A P1A1 UMUR 33
TAHUN DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT DI RSU
ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
Disusun Oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM. B12.047
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Tika Anisa Permata Dewi
B12 047
INTISARI
vi
CURICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan
1. SD N 02 Jono, Sragen Lulus Tahun 2006
2. SMP N 02 Sragen, Sragen Lulus Tahun 2009
3. SMA Muhammadiyah 1 Sragen, Sragen Lulus Tahun 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2012
vii
MOTTO
v Pendidikan bukan apa yang kita terima, melainkan apa yang kita dapatkan
dari pendidikan tersebut.
v Dia yang tahu, tidak bicara. Dia yang bicara, tidak Tahu.
v Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang
menyongsong dengan sejuta kebahagiaan, teruslah berjuang untuk meraih
cita-cita di masa depan.
v Bila tidak siap hari ini, maka hari esok bukanlah milik kita.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bhabe dan ibukku tercinta dan tersayang terimakasih untuk segala doa,
dukungan, dan semangat yang telah di berikan selama ini.
3. Ibu Retno Wulandari, SST dan ibu Kartika Dian L, SST.,M.Sc
terimakasih karena sudah dengan sabar membimbing dan memberikan
arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat
terselesaikan.
4. Ayahku tersayang terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, motivasi
yang selalu diberikan dan sabar yaa.
5. Kakak dan adikku walaupun nan jauh disana terimakasih dukungannya.
6. Sahabatku Aprilia Lusy, Dian, Ulik, Tante Rindhi, Tika April, Trinov
terimakasih selalu mendukung, saling memberi motivasi, saling member
masukan, teman seperjuangan tersayang.
7. Terimakasih almamaterku tercinta.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI ....................................................................................................... vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Peruumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Studi Kasus ..................................................................... 4
D. Manfaat Studi Kasus ................................................................... 5
E. Keaslian Studi Kasus .................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ................................................................................. 8
B. Teori Asuhan Kebidanan.............................................................. 21
C. Landasan Hukum ........................................................................ 38
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus ........................................................................ 39
B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................... 39
C. Subyek Studi Kasus .................................................................... 39
D. Waktu Studi Kasus ...................................................................... 40
E. Instrumen Studis Kasus ............................................................... 40
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
G. Alat dan Bahan yang digunakan ................................................. 43
ix
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ............................................................................. 45
B. Pembahasan .................................................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 78
B. Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka
2012 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium
Devolopment Goals (MDGs) pada tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi
tersebut bahwa tiga faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan yakni,
pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama
kematian ibu yang adalah eklamsia (24%), kejang bisa terjadi pada pasien
dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan.
Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila
1
2
kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal
setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila hipertensi sudah
dini sangat menentukan prognosis janin. Pre eklampsi merupakan salah satu
mental, mobiditas dan mortalitas bayi, dan kematian ibu. Pre eklampsi
umur kehamlan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan. Pre
Akibatnya pembuluh darah otak pecah, terjadi oedema pada paru-paru yang
3
(Anggraeni, 2010).
bulan Januari September 2014 terdapat ibu nifas yang terdiri ibu nifas 746
orang, terdiri dari nifas normal 461 orang dan nifas dengan komplikasi
terdapat 285 orang yang terdiri dari ibu nifas dengan pre eklampsi sebanyak
(14,4%), ibu nifas dengan infeksi perineum sebanyak 35 orang (12,3%), ibu
nifas dengan anemia berat sebanyak 32 orang (11,2%), ibu nifas dengan
mastitis sebanyak 30 orang (10,5%), ibu nifas dengan putting susu lecet
orang (9,8%) dan ibu nifas dengan peritonitis sebanyak 25 orang (8,7%)
Berdasarkan data di atas ibu nifas dengan pre eklampsia berat masih
tinggi dan kejadian pre eklampsia dan eklampsia sulit dicegah tetapi
mobiditas dan mortalitas bayi dan kematian ibu, maka penulis ingin meneliti
4
kasus ini dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.A P1A1 Umur
B. Perumusan Masalah
Ny.A P1A1 Umur 33 Tahun dengan Pre Eklampsia Berat di RSU Assalam
Menurut Varney?.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
masalah pada ibu nifas Ny.A P1A1 umur 33 tahun dengan pre
eklampsia berat.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
b. Bagi Pendidikan
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. K Umur 28 tahun P2A0 Dengan
adanya kemajuan kondisi klien menjadi lebih baik yaitu tekanan darah :
pengetahuan berhasil
Kebidanan Pada Ibu Nifas Pada Ny. A Dengan Pre Eklampsia Berat di
dilakukan selama kurang lebih 6 hari dan juga dapat dinilai keefektifan
kemajuan kondisi klien menjadi lebih baik yaitu tekanan darah : 120/80
Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. T dengan Pre Eklampsia Berat di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta. Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah laporan
studi kasus dengan metode diskriptif. Hasil dari studi kasus setelah
didapatkan hasil kasus Ny. T dengan pre eklampsia berat yaitu Keadaan
Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang penulis lakukan
yaitu pada lokasi dan pasien. Persamaan studi kasus diatas yang penulis
lakukan adalah keadaan ibu membaik dengan Tekanan darah : 120/80 mmHg,
TINJAUAN TEORI
A. Teori medis
1. Teori nifas
a. Pengertian nifas
(Saleha, 2009).
b. Periode nifas
menjadi 3 periode :
mempunyai komplikasi.
8
9
berlanjut.
atonia uteri.
ibu.
abnormal.
istirahat.
10
tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat, dan merawat bayi
sehari-hari.
persalinan.
bayi alami.
1) Uterus
antara umbilikus dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari
dalam dua minggu telah turun masuk ke dalam rongga pelvis dan
Seperti bekas episiotomi yang telah dijahit, luka pada vagina dan
servik, umumnya bila tidak seberapa luas akan sembuh kecuali bila
4) Lochea
a) Lochea rubra
desidua, vernix caseosa atau semacam noda dan sel epitel yang
persalinan.
b) Lochea sanguinolenta
c) Lochea serosa
Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari
ke 7 14 pasca persalinan.
d) Lochea alba
a) Lochea purulenta
b) Lochiotosis
tidak normal.
13
5) Servik
6) Ligamen-ligamen
(Winkjosastro, 2009).
1) Fase taking in
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu
kurang hati-hati.
3) Fase letting go
ini.
2) Eliminasi
(Saleha, 2009).
15
hari kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB maka
(Saleha, 2009).
3) Personal hygiene
4) Ambulasi
(Saleha, 2009).
5) Keluarga berencana
6) Seksual
Hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi istirahat dan
Wulandari, 2008).
8) Laktasi
9) Rawat gabung
(Wiknjosastro, 2009).
2. Pre-Eklampsia Berat
a. Pengertian
4) Keluhan subyektif :
a) Nyeri Epigastrum
b) Gangguan penglihatan
c) Nyeri Kepala
e) Gangguan kesadaran
5) Pemeriksaan :
pemeriksaan laboratorium
kabur.
19
laboratorium.
b. Etiologi
stress pada ibu dan faktor emosional lainnya. Selama nifas hari 1 28
3) Oedema
d. Patofisiologi
disertai dengan retensi garam dan air. Pada biobsi ginjal ditemukan
sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami
e. Penanganan
3) Observasi urine
5) Infus glukosa 5%
7) Pemberian terapi:
tetes/menit
d) Pethidine 50 mg IM
e) Klorpromazin 50 mg IM
f) Diazepam 20 mg IM
21
1. Pengertian
(Varney, 2007).
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
1) Data subyektif
kepada pasien atau klien (anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga
a) Biodata
(1) Nama
(2) Umur
(3) Agama
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
pemantauan.
23
b) Alasan masuk RS / RB
ibu nifas dengan pre ekpampsia berat alasan masuk rumah sakit
c) Keluhan utama
d) Riwayat penyakit
e) Riwayat menstruasi
f) Riwayat perkawinan
ringan untuk berapa kali menikah syah atau tidak karena bila
h) Riwayat KB
(Varney, 2007).
kala I, kala II, kala III, kala IV, lama persalinan kala I, kala II,
26
kala III, kala IV, berat badan, Apgar Score, cacat bawaan, masa
(Saleha, 2009).
2) Data obyektif
a) Pemeriksaan fisik
Status generalis
(2) Kesadaran
(Yulianti, 2012)
(b) Suhu
(c) Nadi
(d) Respirasi
2008).
b) Inspeksi
(1) Rambut
tidak.
(2) Muka
(3) Mata
(Romauli, 2011).
(5) Abdomen
Apakah ada luka bekas operasi, ada benjolan atau tidak, ada
(6) Vulva
(10) Anus
(Nursalam, 2011).
c) Palpasi
(1) Leher
(2) Dada
2008).
(3) Abdomen
(4) Ekstremitas
3) Data penunjang
(Varney, 2007). Pada kasus ibu nifas dengan pre eklampsia berat
Dasar :
a) Data subyektif
Pada kasus ini ibu nifas dengan pre eklampsia berat nyeri
b) Data obyektif
(Hidayat, 2011).
(Fauziyah, 2012).
Pada kasus ibu nifas dengan pre eklampsia berat yang perlu
(Fauziyah, 2012).
2) Masalah
3) Kebutuhan
(Varney, 2007).
dengan pre eklamspia berat jika tidak segera ditangani potensial terjadi
d. Langkah 4 : Antisipasi
(2012), yaitu:
3) Observasi urine
5) Infus glukosa 5%
7) Pemberian terapi:
tetes/menit
d) Pethidine 50 mg IM
e) Klorpromazin 50 mg IM
f) Diazepam 20 mg IM
f. Langkah 6 : Pelaksanaan
sepenuhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau anggota
yaitu:
3) Mengobservasi urine
7) Memberikan terapi:
tetes/menit
d) Pethidine 50 mg IM
e) Klorpromazin 50 mg IM
f) Diazepam 20 mg IM
g. Langkah 7 : Evaluasi
2) Protein urine
3) Oedema berkurang
3. Data perkembangan
Data perkembangan yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah SOAP
a. Subjektif
melalui anamnesa.
b. Objektif
hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
c. Assesment
3) Tindakan segera
38
d. Planning
C. Landasan hukum
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa
pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
METODOLOGI
Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode
deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
Laporan studi kasus adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal
Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. A P1A1 dengan Pre Eklampsia Berat.
Sragen.
kasus (Notoadmojdo, 2012). Subyek studi kasus ini adalah ibu nifas Ny.A
39
40
ini dilaksanakan pada bulan 28-30 April 2015 dan 04 Mei 2015.
Instrumen studi kasus adalah alat yang digunakan oleh penulis dalam
pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya cermat, lengkap
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2013). Instrumen yang
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
(Riwidikdo, 2012). Data primer dalam studi kasus ini adalah data saat
melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan pre eklampsia berat.
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
keluarga pasien, dan perawat atau tenaga kesehatan yang lain dengan
c. Observasi
nifas dengan pre eklampsia berat yaitu observasi TTV, protein urine,
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
a. Data dokumentasi
b. Studi kepustakaan
b. Buku tulis
c. Ballpoint
d. Tensimeter
e. Thermometer
f. Stetoskop
g. Jam tangan
h. Refleks hammer
44
5) Urine
BAB IV
Ruang : An-Nisa
No Register : 084668
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
07.20 WIB.
45
46
penglihatan, nafasnya
terengah-engah, nyeri
merasa pusing.
3) Riwayat Penyakit
kehamilan 6 bulan.
beraktivitas ringan.
dari 2 minggu.
hari.
bulan.
AIDS.
suaminya.
48
4) Riwayat menstruasi
umur 14 tahun
hari
pembalut
gumpalan darah.
mengganggu aktifitas.
pernah mendapatkan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet Fe
tanda-tanda persalinan
bulan.
imunisasi TT 2x di
kehamilan 5 bulan.
kehamilannya 4 bulan.
6) Riwayat Perkawinan
34 tahun
keguguran tidak
menggunakan kb apapun
e) Plasenta
48 cm
a) Perineum
b) Perdarahan
Kala I : 10 ml
Kala II : 25 ml
Kala III : 50 ml
Kala IV : 20 ml
d) Lama persalinan
Kala II : 25 menit
Kala IV : 2 jam +
9 jam 35 menit
e) Keadaan Bayi
c. Pola kebiasaan
1) Nutrisi
pantangan.
hangat 1 gelas.
2) Eliminasi
3) Istirahat / Tidur :
keluhan.
tidur
keadaannya.
pantangan makanan.
harian.
54
mengkonsumsi obat
suaminya merokok.
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
Nadi : 82 x/ menit
Respirasi : 24 x/ menit
d) TB : 162 cm
e) BB sebelum hamil : 62 kg
f) BB sekarang : 79 kg
g) LLA : 29 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(3) Mata
ada serumen.
(6) Mulut / gigi / gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
b) Leher
gondok
kelenjar limfe
(2) Mammae
(3) Axilla
d) Ektremitas
1) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Anogenital
f. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 12,5 gr%
Gol.Darah :A
10 gram
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
eklampsia berat.
Data Dasar :
DS :
kehamilan 6 bulan.
DO :
2) Kesadaran : Composmentis
5) Nadi : 82 x/menit
6) Respirasi : 24 x/menit
8) Kontraksi : keras
9) Lochea : Rubra
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
Eklampsia
4. Tindakan Segera
WIB.
Oral :
Nifidipin 3 X 10 mg 10 tablet
5. Rencana Tindakan
asin, dll.
6. Pelaksanaan
a. Pukul 10.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
dengan cara apabila bayi ibu tidur atau tidak menyusu maka ibu bisa
istirahat.
menit
secara on demand
Injeksi :
Cefotaxim 1 gram
Oral :
Supramox 3 X 500 mg
Pyrexin 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Nifidipin 3 X 10 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
61
7. Evaluasi
Injeksi :
Cefotaxim 1 gram
Oral :
Supramox 3 X 500 mg
Pyrexin 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
62
Nifidipin 3 X 10 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 82 x/ menit
Respirasi : 24 x/ menit
Rubra
DATA PERKEMBANGAN I
2. Kesadaran : Composmentis
5. Nadi : 80 x/menit
6. Respirasi : 24 x/menit
9. Kontraksi : Keras
Ny. A P1A1 umur 33 tahun post partum hari pertama dengan pre eklampsia
berat.
Injeksi :
Oral :
Supramox 3 X 500 mg
Pyrexin 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Nifidipin 3 X 10 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
2. Pukul 09.55 WIB mengajarkan pada ibu tentang cara perawatan Perineum
4. Pukul 10.10 WIB menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup.
5. Pukul 11.15 WIB menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya secara
on demand.
7. Pukul 13.15 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu.
65
disoftex ibu.
BAK.
4. Ibu telah beristirahat cukup saat anaknya tidak menyusu dan tidak rewel.
Nadi : 84 x/ menit
8. ibu mengatakan darah disoftexnya sudah terasa penuh dan terdapat Lochea
rubra.
DATA PERKEMBANGAN II
4. Ibu mengatakan sudah sarapan pagi dengan porsi sedang,nasi, lauk, sayur,
2. Kesadaran : Composmentis
5. Nadi : 80 x / menit
6. Respirasi : 20 x/ menit
8. Kontraksi : Keras
9. Lochea : Rubra
Ny. A P1A1 umur 33 tahun post partum hari ke dua dengan pre eklampsia
ringan.
Obat oral :
Supramox 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
2. Pukul 10.00 WIB memberikan informasi kepada ibu bahwa keadaan nya
sudah membaik.
5. Pukul 11.15 WIB menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya secara
on demand.
9. Pukul 13.15 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu.
Supramox 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
7. Kontraksi : keras
10. Ibu telah tercukupi nutrisinya dengan makan porsi sedang, nasi, sayur,
12. Ibu telah BAK pukul 09.15-14.50 WIB sebanyak 4 kali banyak.
( KUNJUNGAN RUMAH )
bidan.
2. Kesadaran : Composmentis
5. Nadi : 82 x / menit
6. Respirasi : 24 x/ menit
8. Lochea :Sanguilenta
5. Pukul 17.05 WIB memberitahu ibu untuk kunjungan ulang yaitu 2 minggu
2. Ibu telah paham dan mengerti konseling tentang Perawatan Tali Pusat.
3. Ibu telah paham dan mengerti tentang teknik menyusui yang benar.
4. Ibu telah paham jika melakukan pekerjaan rumah akan meminta bantuan
suaminya.
5. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.
72
B. PEMBAHASAN
Setelah penulis melaksanakan studi kasus pada ibu nifas Ny.A P1A1
1. Pengkajian
eklampsia berat ditemukan tekanan darah 160/ 110 mmHg, protein urine
Pada kasus ibu nifas Ny.A P1A1 umur 33 tahun ditemukan data
menit, protein urine (++), terdapat oedema pada kaki. Jadi pada kasus ibu
2. Interpretasi
eklampsia berat adalah observasi keadaan ibu dan vital sign, KIE tentang
mobilisasi dini, menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup. Pada kasus
2 jam post partum dengan pre eklampsia berat . Masalah yang muncul
pada Ny.A P1A1 umur 33 tahun adalah ibu mengatakan cemas , perut
mules dan kepala terasa pusing. Kebutuhan ibu nifas dengan pre
eklampsia berat yaitu menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan
praktek.
3. Diagnosa Potensial
adalah Eklampsia pada kasus ibu nifas Ny.A P1A1 umur 33 tahun ini
dan penanganan yang tepat . Sehingga dalam langkah ketiga ini tidak
4. Tindakan Segera
5. Rencan Tindakan
3) Observasi urine
5) Infus glukosa 5%
7) Pemberian terapi:
tetes/menit
75
d) Pethidine 50 mg IM
e) Klorpromazin 50 mg IM
f) Diazepam 20 mg IM
Terapi oral :
Supramox 3 X 500 mg
Pyrexin 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Nifidipin 3 X 10 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
6. Implementasi
yang menyeluruh seperti yang telah kita uraikan pada langkah kelima,
yaitu:
3) Mengobservasi urine
7) Memberikan terapi:
tetes/menit
d) Pethidine 50 mg IM
e) Klorpromazin 50 mg IM
f) Diazepam 20 mg IM
Pelaksanaan rencana asuhan pada ibi nifas dengan pre eklampsia berat
anta lain :
Terapi oral :
Supramox 3 X 500 mg
Pyrexin 3 X 500 mg
Metronidazol 3 X 500 mg
Nifidipin 3 X 10 mg
Vitamin C 2 X 100 mg
7. Evalusi
tahun keadaan umum : Baik, Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu : 36,7
0
Celsius , Nadi : 80 x/ menit, Respirasi : 20 x/ Menit, Oedema :
berkurang, Protein berkurang menjadi (+) dan ibu mau menyusui bayinya
78
PENUTUP
berikut :
A. Kesimpulan
penyebab rasa mules pada perut dan pusing serta menganjurkan ibu
dengan pre eklampsia berat akan terjadi Eklampsia, pada kasus ini tidak
tepat.
79
80
4. Tindakan segera pada kasus ibu nifas Ny A P1A1 umur 33 tahun dengan
segera ganti softex bila terasa penuh, beri cairan obat oral yaitu supramox
100 mg.
umur 33 tahun untuk ganti softex bila terasa penuh , neri obat oral yaitu :
maksimal.
7. Sedang langkah evaluasi didapat hasil keadaan ibu, baik tekanan darah
dan protein urine serta melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam
protein urine berkurang menjadi (+). Pada kasus ibu nifas Ny A P1A1
kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek yaitu dalam
B. Saran
2. Bagi Pasien
3. Bagi Pendidikan