak berdasrkan pada perseorangan tapi atas dasar sukarela dan system
hadiah
5. Tidak ada ukuran atau parameter baku untuk suatu keberhasilan
6. Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan pengembangan ide
4. Karakteristik kepemimpinan dan intrapreneurship
Karakteristik kepemimpinan dan intrapreneurship sebagai berikut :
Dya harus seorang divisione leader
Pemimpin intrapreuner harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang member kebebasan
kreativitas
Mendorong munculnya team workdengan pendekatan multisiplindari berbagai keahlian
5. Membangun iklim intraprenership dalam organisasi
Untuk membangun suasan intrapreneurship maka sebuah organisasi harus menerapkan prosedur yang
menunjang. Namun yang penting adalah komitmen dalam semua jajaran manajemen, dari top, upper dan middle
management. Pemimpin oraganisasi juga harus menjelaskan idea apa, sasaran bagaimanayang hendak di capai
oleh organisasi dalam periode tertentuselanjutnya gunakan fasilitas teknologi yang menunjang iklim
intrapreneurship
Ringkasan Materi Entrepreuner

Nama : Eleonora Tefa

Semester : 111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

CITRA BINA NUSANTARA

KUPANG

2017

Anda mungkin juga menyukai