Pms
Pms
Oleh
KELOMPOK 1
Anisa Nurfajriani E.0106.15.001
Asih Pramudya W E.0106.15.002
Citra Wulandari E.0106.15.004
Depi Kusuma Dewi E.0106.15.006
Desy Rastari E.0106.15.007
Devi Novianti E.0106.15.008
Divyana Azhari E.0106.15.009
Ulfa Sri Nurfalah E.0106.14.069
IMS atau Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang
ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang
sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes, namun yang paling terbesar
diantaranya adalah AIDS, kaena mengakibatkan sepenuhnya pada kematian pada
penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengn antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999).
Beberapa penyakit infeksi menular seksual yang sering terjadi Pekerja Seks
Komersial (PSK) menurut Fahmi (2008) adalah :
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah
kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ reproduksi dan menyerang selaput
lendir, mucus, mata, anus dan beberapa organ tubuh lainnya. Bakteri yang
membawa penyakit ini adalah Neisseria Gonorrhoeae. Gejala akibat penyakit ini
pada wanita antara lain :
Penyakit ini disebut raja singa dan ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunan barang-barang dari seseorang yang tertular (misalnya: baju, handuk dan
jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adanya kuman Treponema pallidum,
kuman ini menyerang organ penting tubuh lainya seperti selaput lender , anus, bibir,
lidah dan mulut.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti
kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Dengan gejala klinis : Luka atau koreng, jumlah biasanya satu, bulat atau lonjong,
dasar bersih, dengan perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada
penekanan
3. Chlamydia Trachomatis
Chlamydia trachomatis adalah salah satu dari tiga spesies bakteri dalam genus
Chlamydia, famili chlamydiaceae, kelas Chlamydiae, filum Chlamydiae, domain
Bacteria.
Chlamydia trachomatis adalah agen chlmydial pertama yang ditemukan dalam tubuh
manusia. Bakteri ini pertama kali diidentifikasi tahun 1907. Infeksi chlamydia
trachomatis sering tidak menimbulkan gejala dan sangat beresiko bila terjadi pada
ibu-ibu karena dapat menyebabkan kehamilan ektopik, infertilitas dan abortus.
Dengan gejala klinis :
Pada pria duh (sekret/cairan) tubuh uretra dapat disertai eritema meatus
Herpes Genitali
Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua
herpes ini berasal dari virus yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus
Varicella zoster, sedangkan herpes simpleks disebabkan oleh herpes simplex virus
(HSV). Gejala klinis yang disebabkan oleh : Virus Herpes Simplex sebagai berikut :
Herpes genital pertama : diawali dengan bintil lentingan dan luka/erosi berkelompok,
di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha dan disertai
gejala sisitemik
Herpes genital kambuhan : timbul bila ada faktor pencetus yaitu : daya tahan tubuh
menurun, stres pikiran, senggama berlebihan, kelelahan.
Penularan IMS dengan cara yang tidak aman adalah tanpa menggunakan kondom,
tetapi Menurut Sofianty (2009) IMS tidak dapat menular melalui :
Menggunakan WC Umum
Salaman
Bersin-bersin
Keringat
Menurut Depkes RI (2006) langkah terbaik untuk mencegah IMS adalah menghindari
kontak langsung, yaitu dengan cara sebagai berikut :
Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi
borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.
Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:X
Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual.
Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan
pada alat kelamin atau sekitarnya.
Berdasarkan Ditjen PPM & PLP (1997) yang harus dilakukan seseorang jika terkena
atau curiga terkena IMS setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium adalah :
Setiap IMS obatnya berbeda. Jadi periksakan diri ke dokter untuk mengetahui jenis
penyakit dan pengobatannya karena tidak sembarangan obat bisa dipakai untuk
mengobati semuanya.
Selalu minum obat yang diberikan dokter sesuai dengan aturan yang diberikan.
Habiskan obat yang diberikan walupun sakitnya sudah berkurang. Karena hal
tersebut dapat berbahaya, sering bibit penyakit belum mati sehingga dapat
menyebabkan bibit penyakit tersebut menjadi kebal terhadap obat yang
diberikan.
Selama pengobatan jangan melakukan hubungan seks dulu supaya luka-luka IMS
dapat sembuh. Kalupun berhubungan seks sebaiknya gunakan kondom.
Periksakan diri ke dokter jika obat sudah habis untuk memastikan IMS yang di derita
benar-benar sudah sembuh. Dan bawalah pasangan seksual anda agar tidak tertular
ulang.
Perempuan lebih rentan berisiko tertular IMS dibandingkan dengan laki-laki. Menurut
Ditjen PPM & PLP (1997) hal ini disebabkan karena:
Saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim langsung terpapar oleh
cairan sperma. Jika sperma terinfeksi oleh IMS, maka perempuan tersebut bisa
terinfeksi.
Jika perempuan terinfeksi IMS, dia tidak selalu menunjukkan gejala. Tidak
munculnya gejala dapat menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan komplikasi.
Banyak orang khususnya perempuan dan remaja enggan untuk mencari pengobatan
karena mereka tidak ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita IMS.