GAJAH SUMATERA
Mungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak
lebih dari 300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies
yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang
masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam
klasifikasi satwa kritis atau hewan langka yang terancam
punah (critically endangered). Warna kulit harimau
Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh
harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye
tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua
sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya
luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat
mereka semakin terancam punah.
Sarang semut mempunyai nama latin myrmecodia pendans. Tidak gampang menjumpai tanaman
yang disebut type tumbuhan epifit dari Papua ini. Tempat sarang semut tinggi, umumnya hidup
melekat di batang pohon besar dengan ketinggian sekitaran 8 mtr., serta tinggi lokasi pada 1100-
2500 diatas permukaan air laut.
Seperti namanya, tanaman sarang semut benar-benar sangat disukai oleh semut sebagai rumah
mereka.
ANGGREK TEBU
Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) adalah anggrek paling besar, terbesar serta paling
berat di antara beberapa jenis anggrek yang lain. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu bisa
hingga berat kian lebih 1 ton serta memiliki panjang malai sampai 3 mtr. dengan diameter malai
sekitaran 1, 5-2 cm. Tersebut penyebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai
anggrek paling besar serta terberat atau anggrek raksasa
KOKOLECERAN
Kokoleceran yaitu maskot propinsi Banten yang disebut satu diantara tanaman endemik Banten
yang diakui cuma ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Saya tak mengulas kokoleceran yang
berbentuk permainan tradisional dengan baling-baling bambu. Namun kokoleceran yang disebut
tanaman langka bernama ilmiah Vatica bantamensis, sebagai flora jati diri propinsi Banten tetapi
keberadaannya begitu misterius.
BALAM SUNTAI
MIMBA
DAMAR
2. ORANG UTAN
Orang utan merupakan satu-satunya spesies
kera terbesar di Asia. Janis orang utan yang saat
ini ada di Indonesia yaitu spesies Pongo
Pygmaeus dan Pongo Abelii. Kedua spesies ini
hanya hidup di Pulau Kalimantan dan Pulau
Sumatera.
Populasi orang utan di Indonesia mencapai 90%
dan sisanya tersebar di daerah Sabah dan
Serawak Negara Malaysia. Saat ini populasi
dari orang utan juga mulai masuk daftar merah IUCN karena memiliki potensi keterancaman
punah. Keadaan ini juga di perkuat dengan tercantumnya orang utan dalam Lampiran 1
Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan flroa Liar (CITES). Oleh
karena itu sebaga warga negara Indonesia sangat patut untuk menjaga kelestariannya.
Tempat tinggal yang nyaman bagi orang utan berada pada ketinggian 500 m di atas permukaan
laut, namun pada beberap studi juga di temukan populasi yang berada pada pegunungan dengan
ketinggian pada 1000 mdpl.
3. ANOA
Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi, sekaligus
emnjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara.
Terdapat dua jenis anoa yaiu anoa pegunungan
(Bubalus quarlesi) dan anoa darata renadah (bubalus
depressiconis). Kedu anya tinggal dihutan yang
tidak di jamah oleh manusia. Cara membedakan dua
jenis anoa ini yaitu bedasarkan bentuk tanduk dan
ukuran tubuh. Anoa daratatn rendah relatif
berukuran lebih kecil, ekor pendek, lembut dan
memiliki tanduk emlingkar. Sedangkan anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih
besar, ekor panjang, kaki putih dan memiliki tanduk besar. Anoan mirip dengan kerbau,
memiliki berat tubuh sekitar 150-300 kilogram dan tinggi 75 cm.
Sejak tahun 1960-an anoa termasuk fauna yang berada alam status terancam punah. Lima tahun
terakhir populasi anoa menurun secara drastis. Saat ini diperkirakan hanya tertinggal 5000 ekor
anoa yang masih bertahan hidup. Pemburuan menjadi alasan punahnya populasi jenis fauna
endemik sulawesi ini.
4. BURUNG CENDERAWASIH
Burung cenderawasih merupakan
anggota famili Paradisaeidae dari ordo
Passeriformes. Burung cenderawasih
banyak ditemukan di bagian Indonesia
timur, pulau-pulau selat tores, Papua
nugini dan Australia timur.Burung jenis
ini terkenal karena mempunyai bulu
yang indah dan beraneka warna. Burung
Cenderawasih yang paling terkenal
adalah anggota genus Paradisaea,
termasuk spesies tipenya, Cenderawasih
kuning-besar, Paradisaea apoda. Burung Cenderawasin sering dianggap sebagai burung surga.
Cukup beralasan jika burung cenderawasih dikatakan sebagai burung surga, Burung yang
menjadi maskot Papua ini memang memiliki keindahanan dengan warna bulu yang dimilikinya.
Warna bulu cenderawasih yang mencolok biasanya merupakan kombinasi beberapa warna yang
lain seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu. Burung ini
semakin molek dengan keberadaan bulu memanjang dan unik yang tumbuh dari paruh, sayap,
atau kepalanya.
5. JALAK BALI
Jalak bali adalah spesies burung pengicau
dengan ukuran sedang, panjang sekitar 25 cm.
Ciri khas dari burung ini adlah bulu yang putih
diseluruh tubuhnya kecuali sedikit garis hitam
pada ekornya dan pada bagian pipi berwarna
kebiruan.
Jalak bali merupakan hewan endemik pulau
bali dan hanyan ditemukan dibagian barat
pulau Bali, pada tahun 1991 jalak bali
dinobatkan sebagai lambang fauna di provinsi
Bali.
Jalak bali merupakan slaah satu burung yang paling diminati oleh kolektor sebagai burung
peliharaan karena penampilannya yang cantik. Penangkapan liar dan hiangnya habitatnya
menjadi penyebab semakin langkanya jalak bali untuk ditemui. Untuk mencegah kepunahannya
jalak bali, sebgaian besar kebun binatang diseluruh dunia menjalankan program penangkaran
jarak bali.
TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA
1. BUNGA BANGKAI
Bunga bangkai atau suweg (dalam bahasa lokal untuk
jenis vegetatif) dengan bahasa latin Amorphophallus
titanum Becc. Merupakan tumbuhan dari jenis tals-
talasan endemik dari sumatra, yang dikenal dengan
bunga majemuk terbesar. Dinamakan bunga bangkai
karena bunag ini mengeluarkan aroma bau busuk,
aroma busuk tersebut sebenarkan digunakan untuk
menarik serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki
bunganya.
Tumbuhan ini memiliki dua fase kehidupannya yang
muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif dan fase
generatif. pada fase vegetatif muncul daun dan batang
semu, Selang beberapa waktu (tahun) organ
vegetatifnya akan layu dan umbinya dorman. Dan
apabila cadangan makanan diumbi mencukupi dan
lingkungannya mendukung maka bung amajemuknya
akan muncul. Namun bila cadangan makanannya
kurang maka akan muncul kembali daun.
2. POHON ULIN
Pohon ulin atau yang sering disebut
juga sebagai bulian atau kayu besi
merupakan tumbuhan khas Kalimantan.
Pohon ini mampu menghasilkan kayu
yang sangat kuat sehingga banyak
digunakan untuk konstruksi bangunan
seperti rumah, jembatan, kapal laut, dan
sebagainya. Pohon ini bisa tumbuh
hingga ketinggian 36 meter dengan
diameter batang sebesar 95 cm. Pohon
ini sendiri banyak tersebar di Kalimantan dan Suamtera. Sayangnya pohon ini cukup sulit untuk
dikembangbiakan sehingga populasinya dapat menyusut jika habitat aslinya semakin berkurang.
3. RAFLESIA ARNOLDI
Raflesia arnoldi terkenal memiliki bau yang busuk
sehingga dinamakan juga dengan bunga bangkai. Ciri
ciri bunga raflesia arnoldi yang paling mencolok adalah
baunya. Fungsi bau busuk itu untuk menarik lalat
mendekat sehingga dapat membantu proses
penyerbukan.
Bunga raflesia dapat dilihat di Taman Nasional
Bengkulu. Diameternya sekitar 1 meter. Bunga ini
masuk dalam golongan parasit. Ia memerlukan inang
untuk hidup dan berkembang. Jumlah bunga raflesia
sekarang sudah menurun tajam. Hal ini akibat ulah
manusia yang membuka lahan hutan sebagai daerah bermukim, pertanian, atau perkebunan.
4. BANTAL SULAM
5. MATOA
Matoa (Pometia pinnata) adalah
tanaman buah khas Papua, tergolong
pohon besar dengan tinggi rata-rata 18
meter dengan diameter rata-rata
maksimum 100 cm.[1] Umumnya
berbuah sekali dalam setahun.[1]
Berbunga pada bulan Juli sampai
Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan
kemudian.[1] Penyebaran buah matoa di
Papua hampir terdapat di seluruh
wilayah dataran rendah hingga
[1]
ketinggian 1200 m dpl. Tumbuh
baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang
tebal.[1] Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan
yang tinggi (>1200 mm/tahun).[1] Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku,
dan Papua New Guinea.[2] Buah matoa memiliki rasa yang manis.[2]
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda.[1] Ciri yang
membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh
daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji
1,25-1,40 cm.[1] Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan
lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.[1] Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas
maupun dingin.[2] Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.[
HEWAN LANGKA DI INDONESIA
1. Komodo
Komodo adalah salah satu jenis
mamalia hanya di miliki oleh Indonesia,
nama latinnya Varanus Komodensis.
Komodo merupakan spesies kadal
terbesar yang ada di dunia ini dan hanya
hidup di Pulau Komodo, Rinca, Gili
Montang, Flores dan Nusa Tenggara
(Gili Dasami). Didaerah tersebut nama
komodo lebih dikenal oleh masyarakat daerah dengan sebutan Ora.
Saat ini Komodo menjadi salah satu hewan yang dimasukkan dalam kategori hewan yang
sangat di lindungi karena keberadaan fauna ini sangat rentan terhadap kepunahan. Kelestarian
fauna ini di jaga dengan di dirikannya taman nasional untuk fauna ini yaitu di Taman Nasional
Pulau Komodo yang khusus didirikan untuk mereka.
Fauna spesies kadal raksasa ini ditemukan pada tahun 1910 oleh seorang peneliti dari barat.
Ukuran yang sangat besar dengan panjang rata-rata 2 3 meter membuatnya sangat pantes
disebut sebagai raksasa. Hewan pemakan daging yang gemar memburu mangsa yang lebih
besar darinya ini memiliki gigitan yang beracun sehingga sangat mematikan bagi mangsanya.
2. Jalak bali
Jalak bali adalah spesies burung pengicau
dengan ukuran sedang, panjang sekitar 25
cm. Ciri khas dari burung ini adlah bulu
yang putih diseluruh tubuhnya kecuali
sedikit garis hitam pada ekornya dan
pada bagian pipi berwarna kebiruan.
Jalak bali merupakan hewan endemik
pulau bali dan hanyan ditemukan
dibagian barat pulau Bali, pada tahun
1991 jalak bali dinobatkan sebagai lambang fauna di provinsi Bali.
Jalak bali merupakan slaah satu burung yang paling diminati oleh kolektor sebagai burung
peliharaan karena penampilannya yang cantik. Penangkapan liar dan hiangnya habitatnya
menjadi penyebab semakin langkanya jalak bali untuk ditemui. Untuk mencegah
kepunahannya jalak bali, sebgaian besar kebun binatang diseluruh dunia menjalankan program
penangkaran jarak bali.
3. Kanguru Papua
Kanguru papua merupakan jenis kanguru terkecil
yang ada didunia. Beratnya hanya sekitar 3-6
kg,panjang sekitar 90 cm. Fauna jenis ini
merupakan salah satu jenis fauna yang dilindungi
dari kepunahan yang berasal dari Papua. Kanguru
papua hanya terdapat di papua berada dikawasan
daratan rendah, dihutan wilayah selatan papua dan
papua nugini.
Kanguru papua terdiri atas dua genus yaitu kanguru
pohon (dendrolagus) dan knguru tanah (thylogale).
Kanguru pohon biasa menghabiskan sebagian hidupnya di pohon. Namun kanguru pohon juga
sering turun ke tanah, mislanya untuk mencari minum . Kanguru pohon mempunyai moncong
yang lebih runcing dibanding dengan kanguru darat. Denagn ekor panjang dan bulat dari
pangkal hingga ekor. Sedangkan pada kanguru darat memiliki ukuran kaki yang lebih pendek
di bagian depan. Memiliki moncong agak tumpul dan tidak berbulu, dengan ekor meruncing ke
ujungnya.
4. Orang Utan
Orang utan merupakan satu-satunya spesies
kera terbesar di Asia. Janis orang utan yang
saat ini ada di Indonesia yaitu spesies Pongo
Pygmaeus dan Pongo Abelii. Kedua spesies
ini hanya hidup di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera.
Populasi orang utan di Indonesia mencapai
90% dan sisanya tersebar di daerah Sabah dan Serawak Negara Malaysia. Saat ini populasi dari
orang utan juga mulai masuk daftar merah IUCN karena memiliki potensi keterancaman
punah. Keadaan ini juga di perkuat dengan tercantumnya orang utan dalam Lampiran 1
Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan flroa Liar (CITES). Oleh
karena itu sebaga warga negara Indonesia sangat patut untuk menjaga kelestariannya.
Tempat tinggal yang nyaman bagi orang utan berada pada ketinggian 500 m di atas permukaan
laut, namun pada beberap studi juga di temukan populasi yang berada pada pegunungan
dengan ketinggian pada 1000 mdpl.
TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA
1. Kantong Semar
Kantong semar merupakan tanaman yang unik
karena memangsa berbagai serangga
didekatnya yang dalam bahasa latinnya
Nepenthes yang termasuk dalam familia
monotipik, terdiri dari 130 spesies. Habitat
dengan spesies terbanyak beradah di puau
Borneo dan Sumatera.
Ada umumnya Nepenthes memiliki tiga macam
bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah dan kantong roset. Kantong atas adalah
kantong dari tanaman dewasa, kantong atas sering digunakan untuk menagkap hewan yang
trbang seperti lalat atau nyamuk. Kantong bawah merupakan kantong yang dihasilakn pada
bagian tanaman muda yang biasa tergeletak diatas tanah, dan memiliki dua sayap yang
digunakn untuk membantu bagi serangga tanah atau semut untuk memanjat mulut kantong dan
akhirnya tercebur kedalam cairan enzim di dalamnya. sedangkan kantong roset tumbuh pada
daun yang berbentuk roset. Namun terkadang beberapa jenisnya mengeluarkan kantong tengah
yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi,
karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran
rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi.
2. Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa atau bunga Senduro (Anaphalis
javanica) merupakan tumbuhan endemik zona
alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi
nusantara. Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor
bagi tanha vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu memperthankan kelangsungan hidupnya di
atas tanah yang tandus. Bunga edelweiss biasanya
muncul diantara bulan April dan Agustus yang
sangat disukai serangga.
Edelweiss saat ini merupakan salah satu jenis bunga yang sudah sangat langka keberadaannya,
karena bagian-bagian edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-
alasan estetis maupun spriritual atau sekedar oleh-oleh dan kenang-kenangan. Pada bulan
februari hingga Oktober 1988 terdapat 636 batang yang tertcatat telah diambil dari Taman
NAsional Gunung Gede Pangrano, yang merupakan salah satu tempat perlindunga terakhir
tumbuhan ini.
Salah satu tempat terbaik untuk melihat dan menikmati edeweiss adalah di Tegal Alun (Gunung
Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung
Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).
3. Daun Payung
Daun payung atau banyak yang mengatakan
daun raksasa, daun sang atau salo dengan
bahasa latin (Johannesteijsmannia altifrons)
merupakan tumbuhan sejenis palem-paleman
yang mempunyai daun besar dan lebar. Daun
payung adalah salah satu tanaman di Indonesia
tepatnya di Sumatera Utara. Tanaman ini dapat
ditemukan dekat Taman Nasional Gunung
Leuser.
Daun payung adalah jenis tanaman yang tumbh tunggal. Mempunyai ukuran daun panjang
sekitar 3-6meter denagn lebar 1m. Tanaman ini tidak tahan terhadap paparan sinar matahari
langsung, oleh karena itu tanaman ini sering ditemukan tumbuh diantara pepohonan lebat.
Keberadaan tanaman raksasa ini semakin berkurang karena banyaknya kebakaran hutan
sehingga pohon tempatnya berlindung juga berkurang
4. Ulin
Ulin adalah sejenis pohon besar yang sering
disebut dengan pohon besi atau bulian yang
merupakan tumbuhan khas dari Kalimantan.
Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang
sangat kuat sehingga banyak digunakan untuk
konstruksi bangunan, jembatan, rumah, tinag
listrik dan perkapalan. Ulin merupakan jenis
kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah sumatera bagian selatan dan
Kalimanta.
Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50m dengan diameter smapai
120cm. Tumbuhan ini tumbuh di dataran rendah samapi ketinggian 400mdpl. Namun, karena
pohon ini cukup sulit untuk diperkembang biakkan sehingga populasinya menurun.