Anda di halaman 1dari 5

LAPORTN.

IKHIR PRAKTEK PROFESI

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DIRUANG ANGGREK RSUD dr.ADHYATMA, MPH SEMARANG

Disusun Oleh :
Kholifatun Nur Azizah
P1337420916017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
LAPORTN. IKHIR PRAKTEK PROFESI

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari
saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan
pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel
jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului
oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa
prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan
bentuk epitel dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 2007).
Menurut data jenis kanker yang menjadi penyebab kematian
terbanyak adalah kanker paru, mencapai 1,3 juta kematian pertahun.
Disusul kanker lambung (mencapai lebih dari 1 juta kematian pertahun),
kanker hati (sekitar 662.000 kematian pertahun), kanker usus besar
(655.000 kematian pertahun), dan yang terakhir yaitu kanker payudara
(502.000 kematian pertahun) (WHO 2005 dalam Lutfia, 2008).
Di Amerika Serikat kematian karena kanker paru mencapai 36%
dari seluruh kematian kanker pada laki-laki, merupakan urutan pertama
penyebab kematian pada laki-laki (Mangunnegoro, 1990). Mayo Lung
mendapatkan kematiTn. Ikibat kanker paru terhadap penderita kanker
paru didapatkTn. Ingka 3,1 per 1000 orang tiap tahun (Alsagaf, 1995).
PengobatTn. Itau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung
pada kecekatTn. Ihli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan
kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan
penemuan diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan
penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan
penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya. (PDPI, 2003)
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2011 menempati urutan ke 58 di
dunia dalam hal kematian penduduknya yang disebabkan oleh kanker
paru dengan estimasi rerata kematian 20,5/100.000 kasus (WHO, 2012).
SedangkTn. Ingka kejadian ca paru di Ruang Anggrek RS Dr Adhyatma
MPH pada Agustus 2017 sebanyak 3 orang.
Dari masalah yang muncul di atas maka penulis tertarik untuk
mengambil kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan
ca Paru diRuang Anggrek RSUD Dr.Adhyatma, MPH Semarang.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan ca paru.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat melakukan pengkajian secara langsung pada klien dengan
ca paru
2) Dapat merumuskan masalah dan membuat diagnosa keperawatan
pada klien dengan ca paru.
3) Dapat membuat perencanaan pada klien dengan ca paru.
4) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
ca paru.
5) Mampu mengevaluasi pada klien dengan ca paru.
B. AREA KAJIAN
Asuhan keperawatan ini di laksanakan di Ruang Anggrek RSUD Dr
Adhyatma MPH Semarang.
C. PELAKSANAAN
1. Tempat
PelaksanaTn. Isuhan keperawatan pada Tn. I dilakukan di Ruang Anggrek
yang merupakan bangsal bedah di RSUD Dr Adhyatma MPH, Semarang.
2. Potensi Internal
Ruang Anggrek memiliki 4 ruangan rawat biasa, 1 ruang rawat isolasi, 1
ruang rawat combustio, 1 ruang rawat kemoterapi, nurse station, ruang
COAS, ruang Kepala Ruang, ruang linen, ruang alat alat kesehatan,
phantry dan ruang diskusi. Alat kesehatan juga lengkap mulai dari
handsccon, masker, termometer, sphignomanometer, EKG, troly obat,
troly emergency dll. Tenaga perawat berjumlah 18 orang dengan
pendidikan DIII sebanyak 12 orang dan S1 sebanyak 6 orang. Tenaga
administrasi sebanyak 1 orang, ahli gizi 1 orang, apoteker 1 orang, pramu
ruang 3 orang, cleaning service 3 orang.
3. Potensi Eksternal
Ruang Anggrek terus mendapat dukungan dari pihak rumah sakit agar
menjadi ruangan yang semakin baik lagi.
4. Hambatan
Hambatan dalam menjalankan Asuhan keperawatan ini adalah sulitnya
berdiskusi tentang intervensi yang akan dilakukan dengan Clinical
Instructure karena CI sibuk
5. Cara pemecahan masalah
Hambatan yang dirasakan dapat dipecahkan dengan cara berdiskusi
dengan perawat lain yang ada di Ruang Anggrek.
6. Jenis jenis inovasi yang dilakukan
Selama praktik di Ruang Anggrek sudah melakukan inovasi berupa alih
baring pada pasien.
D. PENUTUP
1. Simpulan
Penyakit ca paru merupakan penyakit yang sering terjadi pada
individu yang memilikki kebiasaan merokok. Dari kebiasaan tersebut
akan muncul permasalahan pada percabangan segmen/ sub bronkus
menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan
karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan
metaplasia, hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan
oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa
timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan
korpus vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang
bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi
bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala gejala
yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan
dingin.Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi. Pada
stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya
metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat bermetastase ke
struktur struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus,
pericardium, otak, tulang rangka. Di ruang Anggrek pada bulan Agustus
2017 terdapat klien dengan ca paru. Dalam memberikan Asuhan
keperawatan pada klien dengan ca paru Ruang Anggrek, lebih ditekankan
pada penanggulangan nyeri dan mobilisasi dikarenakan keluhan utama
klien nyeri.
2. Saran
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya serta dapat menjadi referensi untuk pembuatan
makalah selanjutnya.
E. REKOMENDASI
Dalam pemberian Asuhan keperawatan pada klien dengan ca paru lebih
ditekankan pada penatalaksanaan nyeri, mengingat nyeri klien dengan ca paru
tidak cukup membantu jika tidak diberikan sesuai dengan skala nyari klien.
F. LAMPIRAN
a. Daftar hadir
Terlampir
b. Rekap Nilai
Terlampir
c. Kontrak Belajar
Terlampir
d. Nilai Penampilan Klinik
Terlampir
e. Desain Inovative
Terlampir
f. Nilai Pre dan Post
Terlampir
g. Askep KMP (LP dan LK)
Terlampir
h. Rekleksi Praktis
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai