Anda di halaman 1dari 15

1.

Aliran filsafat pendidikan yang dianut oleh seorang tokoh akan mendasari atau memberi arah
kepada aliran psikologi pendidikan yang diteorikannya.
jelaskan aliran filsafat yang mengilhami mengilhami aliran psikologi pendidikan ?
JAWABAN :
Aliran Behaviorisme berfokus pada perilaku yang dapat diamati. Salah satu aliran yang
mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran
psikologi kognitif. Aliran ini telah memberikan kontribusi terhadap penggunaan unsur kognitif
atau mental dalam proses belajar. Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Pandangan
konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan bahwa anak-anak diberi kesempatan agar
menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar, sedangkan guru yang membimbing
siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi .

2. Jelaskan pandangan tentang belajar menurut teori pelajar aliran behavioristic, kognitif,
humanistic, dan aliran sibernetika?
JAWABAN :

TEORI BELAJAR PANDANGAN

1. Behavioristik Belajar adalah perubahan tingkah laku, yang


merupakan hasil dai stimulus-respon. Aliran ini
menganggap. seseorang telah belajar jika ia telah
mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Untuk
membuat seseorang belajar, perlu adanya stimulus
yang diberikan oleh pendidik. Penguatan merupakan
factor penting dalam belajar, karena dapat
memperkuat timbulnya respon berupa hasil belajar.

2. Kognitif konstruktivisme Belajar merupakan usaha pemberian makna oleh


peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi
dan akomodasi yang menuju pada pembentukan
struktur kognitifnya.
Belajar adalah proses aktualisasi diri secara optimal.
3. Humanistik
Belajar melalui 4 fase yaitu:
a) tahap pengalaman kongkrit, b) tahap pengamatan
aktif dan reflektif, c) tahap konseptualisasi, d) tahap
eksperimentasi aktif.

4. Sibernetik Belajar adalah pengolahan informasi.


3. Kemukakan bentuk belajar menurut a.de black?
JAWABAN
De Block menilai bahwa masing masing fungsi tersebut berdiri sendiri, artinya fungsi dinamik
dan fungsi afektif sebagai fungsi tersendiri meskipun di satu sisi antara satu dengan yang lain
saling berkaitan. Adapun sistematika bentuk belajar De Block sebagai berikut :
Bentuk belajar menurut fungsi psikis
1) belajar dinamik
2) belajar afektif
3) belajar kognitif : mengingat, berpikir
4) belajar sensi motorik : mengamati, bergerak, berketerampilan
Bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
1) belajar teoritis
2) belajar teknis
3) belajar sosial / bermasyarakat
4) belajar estetis

Bentuk belajar yang tidak disadari


1) belajar insidental
2) belajar dengan mencoba coba
3) belajar tersembunyi

4. Kemukakan prinsip-prinsip belajar menurut gestalt dan kemukakan implikasi prinsip-prinsip


belajar bagi siswa dan guru?
JAWABAN :
Pengertian prinsip belajar menurut Gestalt adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan
peserta didik sehingga mengalami proses perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar
yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi
permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori atau pengalaman-pengalaman yang telah
diterimanya.
Implikasi prinsi-prinsip belajar:
Perhatian dan Motivasi, bagi guru yang harus dilakukan yaitu memberi metode belajar
yang bervariasi, sedangkan bagi siswa dituntut memberiakan perhatian terhadap
rangsangan yang diberikan.
Keaktifan, bagi guru memberikan kesempatan siswa untuk bersksperimen, sedangkan
bagi siswa dituntut untuk mengolah jasil belajarnya secara efektif.
Keterlibatan langsung, bagi guru melibatkan siswa dalam mencari informasi, sedangkan
bagi siswa dintuntut untuk mengerjakan tugasnya sendiri.
Pengulangan, bagi guru merancang hal-hal yang perlu diulang, sedangkan bagi siswa
kesadaran siswa dalam mengerjakan latihan-latihan yang diulang-ulang.
Tantangan, bagi guru yaitu memberikan tugas pada siswa untuk memecahkan masalah,
sedangkan bagi siswa belajar mandiri dan mencari pemecahan masalah sendiri.
Balikan dan penguatan, bagi guru memberikan jawban yang benar dan memberi
kesimpulan, bagi siswa memcocokan jawaban antar siswa dan guru.
Perbedaan individual, bagi guru menentikan metode sehingga dapat melayani seluruh
siswa, bagi siswa belajar menurut kecepatan belajr siswa.

5. Apa yang di maksud dengan strategi pembelajaran?


JAWABAN :
trategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak
disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan
pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model
pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan
fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.
Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model pembelajaran
yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran,
akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui
kemampuan berbahasa secara verbal.

6. Apa yang di maksud desain pembelajaran?


JAWABAN :
Desain pembelajaran menurut para ahli
Bagi Reigeluth (1983), desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan
pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang.
Rothwell & Kazanas (1992), merumuskan desain pembelajaran terkait dengan peningkatan mutu
kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.
Gagne, dkk (1992), mengembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa
desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang di mana proses belajar itu sendiri
memiliki tahapan segera dan jangka panjang.
Gentry,1994, desain pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan
tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum tercapai
Jadi penulis menyimpulkan bahwa Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media
teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara
efektif antara guru dan peserta didik.

7. Kemukakan makna dan prinsip pembelajaran kontruktivistik?


JAWABAN :
ciri ciri pembelajaran secara konstruktivisme adalah:
Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam
dunia sebenarnya.
Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan menggunakannya sebagai
panduan merancang pengajaran.
Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.

prinsip-prinsip konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar adalah:

Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.


Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar.
Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah.
8. Jelaskan hakekat pembelajaran kontekstual?
JAWABAN :
Secara hakiki model pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning adalah : (1)
Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga
siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari
satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya, (2) Merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

9. Jelaskan apa yang dimaksud quantum learning dalam pembelajaran ?


JAWABAN :
Semua manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan, sertamempunyai
alat-alat yang diperlukan untuk memuaskannya (DePoter, 2000). Misalkan saja seorang bayi yang
memasukan mainannya kedalam mulutnya untuk mengetahui rasanya. Ia akan menggoyang,
mengangkat, dan memotar perlahan mainannya, sehingga dapat meilhat bagaimanan setiap sisi
mainan tersebut jika terkena cahaya. Ia menempelkannya ketelinga, menjatuhkannya ke lantai
dan mengambilnya kembali atau mebongkar bagian-bagiannya dan menyeledikinya satu persatu.
Proses seperti itu disebut dengan proses belajar secara menyeluruh (global learning), yaitu proses
belajar yang merupakan cara efektif dan alamiah bagi seorang manusia untuk mempelajari
bahwa otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons yang menyerap
berbagai fakta, sifat-sifat fisik dan bahasa. Proses ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dan
rangsangan dari lingkungan, sehingga dapat tercipta kondisi yang sempurna untuk belajar
mengenai apa saja.

10. Kemukakan apa yang dimaksud dengan quantum teaching dalam pembelajaran ?
JAWABAN :
Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar belakang
dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi
lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang memberdayakan siswa
untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu guru memperluas
keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh kepuasan yang lebih
besar dari pekerjaannya.

11. Kemukakan macam-macam model pembelajaran?


JAWABAN :
Macam-macam Model Pembelajaran yang Bisa Guru Terapkan dalam Pembelajaran
Isma Agung Nurdiansyah 7:20 PM Model Pembelajaran
Terdapat banyak sekali macam -macam model pembelajaran yang bisa guru terapkan pada
kegiatan pembelajaran. Tentunya dengan penerapan model pembelajaran yang bervariasi
diharapkan dapat semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Selain itu keberagaman
pengaplikasian model belajar bisa mengurangi potensi kejenuhan siswa saat belajar.

Macam-macam Model Pembelajaran yang Bisa Guru Terapkan dalam Pembelajaran

Namun demikian, tidak semua guru mengetahui secara utuh jenis-jenis model pembelajaran apa
saja yang bisa dipergunakan saat mengajar. Mungkin karena keterbatan sumber dan sejenisnya
yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

Nah oleh sebab itulah, disini penulis ingin memberikan sedikit informasi kepada rekan-rekan
semua berkenaan macam-macam model pembelajaran yang bisa diaplikasikan saat pembelajaran.
1. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Persiapkan diagram, gambar atau tabel sesuai dengan materi serta kompetensi. Tampilkan
gambar dengan cara ditempel atau juga bisa mempergunakan OHP. Selanjutnya siswa
memperhatikan gambar yang disajikan, melakukan kegiatan diskusi dan diakhiri dengan proses
evaluasi.

Adapun panduan lengkap penggunaan model belajar ini adalah sebagai berikut:

Guru menyiapkan gambar-gambar yang nantinya akan ditampilkan kepada siswa.


Gambar ditempel atau juga diperlihatkan melalui OHP.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimak gambar.
Siswa mendiskusikan apa yang didapatnya dari hasil menyimak dengan teman sekelompoknya.
Setiap kelompok membacakan serta mempresentasikan hasil diskusinya tersebut.
Dari hasil diskusi semua kelompok, guru mulai mengevaluasi serta menjelaskan materi yang
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Guru membuat kesimpulan.

2. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


Model pebelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Model tersebut memberikan
keleluasaan kepada para siswa untuk saling berbagi pemikiran dan mendiskusikan jawaban yang
paling benar. Lebih dari itu, model ini juga memberikan sebuah dorongan kepada para siswa
untuk bersemangat pada saat kegiatan belajar. Model ini dapat dipergunakan untuk segala mata
pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik.

Untuk langkah-langkah model pembelajaran NHT adalah sebagai berikut:

Persiapan : Dalam tahap ini guru mulai mempersiapkan LKS, Skenario Pembelajaran yang
disesuaikan dengan model pembelajaran NHT.
Pembentukan Kelompok: Dalam tahap ini, pembentukan kelompok disesuaikan dengan model
pembelajaran NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri atas
3-5 orang. Guru memberikan nomor ke setiap kelopok, sekaligus pemberian nomor juga ke stiap
anggota kelompok. Dalam pembagian kelompok, anggota yang terdapat di dalamnya harus
heterogen.
Setiap Kelompok Harus Memiliki Buku Panduan: Ini dilakukan supaya siswa tidak mengalami
begitu kesulitan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Diskusi Masalah: Dalam kegiatan berkelompok, guru memberikan LKS kepada siswa untuk
dipelajari. Di dalam LKS tersebut disediakan juga soal yang nantinya harus dikerjakan. Pastikan
semua siswa tahu setiap jawaban dari hasil diskusi.
Memanggil Nomor Anggota: Guru memanggil suatu nomor. Bagi nomor yang sama untuk setiap
kelompok diinstruksikan angkat tangan. Selanjutnya siswa bersangkutan menerangkan jawaban
hasil diskusi.
Guru bersama siswa memberikan kesimpulan akhir.

3. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)


Dalam pengaplikasiannya model pembelajaran ini mengharuskan pembagian kelompok secara
heterogen. Untuk tugas setiap kelompok bisa sama tetapi bisa juga berbeda. Setelah guru
memberikan tugas untuk semua kelompok, selanjutnya setiap kelompok bekerjasama dalam
bentuk diskusi dan kerja individual. Diusahakan kegiatan berkelompok berlangsung kompak,
kohesif serta timbul suatu bentuk kompetisi antar kelompok. Kondisikan suasana saat
pembelajaran menyenangkan dan nyaman seperti permainan games, keadaan ini bisa dilakukan
dengan cara guru bersikap ramah dan sekali-sekali mengeluarkan candaan segar. Setelah selesai
kerja kelompok, siswa mempresentasikan hasilnya sehingga timbul diskusi di kelas.

12. Jelaskan falsafah,unsur dan ciri-ciri dari model-model pembelajaran yang saudara ketahui?
JAWABAN :
Tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan
para siswa :
1. Pengetahuan;
2. Konsep;
3. Kemampuan;
4. Pemahaman yang mereka butuhkan;
5. Memberikan kontribusi;
6. Menciptakan norma-norma yang proakademik di antara para siswa; dan
7. Norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian
siswa.
Beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut ;
1. Setiap anggota memiliki peran;
2. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa;
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya;
4. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok,
dan
5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Manfaat pembelajaran kooperatif, sebagai berikut;
1. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh
hasil pembelajaran yang lebih tinggi;
2. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga-diri
yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar;
3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada temantemannya,
dan di antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif (interdependensi
positif) untuk proses belajar mereka nanti;
4. pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-
temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbedabeda.
Tipe-tipe pembelajaran kooperatif sebagai berikut,
1. Student Teams-Achievement Division (STAD);
2. Team Game Tournament (TGT);
3. Jigsaw II, ;
4. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC);
5. Team Assisted Individualization (TAI);
6. Group Investigation;
7. Learning Together;
8. Complex Instruction; dan
9. Structure Dyadic Methods.
13. Jelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif,dari jenis-jenis;(1)tipe student team
achievement divisions (STAD) tim siswa/peserta didik kelompok prestasi,(2)tipe TGT (team
game tourmanent),(3) tipe JIGWAS (tim ahli /expert group),(4)tipe xi (kelompok
investigasi),(5)tip kepala bernomor struktur (KBS) merupakan modifikasi dari number heads
together,(6)think-pair-share(berpikir-berpasangan-berbagi),(7)tipe mind mopping (MN)
atau contept mopping (CM),(8) tipe snowball throwing (ST),(9) dua tinggal,du tamu,(DUTI-
DUTA),(10)time token(TITO),(11) tipe bebate,(12)tipe picture and picture (PP),(13)
cooperatipe integ rated readi and composition (CIRC),(14)tipe student fasilitaton and
exspailing (SFE), dan (15) cooperative script (CS)
JAWABAN :

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif


Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Tingkah Laku Guru:
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Tingkah Laku Guru:
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan
bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase-5 Evaluasi
Tingkah Laku Guru:
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Memberikan penghargaan
Tingkah Laku Guru:
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.

Langkah-Langkah dari berbagai Tipe model Pembelajaran Kooperatif


1. Role Playing
Langkah-Langkah
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari atau beberapa hari
sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) guna mempersiapkan peran yang terdapat dalam
skenario tersebut.
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang atau sesuai dengan kebutuhan.
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam materi tersebut.
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan
mengamati skenario yang sedang diperagakan.
Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja
untuk membahas skenario tersebut. Misalnya menilai peran yang dilakonkan, mencari
kelemahan dan kelebihan dari peran tersebut atau pun alur/ jalan ceritanya.
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil dan kesimpulannya.
Guru memberikan kesimpulan secara umum atau menjgevalusi seluruh kegiatan.
Evaluasi/ refleksi.
Penutup
2. Problem Based Intruction (PBI)
Langkah-Langkah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
3. Mind Mapping (Peta pikiran)
Langkah-Langkah
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
5. Group Investigation
Langkah-Langkah
Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber, memilih topik,
merumuskan permasalahan)
Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaiman mempelajari, siapa
melakukan apa, apa tujuannya)
Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan
informasi, menganalisis data, membuat inferensi)
Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan,
penentuan penyaji, moderator, dan notulis)
Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi,
mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan)
Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing
berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran
yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian
pemahaman.
6. Group to arround (keliling kelompok)
Langkah-Langkah
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 5 siswa
Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis
Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya
secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
7. Snowball Throwing
Langkah-Langkah
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok
untuk memberikan penjelasan tentang materi.
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan
satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa
yang lain selama + 15 menit.
Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Evaluasi.
Penutup.
8. Numbered Heads Together
Langkah-Langkah
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
9. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Langkah-Langkah
Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
Guru menyajikan pelajaran
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu
Memberi evaluasi
Kesimpulan
10. Team Game Tournament (TGT)
Langkah-Langkah
Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering
juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations). Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, pokok materi dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada
kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan
ceramah yang dipimpin oleh guru.
11. Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan
(prestasi) peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnikdanras.
Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game
atau permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok
belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini kegiatan
peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban,
memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika teman satu
kelompok melakukan kesalahan.
12. Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi,
dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas
dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja
turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim atau kelompoknya
masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan
yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau
lomba mingguan.
Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi.
Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah
guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta
didik (LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang
menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila
rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat
julukan Super Team jika rata-rata skor 50 atau lebih, Great Team apabila rata-rata
mencapai 50-40 dan Good Team apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat
menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.
13. Jigsaw
Langkah-Langkah
Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Guru memberi evaluasi
Penutup

14. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Langkah-Langkah

Menyampaikan orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada siswa.Jadi pada


tahap ini para pengajar menyampaikan beberapa hal yang harus dipelajari dan juga kinerja
peserta didik yang diharapkan.
Melakukan review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat. Di sini guru akan
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang sudah
dikuasai siswa.
Menyampaikan materi pelajaran. Dalam tahap ini pengajar akan menyampaikan materi
dan informasi serta memberikan berbagai contoh dan sebagainya.
Melaksanakan bimbingan. Jadi bimbingan ini dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan yang bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman peserta didik dan mencoba
untuk mengoreksi kesalahan konsep yang ada.
Memberi kesempatan untuk siswa agar terus berlatih. Di sini guru memberi kesempatan
untuk siswa agar terus melatih keterampilannya maupun menggunakan informasi yang
baru secara kelompok atau individu.
Menilai kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik. Dalam tahap ini
seorang guru akan memberikan review terhadap segala hal yang sudah dilakukan siswa,
kemudian guru akan memberi umpan balik atas respon siswa dengan benar.
Memberikan latihan mandiri. Jadi guru juga bisa memberikan tugas secara mandiri untuk
para siswa guna meningkatkan pemahaman atas materi yang telah disampaikan.

15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Langkah-Langkah

Orientasi siswa kepada masalah otentik


Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membimbing penyelidikan individual/kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

16. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Langkah-Langkah

Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.


Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
Penutup

14. jelaskan propesionalisme guru ?


JAWABAN :
tilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam Kamus Inggris Indonesia, profession berarti
pekerjaan (John M. Echols dan Hassan Shadili, 1996:449). Arifin dalam buku Kapita Selekta
Pendidikan mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata
occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau
latihan khusus (Arifin, 1995:105).

Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang
artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga
diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan
keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu (Kunandar, 2007:45). Menurut
Martinis Yamin profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan
keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas (Martinis Yamin,
2007:3).

15. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari inovasi model-model pembelajaran yang saudara ketahui?
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan
kemampuannya dalam bekerjasama.

1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.


2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu
yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah
pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.

Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:

1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.


2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:

1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-
alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat
menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran
yang lain.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi
siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan
dan dialog.

Langkah-langkah:

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi


siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan:

1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya


dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Kekurangan:

1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

jenis-jenis pembelajaran kooperatif :STAD, TGT, JIGWAS, (KBS), number heads together,think-
pair-share,(7)tipe mind mopping (MN) contept mopping (CM), snowball throwing (ST),dua
tinggal,du tamu,(DUTI-DUTA),time token(TITO), tipe bebate,tipe picture and picture
(PP),cooperatipe integ rated readi and composition (CIRC),tipe student fasilitaton and exspailing
(SFE), dan cooperative script (CS)

Anda mungkin juga menyukai