Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN APOTEK

oleh :
LENY FITRI LUBIS
15010066

PROGRAM STUDI S1 FARMASI B

Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi

2017
KATA PENGANTAR

Rasa syukur Alhamdulillah yang sedalam-dalamnya kami panjatkan


kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena hanya dengan rahmat dan
petunjukNyalah kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Menyadari akan keterbatasan kemampuan kami, maka dalam hal ini saya
mengharap kritik dan saran membangun.Besar harapan kami semoga penulisan
makalah ini dapat memenuhi syarat untuk tugas pada Mata Kuliah
kewirausahaan dengan dosen pengampu Pak Ferry Effendi, M.Farm, Apt.

Mudah-mudahan hasil dari tugas makalah ini dapat menjadi referensi yang
bermanfaat bagi kita sekalian, amin.

Bogor, 29 Juni 2017


STUDI KELAYAKAN

APOTEK LUBIS FARMA

1. Latar Belakang

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu
realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi
kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,
sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu
Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha
yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial
yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan
terjamin keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan peredaran
obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan
pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan
suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk
kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat di desa Prawatasari yang
diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak
hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan kepada
pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata melainkan juga memiliki
fungsi sosoial di masyarakat.

2. Pendahuluan

Studi kelayakan ( Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihat kelayakan usaha baik dari
pengabdian profesi maupun sisi bisnis ekonominya. Tujuannya adalah untuk menghindari
penanamanmodal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang akan
didirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis.Dalam studi
kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan nanti
tidak mengalami kerugian. Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi
ekonomi dan fungsi sosial. Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu pekerjaan
kefarmasian dimana farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam
pengobatan yang rasional. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus
mampu menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan pengadaan, peyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi


apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan,dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker
bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan
lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu
institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan
kesehatan ( patient oriented ) dan unit bisnis ( profit oriented ). Dalam fungsinya sebagai unit
pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obatobatan yang dibutuhkan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek
sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak
sedikit.
3. Nama dan alamat apotek

Nama Apotek : LUBIS FARMA

Alamat : Jalan Lintas Medan-Padang No.18 Laru, kec. Tambangan, Kab. Mandailing
Natal, Sumatera Utara

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana
Apotek (PSA )

Nama : Leny Fitri Lubis, M.Farm, Apt

Alamat : Hutatonga AB Larua

2. Apoteker Pendamping

Nama : Irma Suryani Lubis, S.Farm, Apt

Alamat : Hutatongan AB Laru

4. Visi dan Misi


Visi :

Memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dan turut serta
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan tanpa mengesampingkan kesejahteraan dan
tumbuh kembang apotek, juga menjadi apotek Pioner yang menerapkan Branch Image
Entrepreneurship sehingga mampu mencapai keuntungan yang optimal dengan memberikan
pelayanan berbasis Pharmaceutical Care yang tepat, cermat dan cepat dengan dasar
profesionalisme dan kode etik Farmasi.

Misi :

Misi dari apotek ini adalah :


a) Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang
bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b) Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.
c) Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
d) Menerapkan prinsip Eight Star Pharmacist (care giver, decision maker,
communicator, manager, life long learner, researcher, leader, teacher)
e) Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
f) Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien
5. Tujuan

Tujuan pendirian apotek antara lain :

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.


2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa Prawatasari dalam
bentuk subsidi obat
6. Menerapkan nila-nilai enterpreneurship dalam bidang kefarmasian
7. Memberikan pelayanan kepada masyarakat akan perbekalan farmasi (obat, bahan obat
dan alat kesehatan)
8. Memperkenalkan profesi apoteker kepada masyarakat dengan
menerapkan Pharmaceutical Care

6. Strategi

Strategi dari apotek adalah :

1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya
sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan
dan mempercepat tercapainya Break Event Point
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan aman
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang
digunakan secara khusus.
4. Memberikan KIE kepada pasien
5. Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep
6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan
punishment bagi seluruh karyawan.
7. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja
7. Aspek Lokasi

Apotek Lubis Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di Jalan Lintas Medan-Padang
No.18 Laru, kec. Tambangan, Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara. Apotek ini tergolong
sangat strategis yang dapat mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang
diperoleh nantinya.

1. Data-data pendukung:

a) Kepadatan penduduk

Apotek Lubis Farma berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi 2.781
KK, yang mencakup seluruh bagian kec. Tambangan, dekat dengan perumahan warga,Rumah
Sakit, Puskesmas, sekolah, Bengkel, rumah makan, dan tempat perbelanjaan.

b) Tingkat sosial dan ekonomi

Tingkat pendidikan masyarakat cukup tinggi mengingat penduduknya sebagian besar petani, pegawai, siswa
dan wiraswasta. Mengingat letak apotek berada di lingkungan perumahan warga,Rumah
Sakit, Puskesmas, sekolah, Bengkel, rumah makan, dan tempat perbelanjaan dengan
demikian, tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat cukup tinggi. Tingkat ekonomi &
konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah kebawah.

c) Pelayanan kesehatan lain

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat:

Rumah Sakit Umum armina Madina ( 26,4 km ) (berbeda kecamatan)


Rumah Sakit Permata Madina Panyabungan (27,2 km ) (berbeda kecamatan)
Puskesmas Tambangan

d) Jumlah Apotek

Belum ada apotek terdekat di wilayah ini, maka ini akan sangat menguntungkan.

e) Aman

Lingkungan Apotek Lubis Farma relatif aman karena berada dekat dengan Polres
Mandailing Natal ( 31,2 km ) dan Polsek kotanopan ( 9,3 km )

f) Mudah dijangkau

Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki area parkir.
8. Peluang / Prospek Pemasaran
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri
masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek Lubis Farma mempunyai prospek
pemasaran yang cukup bagus karena:

1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman penduduk


Jumlah Penduduk kec. Tambangan menurut jenis kelamin

Laki- laki Perempuan Total ( orang )


5.371 6.268 11.639

2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan merupakan jalan jalur
alternatif yang mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan.
3. Lingkungan calon Apotek relatif aman
4. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan bagi
konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan
apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula darah).

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi
dan ketidak keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini
dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek Lubis
Farma yang akan didirikan (Swot Analisis).

1. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek Lubis Farma yang akan didirikan adalah
sebagai berikut:

a) Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di apotek
Bahagia Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang mampu mencapai
Customer Satisfied sehingga akan meningkatkan omset apotek.
b) Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c) Apotek dengan konsep Branch Image Entrepreneurship yang memberikan
pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat, cermat dan cepat.
d) Letak/lokasi apotek mudah dijangkau dan dekat pusat keramaian
e) Memiliki Human Capital (Apoteker) yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan
dan pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.
f) Apotek Lubis Farma menerapkan konsep layanan patient oriented yang berbasis
layanan kefarmasian pharmaceutical care.
2. Kelemahan/Weakness
a) Membutuhkan waktu untuk membangun Branch Image Entrepreneurship untuk
memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan konsumsi yang cukup
rendah (menengah kebawah).
b) Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai
langganan yang loyal.

3. Peluang/O p p o r t u n i t y
a. Potensi daerah

1. Jumlah penduduk cukup padat karena merupakan daerah pemukiman penduduk dan
dekat dengan pusat keramaian sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang
potensial.
2. Tidak adanya pesaing dalam jarak dekat sangat membuka peluang usaha apotek ini,

b. Apotek menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat


dengan apot eker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula darah).

c. Apotek dapat menjual produk-produk non obat seperti kosmetika

4. A n c a m a n / T h r e a t h s
Tidakada ancaman dari pesaing karena tidak adanya pesaing dalam jarak dekat.

9. Kegunaan Spektoskopi Magnetik Inti (NMR)

10. Preparasi Sampel NMR.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru,
kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam
larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR merupakan alat yang
dikembangkan dalam biologi structural. NMR pada biologi melekuler dilakukan pada sample
dalam bentuk larutan yang terlebih dahulu dilakukan pemurnian atau ekstraksi.Dengan NMR
dapat diketahui struktur molekulernya dan perubahan yang terjadi ketika mendapat ganguan
dari luar (rangsangan, penyakit atau penambahan zat lain).

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR) adalah suatu alat yang paling canggih yang
tersedia untuk menentukan struktur senyawa organik. Teknik ini bergantung pada
kemampuan inti atom untuk berperilaku seperti sebuah magnet kecil dan menyesuaikan diri
dengan medan magnet eksternal. Ketika diradiasi dengan frekuensi gelombang radio, inti
dalam molekul dapat berubah sejajar dengan medan magnet.Spektrometri NMR pada
dasarnya merupakan spektrometri absorbsi, sebagaimana spektrometri infra merah maupun
ultraviolet. Pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi
elektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat-sifat
sampel. Suatu plot dari frekuensi puncak-puncak absorbsi versus intensitas puncak
memberikan suatu spektrum NMR. Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pharmasindo.com/2016/02/studi-kelayakan-apotek.html
https://adityareza.wordpress.com/2009/03/06/contoh-proposal-pendirian-apotek/

http://hadikurniawanapt.blogspot.co.id/2012/11/tata-cara-pendirian-apotek-dan-studi.html

https://id.scribd.com/doc/197205861/Proposal-Studi-Kelayakan-Pendirian-Apotek

https://id.scribd.com/doc/86692723/Tugas-Studi-Kelayakan

https://mandailingnatalkab.bps.go.id/data/publikasi/k03213/files/search/searchte
xt.xml

Anda mungkin juga menyukai