Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Faktor yang Mempengaruhi Persalinan ditinjau dari Faktor Passage

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan 2

yang diampu oleh Iis Lestari S.Si.T

Disusun oleh :

1. AQILATUL MAULIDINA 122100223

2. ARISTA PRATIWI 122100225

3. DWI RATNA A.H. 122100229

4. FELISITAS ITAS 122100232

5. MARYATI 122100237

6. NUR IMARAH 122100242

7. NURUL AINY 122100244

8. RINA LESTARI 122100249

9. SUSI TAROCI BENU 122100252

10. SUYATI 122100254

11. YENI KUSRINI 122100258

PRODI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 1


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada setiap persalinan harus diperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhinya. Tiga factor utama yang menentukan prognosis persalinan adalah
jalan lahir (passage), janin (passanger), kekuatan (power) dan ada 2 faktor yang lain
juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan asuhan persalinan yaitu factor posisi
dan psikologis.
Passage (jalan lahir) Jalan lahir terdiri dari pasnggul ibu, yakni bagian tulang
padat , dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan
lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi,
tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. Oleh karena itu ukuran
dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jalan lahir
2. Untuk mengetahui bagian bagian panggul
3. Untuk mengetahi bagian bagian keras panggul
4. Untuk mengetahui bagian bagian lunak panggul
5. Untuk mengetaui ukuran kuran panggul
6. Untuk mengetahui jenis jenis panggul

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 2


BAB II

MATERI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pesalinan

Tiga faktor utama yang menentukan prognosis persalinan yaitu:

1. jalan lahir (passage),


2. janin (passanger),
3. kekuatan (power)

A. Pengertian jalan lahir (passage)


Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir
yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan
sebelum persalinan dimulai. Jalan lahir dibagi atas :
1. Bagian keras : tulang-tulang panggul
Bagian keras dibentuk oleh empat buah tulang yaitu;
a. Dua tulang pangkal paha (os coxae)terdiri dari os ilium, os ischim, dan os
pubis.
b. Satu tulang kelangkang(os sacrum)
c. Satu tulang tungging(os cocygis)

Tulang illium (tulang usus)


a) Merupakan tulang terbesar dari panggul yang membentuk bagian atas
dan belakang panggul
b) Bagian atas merupakan penebalan tulang yang disebut Krista iliaka.
c) Ujung depan dan belakang Krista iliaka yang menonjol: spina iliaka
anterosuperior dan spina iliaka postesuperior.
d) Terdapat tonjolan tulang memenjang di bagian dalam tulang ilium
yang membagi pelvis mayor dan minor, disebut linea inominata (linea
terminalis).
e) Linea terminalis merupakan bagian dari pintu atas panggul.
Tulang iskium (tulang duduk)
a) Terdapat disebelah bawah tulang usus.
Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 3
b) Pinggir belakangnya menonjol : spina ischiadica.
c) Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal (tuber ischiadicum),
berfungsi menopang badan saat duduk.
Tulang pubis (tulang kemaluan)
a) Terdapat disebelah bawah dan belakang tulang ilium.
b) Dengan tulang duduk dibatasi oleh foramen obturatorium.
c) Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
disebut ramus superior tulang pubis.
d) Di depan kedua tulang ini berhubungan melalui artikulasi (sambungan)
yang disebut simfisis.
Tulang sakrum (tulang kelangkang)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar bagian atas dan mengecil dibagian
bawah. Tulang kelangka terletak diantara tulang pangkal paha.
a) Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
b) Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari
kanan ke kiri.
c) Pada sisi kanan dan kiri, di garis tengah terdapat lubang yang dilalui
oleh syaraf yang disebu foramen sakralia anterior.
d) Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5.
e) Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjilan besar ke
depan yang disebut promontorium.
f) Bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang
pangkal paha melalui artikulasi sacro-illiaca.
g) Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging
9tulang koksigis).
Tulang koksigis (tulang tungging)
a) Berbentuk segitiga dengan ruas 3-5 buah yang menyatu.
b) Terdapat hubungan antara tulang sakrum dengan tulang koksigis yang
disebut artikulasi sacro-koksigis.
c) Diluar kehamilan, artikulasi hanya memungkinkan mengalami sedikit
pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan dapat mengalami
pergeseran yang cukup longgar bahkan ujung koksigis dapat bergerak
ke belakang sampai sejauh 2,5 cm pada proses persalinan.

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 4


2. Bagian lunak (otot dasar panggul)
Dasar panggul terdiri atas kelompok otot levator ani yang melandai ke arah
bawah dan ke depan, serta saling berjalan dengan sisi berlawanan sehingga
membentuk diagfragma otot tempat lewatnya uretra, vagina, dan regtum. Otot-otot
ditutupi fasia dan membentuk diagfragma pelvis.
Otot dasar panggul terdiri atas otot-otot dan ligamen yaitu dinding panggul
sebelah dalam dan menutupi panggl bawah, yang menutupi panggul bawah
membentuk dasar panggul disebut pelvis. Jaringan lunak terdiri atas segmen bawah
uterus yang dapat meregang, serviks, otot dasar panggul, vagina, dan itroitus.
Sebelum persalinan dimulai, uterus terdiri atas korpus uteri dan serviks uteri.
Saat persalinan dimulai, kontraksi uterus menyebabkan korpus uteri berubah menjadi
dua bagian, yaitu bagian atas yang tebal, berotot pasif, dan berdinding tipis yang
secara bertahap menebal dan kapasitas akomodasinya menurun: dan bagian bawah
uterus yang secara bertahap membesar karena mengakomodasi isi dalam rahim. Suatu
cicin retraksi fisiologis memisahkan kedua segmen ini.
Segmen bawah uterus secara bertahap membesar karena mengakomodasi isi
dalam rahim, sedangkan bagian atas menebal dan kapasitas akomodasinya menurun.
Kontraksi korpus uteri menyebabkan janin tertekan ke bawah, terdorong ke arah
serviks. Se4rviks kemudian menipis dan berdilatasi secukupnya, sehingga
memungkinkan bagian pertama janin turun memasuki vagina. Sebenarnya, saat turun
serviks ditarik ke atas dan lebih tinggi dari bagian terendah janin.

Adapun Otot-otot dasar Panggul :

1. Musculus levator ani


a) Mempunyai arigo di sebelah lateral dan insersio di bagian tengah
tempat otot dari salah satu sisi bertemu dengan otot sisi lain.
b) Arah serabutnya dari origo ke insersio adalah kebawah dan ke tengah.
Tiap musculus levator ani mempunyai origo pada sisi posterior pubis,
tendo arcuata fasia pelvina, dan permukaan dalam spinal ischiadika.
c) Musculus levator ani terdiri dari:
Musculus pubococcygeus
Otot ini merupakan bagian dari dasar panggul yang paling
penting, paling dinamis, dan khusus. Otot ini terletak di garis

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 5


tengah ditembus oleh uretra, vagina, dan rectum. Otot ini
seringkali robek pada proses persalinan.
Musculus iliococcygeus
Otot ini timbul dari garis putih fasia pelvina di belakang kanalis
obturatorius, bersatu dengan m. pubococcygeus propria dan
berinsersi pada tepi lateral tulang koksigis. Otot otot tersebut
kurang dinamis disbandingkan dengan m. Pubococcygeus.
2. Musculus ischiococcygeus
Otot ini berorigo pada spina ishiadika dan berinsersio pada tepi lateral
tulang koksigis serta vertebra sakrlis ke-5. Otot ini menyangga m. levator ani
dan menempati bagian terbesar dasar panggul sebelah belakang.

B. Ukuran-ukuran Panggul
Digunakan untuk menemukan garis besar bentuk dan ukuran panggul apabila
dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam. Alat yang dipakai antara lain jangkar
panggul Martin, Collin, Boudeloque dan sebagainya.
Panggul Luar :
a. Distansia spinarum
Jarak kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dekstra, jaraknya 24-26
cm.
b. Distansia kristarum
Jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada Krista iliaka kanan dan
kiri, jaraknya 28-30 cm.
c. Konjugara eksterna /boudeloque
Merupakan jarak antara bagian atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal 5,
jaraknya 18-20 cm.
d. Distansia intertrokantria
Merupakan jarak antara kedua trokanter mayor.
e. Distansia tuberum
Jarak tuber ischii kanan dan kiri. Untuk mengukurnya digunakan jangka
panggul Osceander, jaraknya 10,5 cm.

Panggul dalam

a. Pintu atas panggul


Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 6
Konjugata vera atau diameter antero posterior ( diameter depan
belakang) yaitu diameter antara promontorium dan tepi atas simpisis:
11 cm. cara pengukuran dengan periksa dalam akan memperoleh
konjugata diagonalis yaitu jarak dari tepi bawah simpisi pubis ke
promontorium (12,5 cm) dikurangi 1,5- 2 cm. konjugata obstetrika
adalah jarak antara promontorium dengan pertengahan simfisis pubis.
Diameter transversal ( melintang), yaitu jarak terlebar antara kedua
linea inominata: 13 cm
Diameter oblik (miring) yaitu jarak antara artikulasio sakro
iliakadengan tuberkulom pubikum sisi yang bersebelahan: 12 cm.
b. Bidang Tengah Panggul
Bidang luas panggul terbentuk dari titik tengah simfisis, pertengahan
acetabulum dan ruas sacrum ke-2 dan ke-3 merupakan bidang yang
mempunyai ukuran paling besar sehingga tidak menimbulkan masalah
dalam mekanisme turunnya kepala. Diameter antro posterior 12,75
cm, diameter transversal 12,5 cm.
Bidang sempit panggul. Merupakan bidang yang berukuran kecil,
terbentang dari tepi baeah simfisis, spina isciadhika kanan dan kiri, dan
1-2 cm dari ujung bawah sacrum. Diameter antero-posterior: 11,5 cm,
diameter trasversal : 10 cm.
c. Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul bukan merupakan suatu bidang datar, tetapi
tersusun atas dua bidang yang masing masing terbentuk segitiga. Bidang
pertama dibentuk oleh garis antara kedua belah tubera os. Ischii dengan ujung
tulang sakrum, dan bidang kedua dibentuk oleh garis antara kedua buah tuber
os. Ischii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk
lengkung ke bawah dan merupakan sudut (arcus pubis), dalam keadaan normal
sudutnya sebesar 90 derajat, bila kurang dari itu maka kepala bayi akan sulit
untuk dilahirkan.
d. Bidang Hodge
Bidang bidang hodge ini dipelajari untuk menentukan sampai dimana
bagian terendah janin turun ke panggul pada proses persalinan.
a. Hodge I : bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian
atas simfisis dan promontorium.
Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 7
b. Hodge II : bidang yang sejajar Hodge I setinggi bagian bawah simfisis.
c. Hodge III : bidang yang sejajar Hodge I setinggi spina ischiadika.
d. Hodge IV : bidang yang sejajar Hodge I setinggi tulang koksigis.

C. Jenis Panggul
1. Ginekoid, merupakan bentuk paling ideal. Berbentuk bulat, terdapat [ada sekitar
45% wanita (tipe wanita klasik).
2. Android, merupakan jenis panggul pria, berbentuk segitiga terdapat paga sekitar
15% wanita.
3. Antropoid, berbentuk agak lonjong seperti telur, terdapat pada sekitar 35% wanita
(mirip panggul kera)
4. Platipeloid, picak, menyenpit pada arah muka belakang ( panggul pipih).
Panggul Giloid adalah bentuk yang paling sering ditemui, bentuk panggul
ginekoid dimiliki oleh sekitar 50% wanita.

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 8


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk lancarnya sebuah persalinan normal melalui jalan lahir disamping dari
tenaga his dan kekuatan ibu yang sempurna, haruslah pula ada keseimbangan antara
luasnya panggul. Jadi tiga faktor tersebut sangatlah penting dan saling berhubungan
antara factor satu dengan factor lainnya.
B. Saran
1. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, para pembaca dapat
memberikan kritik dan sarannya, guna untuk kesempurnaan makalah ini.
2. Semoga dengan kita membaca makalah ini , kita dapat mengambil manfaat dan
pengetahuan tentang panggul.

Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan) 9

Anda mungkin juga menyukai