04011381419162
GAMMA
Leptospirosis
A. Definisi
manusia dengan gejala demam, ikterus, pembesaran hati dan limpa, serta
6,12
kerusakan ginjal.
kali oleh Van der Scheer di Jakarta pada tahun 1892, sedang isolasinya
dilakukan oleh Vervoot pada tahun 1922. Penyakit ini disebut juga sebagai
Swineherd disease.6
B. Etiologi
bakteri lainnya. Sel bakteri ini dibungkus oleh membran luar yang terdiri
dari 3-5 lapis. Di bawah membran luar, terdapat lapisan peptidoglikan yang
fleksibel dan helikal, serta membran sitoplasma. Ciri khas Spirochaeta ini
adalah lokasi flagelnya, yang terletak diantara membran luar dan lapisan
tumbuh paling baik pada keadaan aerob pada suhu 28-30C dan pada pH
7,4. Media yang bisa digunakan adalah media semisolid yang kaya protein,
misalnya media Fletch atau Stuart. Lingkungan yang sesuai untuk hidup
9,12
tropis.
Sampai saat ini telah diidentifikasi lebih dari 200 serotipe pada
Serogrup Serovar
Pyrogenes Pyrogenes
Bataviae Bataviae
Canicola Canicola
Pomona Pomona
Javanica Javanica
Cynopteri Cynopteri
Djasiman Djasiman
Sarmin Sarmin
Tarassovi Tarassovi
Celledoni Celledoni
Ranarum Ranarum
Manhao Manhao
dunia, terutama pada wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Angka
daerah dengan kejadian luar biasa leptospirosis ataupun pada daerah yang
leptospirosis dapat mencapai lebih dari 100 per 100.000 per tahun. Di
kejadian berkisar antara 0,1-1 per 100.000 per tahun. Case fatality rate
<5% - 30%. Angka ini memang tidak terlalu reliabel mengingat masih
1
ringan belum didiagnosis secara tepat.
peliharaan seperti kucing, anjing, kelinci, kambing, sapi, kerbau, dan babi
3,14
dapat menjadi hospes perantara dalam penularan leptospirosis.
dengan air atau tanah yang tercemar urin hewan yang mengandung
leptospira. Selain itu penularan bisa juga terjadi karena manusia
3
bakteri leptospira.
fisik, biologik, dan sosial. Salah satu pengaruh lingkungan sosial adalah
15, 16
penyuluhan tentang leptospirosis (OR=4,94; p:0,022).
D. Patogenesis
cara, yang tersering adalah melalui kontak dengan air atau tanah yang
yang lecet atau luka dan mukosa, bahkan dalam literatur disebutkan bahwa
penularan penyakit ini dapat melalui kontak dengan kulit sehat (intak)
terutama bila kontak lama dengan air. Selain melalui kulit atau mukosa,
yang berhasil masuk ke dalam tubuh tidak menimbulkan lesi pada tempat
yang tinggi, lesi primer adalah kerusakan dinding endotel pembuluh darah
gagal ginjal. Pada gagal ginjal tampak pembesaran ginjal disertai edema
khas penyakit ini bersifat bifasik, yaitu fase leptospiremi/ septikemia dan
17,20
fase imun.
hari. Untuk beberapa kasus, dapat menjadi lebih singkat yaitu 2 hari
atau bahkan bisa memanjang sampai 30 hari. Fase ini ditandai adanya
merupakan tanda khas yang biasanya timbul pada hari ke-3 atau ke-4
sakit. Selama fase ini, leptospira dapat dikultur dari darah atau cairan
proteinnuria.
2. Fase imun
ringan (mild case) fase kedua ini berhubungan dengan tanda dan gejala
besar timbul sebagai meningitis aseptik. Pada fase ini dapat terjadi
ke fase kedua mungkin tidak terlihat, akan tetapi timbul demam tinggi
bahkan paru. Selain itu ini sering juga dijumpai adanya hepatomegali,
leptospirosis berat.
yaitu demam, nyeri kepala, dan mialgia. Nyeri kepala bisa berat, mirip
Pemeriksaan fisik yang khas adalah conjunctival suffusion dan nyeri tekan
karena keluhan bisa sangat ringan. Pada sebagian pasien, penyakit ini bisa
dengan penyakit demam akut yang lain, maka pada setiap kasus dengan
Leptospirosis ikterik disebut juga dengan nama Sindrom Weil. Tanda khas
dari sindrom Weil yaitu jaundice atau ikterik, azotemia, gagal ginjal, serta
perdarahan yang timbul dalam waktu 4-6 hari setelah onset gejala dan
ikterik, demam dapat persisten sehingga fase imun menjadi tidak jelas atau
Spesimen
Sindroma, Fase Gambaran Klinik
Laboratorium
Leptospirosis anikterik*
Fase leptospiremia Demam tinggi, nyeri
kepala, mialgia, nyeri Darah, LCS
perut, mual, muntah,
conjunctival suffusion
Fase imun Demam ringan, nyeri
kepala, muntah, meningitis Urin
aseptik
Leptospirosis ikterik
Fase leptospiremia dan Demam, nyeri kepala, Darah, LCS
fase imun (sering mialgia, ikterik, gagal (minggu 1)
overlapping) ginjal, hipotensi, Urin (minggu
manifestasi perdarahan, ke-2)
pneumonitis hemorrargik,
leukositosis
( 1-3 hari)
terdapat gangguan fungsi hati yang tersisa. Kematian pada sindrom Weil
F. Diagnosis
Diagnosis Klinik
sebelumnya.
1982).
tersedia dan jika ada maka hasilnya diperoleh setelah beberapa hari.
klinisi.
Diagnosis Laboratorium
berat pada sindrom Weil. Kadar enzim hati, kreatinin, dan ureum dapat
2. Kultur
penyakit.
4. Serologi
sepasang sera dari pasien dalam periode sakit akut dan 5-7 hari
atau lebih antigen tanpa kenaikan titer (untuk daerah non endemik
Selain uji serologi yang telah disebutkan di atas, terdapat pula uji
Komplikasi
diantaranya adalah gagal ginjal akut (95% dari kasus), gagal hepar
akut (72% dari kasus), gangguan respirasi akut (38% dari kasus),
gangguan kardiovaskuler akut (33% dari kasus), dan pankreatitis
akut (25% dari kasus).
Komplikasi yang sering terjadi pada penderita leptospirosis adalah:
b. Reaksi imunologi
lain
iskemia ginjal
intravaskuler.
4. Gangguan kardiovaskuler
5. Pankreatitis akut
anemia).
G. Penatalaksanaan
harus dimulai segera pada fase awal penyakit. Secara teori, Leptospira sp.
hari
Ceftrioxine (injeksi) 1 gr IV/
hari selama 7 hari
hari
saraf.
H. Pencegahan
- Pemberian vaksin
Vaksinasi diberikan sesuai dengan leptospira di tempat tersebut,
leptospirosis.
cara edukasi, dimana antara daerah satu dengan daerah yang lain
penyakit sistemik akut yang lain. Rasa sakit diobati dengan analgetika,
Definisi Umum
3
2009.
1. Kasus suspect
Myalgia
Nyeri betis
Ikterik
Manifestasi perdarahan
Iritasi meningeal
Sesak napas
Aritmia jantung
Rash di kulit
Kasus probable (pada tingkat pelayanan kesehatan sekunder dan
tersier)
DAN/ ATAU
suatu sampel)
DAN/ ATAU
3. Kasus confirm
Kasus confirm pada leptospirosis adalah suatu kasus suspect atau probable
MAT
confirm.
ANALISIS MASALAH
3. Bagaimana patofisiologi keadaan ikterus seluruh tubuh dan mata pada kasus Tn.
Badu?
Leptospira menginvasi langsung ke dalam hepar terjadi kolestasis sehingga
menyebabkan peningkatan bilirubin indirect, ikterus dan the berwarna the tua.
4. Apakah hubungan musim hujan dengan kasus Tn. Badu? Dapat menyebabkan
terjadinya transmisi yang lebih mudah pada air hujan