Anda di halaman 1dari 14

Jenis Format, Konsep Dasar, Karakteristik Video

Konsep dasar video


Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan
dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian
didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan
audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.

Sebuah video terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Frame Rate
Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dimainkan dengan cepat dan dilihat oleh mata
manusia, maka gambar-gambar tersebut akan terlihat seperti sebuah pergerakan yang halus. Jumlah
gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10
fps (frame per second) untuk menghasilkan pergerakan gambar yang halus. Film-film yang dilihat di
gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video
yang dilihat pada televisi memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps). Frame rate digunakan
sebagai format standar NTSC, PAL dan SECAM yang berlaku pada negara-negara didunia.

2. Aspect Ratio
Pixel aspect ratio menjelaskan tentang ratio atau perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah
Pixel dalam sebuah gambar. Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada
dimensi frame dari sebuah gambar. Sebagai contoh, D1 NTSC memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar
dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula pixel aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi). Beberapa format
video menggunakan frame aspect ratio yang sama tetapi memakai pixel aspect ratio yang berbeda.
Sebagai contoh, beberapa format NTSC digital menghasilkan sebuah 4:3 frame aspect ratio dengan
square pixel (1.0 pixel aspect ratio) dan dengan resolusi 640 x 480. sedangkan D1 NTSC menghasilkan
frame aspect ratio yang sama yaitu 4:3 tetapi menggunakan rectangular pixel (0.9 pixel aspect ratio)
dengan resolusi 720 x 486. Pixel yang dihasilkan oleh format D1 akan selalu bersifat rectangular atau
bidang persegi, akan berorientasi vertikal dalam format NTSC dan akan berorientasi horisontal dalam
format PAL. Jika menampilkan rectangular pixel dalam sebuah monitor square pixel tanpa alterasi maka
gambar yang bergerak akan berubah bentuk atau mengalami distorsi. Contohnya lingkaran akan berubah
menjadi oval. Tetapi bagaimanapun juga apabila ditampilkan pada monitor broadcast, gambar gerak akan
ditampilkan secara benar.

3. Resolusi Spasial dan Frame Size

Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan piksel, misalnya
video dengan ukuran frame 640×480 piksel. Dalam dunia video digital, frame size disebut juga dengan
resolusi. Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan
semakin besar pula kebutuhan memory untuk membaca informasi tersebut. Misalnya untuk format PAL
D1/DV berukuran 720×576 piksel, format NTSC DV 720×480 piksel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1)
berukuran 352×288 piksel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320×240 piksel.

4. Level Bit

Dalam dunia komputer, satuan bit merupakan unit terkecil dalam penyimpanan informasi. Level bit atau
Bit depth menyatakan jumlah atau banyaknya bit yang disimpan untuk mendeskripsikan warna suatu
piksel. Sebuah gambar yang memiliki 8 bit per piksel dapat menampilkan 256 warna, sedangkan gambar
dengan 24 bit dapat menampilkan warna sebanyak 16 juta warna. Komputer (PC) menggunakan 24 bit
RGB sedang sinyal video menggunakan standar 16 bit YUV sehingga memiliki jangkauan warna yang
terbatas. Untuk itu perlu berhati-hati apabila membuat video untuk ditayangkan di TV, karena tampilan
warna di layar monitor PC berbeda dengan tampilan di layar TV. Penentuan bit depth ini tergantung pada
sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Sebagai contoh, pada layar datar,
persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subyek benda yang tampak.

5. Laju Bit

Laju bit disebut juga dengan nama laju data. Laju bit menentukan jumlah data yang ditampilkan saat
video dimainkan. Laju data ini dinyatakan dalam satuan bps (bit per second). Laju data berkaitan erat
dengan pemakaian dan pemilihan codec (metode kompresi video). Beberapa codec menghendaki laju
data tertentu, misalnya MPEG-2 yang digunakan dalam format DVD dapat menggunakan laju bit
maksimum 9800 kbps atau 9,8 Mbps, sedangkan format VCD hanya mampu menggunakan laju bit 1,15
Mbps.

6. Format Video
Sama halnya dengan file suara dan gambar, teknik kompresi dari video menghasilkan banyak format file
video bermunculan. Berikut adalah formati file video yang lazim digunakan:

ASF (Advanced System Format)

1. Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format


2. Bagian dari Windows Media framework
3. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus di encode, tetapi sebagai
gantinya menspesifikasikan struktur video/audio stream. Berarti ASF dapat diencode dengan
codec apapun.
4. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server, maupun lokal.
5. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.
6. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3
7. ASF memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau “video/x-ms-asf”.
8. Software : Windows Media Player

AVI ( Audio Video Interleaved ) 


diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya.
File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya berupa kontainer- dan
data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung
pada codec dan secara khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.

MOV (Quick Time)


adalah teknologi multimedia sekaligus format file yang dikembangkan oleh Apple Computer dan pertama
sekali diprkenalkan pada tahun 1991. file Quicktime adalah kontainer multimedia yang terbentuk atas
satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media
track, baik itu media stream yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal. codec yang
digunakan untuk compress dan decompress data di Quicktime diantaranya MP3, JPEG, Divx, Cinepak,
Sorensen dan bahkan MPEG-2 dan MPEG-4. Oleh sebeb itu, quicktime lebih cocok digunakan untuk
aplikasi internet dibandingkan AVI.

OGM ( Ogg Media File )


Adalah format kontainer untuk audio, video dan subtitle. Sebagaimana AVI, format ini juga mendukung
multiple audio track, bahkan dengan format yang berbeda (seperti MP3 dan WAV). OGM juga
memungkinkan integrasi audio Ogg Vorbis. Codec video yang sering digunakan dalam files OGM adalah
Xvid. Untuk membuka file OGM di windows diperlukan paket software yang disebut Ogg Vorbis Direct
Filter dan dapat diperoleh di www.tobias.everwicked.com
Matroska
Format video favorit saya ini adalah format multimedia gratis (open source format). Format ini, dengan
ekstensi file dari '. Mkv', didasarkan pada EBML (Extensible Binary Meta Language), yang
memungkinkan perubahan harus dilakukan dengan mudah jika perlu, tanpa melanggar mendukung file
lama. Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa "Matroska dirancang dengan masa depan dalam
pikiran".

Matroska bukanlah video codec seperti yang sering berpikir untuk menjadi, tetapi sebuah wadah, atau
sebuah amplop yang dapat menampung banyak codec yang berbeda pada waktu yang sama. Sesuai
namanya (Rusia boneka berbentuk telur yang terkandung dalam satu sama lain) Matroska dapat berisi
video (DivX, Xvid, RV9, dll), suara (MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM), serta sub judul (SRT, ASS,
SSA, USF, dll) di file yang sama. Tujuan pengembangan Matroska adalah untuk memberikan yang
fleksibel dan lintas-platform alternatif ke AVI, ASF, MP4, MPG, MOV, dan RM. Fitur utamanya termasuk
cepat mencari, pemulihan kesalahan tinggi, modularly diperpanjang, dipilih subjudul dan audio stream,
bab entri, menu, dan streamable melalui internet. An example of a Matroska file is a complete video file
that includes a video stream and an audio stream, as well as subtitles and a menu system. 
Contoh sebuah file Matroska file video yang lengkap yang meliputi aliran video dan audio streaming,
serta sub judul dan sistem menu. Ketika saya senang banget mendownload film dalam format ini, karena
file ini menampilkan gambar film kualitas dvd yang besarnya 4 GB hanya dengan ukuran 500 MB saja. 

3GP (3GPP format file)


Adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh Third Generation Partnership Project
(3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia. It is used on 3G mobile phones but can also be played on some
2G and 4G phones. Yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan
4G telepon.

Flash Video 
Adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan
Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga mungkin
tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems
dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode
dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan
pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.

3G2 (3GPP2 format file) 


Adalah wadah multimedia format yang ditetapkan oleh 3GPP2 untuk 3G CDMA2000 jasa multimedia. Hal
ini sangat mirip dengan format 3GP, tapi memiliki beberapa ekstensi dan keterbatasan dibandingkan
dengan 3GP.

VOB (Video Object) 


adalah sebuah format kontainer di DVD-Video media. VOB dapat berisi video, audio, subtitle dan menu
isi multiplexing bersama-sama ke dalam bentuk sungai. VOB didasarkan pada aliran program MPEG
format, tetapi dengan keterbatasan dan spesifikasi tambahan di sungai swasta. Program MPEG sungai
yang memiliki ketentuan-ketentuan non-data standar (seperti yang digunakan dalam file VOB) dalam
bentuk jadi swasta yang disebut stream. File VOB yang sangat ketat bagian dari program MPEG standar
sungai. Sementara semua file VOB program MPEG stream, tidak semua aliran program MPEG sesuai
dengan definisi untuk sebuah file VOB.

SWF 
Pada awalnya berdiri untuk "Format Web Kecil" kemudian berubah menjadi "Shockwave Flash" oleh
Macromedia, kemudian kembali berubah kembali ke Small Web Format ketika perusahaan memilih untuk
memiliki frase "Shockwave" hanya merujuk kepada Direktur, diucapkan swiff atau "swoof" adalah
sebagian terbuka repositori untuk multimedia dan terutama untuk vector graphics, berasal dari
FutureWave Software dan telah datang di bawah kendali Adobe. Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil
untuk dipublikasikan di web, SWF file dapat berisi animasi atau applet dari berbagai tingkat interaktivitas
dan fungsi.
SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan "animasi" vektor grafik di web,
jauh melebihi penggunaan W3C standar terbuka SVG, yang telah bertemu dengan masalah-masalah di
atas implementasi bersaing. Mungkin juga digunakan untuk program-program, biasanya permainan,
menggunakan Actionscript. 

7. Codec Video (Compression Decompression)

3ivx
Bukan merupakan format file, tetapi hanya sebuah codec ( seperti Divx, WMV dan Xvid ) yang
dikembangkan oleh 3ivx Technologies (www.3ivx.com ). Teknologi intinya dioptimasi untuk arsitektur
prosesor yang beraneka ragam, termasuk platform yang menyertainya. 3ivx memungkinkan untuk
pembuatan stream data MPEG-4 dan MP4 dan dapat juga digunakan untuk membuat steam audio AAC.

Dengan menggunakan 3ivx dapat menyimpan lebih dari dua jam film sekualitas DVD kedalam CD
tunggal, atau men-stream kualitas video sekualitas DVD melalui modem kabel atau modem DSL. Untuk
membuka file 3ivx, dibutuhkan plug-in untuk Quicktime, untuk video for windows dan untuk Directshow
atau 3ivx Decoder.

Divx
Edisi Divx pertama (3.11 dan sebelumnya) merupakan versi hack dari codecvideo MPEG4 buatan
Microsoft. Jeroma Rota pengembang Divx, mendirikan Divx Networks dan membuat Divx 4, versi terbaru
dari codec untuk menghindari masalah hak cipta dengan Microsoft. Divx pada saat pembuatan versi 5.2.1
adalah merupakan codec MPEG-4 layer 2. Dikenal dengan tingkat kompresi yang tinggi, sehingga sangat
memungkin menggunakan codectersebut untuk menggandakan film DVD. Satu film DVD umumnya
berukuran 5 GB sampai 6 GB, dan Divx mampu mengkompresi hingga menjadi 700 MB, dengan
penurunan kualitas yang sangat minim. Dengan demikian film tersebut dapat tertampung dalam sekeping
CD. Sejumlah peranti ripping DVD menggunakan codecDivx. 

Untuk memutar file Divx, dibutuhkan plug-in Divx untuk player software. Versi Divx gratisan termasuk
playernya tersedia di www.divx.com dan ini termasuk juga plug-in untuk video editing
software. Pendeknya jenis codec ini terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan
MPEG4 Part 2 compression. Seperti tertulis diatas versi pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama “DivX
DivX bersifat closed source sedangkan untuk versi open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan
juga di Linux. Bagi yang suka download film dari internet kayak saya pasti familier dengan jenis file ini. he
he he

MPEG  (Motion            Picture             Expert              Group)

Merupakan file terkompresi lossy.

1. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3.


2. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:
3. Synchronization and multiplexing of video and audio.
4. Compression codec for non-interlaced video signals.
5. Compression codec for perceptual coding of audio signals.

 MP1 or MPEG-1 Part 3 Layer 1 (MPEG-1 Audio Layer 1)


 MP2 or MPEG-1 Part 3 Layer 2 (MPEG-1 Audio Layer 2)
 MP3 or MPEG-1 Part 3 Layer 3 (MPEG-1 Audio Layer 3)

format turunan MPEG


1. MPEG-1 beresoluasi 352×240.
2. MPEG-1 hanya mensupport progressive scan video.
3. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan cable tv.
4. MPEG-2 support interlaced format.
5. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
6. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television.
7. MPEG-4 mendukung digital rights management.

RealVideo        dan      RealMedia


Adalah codec video yang dikembangkan oleh RealNetworks pada tahun 1997. Berbeda dengan codec
video lainnya, RealVideo telah dioptimasi untuk streaming video melalui jaringan IP. Menggunakan PNA
Protocol atau Real Time Streaming Protocol. Biasanya berpasangan dengan RealAudio yang dikemas
dalam RealMedia. RealNetworks juga menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio dan
video.

Windows          Media   Video   (WMV)


adalah bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk mengencode
film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video terkompres. WMV
sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio
Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.
 
Sumber :

http://www.wikipedia.com/
http://digilib.petra.ac.id
http://pdfdatabase.com/index.php?q=teknik+teknik+kompresi+suara+video+audio
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia4.pdf

Karakteristik media video


Karakteristik Media Video/Televisi Pembelajaran
Sebagai sebuah media pembelajaran, video/televisi mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan media lain. Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi.
Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat digunakan kapan
saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media televisi hanya dapat digunakan satu
kali pada saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran. Namun secara umum kedua
media ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu:
a.      Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.
b.      Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar
(gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi),
terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.
c.      Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.
d.      Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).
Adapun media video/televisi pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
•      Kelebihan
-        Dapat menstimulir efek gerak
-        Dapat diberi suara maupun warna
-        Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya
-        Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
-        Dapat diputar ulang, diberhentikan sebentar, dan sebagainya (video) control pada
pengguna.
•      Kekurangan
-       Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
-       Memerlukan tenaga listrik
-       Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam Pembuatannya
-       Tidak dapat diputar ulang (siaran televisi)  kontrol pada pengelola.
-       Sulit dibuat interaktif (khusus siaran langsung siaran televisi interaktif melalui telepon/sms).
-       Dan lain sebagainya.
Sistem Multimedia dapat dibagi menjadi:
1. Sistem Multimedia Stand Alone
Sistem ini berarti merupakan sistem komputer multimedia yang memiliki minimal storage (harddisk,
CD-ROM/DVD-ROM/CD-RW/DVD-RW), alat
input (keyboard, mouse, scanner, mic), dan output (speaker, monitor, LCD Proyektor), VGA dan
Soundcard.
2. Sistem Multimedia Berbasis Jaringan
Sistem ini harus terhubung melalui jaringan yang mempunyai bandwidth yang besar. Perbedaannya
adalah adanya sharing sistem dan pengaksesan terhadap sumber daya yang sama. Contoh: video
converence dan video broadcast.
Permasalahan: bila bandwidth kecil, maka akan terjadi kemacetan jaringan, delay dan masalah
infrastruktur yang belum siap.
Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema.
Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan
lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara
harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) +
graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.
Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita
sebut dengan kamera.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan
kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai
perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat  sensitif terhadap
cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan
menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama
cairan pengembang (developer).
Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada
pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau
tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik,
eletronik, dan/atau lainnya;
Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka
cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media
yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi
berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar.
Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat.
Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital
(pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya
sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film
telah bergeser. Sebuah film  cerita dapat  diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film).
Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan
gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat
disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media
selluloid, analog maupun digital.
Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang
mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini
diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar)
sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi
dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini
menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa.
Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai
penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami
perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan
yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada
awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film
telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan
saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan
gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat
disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media
selluloid, analog maupun digital.
Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang
mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini
diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar)
sebagai medianya.

Pengenalan Jenis-Jenis Film
Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa akan digambarkan dan
direkan dalam sebuah lapisan emulsi yang peka cahaya, sehingga kita bisa menikmatinya.
Walaupun sekarang ini telah ada kamera dengan media penyimpanan digital, namun
penggunaan film sampai saat masih belum bisa digantikan dengan teknologi rekam
lainnya.
Memilih jenis film harus disesbuaikan dengan kebutuhan pemotretan dan kamera yang
akan digunakan. Pengetahuan tentang jenis-jenis film akan membantu pemotret untuk
memilih filn yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemotret (fotografer)
Ada dua jenis film yang biasa digunakan dalam fotografi yaitu film negatif dan film positif.
Kedua jenis film ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut penjelasan kedua jenis
film tersebut.
         Film negatif
Untuk foto dokumentasi keluarga biasanya menggunakan film cetak (film negatif). Dikatakan film
negatif karena setelah mencucinya film tersebut masih harus dicetak pada kertas photo. Hasil cuci cetak
film ini bisa dicetak berulang kali dengan berbagai ukuran.
Adapun dua jenis film cetak yaitu film negatif berwarna (colour) dan film negatif hitam putih (black
and White). Format film ini ada yang berukuran 135 mm (untuk kamera SLR) dan 120 mm (untuk
kamera format medium).
Mengapa dikatakan film negatif? Karena gambar yang dihasilkan lewat klise berbanding terbalik
dengan hasil percetakan, jika klise terlihat terang maka hasil cetakan adalah gelap atau hitam.
                     Film hitam putih
Anda pasti sudah mengenal film hitam putih ini, film ini telah tersedia di toko-toko atau
studio photo. Tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi digital, eksistensi film ini
sudah mulai berkurang. Sekarang film ini sudah sangat jarang ditemukan. Tetapi bagi
fotografer baik entry level maupun kelas advance film ini belum tergantikan oleh teknologi
digital. Film yang umumnya dijumpai adalah fil 35 mm hitam putih, film ini terbuat dari
selulose dan polyster, disebut dengan istilah base. Pada base ini terdapat lapisan gelatin,
yang diistilahkan sebagai emulsi. Pada emulsi terdapat senyawa halida perak, sering
disebut silve salt, yang jika dikenai cahaya bisa berubah menjadi perak metalik (metalic
silver).
Kelebihan dari film hitam putih  dalam pemotretan adalah terletak pada kemampuannya
dalam menghasilkan gambar yang secara visual tampak lebih ekspersif dan dramatik.
Oleh karena itu, jenis film ini menjadi andalan untuk foto jurnalistik, atau foto seni,
seperti foto profile dan arsitektur.  Kelebihan lainnya adalah dalam hal ketahanannya
menyimpan citra gambar dalam tempo yang relatif lama dibandingkan dengan film cetak
warna.
Bila proses cuci cetak dilakukan secara manual (dengan enlarge), film hitam putih ini
dapat memberikan photo yang lebih artistik karena dapat menonjolkan sisi-sisi tertentu
pada subjek foto. Disinilah hasil pemotretan dapat dimodifikasi sesuai dengan selera seni
fotografer. Misalnya ingin menonjolkan garis-garis ketuaan seorang nenek atau kakek,
penonjolan ini dapat dilakukan dengan pengaturan pencahayaan pada enlarge sedemikian
rupa pada saat pencetakan.
                     Film berwarna
Orang awam umunya menggunakan film warna atau film cetak warna. Selain karena
fleksibilitasnya tinggi, jenis film ini juga bisa digunakan untuk acara apapun. Film ini bisa
dicetak hitam putih.
Film cetak warna biasanya memiliki toleransi terhadap pencahayaan objek yang kurang
(under-exposure) atau kelebihan cahaya (over-exposure). Bila pemotretan atau hasil cuci
filmnya menunjukkan kurang atau kelebihan cahaya dalam kadar tertentu masih bisa
dikoreksi pada proses pencetakan film.
Emulsi warna gambar yang terekam dalam flm cetak warna dapat bertahan sampai dua
tahun. Tetapi emulsi film warna sangat rentan terhadap fluktuasi suhu udara. Oleh karena
itu, untuk penyimpanan film negatif warna membutuhkan perlakuan khusus.
fungsi frame (pigura) sebagai pembatas sebuag foto. Dalam hal komposisi, framing adalah teknik yang
memanfaatkan obyek-obyek dalam foto untuk menuntun perhatian pemirsa ke daya tarik utama (point
of interest - POI) dari foto yang kita buat.
 sumber :http://vhinasibintanktanpabulan.blogspot.com/2012/04/karakteristik-media-video.html
 
Macam - Macam Jenis Format Video Macam

Macam - Macam Jenis Format Video


Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi
video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuwan, produksi dan keamanan.
Istilah video juga sering digunakan sebagai singkatan dari video tape, perekaman video, maupun pemutar video.
Format video yang diciptakan pada telepon selular tidak sama dengan format video VCD maupun DVD. Hal ini
dikarenakan keterbatasan memori telepon selular dan sistem operasi yang berbeda.
Secara garis besar, format video yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:
1.     Video analog format encoding: NTSC, PAL, SECAM, RF, Composite Video, Component Video, S-Video, dan
RGB. 2.
2.     Video analog format kaset: Ampex, VERA (BBC), U-matic, Betamax, Betacam, Betacam SP, VHS, S-VHS, VHS-
C, Video 2000, 8mm tape, dan Hi8.
3.     Video digital format kaset: D1, D2, D3, D4, D5, Digital Betacam, Betacam IMX, D-VHS , DV, MiniDV,
MicroMV, dan Digital8.
4.     Disk optik format penyimpanan: VCD, DVD, dan LaserDisk.
5.     Video digital terpilih format encoding: CCIR 601, MPEG-2, H.261. H.263. dan H.264
Seiring perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, utamanya masalah video beberapa perusahaan
mengembangkan format file video yang dapat dijalankan melalui komputer (Personal Computer) maupun laptop
(notebook).
File video memiliki format yang berbeda-beda, bergantung pada aplikasi yang digunakan untuk menjalankannya
(Player). Beberapa contoh format file video yang dapat dijalankan melalui komputer maupun notebook, yaitu:

1. 3ivx
bukan merupakan format file, tetapi hanya sebuah codec ( seperti Divx, WMV dan Xvid )
yang dikembangkan oleh 3ivx Technologies (www.3ivx.com ). Teknologi intinya
dioptimasi untuk arsitektur prosesor yang beraneka ragam, termasuk platform yang
menyertainya. 3ivx memungkinkan untuk pembuatan stream data MPEG-4 dan MP4 dan
dapat juga digunakan untuk membuat steam audio AAC. Dengan menggunakan 3ivx
dapat menyimpan lebih dari dua jam film sekualitas DVD kedalam CD tunggal, atau
men-stream kualitas video sekualitas DVD melalui modem kabel atau modem DSL.
Untuk membuka file 3ivx, dibutuhkan plug-in untuk Quicktime, untuk video for windows
dan untuk Directshow atau 3ivx Decoder.
2. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format )
Merupakan format yang dikembangkan oleh Microsoft yang digunakan untuk audio
video digital. Didesain untuk streaming dan membentuk bagian framework Windows
Media. ASF dapat menggunakan beraneka ragam codec. Namun dalam prakteknya yang
digunakan adalah codec WMV atau WMA yang juga dari Microsoft.
3. AVI ( Audio Video Interleaved )
Diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi Video for
Windows miliknya. File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved.
File ini hanya berupa kontainer- dan data audio video dapat dikompres menggunakan
berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec
yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.
4. Divx
Adalah codec, bukan format file. Edisi Divx pertama (3.11 dan sebelumnya) merupakan
versi hack dari codecvideo MPEG4 buatan Microsoft. Jeroma Rota pengembang Divx,
mendirikan Divx Networks dan membuat Divx 4, versi terbaru dari codec untuk
menghindari masalah hak cipta dengan Microsoft. Divx pada saat pembuatan versi 5.2.1
adalah merupakan codec MPEG-4 layer 2. Dikenal dengan tingkat kompresi yang tinggi,
sehingga sangat memungkin menggunakan codectersebut untuk menggandakan film
DVD. Satu film DVD umumnya berukuran 5 GB sampai 6 GB, dan Divx mampu
mengkompresi hingga menjadi 700 MB, dengan penurunan kualitas yang sangat minim.
Dengan demikian film tersebut dapat tertampung dalam sekeping CD. Sejumlah peranti
ripping DVD menggunakan codecDivx. Untuk memutar file Divx, dibutuhkan plug-in
Divx untuk player software. Versi Divx gratisan termasuk playernya tersedia di
www.divx.com dan ini termasuk juga plug-in untuk video editing software.
5. MJPEG ( Motion JPEG)
Adalah codec video yang mengompres masing-masing frame sebagai JPEG image yang
terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage. Sebaliknya pada video
MPEG, kualitas menurun apabila ada banyak gerakan di footage. Kekurangan dari codec
ini adalah ukuran file yang besar.
6. MPEG
Adalah format kompresi yang distandarisasi oleh Moving Picture Experts Group
(MPEG), yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan organisasi.
Standard-standard tersebut adalah :
MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard
encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat
dirubah dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.
MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas siaran televisi.
MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi kemudian
ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.
MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights Management
(DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan codec video yang disebut
H.264 yang dipandang lebih effisien.
MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan multimedia.
MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion
video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG)
untuk lossy compression gambar diam ( foto )
MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil
daripada VCR.
MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced
video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk
mentranfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting.
Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi
HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan
memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari
MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video
editing.
MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan
VRML untuk rendering 3D, files komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan
virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas .
Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4
7. OGM ( Ogg Media File )
Adalah format kontainer untuk audio, video dan subtitle. Sebagaimana AVI, format ini
juga mendukung multiple audio track, bahkan dengan format yang berbeda (seperti MP3
dan WAV). OGM juga memungkinkan integrasi audio Ogg Vorbis. Codec video yang
sering digunakan dalam files OGM adalah Xvid. Untuk membuka file OGM di windows
diperlukan paket software yang disebut Ogg Vorbis Direct Filter dan dapat diperoleh di
www.tobias.everwicked.com
8. Quicktime
Adalah teknologi multimedia sekaligus format file yang dikembangkan oleh Apple
Computer dan pertama sekali diprkenalkan pada tahun 1991. file Quicktime adalah
kontainer multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks
atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream
yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal. codec yang digunakan untuk
compress dan decompress data di Quicktime diantaranya MP3, JPEG, Divx, Cinepak,
Sorensen dan bahkan MPEG-2 dan MPEG-4. Oleh sebeb itu, quicktime lebih cocok
digunakan untuk aplikasi internet dibandingkan AVI
9. RealVideo dan RealMedia
Adalah codec video yang dikembangkan oleh RealNetworks pada tahun 1997. Berbeda
dengan codec video lainnya, RealVideo telah dioptimasi untuk streaming video melalui
jaringan IP. Menggunakan PNA Protocol atau Real Time Streaming Protocol. Biasanya
berpasangan dengan RealAudio yang dikemas dalam RealMedia. RealNetworks juga
menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio dan video.
10. WMV ( Windows Media Video )
Adalah bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk
mengencode film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video
terkompres. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream
sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV
yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.
11. Matroska
Adalah format multimedia gratis (open source format). Format ini, dengan ekstensi file
dari ‘. Mkv’, didasarkan pada EBML (Extensible Binary Meta Language), yang
memungkinkan perubahan harus dilakukan dengan mudah jika perlu, tanpa melanggar
mendukung file lama. Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa “Matroska dirancang
dengan masa depan dalam pikiran”.
Matroska bukanlah video codec seperti yang sering berpikir untuk menjadi, tetapi sebuah
wadah, atau sebuah amplop yang dapat menampung banyak codec yang berbeda pada
waktu yang sama. Sesuai namanya (Rusia boneka berbentuk telur yang terkandung dalam
satu sama lain) Matroska dapat berisi video (DivX, Xvid, RV9, dll), suara (MP3, MP2,
Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM), serta sub judul (SRT, ASS, SSA, USF, dll) di file yang
sama. Tujuan pengembangan Matroska adalah untuk memberikan yang fleksibel dan
lintas-platform alternatif ke AVI, ASF, MP4, MPG, MOV, dan RM. Fitur utamanya
termasuk cepat mencari, pemulihan kesalahan tinggi, modularly diperpanjang, dipilih
subjudul dan audio stream, bab entri, menu, dan streamable melalui internet. An example
of a Matroska file is a completevideo file that includes a video stream and an audio
stream, as well as subtitles and a menu system. Contoh sebuah file Matroska file video
yang lengkap yang meliputi aliran video dan audio streaming, serta sub judul dan sistem
menu.
12. 3GP (3GPP format file)
Adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh Third Generation
Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia. It is used on 3G mobile
phones but can also be played on some 2G and 4G phones. Yang digunakan di 3G ponsel,
tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G telepon.
13. Flash Video
Adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet
menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10.
Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video
yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash
Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode dalam cara yang sama
ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada
basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.
14. 3G2 (3GPP2 format file)
Adalah wadah multimedia format yang ditetapkan oleh 3GPP2 untuk 3G CDMA2000
jasa multimedia. Hal ini sangat mirip dengan format 3GP, tapi memiliki beberapa
ekstensi dan keterbatasan dibandingkan dengan 3GP.
15. VOB (Video Object)
Adalah sebuah format kontainer di DVD-Video media. VOB dapat berisi video, audio,
subtitle dan menu isi multiplexing bersama-sama ke dalam bentuk sungai. VOB
didasarkan pada aliran program MPEG format, tetapi dengan keterbatasan dan spesifikasi
tambahan di sungai swasta. Program MPEG sungai yang memiliki ketentuan-ketentuan
non-data standar (seperti yang digunakan dalam file VOB) dalam bentuk jadi swasta yang
disebut stream. File VOB yang sangat ketat bagian dari program MPEG standar sungai.
Sementara semua file VOB program MPEG stream, tidak semua aliran program MPEG
sesuai dengan definisi untuk sebuah file VOB.
16. SWF
Awalnya berdiri untuk “Format Web Kecil” kemudian berubah menjadi “Shockwave
Flash” oleh Macromedia, kemudian kembali berubah kembali ke Small Web Format
ketika perusahaan memilih untuk memiliki frase “Shockwave” hanya merujuk kepada
Direktur, diucapkan swiff atau “swoof” adalah sebagian terbuka repositori untuk
multimedia dan terutama untuk vector graphics, berasal dari FutureWave Software dan
telah datang di bawah kendali Adobe. Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil untuk
dipublikasikan di web, SWF file dapat berisi animasi atau applet dari berbagai tingkat
interaktivitas dan fungsi.
SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan “animasi”
vektor grafik di web, jauh melebihi penggunaan W3C standar terbuka SVG, yang telah
bertemu dengan masalah-masalah di atas implementasi bersaing. Mungkin juga
digunakan untuk program-program, biasanya permainan, menggunakan Actionscript.
17.  3. H264
H.264 (MPEG-4 Part 10) atau lebih dikenal dengan Advance Video Coding (AVC) merupakan
sebuah codec video digital yang memiliki keunggulan dalam rasio kompresi (tingkat kompresi
yang tinggi) dengan memanfaatkan metoda blok transformasi adaptif yang efektif. H.264
dikembangkan oleh ITU-T Video Coding Expert Group (VCEG) bersama-sama dengan
ISO/IEC Moving Picture Expert Group (MPEG) yang dinamakan Joint Video Team (JVC).
Tujuan pengembangan H.264/AVC adalah untuk membuat suatu standar video digital yang
dapat menghasilkan kualitas video yang baik pada bitrate yang lebih kecil dibandingkan dengan
standar video digital sebelumnya (MPEG-2, H.263, maupun MPEG-4 Part2) tanpa harus
melakukan perubahan yang kompleks dan dapat diimplementasikan dengan biaya yang murah.
Tujuan lain dari pengembangan H.264 adalah dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi
seperti video broadcast, DVB strorage, RTP/IP packet networks, dan ITU-T multimedia
telephony systems.

18.  DVDRip

"Suatu format film yang merupakan salinan dari DVD Original. Jadi kualitas gambar dan
suaranya baik sekali. DVDRip pasti ada jika DVD Originalnya beredar di pasaran."

19.  DVDScr

"Suatu format film dupiklat dari promo DVD yang akan digunakan sebagai promosi. DVDScr akan ada
sebelum DVD originalnya keluar di pasaran. Kualitas gambar dan suaranya hampir setara dengan DVDRip,
hanya saja pada gambar video sering terdapat beberapa tulisan penjelasan yang terpampang di layar tentang
DVD tersebut yang biasanya sedikit menggangu kita."

20.   R5

"Untuk tipe ini, kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tetapi untuk kualitas suara biasanya agak
jelek (cempreng), meskipun ada beberapa yang kualitas suaranya sudah bagus, namun tetap saja masih ada
sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut."

21.  CAM
"Kualitas jenis ini merupakan hasil dari rekaman camera digital, langsung di bioskop sehingga terkadang
penonton yang lalu lalang ikut terekam. Rekaman kualitas ini biasanya menggunakan mini tripod sehingga
sering terdapat sedikit goncangan. Kualitas video ini sangat jelek dan tidak dianjurkan."

22.  TS (Telesync)

"Kualitasnya hampir sama dengan jenis CAM. Namun kualitas gambar dan suara TS sedikit lebih baik dari
CAM karena TS merupakan CAM yang telah dilabel ulang."

23.  Bluray/HD

"Resolusi jauh lebih besar yaitu 1920×1080 atau 1280×720 (tergantung filenya). Konsekuensinya, file jadi
besar dan memutarnya juga berat, sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi juga. kalau tidak
nanti jadi patah-patah. Kualitas ini jauh lebih baik dari DVDRip."

24.  mHD

"mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga
ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD."

25.  Workprint

"Film yang belum diedit efek visulnya secara keseluruhan. Bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang
tidak beraturan. Kualitas film ini bervariasi dari yang paling baik hingga yang paling buruk."

26.  VCD

"Biasanya digunakan untuk transfer kualitas rendah (CAM / TS / TC / Screener (VHS) / TVrip (analog) untuk
membuat ukuran file yang lebih kecil."

Anda mungkin juga menyukai