Anda di halaman 1dari 10

1

1.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang
dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara
berpenduduk besar dan padat sperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan
berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan
penduduk.
Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk
terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa. Saat itu
seluruh sumber daya yang ada tidak mampu menghidupi penduduknya secara layak
atau kesejahteraan tidak terwujud. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,
pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dan perlunya usaha konservasi
terhadap sumber-sumber daya alam.
Banyaknya jumlah penduduk berdampak positif dan negative. Dampak
positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia yang dapat
mengabdikan diri untuk memajukan Negara disegala bidang. Namun jika
pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi dengan peingkatan kualitas sumber daya
manusianya juga akan berdampak negative bagi Negara tersebut.
Dampak negative itu seperti munculnya masalah-masalah kependudukan
akibat kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya
yang tidak merata, masalah social, dan sebagainya yang semakin lama semakin
kompleks. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi ledakan
penduduk. oleh sebab itu, pertumbuhan penduduk harus dikontrol setiap saat agar
dapat dikendalikan lajunya.

Perkembangan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau


pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian
merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan
faktor pertumbuhan non alami
2

II.PEMBAHASAN

A.PERKEMBANGAN PENDUDUK DIDUNIA

Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya


dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitar.
Ada tiga tahap perkembangan peradaban manusia hingga kini yaitu:

Jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk


menanggulangi kehidupannya. Jaman ini berlangsung beberapa juta tahun
lalu yang terbagi atas jaman peralatan batu tua, batu muda, dan perunggu.
Jaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap
yang mengubah kehidupannya yang semula dengan berburu dan nomaden
menjadi bertani dan menetap disekitar pertanian tersebut.
Jaman mulainya era industrialisasi sekitar abad ke-17 sesudah Masehi yang
ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industry dan berkembangnya kota-
kota permukiman manusia (Tomlison, 1965) Pertumbuhan penduduk
terlihat meningkat kira-kira pada 6000-9000 tahun lalu ketika teknik bertani
sudah mulai dikenal dan menyebar dibeberapa bagian dunia yang
memungkinkan produksi pangan meningkat sehingga manusia semakin
makmur. Selain itu berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada juga membuat
kehidupan manusia semakin baik. Revolusi petanian yang memungkinkan
bertambahnya manusia melebihi jumlah 20 juta. Pada 6000 tahun yang lalu,
yaitu kira-kira saat munculnya Kerajaan Mesir, penduduk manusia
diperkirakan sudah mencapai 90 juta jiwa. Itu berarti sekitar 4000 tahun
penduduk telah bertambah kira-kira 10-16 kali lipat. Di sekitar jaman kristus
ditaksir penduduk sudah mencapai antara 200-300 juta jiwa dan pada tahun
1650 permulaan jaman modern jumlah itu menjadi sekitar setengah milyar
jiwa. Pada permulaan jaman Revolusi Industri (1750) penduduk
diperkirakan telah menjadi 728 juta jiwa. Berkaitan dengan tahap
3

perkembangan teknologi maupun peristiwa- peristiwa sosial ekonomi


penting yang dialami penduduk dunia, maka sejak

Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya


masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya program
keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah
penduduk. Karena factor factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka
penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya.

Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang
dalam setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak
terkendali, maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas,
gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya.

Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah yang
lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab
itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan
pendidikan.

B.PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau


pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian
merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan
faktor pertumbuhan non alami.

Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu.
Pada waktu itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum
masehi, penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.
Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk
dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah
masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750,
populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200
4

tahun berikutnya (1750 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa.
Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar
jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai
hampir4milyarjiwa.

Pertumbuhan penduduk Dunia:

Dari pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat dikemukakan bahwa


sejak tahun 1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, pertambahan penduduk
dunia persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun atau 1,39 juta
orang perbulan atau 45,6 ribu orang perhari atau 1899 orang perjam atau 32 orang
permenit.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah


penduduk (2005):

1. Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa)


2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5

5. Brasil (186.112.794 jiwa)


6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Dengan pertambahan jumlah penduduk yang besar inilah kesadaran akan


penurunan tingkat kelahiran sebagai usaha-usaha menekan laju pertimbuhan
penduduk, menjadi program internasional yang mencakup hampir semua negara di
dunia.

3.Faktor - faktor Pertumbuhan Penduduk

Faktor-faktor pertumbuhan penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh :


1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran adalah faktor utama dari pertumbuhan penduduk, dan dapat
diartikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran penduduk setiap tahunnya dalam
suatu wilayah.
2. Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk
ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas
penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi
dengan tujuan untuk menetap.

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:

Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin
keluarga akan malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang
tua.
6

Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.


Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk


menjadi besar.Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara
lain:

Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan


jumlah anak.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16
tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan
anak diberikan hanya sampai anak ke 2.
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor pendukung kematian(pro mortalitas)

Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk


faktor ini adalah:
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
Terjadinya berbagai bencana alam
Terjadinya peperangan
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian(anti mortalitas)

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk


faktor ini adalah:
7

Lingkungan hidup sehat.


Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk

Faktor Perpindahan Penduduk


a. Ingin mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota
b. Banyaknya lapangan kerja di kota
c. Ingin mendapatkan pendidikan yang memadai
3.Cara Megatasi Pertumbuhan Penduduk
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan
penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah
anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi
jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang
tinggi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah
penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan
meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak
terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut
mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak
8

sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang


tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti
dengan laju pertumbuhan.Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada
pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
9

III.PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk selalu mengalami peningkatan


dari zaman batu tua, batu muda hingga zaman perunggu pertambahan penduduk
cukup signifikan. Pertumbuhan penduduk ini tak terlepas dari dukungan angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Laju pertumbuhan
penduduk Indonesia meningkat dengan cepat dimulai pada tahun 1650, dimana
revolusi pertanian mulai dilakukan sehingga terjadi peningkatan mutu kualitas
hidup masyarakat luas.

Namun menjelang permulaan abad ke-20, dibeberapa negara barat telah


terjadi penurunan tingkat kelahiran dan kematian. Namun sebaliknya di beberapa
negara yang sedang berkembang justru tingkat kelahiran tinggi yang tidak dibarengi
oleh tingginya tingkat kematian. Sehingga negara-negara berkembang cenderung
berpenduduk banyak dan padat. Seperti halnya negara Indonesia, yang merupakan
salah satu negara sedang berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar ke-4
dunia dengan jumlah pulau lebih dari 13.666. namun jumlah penduduk terbesar
ada di pulau Jawa, karena Pulau Jawa dilihat secara geografis letaknya sangat
strategis dan subur. Selain itu juga sarana prasarana sosial di pulau jawa cukup
memadai. Sehingga tingkat mutu hidupnya tinggi
Melihat jumlah penduduk yang kian meningkat, maka pemerintah
serta pihak pihak yang menangani masalah kependudukan perlu
menanganinya baik secara regional maupun internasional. Dimaksudkan agar
pertumbuhan penduduk dunia dapat dikendalikan agar tidak ada lagi rakyat rakya
Indonesia yang kelaparan.
10

IV.DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/240923796/Sejarah-Perkembangan-Penduduk-Dunia-Dan-
Indonesia#

http://baktisugiono.blogspot.co.id/2010/11/pertumbuhan-penduduk-di-dunia.html

https://alf14n08.wordpress.com/2011/11/12/perkembangan-penduduk-indonesia/

http://rosellytarigan.blogspot.com/2014/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://donnybagaser.blogspot.co.id/2015/11/ -perkembangan-penduduk-
indonesia.html

http://rifaiachma.blogspot.co.id/2016/04/ pertumbuhan-penduduk.html

Anda mungkin juga menyukai