BAB III
PEMERIKSAAN BERAT ISI BETON
dan BANYAKNYA BETON PER ZAK SEMEN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Pada percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui berat isi/jenis beton
pada realisasinya kemudian dibandingkan dengan rencana apakah sesuai atau
tidak. Kemudian guna mengetahui banyaknya beton yang diperoleh dari per
sack semen.
B. PERALATAN
Adapun peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan berat isi beton
adalah sebagai berikut:
a) Neraca/ timbangan.
b) Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, terbuat dari baja
tahan karat.
c) Sendok cekung.
d) Bohler dengan kapasitas volume = 2830 cm3.
C. BAHAN
Sampel beton segar untuk uji berat dan volume minimal = volume bohler.
D. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Adapun prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam pemeriksaan berat
isi beton adalah sebagai berikut:
a. Timbang dan catat berat bohler (W1).
b. Isi bohler dengan benda uji dalam tiga lapis, tiap lapisan berisi kira-kira 1/3
isi dan dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata.
c. Setelah selesai pemadatan, ketuklah sisi takaran perlahan-lahan sampai
tidak tampak gelembung-gelembung udara, guna memadatkan sampel beton
segar di dalam bohler.
18
Kelompok 5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI II
E. HASIL PERCOBAAN
Adapun hasil percobaan yang didapat adalah sebagai berikut:
F. PERHITUNGAN
= 185,0469 kg
b.2. Banyaknya Beton per Sack Semen :
Sampel non aditif =
185,0469
=
1487,6325
19
Kelompok 5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI II
Dari hasil perhitungan data diatas dapat ditunjukan pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Hasil perhitungan yang didapat
Perhitungan Hasil Satuan
a. Berat isi/ jenis beton real ( non aditif) 1487,6325 kg/m3
b.1 Berat beton per sack semen (non aditif) 185,0469 kg
b.2 Banyaknya beton per sack semen (non aditif) 0,124 m3
b.3 Banyaknya semen per m3 (non aditif) 8,0645 sack
20
Kelompok 5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI II
G. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan di atas adalah sebagai berikut:
1. Percobaan berat isi/jenis beton terdapat selisih nilai antara desain dengan realisasi,
dimana untuk nilai desain = 2560 kg/m3 sedangkan nilai realisasi = 1487,6325 kg/m3.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh:
a. Kurang akuratnya saat penimbangan sampel, baik dilihat dari kondisi neraca/
timbangan maupun saat pembacaan berat sampel.
b. Pada saat sampel ditimbang satuan beratnya ialah kg/cm3, jika selisih sedikit
saja pembacaan beratnya maka akan berdampak besar pada saat dikonversikan
ke satuan kg/m3.
c. Kurang padatnya saat pengisian sampel beton segar ke bekisting, sehingga
berpengaruh terhadap beratnya saat ditimbang.
2. Untuk control perhitungan banyaknya berapa sack semen per m3(pada perhitungan
b.3) adalah :
a. Per m3 =
401,961
=
50
= 8,039 sack
1
b. Per m3 =
1
=
0,124
= 8,0645 sack
c. Hasil dari nomor 1 dan 2 tidak sesuai karena mungkin terjadi kesalahan
dalam perhitungan desain di awal atau dalam metode pelaksanaan.
21
Kelompok 5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI II
GAMBAR VISUAL
22
Kelompok 5