BAB
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Hormone pertumbuhan (GH) juga dinamakan somatotrofic hormone (SH) atau
somatotropin, merupakan molekul protein kecil yang mengandung 1991 asam amino
dalam satu rantai dan mempunyai berat molekul 22005. Ia menyebabkan pertumbuhan
semua jaringan tubuh yang mampu tumbuh. Ia meningkatkan penambahan ukuran sel
dan meningkatkan mitosis bersama peningkatan jumlah sel. Gigantisme dan akromegali
adalah kelainan yang disebabkan oleh karena sekresi hormone pertumbuhan (HP) atau
Growth Hormon (GH) yang berlebihan.
Gigantisme dan akromegali merupakan peningkatan hormone protein dalam banyak
jaringan, meningkatkan penguraian asam lemak dan jaringan adipose dan kadar
glukosa darah.
D. PATOFISIOLOGI
Melihat besarnya tumor adenoma hipofisis dapat dibedakan dalam dua bentuk
yakni, mikro adenoma dengan diameter lebih kecil dari 10 mm dan makro adenoma
kalau diameternya lebih dari 10 mm.
Adenoma hipofisis merupakan penyebab paling sering. Tumor pada umumnya dijumpai
disayap lateral sella tursica. Kadang-kadang tumor ektopik dapat pula dijumpai digaris
migrasi rathke pouch yaitu disinus sfenoidalis dan di daerah para farings.
Akromegali yang disebabkan oleh karena GHRH (Growth Hormone Realising
Hormon) sangat jarang (kurang dari 1%). Namun secara klinis keadaan ini sulit
dibedakan dengan akromegali yang disebabkan oleh karena adeno hipofisis.
Perbedaannya hanya dibuat atas dasar pemeriksaan histopatologis yang mendapatkan
adanya hyperplasia dan bukan adanya adenoma. Penyebab lain adalah tumor Is Let
Sel pancreas yang menghasilkan HP (Isolated Ectopic Production Of GH).
E. MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinis akibat pembesaran tumor :
1. Pembesaran keatas (Superior)
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
2. Pembesaran ke lateral
- Kelumpuhan saraf III, IV, V, dan VI
- Penyumbatan pembuluh darah (sinus kavenosus)
- Kejang (temporal lobe seizures)
3. Pertumbuhan ke inferior (dasar sella)
- CSF Rinorea
4. Pertumbuhan ke anterior
- Perubahan kepribadian (frontal lobe type personality changes)
5. Infark (pituitary appoplexia)
F. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah:
1) Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau IGF1/SM-C
2) Memperkecil tumor atau menstabilkan besarnya tumor
3) Menormalkan fungsi hipofisis
4) Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran
tumor.
G. PEMERIKSAAN LAB.
Tumor hipofisis saat ini dapat diketahui melalui pemeriksaan :
- CT Scan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging),
yang mempunyai kepekaan tinggi untuk mendiagnosis adanya tumor hipofisis (baik
mikro maupun makro adenoma)
- Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah yang mengukur kadar GH akan
menunjang diagnosis gigantisme dan akromegali
I. DIAGNOSA KEP.
1. Nyeri berhubungan dengan adanya adenoma kelenjar hipofisis
2. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kulit basah, tebal, dan
berminyak yang disebabkan oleh hiperlipidemia
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya pertumbuhan organ-organ yang
berlebihan
c) Hormon testosteron
mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin se-
kunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron
mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita.