Level Kompetensi : 4A
Creeping Eruption
Alokasi Waktu :
Tujuan :
Creeping Eruption
Definisi
Epidemiologi
Sering mengenai otang-orang yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Terutama are
tropis dan subtropis seperti India, Asia Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, Afrika dan Karibia.
Etiologi
Patogenesis
Berawal dari cacing dewasa yang berada pada usus halus anjing atau kucing, lalu terdapat
bentukan telur pada feses anjing atau kucing. Dari telur berubah menjadi larva rhabditiform sampai
larva filariform di tanah, lalu penetrasi ke kulit manusia dan terjadi proses creeping eruption.
Gejala Klinis
Kelainan kulit berbentuk linear atau berkelok-kelok dan bersifat serpiginosa, dirasakan
gatal dan panas pada warna kemerahan. Larva membentuk terowongan (burrow) sampai beberapa
sentimeter. Sering mengenai daerah tungkai, lengan, bokong dan paha
Diagnosis Banding
Diagnosis
Berdasarkan pemeriksaan fisik berupa lesi yang berkelok-kelok dengan papul atau vesikel
Penatalaksanaan
1. Sistemik
a. Albendazol 400 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut
b. Ivermectin 200 ug/KgBB/hari selama 1 atau 2 hari
2. Topikal
a. Albendazol 10% atau Tiabendazol
b. Cryotherapy dengan CO2, N2 Liquid dan Kloretil
Informasi Pendukung :
1. Suh Kathryn, Keystone Jay, Helminthic Infections in Goldsmith LA, Katz SL, Gilchrest
BA, Pller AS, Leffell DJ, Wolff K, editors. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. 8 ed. New York: McGraw-Hill; 2012. p.2544-69
Latihan-Latihan