Anda di halaman 1dari 2

HUJAN

Rintik hujan diluar, aku duduk sendirian di dalam kamar sambil membaca buku novel
yang baru kubeli di pasar bersama temanku. Aku membeli novel tersebut karena aku kasihan
melihat nenek nenek yang menjual novel itu. Sudah dari pagi kulihat ia berjualan tetapi tak
satupun orang yang tertarik membelinya. Akhirnya ku putuskan membeli salah satu novel
jualannya.
Dengan ditemani coklat panas lembar demi lembar dari novel aku baca. Novel ini
menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang hidup sebatang kara bersama anjingnya.
Hujan diluar semakin deras dan hawa dingin mulai memasuki kamar ku, meskipun begitu aku
tetap saja duduk santai sambil meneruskan membaca novel.
Tak terasa sudah hampir setengah dari novel telah kubaca. Saat hendak keluar kamar
untuk mengisi coklat panas, seseorang mengetuk pintu rumahku. Betapa terkejutnya aku ketika
membuka pintu karena tiba tiba saja aku sudah berada di tempat asing. Aku sempat
kebingungan karena tempat itu bukan rumahku. Saat aku ingin berbalik dan masuk kembali
kedalam rumah, tiba tiba sesorang pria menarik tangan ku. Aku sempat panik dan mencoba
melepaskan genggaman tangan ku tetapi aku tak bisa karena tenaganya lebih kuat.
Kami berlari dan terus berlari, sampai ia pun berhenti di sebuah pohon di tepi sungai.
Kami berdua kelelahan karena kami berlari cukup jauh. Ingin sekali aku memukul orang ini
karena dia seenaknya saja membawa ku berlari.
Hosh.. hosh Anda siapa ?? Kenapa saya disini ? hosh Ini dimana ? Bagaimana saya bisa
berada disini ?? tanyaku sambil mengatur nafas.
Ia hanya tersenyum menanggapi perntanyaan beruntun yang kutanyakan itu. Baru
kusadari ia memiliki senyum yang manis di tambah dengan wajahnya yang tampan. Seperti
mengingatkan aku pada seseorang.
Hey!! kalau orang bertanya itu di jawab dong ! ucap ku kehabisan kesabaran
Okee .. okee.. haha maaf kan aku karena tiba tiba saja menarik tanganmu karena aku tadi
sedang dikejar kejar oleh sekelompok orang. Namaku Victor. Kita sekarang ini berada di
London. Dan untuk apa kamu disini aku tidak bisa memberi tahumu.
Hey!! Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu!! London ?? yang benar saja aku ini tinggal
di Korea bagai mana mungkin ini adalah London. kataku sambal melototinya
Hahaha.. ampun - ampun kau ini mudah marah yaa Sora.
Tunggu dulu bagaimana dia bisa tau namaku. Belum sempat aku membuka mulut untuk
bertanya lagi ia terlebih dahulu menjawab.
Aku tahu semua tentang mu, aku tahu namamu, tempat tinggal mu, tanggal lahirmu, bahkan
aku tahu kalau kamu suka dengan hujan.
Tes.. tes.. rintik hujan kembali membasahi bumi. Aku hanya bisa terdiam mendengar
penuturannya tentang ku. Bagaimana bisa ia tahu tentang aku yang suka dengan hujan. Aku
yakin bahwa aku baru bertemu dengannya hari ini, walaupun wajahnya memang mengingatkan
ku dengan seseorang. Alasan aku menyukai hujan karena saat hujan aku merasa tenang, disaat
hujan aku bisa melupakan semua kekesalan ku kesedihanku, karena disaat setelah hujan pula
selalu muncul pelangi. Mungkin bagi sebagian orang hujan itu menyebalkan dan menyusahkan,
tetapi entah kenapa bagi ku hujan selalu membawa ketenangan.
haloo.. kenapa kamu diam saja ? apakah ada yang salah ?
tidak ada apa apa, ngomong ngomong bagaimana kamu bisa tahu semua tentang ku ?
Aku ini suamimu dari masa depan
APAAA??? ucap ku sambal berteriak, tak lupa aku juga memukulinya yang seenaknya saja
berbicara seperti itu.
Hahahahaha hey ampun.. ampunn
Akhirnya aku melepaskannya karena ia meminta ampun kepadaku. Victor mengajak ku
kerumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tetapi sangat asri dan indahkarena ditumbuhi oleh
banyak bunga dan pohon yang indah disekitarnya. Suasananya pun terlihat hangat. Saat sampai
di terasnya aku disambut oleh anjing peliharaan Victor. Anjing ini kecil dan imut, Chim
namanya.

Anda mungkin juga menyukai