Anda di halaman 1dari 14

BAB I

SUMBER AIR BAKU

1.1. Penyediaan Air (Water Supply Section)


1.1.1. Air Tanah
Air tanah dalah air yang menepati rongga-rongga dalam lapisan geologi,
lapisan tanah yang terletak dibawah permukaan air tanah dinamakan daerah
jenuh (saturaed zone), sedangkan daerah yang tidak jenuh biasanya terletak
diatas daerah jenuh sampai ke permukaan tanah dinamakan air mengambang
atau air dangkal (vados water), di mana rongga-rongganya berisi air dan udara.
Karena air tersebut meliputi lengas tanah (soil moisture) dalam daerah akar maka
hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi pertanian, botani dan ilmu
tanah.

1.1.2. Air Permukaan


Air permukaan ini merupakan air danau, telaga dan sungai pada umumnya
sumber air ini permukaan baik seperti sungai danau maupun waduk adalah
merupakan air yang kurang baik untuk langsung di konsumsioleh manusia, oleh
karena itu harus ada pengolahan terlebih dahulu supaya bisa di konsumsi. Air
permukaan yang berupa sungai dapat terjadi melalui tiga cara yaitu: yang berasal
dari aliran permukaan bumi misal dari air hujan, yang berasal dari aliran air tanah
berupa mata air, dan campuran dari ke duanya. Akibat adanya hal tersebut di
atas, maka air sungai akan bertambah besar debitnya pada musim hujan,
sedangkan kalau musim kemarau debitnya tergantung dari sumber air asalnya
yang relatif kecil, tetapi kualitasnya relatif baik.

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 1


BAB II
KAPASITAS

2.1. Air Separator


i) Fungsi : Memisahkan material semen halus dan kasar serta gas
ii) Jenis : High Eff Separator O Sepa
i) Ukuran : N 5000
ii) Kapasitas : 215 ton/jam
iii) Main drive : 550 kW, 1.500 rpm
iv) Daya pompa : 75 kW, 1.500 rpm
v) Suhu masuk : 107C
vi) Suhu keluar : 96C
vii) Cara Kerja :Material masuk melalui separator di bagian atas,
kemudian didistribusikan secara merata dalam ruangan terpisah
(separating zone) dengan menggunakan distribution
plate.External blower menghasilkan aliran udara melewati material
dalam separating zone, dan kemudian memisahkan material dengan
efek gravitasi. Partikel halus terbawa aliran udara dan kemudian
dipisahkan di cyclone. Udara bebas debu dikembalikan ke blower dan
masuk kembali ke separator lewat ring pengatur fan. Aliran udara
tersebut melewati partikel kasar, ketika partikel kasar tersebut
jatuh,akan melewati serangkaian buffle sehingga terjadi pemisahan
secara sekunder.

2.2. Air Sanitasi


Air dari Waduk Temandang dan dari bozem dengan kapasitas162.000
m3 dipompa dan ditampung dalam bak penampun graw water. Sebelum diolah
di unit Water Treatment Plant dan digunakan sebagai air clear (sanitasi).
Sedangkan 2 buah sumur artesis dengan debit masing-masing 120 m3/jam
digunakan jika ada masalah pada proses pengendapan di unit Water
Treatment Plant. Air Sanitasi Kebutuhan air sanitasi atau air bersih mencapai 96
m3/jam. Air sanitasi digunakan untuk:

1) Melayani kebutuhan pabrik


2) Usaha sampingan
3) Perumahan karyawan
4) Memberikan bantuan penduduk sekitarSecara terperinci air minum

2.3. Air Proses

Kebutuhan air proses rata-rata 14 m3/jam. Air sebagian besar


digunakanuntuk pendingin.

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 2


BAB III
DESKRIPSI PROSES

Untuk memenuhi kebutuhan air di PT. Semen Gresik Tuban digunakan sumber
air dari waduk Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw
water.

Air dari waduk Temandang dan dari sumur di pompa dan ditampung dalam raw
water sebelum digunakan sebagai air sanitasi dan air proses.

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 3


Air Sanitasi

Tahap- tahap proses pengolahan air sanitasi :

1. Ekualisasi ( Penampung awal )

Sumber air untuk keperluan sanitasi adalah air dari bak penampung.
Untuk mengalirkan air tersebut dipergunakan 3 (tiga) Pompa Centrifugal, letak pompa
ini berada dibawah permukaan bak penampung. Selanjutnya air dialirkan ke bak
pengendapan awal (primary settling).

2. Sedimentasi awal

Air dari bak penampung yang dialirkan ke bak pengendapan (primary


settling) mengandung partikel-partikel padat kecil (lumpur, pasir, dan lain-lain).
Sebagian partikel mudah mengendap karena adanya gaya gravitasi, dan sebagian lagi
tidak mudah mengendap sehingga dilakukan proses koagulasi.

3. Flokulasi dan Koagulasi

Air dari bak pengendapan awal (primary settling) dipompa


ke Clarifier lewat tangki aerasi, diberi larutan alum dan udara yang berfungsi sebagai
pengaduk. Sisa kotoran yang terlarut dalam air dipisahkan dengan flokulasi
menggunakan alum dan soda ash, dimana proses koagulasi dilakukan di tangki aerasi
tersebut. Pada proses ini ditambahkan Poli Aluminium Cloride (PAC, pengganti tawas),
SC-500 dan Kaporit. PAC sebagai bahan koagulan,akan menggumpalkan koloid-koloid
pengotor air. Gumpalan koloid itu kemudian diperbesar dengan flokulan SC-500
sehingga mudah mengendap.

4. Pengolahan Secara Biologi

Air dari proses flokulasi dan koagulasi masih mengandung mikroba-mikroba


yang berbahaya, maka untuk membunuh kuman-kuman tersebut diberi kaporit (kalsium
hypoclorit) yang mengandung unsur Cl sebagai desinfektan. Efek oksidasi dari klorin
akan menghancurkan enzim yang dibutuhkan oleh kuman-kuman tersebut dan mampu
membunuh mikroorganisme dalam air.

Kebutuhan Alum (dalam tawas) sekitar 80 ppm - 100 ppm, tapi jika
menggunakan PAC cukup dengan 30 ppm - 35 ppm dan apabila ditambahkan SC-500

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 4


sebagai flokulan menghasilkan air yang bersih. Volume yang sempit pada tangki aerasi
dan hembusan udara, menjadikan air mengalir ke Clarifier dengan kecepatan tinggi
sehingga terjadi aliran turbulen, dan tidak terjadi pembentukan flok dalam perpipaan.
Air kemudian dialirkan ke bagian tengah (ruang flokulasi) Perbedaan diameter pipa inlet
dengan ruang flokulasi yang sangat besar, menyebabkan rate aliran berubah dari
turbulent menjadi laminer dan dengan pengadukan lambat ( 7 rpm), akan terbentuk inti
flok Al(OH)3. Dari ruang flokulasi air dialirkan ke ruang sedimentasi (diametetr 13,5 m)
dimana pada ruang ini inti flok membentuk flok yang lebih besar dan turun mengendap
ke dasar Clarifier. Inti flok dari ruang flokulasi, sebelum masuk ke ruang sedimentasi
akan melewati lapisan endapan, sehingga sistem ini juga disebut Sludge Blanket Clarifier.
Lapisan endapan (sludge) berfungsi juga sebagai filter untuk flok. Endapan di
dasar Clarifier dikumpulkan ke bagian pengeluaran sludge dengan
menggunakan scraper. Scrapper yang di pasang tersebut digerakkan oleh motor dengan
putaran tertentu. Supernatant (filtrat) dari Clarifier di alirkan ke Sand Filter untuk lebih
menyempurnakan pemisahan flok.

5. Filtrasi

Filtrat (air baku) dari Clarifier dialirkan secara gravitasi ke sand filter sebanyak 7
buah sedangkan yang bekerja efektif 4 buah dengan masing-masing debit maksimum 50
m3/jam sementara 3 buah yang lainnya dilakukan pencucian (backwashing). Air
dari Clarifier dialirkan ke bagian inlet filter diatas media pasir. Secara gravitasi air akan
melewati pasir, sehingga flok yang masih terbawa akan terperangkap (tersaring)
diantara media pasir. Selama sand filter masih dalam keadaan baik, tinggi air diatas
lapisan pasir tidak melebihi tinggi air yang sudah ditentukan. Air tersaring dialirkan dan
ditampung pada Clear Water Tank. Pada saat kotoran telah mengisi sebagian besar
rongga dari bed pasir, menyebabkan turunnya efisiensi laju air melalui bed. Untuk
pencucian, dipergunakan air bersih dari Clear Water Tank. Air dari bagian dasar,
dialirkan ke arah atas (up-flow) dengan laju aliran diatur agar lapisan pasir tidak terlalu
terangkat sehingga melewati pipa pembuangan. Proses pencucian dihentikan setelah
keadaan air cucian nampak sudah bersih atau pressure drop kembali seperti semula.
Setelah pencucian selesai kondisi semua valve dikembalikan seperti semula untuk proses
penyaringan. Air produk dari Clarifier sementara ditampung dalam Bak penampung.

Untuk alternatif menggantikan sand filter, digunakan filter amiad dengan


diameter screen 50 mikron dan mampu menyaring air dari Clarifier pengendapan agar
lebih jernih. Amiad adalah filter air yang bekerja secara otomatis dan secara periodik
dapat melakukan back wash secara otomatis. Untuk otomatis back wash bisa di setting
berdasarkan presure atau timer (0.5 bar atau 15 menit sekali) kondisi yang dicapai
terlebih dulu. Dalam perawatan diperlukan pembersihan screen, dan pengoperasiannya
relatif mudah. Filter ini akan bekerja secara baik jika pressure masuk minimun 2bar.

Air kemudian masuk ke Bak Ground dengan kapasitas 546 m3. Dalam setiap
harinya proses Pengendapan air beroperasi 8 s/d 10 jam.Bak Ground merupakan tempat
penyimpanan sementara dan juga sebagai tempat pengendapan lumpur-lumpur yang
masih terikut. Bak Air Clear ini untuk menampung produk dari proses Pengendapan

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 5


(Clear Water) atau air yang berasal dari sumur air bawah tanah (ABT). Bak Air Clear ini di
beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga air tetap terjaga
kejernihannya. Kapasitas dari Bak Air Clear ini adalah 1500 m3, dan terbuat dari
beton. Dengan menggunakan pompa, Air Clear di pompakan ke Elevated Tank dan
selanjutnya didistribusikan sebagai Raw Water proses Pelunakan dan sebagai persediaan
Air Clear ke perkantoran dan unit-unit lain yang memerlukan air bersih. Elevated ini
memiliki ketinggian 27 meter diatas permukaan tanah dan memiliki kapasitas total
500 m3, yang terdiri dari 400m3 adalah Air Clear (Sanitasi) dan yang 100 m3 adalah Air
Proses (Air Pendingin).

Gambar 2 Proses pengolahan air sanitasi

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 6


Air Proses

Air proses (air pendingin) harus memenuhi syarat :

- Bebas dari lumpur dan endapan.

- Mempunyai kesadahan rendah.

- Mempunyai pH netral

Syarat yang dirasa paling penting terkait dengan penyediaan air untuk industri
adalah kesadahan (hardness). Kesadahan (hardness) adalah kandungan ion Ca 2+ , Mg 2-
dari garam garam karbonat/bikarbonat, garam garam sulfat, dan garam garam
klorid di dalam air yang dapat mengakibatkan korosif atau kerak. Kesadahan dalam air
disebabkan oleh kation bervalensi 2 seperti Ca, Mg, Fe, Mn dan Sr sifatnya dapat tetap
atau sementara tergantung pada anion pasangannya.. Macam- macam hardness ada dua
yaitu :

1. Temporary Hardness, apabila kation bervalensi 2 tersebut berikatan dengan


bikarbonat (HCO3), kesadahan ini dapat diturunkan apabila dipanaskan (bila temperatur
airnya naik, misal dalam pipa yang terkena sinar matahari baik langsung maupun tidak
langsung).

2. Permanent Hardness, apabila kation yang bervalensi dua tersebut berikatan


dengan anion seperti klorida (Cl-), sulfat(SO42-), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), phosphat
(PO43-), kesadahan ini tidak akan berubah/turun karena pemanasan.

Terjadinya kesadahan dalam air alam disebabkan karena bereaksinya air hujan
yang mengandung CO2 dengan batuan/tanah yang mengandung kation-kation penyebab
kesadahan.

Ada lima tingkat kesadahan / hardness air, yaitu :

1. jika < 15 ppm disebut very soft water

2. jika antara 15 ppm dan 50 ppm disebut soft water

3. jika antara 50 ppm dan 100 ppm disebut medium hard water

4. jika antara 100 dan 200 disebut hard water

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 7


5. jika > 200 ppm disebut very hard water.

Secara umum ada beberapa cara/ proses yang dapat dilakukan untuk
mengurangi tingkat kesadahan air/hardness antara lain :

1. proses kapur

2. proses kapur dan soda ash, yang dapat dilakukan pada suhu tinggi maupun
suhu rendah

3. proses soda zeolit

4. proses hydrogen zeolit

5. proses ion exchanger/demineralizer

6. proses magnesium carbonat

7. proses phosphate

Tingkat kesadahan air harus dikurangi karena akan menyebabkan beberapa


kerugian antara lain :

1. untuk kebutuhan mencuci maka air dengan tingkat kesadahan yang terlalu
tinggi akan menyebabkan kebutuhan penggunaan sabun menjadi meningkat

2. akan menimbulkan kerak pada alat yang kita gunakan untuk memasak air
(ketel) dan dapat menghambat perpindahan panas

3. menurunkan kadar vitamin yang ada pada air normal, sehingga air yang
dikonsumsi tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuahan vitamin.

Untuk proses produksi di PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk tingkat kesadahan
air yang berasal dari raw water (di atas 300 ppm) harus dikurangi agar apabila digunakan
pada proses (air pendingin) maka tidak akan menimbulkan kerak dan juga untuk
menghindari terbentuknya flok-flok pada pipa saluran air.

Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO),
Tbk ini untuk mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah
90 ppm), yaitu dengan proses pelunakan :

Sumber air pada proses pengolahan ini adalah air dari Clear Water atau air
yang berasal dari sumur air bawah tanah (ABT) dan ditampung dalam Bak
penampung Raw Water 2. Bak Raw Water dengan kapasitas 1500 m3dan terbuat dari
beton ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga air tetap terjaga
kejernihannya. Air dari raw water 2 dipompa menuju Clarifier untuk dilakukan proses
pelunakan dengan proses kapur. Raw Water masuk melalui bagian bottom sedikit ke
atas Clarifier dan produknya keluar melalui over flow bagian atas. Raw Water memiliki

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 8


kesadahan total sebesar 350 ppm dan setelah melalui proses pelunakan kesadahannya
50 ppm.

Kesadahan dihilangkan dengan menggunakan bahan kimia yaitu :

1. Ca(OH)2

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan sementara yang berasal dari garam


karbonat dan bikarbonat. Larutan Ca(OH)2 di buat dengan cara mencampurkan sejumlah
berat tertentu bubuk kapur dengan air sehingga menghasilkan susu kapur. Larutan susu
kapur ini di injeksikan bersamaan saat Raw Water masuk ke dalam Clarifier melalui inlet.

2. Na2CO3

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan tetap yang berasal dari garam non-
bikarbonat.

Kapur Ca(OH)2 berbentuk bubuk di tampung di dalam silo silindris. Pada silo ini
dilengkapi vibrator untuk mengantisipasi jika kapur tidak mau turun akibat kelembaban
udara sehingga kapur menempel pada dinding silo. Bubukan kapur yang keluar
melalui Rotary feeder di terima oleh screw conveyor dan dijatuhkan ke tangki kapur.
Bersamaan dengan masuknya bubuk kapur ke tangki kapur tersebut dialirkan pula air
secara tangensial maka kapur akan teraduk dan terlarut sehingga menghasilkan larutan
susu kapur.

Sludge yang keluar dari Clarifier pelunakan ditampung dalam Bak


penampung Sludge yang didalamnya terdapat kapur dan soda yang telah dipakai untuk
proses pelunakan sebelumnya. Bak ini untuk memisahkan sludge dan air berdasarkan
gaya gravitasi, air akan mengalir ke sistem drainase dan lumpur tetap tinggal di dalam
bak.

Untuk menetralkan air hasil pelunakan yang bersifat basa maka


ditambahkan HCl dari tangki HCl sehingga air akan mendekati pH normal (pH = 7).
Penggunaan HCl ini selain murah harganya jika dibandingkan dengan asam yang lain,
keberadaan ion Cl- akan memberikan kegunaan sebagai desinfektan.

Air hasil penetralan diumpankan ke Sand Filter untuk memisahkan


suspended solid, koloid, lempung, mikroba, bakteri dan virus. Di dalam Sand
Filter terdapat pasir dengan bermacam grade (pasir: 0,50 mm diameter, dengan tinggi
bed: 45 s/d 76 cm) dan gravel (krakal - krikil) dibawahnya.

Air kemudian dilewatkan pada Bak ground dengan kapasitas 198 m3. Air dari
bak ground kemudian dipompa menuju elevated tank untuk selanjutnya digunakan
sebagai air proses (air pendingin) dan didistribusikan ke Cooling Tower sebagai Air Make
Up. Cooling Tower adalah sistem pendingin yang dipergunakan untuk mendinginkan air
proses seperti pendingin mesin, Heat Exchanger, compresor dll..

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 9


Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO),
Tbk ini untuk mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah
90 ppm), yaitu :

Proses Kapur soda (lime soda softening)

Gambar 3 Proses pengolahan air proses

Proses ini merupakan cara yang termudah dan termurah. Fungsi dari kapur yang
digunakan adalah untuk mengendapkan kation-kation yang terikat dalam bentuk
karbonat, sulfat, klorida agar menjadi bentuk hidroksidanya dan mengendap. Sedangkan
fungsi dari soda ash (Na2CO3) adalah untuk mengikat endapan agar turun di bagian
bawah Clarifier water untuk memudahkan pemisahan antara air yang jernih dengan
endapan. Keefektifan proses ini ditentukan oleh banyaknya jumlah kapur (CaO) dan soda
ash yang digunakan. Oleh sebab itu pada awal proses dilakukan jar tes yang
dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya kapur soda optimum yang digunakan untuk
menurunkan kesadahan raw water.

Keuntungan dari proses kapur-soda ini adalah :

a. Hasil dari proses yang dilakukan memuaskan. Dalam arti dengan biaya
yang semurah mungkin akan menghasilkan penurunan tingkat kesadahan air yang
memuaskan. Dari harga kesadahan raw water yang berada di atas 300 ppm maka
dengan proses kapur soda dengan komposisi yang tepat maka akan didapatkan air

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 10


dengan kesadahan di bawah 90 ppm. Dengan tingkat kesadahan di bawah 90 ppm maka
air tersebut sudah dapat digunakan untuk proses produksi semen dan untuk kebutuhan
sanitasi.

b. Bahan yang digunakan mudah didapat. Persediaan CaO sebagai


tambang dolomit yang banyak terdapat di alam. Hanya untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan maka harus digunakan kapur dengan kualitas yang bagus sehingga sebelum
ada pembelian kapur maka kapur tersebut harus memenuhi syarat-syarat khusus
terlebih dahulu.

c. Kemampuan remove Ca dan Mg cukup baik. Dengan penambahan kapur


maka ion Ca2+ dan Mg2+ yang semula berada dalam keadaan sulfat, karbonat, maupun
kloridanya akan mudah diubah menjadi bentuk hidroksidanya sehingga mudah untuk
diendapakan dengan penambahan soda ash.

d. Sludge yang dihasilkan masih mempunyai nilai ekonomis.

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 11


BAB IV
SPESIFIKASI ALAT

4.1 Spesifikasi Alat Utama


A. Rotary Dryer
Fungsi : Mengeringkan atau mengurangi kadar air

material berupa clay (perlakuan awal clay).

Tipe : Paralel flow rotary dryer


Kapasitas : Clay 78 ton/jam material kering

Sand 83 ton/jam material kering

Kecepatan putar : 1500 rpm

Daya motor : 132 Kw

B. Pesawat Transportasi
1. Bucket Elevator

Fungsi : Mengangkat bahan yang berupa serbuk,

butiran atau bongkahan kecil dengan posisi

vertical dari bawah ke atas dengan sudut

kemiringan sampai 90 o .

Tipe : Continous disc. Type E-150

Kapasitas : 130 ton/jam

Lebar bucket : 500 mm

Tinggi bucket : 23500 m

Daya motor : 25 HP

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 12


C. Belt Convenyor

Fungsi : Mengangkut material yang berupa tepung,


butiran atau bongkahan kecil dengan posisi
mendatar / miring dengan kemiringan max 30 o.

Tipe : Through Type

Kapasitas : 120 ton/jam

Lebar belt : 0,8 m

Kecepatan angkut : 0,49 m/det

Daya motor : 22 kW

Kecepatan putar : 1500 rpm

Sudut kemiringan : 30 o

D. Screw Convenyor

Fungsi : Mengangkut material yang berupa tepung


dengan arah horizontal dalam ruangan yang
tertutup, dari electrostatic precipitator ke air slide.

Tipe : Horizontal U-trough

Kecepatan : 1500 rpm

Kapasitas : 20 ton/jam

Panjang screw : 25 m

Diameter screw : 350 mm

Daya motor : 3.7 kW

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 13


E. Air Slide

Fungsi : Sebagai alat transportasi media material yang


telah halus dengan cara fluidisasi, dari
electrostatic precipitator ke blending silo.

Tipe : Open through type

Kapasitas : 120 ton/jam

Panjang ; Lebar : 66 m ; 94 m

Daya motor : 450 kW

Sudut inklinasi : 9o

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 14

Anda mungkin juga menyukai