Anda di halaman 1dari 7

PAPER

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ginekologi
Dosen Mata Kuliah: Damai Yanti, M.Keb

Oleh

KELOMPOK 1
Anisa Nurfajriani E.0106.15.001
Asih Pramudya W E.0106.15.002
Citra Wulandari E.0106.15.004
Depi Kusuma Dewi E.0106.15.006
Desy Rastari E.0106.15.007
Devi Novianti E.0106.15.008
Divyana Azhari E.0106.15.009
Ulfa Sri Nurfalah E.0106.14.069

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
2016/2017

2.1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

2.1.1. Pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS)


Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau
dalam bahasa Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually
Transmitted Infection (STI) or Venereal Disease (VD). Dimana pengertian dari IMS
ini adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan
pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga penyakit kelamin atau penyakit
kotor. Namun ini hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah IMS
lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya (Ditjen PPM & PL,
1997).

IMS atau Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang
ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang
sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes, namun yang paling terbesar
diantaranya adalah AIDS, kaena mengakibatkan sepenuhnya pada kematian pada
penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengn antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999).

Menurut Aprilianingrum (2002), Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai


penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit
dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik
yang berlainan jenis ataupun sesama jenis.

2.1.2. Jenis Jenis Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa penyakit infeksi menular seksual yang sering terjadi Pekerja Seks
Komersial (PSK) menurut Fahmi (2008) adalah :

Gonore (kencing nanah)

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah
kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ reproduksi dan menyerang selaput
lendir, mucus, mata, anus dan beberapa organ tubuh lainnya. Bakteri yang
membawa penyakit ini adalah Neisseria Gonorrhoeae. Gejala akibat penyakit ini
pada wanita antara lain :

Keputihan kental berwarna kekuningan

Rasa nyeri di rongga panggul

Dapat juga tanpa gejala

Sedangkan gejala pada laki laki antara lain:

Rasa nyeri pada saat kencing

Keluarnya nanah kental kuningkehijauan

Ujung penis agak merah dan bengkak


Sifilis

Penyakit ini disebut raja singa dan ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunan barang-barang dari seseorang yang tertular (misalnya: baju, handuk dan
jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adanya kuman Treponema pallidum,
kuman ini menyerang organ penting tubuh lainya seperti selaput lender , anus, bibir,
lidah dan mulut.

Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti
kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Dengan gejala klinis : Luka atau koreng, jumlah biasanya satu, bulat atau lonjong,
dasar bersih, dengan perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada
penekanan

3. Chlamydia Trachomatis

Chlamydia trachomatis adalah salah satu dari tiga spesies bakteri dalam genus
Chlamydia, famili chlamydiaceae, kelas Chlamydiae, filum Chlamydiae, domain
Bacteria.

Chlamydia trachomatis adalah agen chlmydial pertama yang ditemukan dalam tubuh
manusia. Bakteri ini pertama kali diidentifikasi tahun 1907. Infeksi chlamydia
trachomatis sering tidak menimbulkan gejala dan sangat beresiko bila terjadi pada
ibu-ibu karena dapat menyebabkan kehamilan ektopik, infertilitas dan abortus.
Dengan gejala klinis :

Pada pria duh (sekret/cairan) tubuh uretra dapat disertai eritema meatus

Pada wanita duh tubuh serviks seropurulen, serviks mudah berdarah.

Herpes Genitali

Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua
herpes ini berasal dari virus yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus
Varicella zoster, sedangkan herpes simpleks disebabkan oleh herpes simplex virus
(HSV). Gejala klinis yang disebabkan oleh : Virus Herpes Simplex sebagai berikut :

Herpes genital pertama : diawali dengan bintil lentingan dan luka/erosi berkelompok,
di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha dan disertai
gejala sisitemik

Herpes genital kambuhan : timbul bila ada faktor pencetus yaitu : daya tahan tubuh
menurun, stres pikiran, senggama berlebihan, kelelahan.

2.1.3. PenularanInfeksi Menular Seksual (IMS)


Beberapa cara penularan IMS menurut Ditjen PPM & PLP (1997) yaitu melalui :

Hubungan seks lewat liang senggama tanpa kondom

Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom

Seks oral tanpa menggunakan kondom

Hal-hal Yang Tidak Dapat Menularkan Infeksi menular Seksual (IMS)

Penularan IMS dengan cara yang tidak aman adalah tanpa menggunakan kondom,
tetapi Menurut Sofianty (2009) IMS tidak dapat menular melalui :

Duduk disamping orang yang terkena IMS

Menggunakan WC Umum

Menggunakan kolam renang umum

memegang gagang pintu

Salaman

Bersin-bersin

Keringat

2.1.5. Cara Mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)

Menurut Depkes RI (2006) langkah terbaik untuk mencegah IMS adalah menghindari
kontak langsung, yaitu dengan cara sebagai berikut :

Menunda kegiatan seks bagi remaja (abstinensi)

Menghindari berganti-ganti pasangan seksual

Memakai kondom dengan benar dan konsisten

2.1.6. Tanda dan gejala Infeksi Menular Seksual (IMS)


Menurut Kusuma (2009), tanda dan gejala IMS pada laki-laki dan perempuan
berbeda. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala
IMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda IMS pada laki-laki
antara lain:

Berupa bintil-bintil berisi cairan.

Lecet atau borok pada penis/alat kelamin.

Luka tidak sakit.

Keras dan berwarna merah pada alat kelamin.

Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam.

Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin.

Rasa sakit yang hebat pada saat kencing.

Kencing nanah atau darah yang berbau busuk.

Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi
borok.

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.
Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:X

Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual.

Rasa nyeri pada perut bagian bawah.

Pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin.

Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan
pada alat kelamin atau sekitarnya.

Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal.

Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual.

Bintil-Bintil berisi cairan.

Lecet atau borok pada alat kelamin.

2.1.7. Bahaya Infeksi Menular Seksual (IMS)

Berdasarkan UNAIDS dan WHO (1998) ada beberapabahaya yang dapat


ditimbulkan jika seseorang terdeteksi mengidap IMS,yaitu:
Kebanyakan IMS dapat menyebabkan kita sakit.

Beberapa IMS dapat menyebabkan kemandulan.

Beberapa IMS dapat menyebabkan keguguran.

IMS dapat menyebabkan kanker leher rahim.

Beberapa IMS dapat merusak penglihatan, otak dan hati.

Enam IMS dapat menular kepada bayi :

IMS dapat menyebabkan kita rentan terhadap HIV/AIDS.

Beberapa IMS ada yang tidak bisa disembuhkan.

Beberapa IMS seperti halnya HIV/AIDS dapat menyebabkan kematian

2.1.8. Pengobatan Infeksi Menular Seksual (IMS)

Berdasarkan Ditjen PPM & PLP (1997) yang harus dilakukan seseorang jika terkena
atau curiga terkena IMS setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium adalah :

Setiap IMS obatnya berbeda. Jadi periksakan diri ke dokter untuk mengetahui jenis
penyakit dan pengobatannya karena tidak sembarangan obat bisa dipakai untuk
mengobati semuanya.

Selalu minum obat yang diberikan dokter sesuai dengan aturan yang diberikan.
Habiskan obat yang diberikan walupun sakitnya sudah berkurang. Karena hal
tersebut dapat berbahaya, sering bibit penyakit belum mati sehingga dapat
menyebabkan bibit penyakit tersebut menjadi kebal terhadap obat yang

diberikan.

Selama pengobatan jangan melakukan hubungan seks dulu supaya luka-luka IMS
dapat sembuh. Kalupun berhubungan seks sebaiknya gunakan kondom.

Periksakan diri ke dokter jika obat sudah habis untuk memastikan IMS yang di derita
benar-benar sudah sembuh. Dan bawalah pasangan seksual anda agar tidak tertular
ulang.

2.1.9. Risiko Terkena Infeksi Menular Seksual (IMS)

Perempuan lebih rentan berisiko tertular IMS dibandingkan dengan laki-laki. Menurut
Ditjen PPM & PLP (1997) hal ini disebabkan karena:

Saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim langsung terpapar oleh
cairan sperma. Jika sperma terinfeksi oleh IMS, maka perempuan tersebut bisa
terinfeksi.
Jika perempuan terinfeksi IMS, dia tidak selalu menunjukkan gejala. Tidak
munculnya gejala dapat menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan komplikasi.

Banyak orang khususnya perempuan dan remaja enggan untuk mencari pengobatan
karena mereka tidak ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita IMS.

Anda mungkin juga menyukai