Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

Judul Mata Kuliah : Creeping Eruption

Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran klinik pada Creeping Eruption

Indikator : Menegakan diagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri

dan tuntas pada Creeping Eruption

Level Kompetensi : 4A

Creeping Eruption

Alokasi Waktu :

Tujuan :

1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)

Mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas


mengenai Creeping Eruption

2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)

Mampu menjelaskan definisi, epidemiologi dan etiologi Creeping


Eruption
Mampu menjelaskan pathogenesis, gejala klinis dan komplikasi pada
Creeping Eruption
Mampu mendiagnosis dan mengetahui diagnosis banding Creeping
Eruption
Mampu menjelaskan pengobatan Creeping Eruption
Isi Materi

Creeping Eruption

Definisi

Infeksi pada kulit yang disebabkan oleh larva cacing

Epidemiologi

Sering mengenai otang-orang yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Terutama are
tropis dan subtropis seperti India, Asia Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, Afrika dan Karibia.

Etiologi

Disebabkan oleh larva dari cacing tambang (Ancylostoma braziliense, Ancylostoma


caninum dan Uncinaria stenocephala) yang biasanya terdapat pada anjing dan kucing

Patogenesis

Berawal dari cacing dewasa yang berada pada usus halus anjing atau kucing, lalu terdapat
bentukan telur pada feses anjing atau kucing. Dari telur berubah menjadi larva rhabditiform sampai
larva filariform di tanah, lalu penetrasi ke kulit manusia dan terjadi proses creeping eruption.

Gejala Klinis

Kelainan kulit berbentuk linear atau berkelok-kelok dan bersifat serpiginosa, dirasakan
gatal dan panas pada warna kemerahan. Larva membentuk terowongan (burrow) sampai beberapa
sentimeter. Sering mengenai daerah tungkai, lengan, bokong dan paha

Diagnosis Banding

Pruritic erythematous papule

Diagnosis

Berdasarkan pemeriksaan fisik berupa lesi yang berkelok-kelok dengan papul atau vesikel
Penatalaksanaan

1. Sistemik
a. Albendazol 400 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut
b. Ivermectin 200 ug/KgBB/hari selama 1 atau 2 hari
2. Topikal
a. Albendazol 10% atau Tiabendazol
b. Cryotherapy dengan CO2, N2 Liquid dan Kloretil

Informasi Pendukung :
1. Suh Kathryn, Keystone Jay, Helminthic Infections in Goldsmith LA, Katz SL, Gilchrest
BA, Pller AS, Leffell DJ, Wolff K, editors. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. 8 ed. New York: McGraw-Hill; 2012. p.2544-69

Latihan-Latihan

Short Answer question :

- Jelaskan pathogenesis creeping eruption


- Jelaskan edukasi pengobatan creeping eruption

Makassar, 16 Agustus 2017

Dr. Alwi A Mapiasse, Sp.KK, Ph.D, FINSDV, SH

Anda mungkin juga menyukai