Anda di halaman 1dari 1

a. Apabila penjualan di tahun pertama masih sampai dengan Rp.

50 Miliar dan menurut estimasi


akan meningkat terus 20%/tahun maka sebaiknya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), karena
Bentuk Usaha Tetap (BUT) memiliki kewajiban perpajakan yang sama seperti Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri, namun apabila dalam bentuk PT maka sebagai Wajib Pajak Badan Dalam Negeri
berhak menggunakan fasilitas pengurangan tarif 50% atas penghasilan kena pajak dari bagian
penghasilan bruto sampai dengan Rp. 4,8 Miliar, sebagaimana diatur dalam Pasal 31E UU PPh.
Dengan adanya fasilitas tersebut, maka PPh Badan PT yang terutang di tahun pertama :
Bagian PhKP yang memperoleh fasilitas = (4,8 M/50 M)x5 M=Rp. 480 juta
Bagian PhKP yang tidak memperoleh fasilitas = Rp. 5M -480juta = Rp 4,52 Miliar
PPh terutang :
Tarif Ps. 31 E = 50% x 25% x Rp. 480 juta = Rp. 60.000.000
Tarif Ps. 17 = 25% x 4,52 Miliar = Rp. 1.130.000.000 +
PPh terutang Rp. 1.190.000.000

PPh terutang jika BUT = 25% x Rp. 5M = Rp. 1.250.000.000 -


Tax saving = Rp. 60.000.000

Dengan memilih bentuk PT maka akan ada tax saving sebesar Rp. 60 juta.

b. Apabila dalam bentuk PT sebaiknya dana yang ditanamkan tersebut dibukukan 20 % sebagai
modal dan 80% sebagai hutang, agar atas biaya bunga pinjaman dari pemegang saham dapat
diperhitungkan seluruhnya sebagai pengurang penghasilan bruto (memenuhi DER 4:1 sesuai PMK
169/PMK.010/2015) sehingga mengurangi penghasilan kena pajak dan diperoleh tax saving di PPh
Badan.

Apabila berbentuk BUT sebaiknya dibukukan seluruhnya sebagai modal, karena bunga pinjaman
tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Bentuk Usaha Tetap (BUT) sebagaimana diatur
dalam Pasal 5 ayat (2) UU PPh

c. Pendanaan melalui Back to Back Loan dilakukan dengan menjaminkan hutang anak perusahaan
pada pihak ketiga untuk menghindari ketentuan DER (debt-equity-ratio) bagi hubungan istimewa
seperti yang diatur UU PPh pasal 18 ayat 3 . Namun pada hakikatnya transaksi itu dapat dilakukan
langsung oleh induk perusahaan dengan langsung memberi utang kepada anak perusahaannya
tanpa pihak ketiga. Dengan terhindarnya ketentuan DER, anak perusahaan dapat membiayakan
bunga pinjaman secara penuh yang akhirnya menurunkan laba kena pajak.

Anda mungkin juga menyukai