Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan Klien

Studi Kasus
Ny.R 35 tahun datang ke RS Siloam, dengan keluhan klien mengatakan sesak napas, lemas, cepat lelah saat beraktivitas. Pasien
mengatakan nafsu makan berkurang dan berat badannya sebelum sakit 50 Kg, klien mengatakan mual, lemas/lemah, sesak napas, dan klien
tampak pucat, mukosa bibir dan tangan tampak pucat, konjungtiva tampak pucat, pada sudut mulut tampak bercak berwarna pucat keputihan,
kuku pasien tampak melengkung seperti sendok.
Klien sering merasa cemas akan keadaanya dan sering bertanya-tanya akan kondisinya.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, diperoleh data TD : 110/70 mmHg, Suhu : 350 C, N : 89x/menit, R : 25x/menit, (Hb didapat ; Hb 9
g/dl, kadar zat besi 3mg),TB 158 cm, BB : 43 Kg

1. Pengkajian
A. Demografi
1) Identitas klien
Nama : Ny. RT
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :--
Tanggal MRS :09 September 2015
Diagnosis Medik : Anemia Defisiensi Besi
Tanggal/Waktu Pengkajian :

B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
- Keluhan klien adalah sakit kepala dan sesak nafas, lemas, cepat lelah saat beraktivitas
2. Riwayat Keperawatan
- Anemia Defisiensi Besi
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu

C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
- Klien tampak pucat, kuku pasien tampak melengkung

2. DS dan DO
DS:
- Klien mengatakan sesak napas dan lemas, cepat lelah pada saat beraktivitas
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
- Klien mengatakan berat badan klien sebelum sakit 50 Kg
DO:
- (+) Pucat
- Koilorikia
- Tampak lelah dan kesakitan
- Konjungtiva tampak pucat
TTV
- TD : 110/70 mm/Hg
- R : 25 x/menit
- ST : 350C
- N : 89 x/menit
- BB : 45 Kg
3. INSPEKSI
a. Wajah
- Pucat dibibir dan kulit di wajah merupakan manifestasi anemia
- Stomatitis angularis: adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
- Grimace, tanda kesakitan atau tanda kelelahan
b. Mata
- Konjungtiva pucat merupakan manifestasi anemia
c. Ekstremitas & Integumen
- Koilorikia: kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris=garis vertical, dan menjadi cekung seperti sendok
- Kulit tangan tampak pucat dikarenakan manifestasi anemia
Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah Diagnosa keperawatan Nama


1. DS : Pola nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif b.d Ns.N
Berkurangnya mineral Fe Ketidakseimbangan suplai
Klien Mengatakan sesak napas
oksigen dengan kebutuhan
miokard d.d sesak nafas
DO :
-Klien tampak kesulitan
bernapas Kekurangan Hb
-R : 25x/menit

Eritrosit menurun

Penurunan jumlah O2 ke jaringan

Sesak nafas (Dyspnea)

Pola nafas tidak efektif


No Data Etiologi Masalah Diagnosa keperawatan Nama
Perawat
2. DS : Perubahan perfusi Perubahan perfusi jaringan Ns.N
Berkurangnya mineral Fe jaringan
Pasien mengatakan sesak b.d penurunan komponen
napas dan merasa lemah seluler yang diperlukan
DO : untuk pengiriman oksigen ke
Kekurangan Hb
-Klien tampak pucat sel (penurunan jumlah O2 ke
-Mukosa bibir klien tampak jaringan) d.d kulit pucat,
pucat Eritrosit menurun kuku kering dan rapuh
-Konjungtifa klien tampak
pucat
Penurunan jumlah O2 ke jaringan
-Kuku klien tampak rapuh
TD : 110/70mmHg
n : 89 x/menit
R : 25 x/menit Perubahan perfusi jaringan
No Data Etiologi Masalah Diagnosa keperawatan Nama
3. DS : Berkurangnya mineral Fe Nutrisi kurang dari Perubahan nutrisi kurang Ny.R
kebutuhan tubuh dari kebutuhan tubuh b.d
Klien mengatakan nafsu makan
tidak mau makan, mual dan
berkurang, dan klien mengatakan Kekurangan Hb
penurunan nafsu makan d.d
sebelum sakit BB nya 50 Kg penurunan berat badan
DO: Eritrosit menurun
-Klien tampak kurus
-Klien tampak lemah Penurunan jumlah O2 ke jaringan
BB sekarang : 43 Kg
Lemah/lelah

Intoleransi aktivitas

Kurang nafsu makan

Penurunan berat badan

Nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh
No. Data Etiologi Masalah Diagnosa keperawatan Nama
4. DS : Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas b.d Ny.R
Klien Mengatakan lemas dan Berkurangnya mineral Fe ketidakseimbangan antara
cepat lelah pada saat suplai oksigen (pengiriman)
dan kebutuhan d.d
beraktifitas. kelemahan dan kelelahan,
Kekurangan Hb
DO :
-Klien Tampak Pucat
-Klien tampak lemah Eritrosit menurun
N : 89 x/menit
R : 25 x/menit
Penurunan jumlah O2 ke jaringan

Syok

Intoleransi aktivitas
No. Data Etiologi Masalah Diagnosa keperawatan Nama
5. DS: Berkurangnya mineral Fe Kurangnya Kurangnya pengetahuan b.d Ns.N
Klien mengatakan tidak pengetahuan
kurang informasi tentang
memahami penyakit yang
proses penyakit d.d pasien
dideritanya, dan bertanya-
tanya mengenai keadaannya. Kekurangan Hb merasa cemas dan sering
DO: bertanya-tanya tentang
-Klien tampak bingung dan penyakitnya
merasa cemas
Eritrosit menurun

Penurunan jumlah O2 ke jaringan

Syok

Lemah

Klien cemas

Kurangnya pengetahuan
DiagnosaKeperawatan

- Pola nafas tidak efektif b.d Ketidak seimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan miokard d.d sesak nafas.
- Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel (arahnya penurunan
jumlah O2 ke jaringan) d.d kulit pucat, kuku kering dan rapuh
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mau makan, mual dan anoreksia d.d penurunan berat badan
- Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan d.d kelemahan dan kelelahan.
- Kurangnya pengetahuan b.d kurang informasi tentang proses penyakit d.d pasien merasa cemas dan sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya

RencanaKeperawatan
No Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. DS : Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1.Auskultasi bunyi nafas. 1.Indikasi dema paru,
Klien Mengatakan sesak efektif b.d Ketidak perawatan selama sekunder akibat
napas
seimbangan suplai 1x24jam diharapkan dekompensasi jantung.
DO : oksigen dengan pola nafas klien kembali
-Klien tampak kesulitan
kebutuhan miokard normal dgn KH: 2.Kaji adanya edema. 2.Curiga gagal kongestif/
bernapas
-R : 25x/menit d.d sesak nafas TD: 120/80mmHg kelebihan volume cairan
Suhu : 37 C
N : 60 x/m
R : 20x/m 3.Posisikan pasien pada 3.Agar memaksimalkan
keadaan semi fowler ekpansi paru

4.Berikan oksigen sesuai 4.Memenuhi kebutuhan


indikasi oksigen

5.Kolaborasi pemberian 5.Diuretik bertujuan untuk


diuretik. menurunkan volume plasma
dan menurunkan retensi
cairan dijariangan, sehingga
menurunkan resiko terjadi
edema paru
No Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
2. DS : Perubahan perfusi Setelah dilakukan MANDIRI MANDIRI
Klien mengatakan sesak jaringan b.d tindakan keperawatan 1.Awasi TTV, kaji warna 1.Memberikan informasi
napas dan merasa lemah penurunan selama 1x24 jam kulit/membrane mukosa, dasar tentang keadekuatan perfusi
DO : komponen seluler diharapkan pasien dapat kuku. jaringan dan membantu
-Klien tampak pucat yang diperlukan menunjukan perfusi menentukan kebutuhan
-Mukosa bibir klien untuk pengiriman adekuat dengan kriteria intervensi.
tampak pucat oksigen ke sel hasil : 2.Tinggikan kepala temapat 2.Meningkatkan ekspansi
-Konjungtiva klien (penurunan jumlah DS: tidur sesuai toleransi. paru dan memaksimalkan
tampak pucat O2 ke jaringan) d.d -Klien mengatakan oksigenasi untuk kebutuhan
-Kuku klien tampak kulit pucat, kuku bahwa keadaannya seluler.
rapuh kering dan rapuh sudah normal kembali 3.Awasi upara pernapasan; 3.Dispnea, gemericik
TD : 110/70mmHg DO: auskultasi bunyi napas menunjukan GJK. Karena
n : 89 x/menit (-) Pucat perhatikan bunyi adventisius. regangan jantung
R : 25 x/menit (-) Sesak napas lama/peningkatan
-Mukosa bibir tampak kompensasi curah jantung.
merah muda 4.Hindari penggunaan 4.Termoreseptor jaringan
-TTV dalam rentang bantalan, penghangat atau dermal dangkal karena
normal botol air panas. Ukur suhu air gangguan oksigen
mandi dengan thermometer.
KOLABORASI KOLABORASI
1.Awasi pemeriksaan 1.Mengidentifikasi defisiensi
laboratorium dan kebutuhan
pengobatan/respons
terhadap terapi
2.Berikan transfusi darah, 2.Meningkatkan jumlah sel
produk darah sesuai indikasi. pembawa
Awasi ketat komplikasi oksigen;memperbaiki
transfuse. defisiensi untuk
menurunkan resiko
pendarahan
3.Berikan oksigen tambahan 3.Memaksimalkan transport
sesuai indikasi. oksigen ke jaringan
1. 2.
No Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
3. DS : Perubahan nutrisi Nutrisi terpenuhi sesuai MANDIRI MANDIRI
Klien mengatakan nafsu kurang dari dengan kebutuhan 1.Jelaskan tentang manfaat 1.Dengan pemahaman klien
makan berkurang, dan kebutuhan tubuh b.d tubuh makan bila dikaitkan dengan akan lebih kooperatif
klien mengatakan tidak mau makan, kondisi klien saat ini. mengikuti aturan
sebelum sakit BB nya mual dan anoreksia KH :
50 Kg d.d penurunan berat Nafsu makan membaik 2.Anjurkan agar klien memakan 2.Untuk menghindari
DO: badan BB 50 Kg makanan yang tersedia di RS. makanan yang justru dapat
-Klien tampak kurus Keadaan umum mengganggu proses
-Klien tampak lemah membaik penyembuhan klien
BB sekarang : 43 Kg
3.Berikan makan sedikit dan 3.Makan sedikit dapat
frekuensi sering dan/atau menurunkan kelemahan dan
makan diantara waktu makan meningkatkan pemasukan
juga mencegah distensi
gaster.

4.Libatkan keluarga pasien 4.Dengan bantuan keluarga


dalam penuhan nutrisi dalam pemenuhan nutrisi
tambahan yang tidak dengan tidak bertentangan
bertenangan dengan dengan pola diet akan
penyakitnya. meningkatkan pemenuhan
nutrisi.

5.Berikan dan bantu hygiene 5.Meningkatkan nafsu


mulut yang baik; sdebeluum makan dan pemasukan oral.
dan sesudah maka, gunakan Menurunkan pertumbuhan
sikat gigi halus untuk bakteri, meminimalkan
penyikatan yang lembut. kemungkinan infeksi.

KOLABORASI KOLABORASI
1.Konsultasi pada ahli gizi 1.Membantu dalam
membuat rencana diet untuk
memenuhi kebutuhan
individual.

2.Pantau pemeriksaan 2.Meningkatkan efektivitas


laboratorium program pengobatan,
termasuk sumber diet
nutrisi yang dibutuhkan.
3.Berikan vitamin dan 3.Kebutuhan penggantian
suplemen mineral. tergantung pada tipe anemia

4.Tambahan zat besi oral 4.Mungkin berguna pada


beberapa tipe anemia
defisiensi besi

5.Berikan suplemen nutrisi 5.Meningkatkan masukan


protein dan kalori
No Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
4. DS : Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1.Tingkatkan istirahat, batasi 1.Menurunkan kerja
Klien Mengatakan b.d perawatan selama aktivitas,dan berikan aktivitas miokardium/konsumsi
lemas, cepat lelah pada ketidakseimbangan 2x24jam aktivitas klien senggang yang tidak berat. oksigen.
Saat beraktifitas. antara suplai oksigen sehari-hari terpenuhi
DO : (pengiriman) dan dan meningkatnya
Klien Tampak Pucat kebutuhan d.d kemampuan 2.Awasi TD, nadi, pernapasan, 2.Manifestasi
Klien tampak lemah kelemahan dan beraktivitas selama dan sesudah aktivitas. kardiopulmonal dari upaya
HR : 89 x/menit kelelahan KH Catat respons terhadap tingkat jantung dan paru untuk
R : 25 x/menit aktivitas membawa jumlah oksigen
Klien bisa melakukan adekuat ke jaringan.
aktivitas dengan
normal 3.Berikan lingkungan tenang. 3.Meningkatkan istirahat
Perhatikan tirah baring bila untuk menurunkan
Keadaan umum diindikasikan. Pantau dan kebutuhan oksigen tubuh
membaik batasi pengunjung, telepon dan dan menurunkan regangan
n : 60-80 x/menit gangguan berulang tindakan jantung dan paru.
R : 12-20 x/menit yang tak direncanakan.
4.Ubah posisi klien dengan 4.Hipotensi postural atau
perlahan dan pantau terhadap hipoksia serebral dapat
pusing. menyebabkan pusing,
berdenyut dan peningkatan
risiko cedera.

5.Rencanakan kemajuan 5.Meningkatkan secara


aktivitas dengan klien, bertahap tingkat aktivitas
termasuk aktivitas sampai normaldan
Jelaskan pola peningkatan memperbaiki tonus
bertahap dari tingkat aktivitas. otot/stamina tanpa
kelemahan.

6.Gunakan teknik 6.Mendorong pasien


penghematan energi melakukan banyak dengan
membatasi penyimpanan
energy dan mencegah
kelemahan
7.Pertahankan klien tirah baring
7.Aktivitas yang maju
sementara sakit. memberikan kontrol
jantung,meningkatkan dan
mencegah aktivitas
berlebihan.

8.Pertahankan rentan 8.Untuk mengurangi beban


gerak
pasif selama sakit kritis. jantung.


9.Evaluasi tanda vital saat 9.Meningkatkan kontraksi
kemajuan aktivitas terjadi. otot sehingga membantu
aliran vena balik.

10.Untuk mengetahui fungsi


10.Berikan waktu istirahat di
antara waktu aktivitas. jantung bila dikaitkan
dengan aktivitas.


No Data Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
5. DS: Kurangnya Setelah dilakukan 1.Berikan informasi tentang 1.Memberikan dasar
Klien mengatakan tidak pengetahuan b.d tindakan keperawatan anemia spesifik. Diskusikan pengetahuan sehingga
memahami penyakit 1x24 jam diharapkan
kurang informasi
yang dideritanya, dan kenyataan bahwa terapi pasien dapat membuat
tentang proses pasien dapat
bertanya-tanya
penyakit d.d pasien memahami proses tergantung pada tipe dan pilihan yang tepat.
mengenai keadaannya
. merasa cemas dan penyakit, prosedur besarnya anemia. Menurunkan ansietas dan
DO: sering bertanya-tanya diasnotik dan
dapat meningkatkan
-Klien tampak bingung tentang penyakitnya pengobatan dengan
dan merasa cemas kriteria hasil : kerjasama dalam program
DS : terapi.
-Klien mengatakan
2.Sarankan minum obat 2.Besi paling baik
sudah memahami
tentang penyakit yang dengan makanan atau segera diabsorbsi pada lambung
dideritanya. setelah makan kosong. Namun garam besi
DO : merupakan iritan lambung
-Klien dapat dan dapat menyebabkan
mengidentifikasi factor
penyebab dyspepsia, diare, dan
-Klien dapat distensi abdomen bila
melakukan tindakan diminum saat lambung
yang perlu/perubahan
kosong.
pola hidup
Implementasi dan Respon

No DiagnosaKeperawatan Jam Implementasi Respon


1 Pola nafas tidak efektif b.d 08.00 1.Mengauskultasi bunyi nafas. Klien Kooperatif
Ketidak seimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan 08.05 2.Mengkaji adanya edema. Klien Kooperatif
miokard d.d sesak nafas
08.10 3.Memposisikan pasien pada keadaan semi fowler Klien Kooperatif

08.13 4.Memberikan oksigen sesuai indikasi Klien Kooperatif

08.20 5.Memberikan diuretik. Klien Kooperatif


No DiagnosaKeperawatan Jam Implementasi Respon
2 Perubahan perfusi jaringan b.d MANDIRI
penurunan komponen seluler 08.25 1.Mengawasi TTV dan mengkaji warna Klien Kooperatif
yang diperlukan untuk kulit/membran mukosa, dasar kuku.
pengiriman oksigen ke sel
(penurunan jumlah O2 ke 08.30 2.Meninggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. Klien Kooperatif
jaringan) d.d kulit pucat, kuku
kering dan rapuh 08.32 3.Mengawasi upara pernapasan; mengauskultasi Klien Kooperatif
bunyi napas perhatikan bunyi adventisius.

08.35 4.Menghindari penggunaan bantalan, penghangat Klien Kurang Kooperatif


atau botol air panas. Mengukur suhu air mandi
dengan thermometer.
KOLABORASI
08.45 1.Mengawasi pemeriksaan laboratorium -

09.00 2.Memberikan transfusi darah, produk darah sesuai -


indikasi. Awasi ketat komplikasi transfuse.

09.20 3.Memberikan oksigen tambahan sesuai indikasi. -


No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Respon
3 Perubahan nutrisi kurang dari MANDIRI
kebutuhan tubuh b.d tidak mau 09.30 1.Menjelaskan tentang manfaat makan bila dikaitkan Klien Kooperatif
makan, mual dan kurang nafsu dengan kondisi klien saat ini.
makan d.d penurunan berat badan
09.40 2.Menganjurkan agar klien memakan makanan yang Klien Kurang Kooperatif
tersedia di RS.

10.00 3.Memberikan makan sedikit dan frekuensi sering Klien Kooperatif


dan/atau makan diantara waktu makan

10.30 4.Melibatkan keluarga pasien dalam penuhan nutrisi Klien Kooperatif


tambahan yang tidak bertentangan dengan
penyakitnya.

10.35 5.Memberikan dan bantu hygiene mulut yang baik; Klien Kooperatif
sebeluum dan sesudah maka, gunakan sikat gigi
halus untuk penyikatan yang lembut.

KOLABORASI
10.40 1.Mengkonsultasi pada ahli gizi -

11.00 2.Memantau pemeriksaan laboratorium -

11.30 3.Memberikan vitamin dan suplemen mineral. -

11.35 4.Menambahkan zat besi oral -

11.40 5.Memberikan suplemen nutrisi -


- Mengontrol/mencegah serangan angina.
- Menekankankan pentingnya mengecek dengan
dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual
bebas.
No DiagnosaKeperawatan Jam Implementasi Respon
4 Intoleransi aktivitas b.d 11.45 1.Meningkatkan istirahat, batasi aktivitas,dan berikan Klien Kooperatif
ketidakseimbangan antara suplai aktivitas senggang yang tidak berat.
oksigen (pengiriman) dan
kebutuhan d.d kelemahan dan 12.00 2.Mengawasi TD, nadi, pernapasan, selama dan Klien Kooperatif
kelelahan sesudah aktivitas. Catat respons terhadap tingkat
aktivitas
Klien Kooperatif
12.30 3.Memberikan lingkungan tenang. Perhatikan tirah
baring bila diindikasikan. Pantau dan batasi
pengunjung, telepon dan gangguan berulang tindakan
yang tak direncanakan.
Klien Kurang Kooperatif
12.45 4.Mengubah posisi klien dengan perlahan dan pantau
terhadap pusing.

13.00 5.Merencanakan kemajuan aktivitas dengan klien, -


termasuk aktivitas
Menjelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat -
aktivitas.
13.05 6.Menggunakan teknik penghematan energy -

13.10 7.Mempertahankan klien tirah baring sementara sakit.

13.15 8.Mempertahankan rentan gerak pasif selama sakit


kritis.
13.20 9.Mengevaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas
terjadi.
13.25 10.memberikan waktu istirahat di antara waktu
aktivitas.

No DiagnosaKeperawatan Jam Implementasi Respon


5. Kurangnya pengetahuan b.d 1.Memberikan informasi tentang anemia spesifik.
kurang informasi tentang proses Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada
penyakit d.d pasien merasa cemas tipe dan besarnya anemia.
dan sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya 2.Menyarankan minum obat dengan makanan atau
segera setelah makan
EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Hari dan Evaluasi


Tanggal
1 Pola nafas tidak efektif b.d Ketidak Jumat, 9 September S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang
seimbangan suplai oksigen dengan 2015 O :Klien tampak bernafas dengan normal
kebutuhan miokard d.d sesak nafas A : Masalah belum teratasi, hal ini ditandai dengan:
- Td : 110/80 mmHg
- RR : 22x/menit
P : Tindakan dilanjutkan, intervensi 1,2,3

2 Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan Jumat, 9 September S : Klien mengatakan kedaanya sudah mulai membaik
komponen seluler yang diperlukan untuk 2015 O : - Klien masih tampak pucat
pengiriman oksigen ke sel (penurunan - Klien sudah bisa bernafas kembali dengan normal
jumlah O2 ke jaringan) d.d kulit pucat, A : Masalah belum teratasi ditandai dengan:
kuku kering dan rapuh -Kulit klien dan mukosa bibir klien masih tampak pucat
P: Tindakan dilanjutkan, intervensi 1,2,4
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Jumat, 9 September S: Klien mengatakan napsu makan kembali normal
tubuh b.d tidak mau makan, mual dan 2015 O : -Klien makan 3xsehari
kurang nafsu makan d.d penurunan berat A : Masalah belum teratasi di tandai dengan belum adanya peningkatan
badan berat badan (BB 45)
P : Tindakan dilanjutkan, intervensi 1,2,3,4
-

4 Intoleransi aktivitas b.d Jumat, 9 September S: Klien mengatakan masih merasa lemah saat beraktivitas berat
ketidakseimbangan antara suplai oksigen 2015 O : Klien masih tampak pucat dan masih tampak lemah
(pengiriman) dan kebutuhan d.d A : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
kelemahan dan kelelahan -(+) Pucat
- (+) Lemah
-N: 85x/menit
-R : 22x/menit
P : Tindakan dilanjutkan, intervensi 1,2,3
5 Kurangnya pengetahuan b.d kurang Jumat, 9 September S: Klien mengatakan sudah mulai memahami penyakit yang dideritanya
informasi tentang proses penyakit d.d 2015 O : - Klien tampak mengerti dan kooperatif saat tindakan keperawatan
pasien merasa cemas dan sering dilakukan
bertanya-tanya tentang penyakitnya A : Masalah teratasi ditandai dengan pasien kooperatif
P : Tindakan dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai