Anda di halaman 1dari 4

MPEG-2 DAN MPEG-4

M. Rifqy Setyanto (145060300111048)

1. MPEG-2

MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan
video, yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818.
MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk
satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format
coding yang digunakan dalam film DVD komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar
biaya lisensi kepada pemegang paten melalui MPEG Licensing Association.
MPEG-2 secara teknis disebut H.222/H.262 yang didefinisikan oleh ITU. Format video
MPEG-2 sama dengan MPEG-1. Perbedaannya adalah dukungan terhadap video interlace yang
merupakan sebuah teknik encoding pada siaran tv analog. Oleh karena itu sebuah decoder video
MPEG-2 juga dapat digunakan untuk mendecode video yang berformat MPEG-1. Kompresi
video MPEG-2 digunakan pada sebuah video yang direkam dalam media DVD, sedangkan
MPEG-1 digunakan pada sebuah video yang direkan dalam media CD.
MPEG-2 juga dapat menjadi sebuah container video. Ada 2 macam container video
standartnya yaitu :

1. MPEG Transport Stream


Disebut juga MPEG-TS atau MTS yaitu sebuah container video standart untuk
MPEG-1 maupun MPEG-2. Ekstensi yang biasa digunakan untuk MPEG-TS adalah
.ts atau .m2ts. MPEG Transport Stream umumnya lebih sering digunakan dalam
transmisi siaran televise digital.
2. Program Stream
disebut juga MPEG-PS atau PS. Yaitu sebuah kontainer video standard untuk format
MPEG-1 maupun MPEG-2. Namun kontainer ini lebih digunakan untuk multiplexing
stream video, audio, dan stream lainnya. Ekstensi yang digunakan adalah .mpeg,
.mpeg, atau .ps. Program Stream biasanya digunakan untuk file multimedia yang
dikompresikan menggunakan MPEG-1 atau MPEG-2. Selain itu Program Stream juga
digunakan pada DVD-Video dengan ekstensi .vob. Sebuah file VOB (Video Object)
dapat memiliki elemen video, suara, subtitle, dan menu DVD dan navigasi konten
yang di-muxing bersamaan.
MPEG-2 memiliki beberapa profil dan level, masing-masing memiliki dukungan yang
berbeda terhadap bitrate, resolusi, aspek rasio dan lainnya. Beberapa profile dan level yang
umum digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Main Profile at Main Level
Atau disingkat MP@ML adalah sebuah profil MPEG-2 yang umum digunakan
pada DVD-Video Disc. Profil ini mendukung bitrate hingga 15 Mbps dengan aspek
rasio 4:3 atau 16:9. Resolusi yang didukung adalah hingga 720576 pixel. Sedangkan
untuk frame rate yang didukung adalah 23.976, 24, 25, 29.97, dan 30 fps.
2. Main Profile at H-14
Atau disingkat MP@H-14 adalah sebuah profil MPEG-2 yang umum digunakan
pada camcorder berjenis HDV. Profil ini mendukung bitrate hingga 60 Mbps dengan
aspek ratio 4:3 atau 16:9. Resolusi yang didukung adalah hingga 14401080 pixel.
Sedangkan frame rate yang didukung adalah 23.976, 24, 25, 29.97, dan 30 fps.
3. Main Profile at High Level
Atau disingkat MP@HL adalah sebuah profil MPEG-2 yang umum digunakan
pada HD DVD-Video Disc. Profil ini mendukung bitrate hingga 60 Mbps dengan
aspek ratio 4:3 atau 16:9. Resolusi yang didukung adalah hingga 19201080 pixel.
Sedangkan frame rate yang didukung adalah 23.976, 24, 25, 29.97, 30 fps (60 fps
dapat digunakan pada resolusi 1280720 pixel).

Kelebihan MPEG-2
Format kompresi video MPEG-2 saat ini mungkin terlihat cukup usang apabila
dibandingkan dengan format video H.264 apabila kita melihat dari sisi rasio kompresi yang
dihasilkannya. Namun dari segi popularitasnya format MPEG-2 hingga saat ini pun masih
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi dan produk dari industri perfilman.
Di Indonesia sendiri kebanyak produk berupa film pada umumnya masih didistribusikan
dalam bentuk media DVD. Hal yang sama pun terjadi di luar negeri, biasanya film dalam format
DVD akan dirilis lebih dahulu ketimbang format Blu-ray. Hal ini menunjukkan bahwa format ini
belum ditinggalkan. Lalu apa saja kelebihan lainnya?

1. Alogaritma Kompresi Yang Lebih Sederhana


Algoritma kompresi pada format MPEG-2 pun tidak serumit H.264/AVC. Proses
pengeditan atau penyuntingan video yang dikompresi menggunakan MPEG-2 jauh lebih
mudah ketimbang penyuntingan video yang dikompresi menggunakan H.264/AVC.
MPEG-2 menggunakan kompresi temporal, dimana sebuah bingkai dapat digunakan pada
bagian lainnya. Hal itu diistilahkan dengan GOPs (Group of Pictures). Dengan adanya
struktur GOP, bagian ini dapat menetukan bagaimana sebuah kompresi diterapkan untuk
tiap bingkai gambar dan bagaimana sebuah stream dibagi menjadi kedalam GOPs.
2. Kompabilitas Dengan Perangkat Multimedia dan Video-Audio
Kompabilitas format kompresi video MPEG-2 pun jauh lebih tinggi dibandingkan
H.264. Tentu saja! 20 tahun sudah berlalu dari pertama kali format ini dikembangkan.
Pastinya sangat banyak perangkat multimedia dan video-audio yang bisa memainkan
video yang dikompresi dengan format MPEG-2.

2. MPEG-4

MPEG-4 telah menjadi standard audio dan video untuk Masa Kini, MPEG4
diperkenalkan pada akhir 1998, sebuah nama dari group coding standar audio dan video yang
disetujui oleh MPEG (Moving Picture Experts Group) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar
MPEG-4 adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, serta televisi broadcast.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi MPEG-1 dan MPEG-2 dengan standar lain,
menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk penampilan 3D. Format
MPEG-4 sangat tepat untuk mengompresi format video yang besar, seperti .avi atau .vob, karena
konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompresi file ketika menyimpan video. Lalu
ketika video tersebut diputar, codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini. Jadi,
minim penurunan kualitas video maupun audio dengan ukuran kompresi file tetap maksimal.

3. Perbedaan MPEG-2 dan MPEG-4

Dari penjabaran di atas jelas sekali perbedaannya. Untuk lebih jelasnya secara kasat mata
perbedaan dapat kita lihat dari receivernya . Receiver Mpeg2 hanya bisa menampilkan signal
video yang diterima dari satelit dengan format mpeg2 560p kebawah. Sedangkan Mpeg4 bisa
menampilkan jenis format video mpeg2 maupun mpeg4 1080p kebawah.
Kualitas gambar yang dihasilkan dari beberapa format video tersebut sebenarnya
tergantung dari kualitas gambar dari channel yang kita tonton. Misalnya kita menggunakan
receiver mpeg2 maka kita hanya bisa menikmati siaran yang berformat mpeg2 saja misalnya
SCTV/Indosiar mpeg2, Transtv/7, ANTV, TVONE dan sebagainya. Berbeda jika menggunakan
receiver mpeg4 maka kita bisa menikmati siaran SCTV/ Indosiar/ MetroTV Mpeg4 maupun
mpeg2, Kompas TV, Berita satu dan sebagainya, sehingga siaran mpeg2 maupun mpeg4 bisa
dinikmati semua. Selanjutnya jika anda menggunakan receiver mpeg4 HDMI, maka seluruh
siaran lokal bisa kita tonton , bahkan siaran berformat HD luar negeri seperti Bein Sport HK1,2,3
maupun CCTV HD bisa kita tonton dirumah.
Untuk jenis mpeg2 atau mpeg4 saja berarti rasio gambarnya adalah 4:3 jadi jika anda
menggunakan TV tabung CRT atau model jadul gambar akan pas, berbeda jika anda menggunakan TV
LED HD maka gambar akan melebar atau agak cebol jika kita nonton orang di TV. Sedangkan full HDMI
berarti rasio gambarnya adalah 16 : 9 sehingga gambarnya agak melebar untuk itu receiver jenis ini
sangat cocok untuk TV LED atau LCD zaman sekarang ini karena rasio layarnya sama.

Anda mungkin juga menyukai