Anda di halaman 1dari 2

Ayu Listiana

F1316023

BAB 6
ASET

Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik


berupa posisi keuangan, jika dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu
kewajiban dan ekuitas.
Menurut FASB aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang diperoleh atau dikuasai / dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu.
Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat
dapat disebut aset, yaitu :
1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
3. Timbul akibat transaksi masa lalu
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos harus dikuasai oleh
entitas.
Aset harus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu, kriteria ini untuk
memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan.
Pemerolehan aset pada umumnya melibatkan kos sebagai penghargaan
sepakatan.
Tiga perlakuan akuntansi mengikuti aliran fisis, yaitu :
1. pengukuran, pengakuan, dan klasifikasi pertama kali pada saat
terjadinya.
2. pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis aset berupa
alokasi, distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal /
manajerial atau kepentingan pengkosan produk.
3. pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau perioda perioda yang
akan datang.
Barter atau pertukaran aset merupakan pemerolehan aset dengan penghargaan
berupa aset berwujud atau non moneter lainnya.
Ayu Listiana
F1316023

Saham sebagai penghargaan merupakan salah atau bentuk pemerolehan aset


dengan barter.
Hadiah atau hibah : Perolehan ini tetap dicatat sebagai aset tanpa kos. Karena
setiap fasilitas atau faktor ekonomik yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tanpa memandang asalnya, harus diperlakukan dengan saksama
sebagai potensi jasa.
Tujuan dari penilaian aset adalah merepresentasikan atribut pos pos aset yang
berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis
penilaian yang sesuai.
Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau
dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam
unit usaha
Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya
yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa akhirnya
keluar dari kesatuan usaha melalui pertukaran atau konversi.
Secara semantik, nilai terealisasi harapan suatu aset adalah penerimaan kas tau
potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya cukup pasti.
Pengakuan dan penyajian asset biasanya ditentukan dalam standar akuntansi
yang mengatur tiap pos asset, apakah suatu kos / jumlah rupiah terlibat dalam
transaksi, kejadian, atau keadaan tertentu dapat diasetkan.

Anda mungkin juga menyukai