Anda di halaman 1dari 11

Penjelasan Kompresi Video

(Video Compression)

membahas tentang kompresi video (Video Compression), seiring dengan

perkembangan teknologi, perkembangan data video pun semakin pesat, semakin

bagus kualitas dari video tersebut maka akan semakin besar ukuran dari video

tersebut, maka dari itu untuk mengurangi beban memori atau komunikasi data

melalui jaringan, kita harus mengkompresi terlebih dahulu video yang akan kita

kirimkan, sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan kompresi.

Pengertian Kompresi
Kompresi adalah mengecilkan / memampatkan ukuran data sehingga dapat

diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran file aslinya.

Kompresi dibutuhkan untuk memperkecil penyimpanan data (karena ukuran

datanya menjadi lebih kecil dari aslinya), mempercepat pengiriman data, dan

memperkecil kebutuhan badwidth

Terdapat dua jenis kompresi yang biasa dipakai untuk multimedia yaitu

kompresi Lossy (Lossy Compression) dan kompresi Lossless (Lossless

Compression). Perbedaan dua kompresi ini yaitu sebagai berikut :

Losless compression Lossy compression

Lossless data kompresi adalah kelas Lossy kompresi adalah suatu metode

dari algoritma data kompresi yang untuk mengkompresi data dan men-

memungkinkan data yang asli dapat dekompresi-nya.

disusun kembali dari data kompresi,

Losless compression digunakan untuk Lossy compression menghasilkan file

mengkompresi data untuk diterima kompresi yang lebih kecil dibandingkan

ditujuan dalam kondisi asli. dengan metode lossless yang ada.

Lossless compression digunakan jika Lossy compression biasanya

akurasi data sangat penting, membuang bagian-bagian data yang

sebenarnya tidak begitu berguna dan

tidak dirasakan oleh kita sehingga masih

beranggapan bahwa data tersebut masih

bisa digunakan walaupun sudah di

kompresi.
Lossless compression biasanya data Lossy compression biasanya data yang

yang telah dikompresi ukurannya telah dikompresi berukuran lebih kecil

sama atau lebih besar, dari ukuran asli, namun masih tetap

memenuhi syarat untuk digunakan.

Rasio kompresi pada lossless didapat Rasio kompresi pada lossy didapat bisa

cenderung rendah sangat tinggi.

Data Video memiliki 3 dimensi yakni 2 dimensi spatial (horisontal dan

vertikal) dan 1 dimensi waktu. Terdapat 2 hal yang dapat dikompresi yaitu frame

(still image) dan audionya. Terdapat dua jenis tipe kompresi yang digunakan untuk

Video yaitu

1. Redundancy spatial (warna dalam still image)

Penghilangan redundancy spatial (spatial atau intraframe compression)

dilakukan dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa mata manusia tidak

terlalu dapat membedakan warna dibandingkan dengan brightness, sehingga image

dalam video bisa dikompresi (teknik ini sama dengan teknik kompresi lossy color

reduction pada image).

2. Redundancy temporal (perubahan antar frame)

Penghilangan redundancy temporal (temporal atau interframe compression)

dilakukan dengan mengirimkan dan mengenkode frame yang berubah saja

sedangkan data yang sama masih disimpan.


Teknik Kompresi Video

- H.261 dan H.263

· Merupakan standar video coding yang dibuat oleh CCITT (Consultative

Commitee for International Telephone and Telegraph) pada tahun 1988-1990.

Dirancang untuk video conferencing, aplikasi video telepon menggunakan jaringan

telepon ISDN Kecepatan bitrate antara p x 64 Kbps. Dimana p adalah framerate

(antara 1 sampai 30) Susunan frame H.261 berurutan dimana tiap-tiap 3 buah frame

(I)dibatasi dengan 1 buah inter-frame (P)

- MPEG audio-video

· Moving Picture Expert Group dirancang pada tahun 1998 untuk standar audio

video transmission MPEG-1 bertujuan membuat kualitas VHS pada VCD

denganukuran 352 x 240 ditambah kualitas audio seperti CD Audio dengan

kebutuhan bandwidth hanya 1,5 Mbits/sec

· Komponen penting adalah: Audio, Video dan Sistem pengontrol stream video
- MPEG-2

· Merupakan standar pada TV Digital yang dikhususkan untukhdtv dan DVD

· Perbedaan dengan MPEG-1:

1. Dapat melakukan prediksi isi data dan prediksi frame

2. Ukuran frame bisa lebih dari 16383 x 16383

- MPEG-4

· Versi 1 dipublikasikan Oktober 1998 sedangkan versi 2 dipublikasikan

Desember 1999 Untuk komunikasi bitrate yang sangat rendah (4,8 sampai 64

Kb/sec): video dengan bit rate 5 Kb/s s/d 10 Mb/s dan audio dengan bit rate 2 Kb/s

s/d 64 Kb/s

· Sangat baik untuk audio/video dalam jaringan (streaming) o Mendukung digital

rights management

· Audio dan video adalah basis dasar dari MPEG-4, di samping itu MPEG-4 dapat

mendukung objek 3D, sprites, text dan tipe media lainnya


Kualitas Video

Kualitas video terkompresi pada bit rate tertentu yang dihasilkan oleh setiap

codec akan berbeda dengan sifat dari sumber video dan juga dengan parameter

untuk kompresi. Dalam hal apapun, penilaian kualitas bersifat subjektif. Codec

yang terbaik berarti mampu memproduksi gambar terbaik pada bit rate tertentu

(atau rasio kompres tertinggi untuk kualitas yang sama).

Pemilihan software untuk memutar video hasil kompresi pun tidak kalah

penting, software yang mendukung untuk memutar video hasil kompresi dengan

codec tertentu mungkin lebih penting dari pada performa kompresi. Untuk

rekomendasi untuk pemutar video yang telah mendukung Codec adalah Media

Player Clasic Codec.


Digital Video Coding

Video digital mempunyai 2 bentuk rekaman yang berbeda yaitu interlaced

scan dan progressive scan. Dibandingkan dengan teknik digital image coding, ada

banyak teknik dan format yang terlibat dalam pengkodean video digital yaitu :

1. Chroma Subsampling

2. Intraframe Compression

3. Interframe Compression

4. Entropy Coding

5. Rate Control

Video digital telah mengalami evolusi teknologi. Standara pertama yang

digunakan adalah H.261 yang dirancang untuk mengirimkan video pada

pengiriman jalur ISDN dengan kecepatan data kelipatan 64 kbps dan dirancang

beroperasi pada data rate 40 kbps – 2 Mbps. Adapun teknik pengkodingan untuk

video digital antara lain :


1. Simple techniques

2. Subsampling dan interpolation

3. Entropy Coding

4. Predictive coding dan motion estimation

5. Transform domain coding

6. Rate control in video coding

H.261 mengalami perkembangan menjadi ITU-T H.263 yang memberikan

kualitas gambar yang lebih baik di low bitrate.

MPEG-1 dan MPEG-2

Moving Picture Experts Group(MPEG) dibuat pada tahun 1988 dengan

tujuan mendefinisikan standar kompresi sinyal digital audio visual. MPEG-1

merupakan standar pertama yang diselesaikan pada tahun 1993 oleh MPEG.

MPEG-1 ini dikembangkan menggunakan JPEG dan H.261. Sedangkan untuk

MPEG-2 merupakan standard coding yang mendukung efisiensi coding interlaced

video. Berikut merupakan mode dalam MPEG-2 video coding yaitu :

1. MPEG-2 non-scalable coding modes

1. Field and frame pictures

2. Field and frame motion prediction

3. Field and frame DCT

4. Alternate scan
2. MPEG-2 scalable coding modes

1. SNR scalability

2. Spatial scalability

1. Temporal scalability

MPEG-4 dan H.264/AVC

Standar MPEG-4 merupakan gabungan dari fitur MPEG-1, MPEG-2 dan

lainnya yang terakhir dan diperkenalkan untuk melakukan kompresi audio dan

visual serta dijadikan standar resmi dengan nama ISO/IEC 14496. MPEG-4

menggunakan fitur-fitur berikut yaitu :

1. Media Object Coding

2. Media Object Composition

3. Media Object Multiplex

4. Media Object Interaction

Adapun teknik-teknik coding dalam MPEG-4 adalah sebagai berikut :

1. Object-based video coding

2. Coding of VOPs

3. VOP shape coding

4. VOP texture coding

5. Motion-compensated coding
H.264/MPEG-4 AVC

Merupakan standar coding terbaru yang memiliki kemiripan dengan MPEG-2 video

coding. Adapun teknik coding yangdigunakan di H.264/AVC adalah

1. Innovative video coding features

2. Transform, scaling dan quantization

3. In-loop deblocking filter

4. Entropy coding

5. Profiles dan levels

Windows Media Video 9(WMV-9) dan Scalable extension of H.264/AVC

Adapun fitur special di WMV-9 antara lain :

1. Adaptive block size transform

2. Limited precison transform

3. Motion compensation

4. Quantization dan Dequantization

5. Advanced entropy coding

6. In-loop deblocking filter

7. Interlace coding

8. Advanced B-Frame coding

9. Overlap smoothing

10. Low-rate tools

11. Fading compensation


Sedangkan fitur utama untuk scalable exrension of H.26/AVC antara lain :

1. Coding structure

2. Hierarchical prediction structure

3. Interlayer prediction

Sumber :

https://perangcapung.wordpress.com/2013/11/02/digital-video-coding/

http://www.arima8bit.com/2017/10/penjelasan-kompresi-video-video.html

Anda mungkin juga menyukai