Secara definisi, kekuatan didefinisikan kemampuan menerima suatu beban hingga benda
mengalami patah (fraktur). Secara Matematis, tegangan diformulasikan dengan rumus sebagai
berikut.
Dari rumus diatas, kedua rumus seolah- olah sama antara tegangan tarik dan tegangan geser,
namun dari notasi tegangan saja sudah berbeda. Gaya yang digunakan untuk tegangan normal
merupakan gaya yang sifatnya tegak lurus terhadap bidang kerja seperti tegangan tarik maupun
tegangan tekan sedangkan untuk tegangan geser gaya yang digunakan adalah gaya yang arahnya
sejajar bidang kerja. Untuk ilustrasi lebih lanjut, akan dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Keuletan (Ductility)
Kekakuan (Stiffness)
Elastisitas
Didefinisikan sebagai daerah dimana bahan akan kembali panjang semula bila tegangan
luar dihilangkan. Daerah proposionalitas merupakan bagian dari batas elastic. Bila beban terun
diberikan maka batas elastik pada akhirnya akan terlampaui sehingga bahan tidak kembali seperti
ukuran semua. Batas elastic merupakan titik dimana tegangan yang diberikan akan menyebabkan
terjadinya deformasi plastis untuk pertama kalinya. Kebanyakan material teknik mempunyai
batas elastic yang hampir berhimpit dengan batas proposionalitasnya Didefinisikan sebagai
ukuran kekakuan suatu material, semakin harga modulus ini semakin kecil regangan elastic yang
terjadi, atau semakin kaku.
Modulus kekakuan dihitung gradien dari batas proporsional kurva tegangan-regangan:
Makin besar modulus elastisitas maka makin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat
pemberian tegangan
= .E
Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikatan antar atom. Karena gaya ini tidak dapat diubah
tanpa terjadinya suatu perubahan sifatt yang sangat mendasar pada material maka modulus
elastisitas merupakan suatu sifat dari material yang tidak mudah diubah.
Ketangguhan ( Toughness )
Didefinisikan sebagai batas dimana sebuah material akan terus mengalami deformasi
tanpa adanya penambahan beban. Tegangan (stress)yang mengakibatkan bahan menunjukkan
mekanisme luluh ini disebut tengan luluh (Vield stress).
Gejala luluh umumnya hanya ditunjukkan oleh logam-logam ulet dengan srtuktur kristas
BCC da FCC yang membentuk interstitial solid solution dari atom-atom karbon, boron, hydrogen
dan oksien. Interaksi antar dislokasi dan atom-atom tersebut menyebabkan baja ulet seperti mild
steel menunjukkan titik luluh bawah (lewer yield point) dan titik luluh atas (upper yield point).
Baja berkekuatan tinggi dan besi tulangan yang getas pada umumnya tidak
memperlihatkan batas luluh yang jelas. Untuk menentukan kekuatan luluh material seperti ini
maka digunakan suatu metode offset. Dengan metode ini kekuatan luluh ditentukan sebaai
tegangan dimana bahan memperlihatkan batas penyimpangan / deviasi tertentu proporsionalitas
tegangan dan tegangan. Pada gambar 1.2 garis offset OX ditarik parallel dengan OP, sehingga
perpotongan XW dna kurva tenganan regangan memberikan titik Y sebagai kekuatan luluh.
Umumnya garis offset OX diambil 0,1 0,2 % dari regangan total dimulai dari O.
Gambar 3 Kurva tegangan regangan bahan getas
Kekuatan luluh atau tiitk luluh merupakan suatu gambaran kemampuan bahan menahan
deformasi permanen bila dignakan dalam penggunaan struktural yang melibatkan pembebanan
mekanik seperti tarik, tekan, bending atau puntir. Di sisi lain, batas luluh ini harus dicaai ataupun
dilewati bila bahan dipakai dalam proses manufaktur produk-prosuk logam seperti rolling,
drawing, stretching dan sebagainya. Dapat diambul kesimpulan bahwa titik luluh adalah suatu
tingkatan tegangan yang tidak boleh dilewati dalam pengunaan strunktural (in service) dan harus
dilewati dalam proses manufaktur logam (foring process)
UTS = Fmaks / Ao
Gambar 6 Toughness
Kekerasan (hardness)
Kekerasan adalah mengukur ketahanan material terhadap deformasi plastis yang terlokalisasi
(lengkungan kecil atau goresan).
Macam- macam uji kekerasan :
Uji kekerasan rockwell
Uji kekerasan brinell
Uji kekerasan vicker
Uji kekerasan kwoop
Kelunakan (Malleability)
adalah sifat bahan yang mengalami deformasi plastis terhadap beban tekan yang bekarja sebelum
benar patah.
Kegetasan (brittleness)