Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik
berupa posisi keuangan, jika dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas. Menurut FASB aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai / dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat dapat disebut aset, yaitu : 1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti 2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas 3. Timbul akibat transaksi masa lalu Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos harus dikuasai oleh entitas. Aset harus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu, kriteria ini untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. Pemerolehan aset pada umumnya melibatkan kos sebagai penghargaan sepakatan. Tiga perlakuan akuntansi mengikuti aliran fisis, yaitu : 1. pengukuran, pengakuan, dan klasifikasi pertama kali pada saat terjadinya. 2. pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis aset berupa alokasi, distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal / manajerial atau kepentingan pengkosan produk. 3. pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau perioda perioda yang akan datang. Barter atau pertukaran aset merupakan pemerolehan aset dengan penghargaan berupa aset berwujud atau non moneter lainnya. Ayu Listiana F1316023
Saham sebagai penghargaan merupakan salah atau bentuk pemerolehan aset
dengan barter. Hadiah atau hibah : Perolehan ini tetap dicatat sebagai aset tanpa kos. Karena setiap fasilitas atau faktor ekonomik yang digunakan dalam operasi perusahaan, tanpa memandang asalnya, harus diperlakukan dengan saksama sebagai potensi jasa. Tujuan dari penilaian aset adalah merepresentasikan atribut pos pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha melalui pertukaran atau konversi. Secara semantik, nilai terealisasi harapan suatu aset adalah penerimaan kas tau potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya cukup pasti. Pengakuan dan penyajian asset biasanya ditentukan dalam standar akuntansi yang mengatur tiap pos asset, apakah suatu kos / jumlah rupiah terlibat dalam transaksi, kejadian, atau keadaan tertentu dapat diasetkan.