Anda di halaman 1dari 3

Edisi 04-08-2017

Sukses dengan Membangun Tren Camilan


Sehat

Graze dimulai oleh tujuh orang sahabat yang semuanya senang makan dan suka menikmati
makanan ringan atau snack.

Selera mereka yang tinggi membuat ketujuh sahabat karib itu kerap tak bisa menemukan
snack yang cocok dengan cita rasa mereka. Mereka kemudian berpikir menciptakan sendiri
snack yang nikmat. Kini, Graze tak hanya mampu memproduksi camilan enak dan sehat,
tetapi terus menciptakan resep-resep baru yang disukai para penikmatnya. Kami berusaha
membuatnya untuk orang-orang yang suka camilan seperti kami, ungkap co-founder Graze,
Graham Bosher bersama para sahabatnya itu seperti dikutip di laman Graze.com.

Graze lahir pada 2008 setelah ketujuh sahabat karib itu keluar dari pekerjaan mereka dan
mulai membuat boks camilan Graze. Seiring berjalannya waktu, usaha mereka berkembang.
Salah satu kuncinya karena mereka mendengarkan konsumen yang mereka sebut grazer
untuk memastikan mereka mengirimkan boks yang sempurna di setiap saat. Kami harap
Anda menikmati boks graze dan mengenakan topi pesta sebanyak yang kami lakukan,
ungkap pernyataan tujuh pendiri Graze ini. Mengapa Graze bisa disukai? Mereka ternyata
punya ciri khas tersendiri karena dalam operasionalnya menggunakan algoritma bernama
DARWIN atau Decision Algorithm Rating What Ingredients Next untuk memilihkan boks
snack yang sesuai dengan preferensi pelanggan saat masuk ke laman mereka.

Graze mengembangkan resepnya sendiri yang tidak mengandung bumbu hasil rekayasa
genetik, pewarna buatan, atau perasa buatan, sirup jagung denganfruktosatinggi
ataulemaktrans. Berbagai boks berisi empat atau delapan snack dan bisa dikirimkan sepekan
sekali, dua pekan sekali, atau bulanan. Boks berukuran lebih besar dapat juga dibeli di toko
online Graze. Saat ini bisnis Graze membukukan penjualan 300 juta poundsterling pada tahun
ini. Perusahaan private equity Carlyle membeli saham mayoritas di Graze senilai 50 juta
poundsterling pada 2012.

Saat ini sebagian besar penjualannya berasal dari 9.000 toko di Inggris,
termasukjaringanyangdimilikiSainsburys, WHSmith, danBoots. DiAmerikaSerikat (AS),
Graze hadir di lebih dari 7.500 toko. Tahun 2016, penjualannya naik 3,2%
menjadi70,3jutapoundsterling. Adapun laba sebelum pajak turun 27% dari 9,2 juta
poundsterling menjadi 6,7 juta poundsterling karena sebagian besar investasi dialokasikan
untuk ekspansi dan perbaikan laman (website). Sejumlah sumber menjelaskan, Carlyle
mendorong pertumbuhan penjualan tahun ini dan terus memanfaatkan tren makanan sehat
yang terus tumbuh.

Graze adalah bisnis sukses, fokus pada pelaksanaan rencana ambisius menjadi merek snack
sehat terbesar di dunia, ungkap juru bicara Graze. Dengan Anthony Fletcher menjabat
sebagai Chief Executive Officer (CEO) Graze, perusahaan itu tumbuh semakin pesat. Setelah
melakukan penjualan langsung ke konsumen melalui layanan berlangganan pada enam tahun
pertama, Anthony mengubah pola bisnis pada 2014. Meski layanan berlangganan tetap
berlanjut, konsumen juga mulai melakukan pembelian sekali beli. Langkah terbesar tahun itu
adalah menerapkan penjualan grosir karena produk-produk Graze lebih mudah diperoleh di
ritelritel Inggris, seperti Sainsburys, Boots, WH Smith, dan Tesco.

Anthony mengakui, perubahan tren global sangat menguntungkan karena supermarket dan
peritel lain mendapat tekanan memindahkan produk-produk kembang gula dari rak-rak
strategis yang paling laris. Kami sangat beruntung, ada keberuntungan, katanya.
Pemerintah Inggris memberikan dorongan besar memindahkan produkproduk gula dari rak
strategis, dan peritel menghadapi dilema mengetahui para konsumen tergoda untuk membeli,
tapi mereka harus merelakan sebagian besar uang itu hilang, ujarnya. Langkah besar lainnya
di Graze adalah ekspansi ke AS pada 2015. Anthony menjelaskan, Graze mengetahui bahwa
mereka harus bergerak cepat ke pasar itu sebelum para pesaing melakukannya.

Jadi, dari pada mencoba keberuntungan di satu negara bagian di AS, mereka memutuskan
meluncurkan produk di semua 50 negara bagian pada saat bersamaan. Harapannya adalah
fokus Graze pada data dan respons cepat dari saran konsumen. Berarti perusahaan dapat
memproduksi berbagai produk snack yang sesuai selera AS, meski pada saat pertama,
beberapa produk tidak sukses. Beruntung, cara ini berfungsi dan meski awalnya Graze
menjual standar produk Inggris di AS, perusahaan segera menyingkirkan produk-produk
yang tidak disukai konsumen AS, seperti chutney mangga, bahan pokok kari ayam di
Inggris.

Produk-produk yang lebih disukai konsumen AS pun segera diperkenalkan, seperti Creamy
Range Kern Pops, yakni popcorn dengan krim dan pie cokelat. Dalam tiga bulan peluncuran
produk di AS, Graze telah memperoleh 100.000 konsumen, jumlah yang kini terus tumbuh.
Analis ritel di firma riset grosir IGD, Toby Pickard menjelaskan, ada tiga alasan utama
mengapa Graze menjadi salah satu merek snack utama di Inggris. Kenyamanan,
kemampuannya memberikan pengalaman personal untuk snack sehat yang sesuai selera
pribadi konsumen, serta kemampuannya menciptakan produk baru untuk pasar lokal,
ujarnya.

Graze mendonasikan sebagian labanya untuk yayasan Graze School of Farming yang
berupaya mengurangi kemiskinan global melalui Graze School of Farming di Kabubbu,
Uganda. Sekolah itu mengajari para muridnya cara bertani dan merawat pohon buahbuahan
untuk membantu menambah pendapatan bagi keluarga miskin.

Syarifudin

Sumber: http://koran-sindo.com/page/news/2017-08-
04/2/1/Sukses_dengan_Membangun_Tren_Camilan_Sehat. Diakses pada 3 September 2017
pukul 19.47 WIB.

Anda mungkin juga menyukai