Anda di halaman 1dari 6

Dengan pesatnya perkembangan pemanfaatan komputer berkembangnya dalam

tahap desain, engineering, dan produksi maka jarak waktu yang diperlukan dari ide
rancangan sampai dengan produksi menjadi sangat pendek. Kondisi ini
memungkinkan perusahaan-perusahaan kelas dunia memilih startegi inovasi
sebagai senjata untuk memenangkan perebutan pasar dunia. Staregi ini menjadikan
daur hidup produk menjadi pendek.
Oleh karena itu, manajemen yang bersaing dikelas dunia tidak cukup hanya
memperoleh informasi biaya periodik yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
tradisional, namun jauh lebih penting dari itu, manajemen memerlukan informasi
product life cycle costs yang memungkinkan manajemen melakukan strategic cost
analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru, penghentian
produksi produk yang ada, dan product profitability analysis .
Semakin pendeknya daur hidup produk semakin memerlukan perancangan
yang matang keseluruhan pendapatan dan biaya yang diproyeksikan selama daur
hidup produk, agar investasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk desain dan
pengembangan produk dan untuk mesin dan ekuipmen yang bersangkutan dengan
produk dapat tertutup dari kas masuk bersih selama daur hidup yang diperkirakan.

Life Cycle Costing


Life cycle costing memberikan perspektif jangka panjang karena
mempertimbangkan semua biaya selama umur produk atau jasa.
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat
prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung.
3. Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan,
contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan,
pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.

1. Biaya Hulu
a. Desain
Karena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir,
pengambilan keputusan pada tahap desain merupakan sesuatu yang penting.
Meskipun biaya yang terjadi pada tahap desain mungkin hanya merupakan
presentase yang kecil dari total selama biaya siklus hidup, keputusan pada tahap
desain membuat perudahaan berkomitmen pada rencana produksi, pemasaran dan
layanan yang ada.
Oleh karena itu, biaya desain mempengaruhi sebagian besar lainnya yang
dikeluarkan selama siklus produk tersebut.
Faktor faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :
Mempercepat waktu peluncuran ke pasar
Menurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkan
Mempermudah produksi
Merencanakan dan mendesain proses
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :
Rekayasa Teknik Dasar
Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja secara terpisah dari fungsi
pemasaran dan produksi untuk mengembangkandesain dengan rencana dan
spesifikasi khusus.
Pembuatan Prototipe
Merupakan mode dimana model model fungsional dikembangkan dan di uji
coba oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih untuk percobaan.
Templating
Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini ditambahkan atau
dikurangi agar sesuai dengan spesifikasi produk baru yang diharapkan.
Rekayasa Simultan
Merupakan perkembangan penting baru yang merupakan pengganti pendekatan
rekayasa dasar, sebaliknya rekayasa simultan merupakan pendekatan yang
terintegrasi, dimana proses desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh
tim tim lintas fungsi

b. Pengujian
Proses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan
menerapkan dengan teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus
dijadikan landasan untuk tahap perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang
nantinya akan diuji. Pada tahap pelaksanaan masih akan dilakukan pengujian lebih
lanjut, sampai dihasilkan produk yang benar-benar optimal hingga dapat dianggap
selesai
c. Pengembangan Kualitas
Dalam zaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan, dari
konsep yang sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan
koordinasi dengan departemen jasa (seperti perencanaan dan pengendalian
produksi, pergudangan).
Dalam zaman ini pula diperkenalkan konsep total quality control (TQC) oleh
armand Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut Feigenbaum, kualitas produk tidak
hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur, namun lebih luas dari itu,
keterlibatan pemasok, desain dan pengembangan produk, dan kerja tim antar
fungsi.
2. Biaya Produksi

Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi


produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk
selesai yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok yaitu :

a. Biaya Bahan Baku


Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk
selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti
jejaknya , atau merupakan bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah
harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan
pengolahan produk
b. Biaya Tenaga kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga
kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga
kerja langsung dan jejaknya manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk
tertentu.

c. Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap pabrik.
Biaya Produksi Langsung
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.
Biaya Produksi Tak Langsung
berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya
tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
Contoh; biaya gaji supervisor

3. Biaya Hilir

Biaya pemasaran
Biaya Pemasaran adalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para
pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi
pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :
1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.
2). Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :
Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai
Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman
Biaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutang
Biaya fungsi administrasi penjualan.
Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke
dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Biaya Promosi dapat dikategorikan
sebagai biaya langsung apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek.
Tetapi apabila Biaya Promosi ini bersifat umum untuk seluruh kegiatan
perusahaan, ia dapat dikategorikan sebagai biaya operasi.

Biaya Layanan Konsumen


Biaya Layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai