Yth. :
1. Ketua Senat Akademik STIE Gotong Royong;
2. Ketua STIE Gotong Royong;
3. Koordinator Kopertis Wilayah III Jakarta;
4. Para wisudawan/wisudawati; serta
5. Para hadirin sekalian.
Saudara-Saudara Sekalian,
2
53,72 miliar turun sebesar 4,73% dibandingkan periode yang
sama tahun 2015 sebesar US$ 56,39 miliar. Ekspor produk
industri ini memberikan kontribusi sebesar 77,28% dari total
ekspor nasional sampai dengan bulan Juni 2016 yang
sebesar US$ 69,51 miliar. Sedangkan impor produk industri
sampai dengan bulan Juni tahun 2016 sebesar US$ 52,91
miliar turun sebesar 5,77% dibandingkan periode yang sama
tahun 2015 sebesar US$ 56,15 miliar. Neraca perdagangan
hasil industri non-migas hingga bulan Juni tahun 2016 adalah
US$ 0,81 miliar (neraca surplus).
3
Saudara-Saudara Yang Saya Hormati,
4
Industri Nasional tersebut, visi pembangunan industri adalah
Menjadi Negara Industri Tangguh yang bercirikan:
1. Struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan
berkeadilan;
2. Industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global; dan
3. Industri yang berbasis inovasi dan teknologi.
5
Kulit, Alas Kaki dan Aneka; iv) Industri Alat Transportasi; v)
Industri Elektronika dan Telematika; vi) Industri Pembangkit
Energi; vii) Industri Barang Modal, Komponen, Bahan
Penolong dan Jasa Industri; viii) Industri Hulu Agro; ix)
Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam; dan
x) Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara.
6
sumber daya alam. Langkah-langkah yang dilakukan
Kementerian Perindustrian dengan adanya penerapan
pengampunan pajak (tax amnesty) yaitu:
1. Mendorong sektor-sektor industri untuk mendapatkan
pembiayaan investasi terutama industri yang banyak
menyerap tenaga kerja dan industri berorientasi ekspor
antara lain industri tekstil dan produk tekstil (TPT), alas
kaki, dan industri pangan.
2. Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN)
pembangunan industri prioritas dalam lima tahun ke
depan difokuskan pada hililirisasi industri berupa
pembangunan industri kimia dasar berbasis migas dan
batubara, pembangunan industri logam dasar dan
bahan galian bukan logam, serta pembangunan industri
hulu agro. Dengan adanya pembiayaan investasi yang
bersumber dari dana tax amnesty untuk sektor industri
tersebut diharapkan akan memberikan dampak
signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi
nasional berupa peningkatan nilai tambah dalam negeri,
perluasan kesempatan kerja, penghematan devisa
melalui substitusi impor, serta percepatan penyebaran
industri ke seluruh NKRI.
7
perspektif yang lebih baik tentang kondisi sektor indutri
manufaktur kita saat ini. Dapat kami sampaikan kepada anda
bahwa proses pengembangan industri nasional berada pada
jalur yang sesuai, dan kami optimis bahwa kita dapat
mencapai tujuan pembangunan industri nasional.
MENTERI PERINDUSTRIAN RI
AIRLANGGA HARTARTO