Anda di halaman 1dari 1

Saul Perlmutter, Brian P. Schmidt, dan Adam G.

Riess yang berasal dari Amerika, mendapat penghargaan


Nobel dalambidang fisika untuk penemuan ledakan bintang (supernova) yang digunakan untuk
menetapkan sebuah standar pengukuran gerakan cahaya dalam satu skala kosmologis.

Sekitar tahun 1920an Edwin Hubble dan kawan-kawan menemukan bahwa alam semesta mengembang.
Namun ilmuwan belum tahu apakah alam semesta mengembang dengan kecepatan tetap atau semakin
lama ekspansinya semakin cepat atau semakin lama semakin melambat dan akhirnya alam semesta
mengerut.

Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat sangat, sedikit demi sedikit rahasia alam semesta
tersingkap. Teleskop yang canggih baik di Bumi maupun di luar angkasa ditambah dengan teknologi
tinggi komputer dan sensor pencitraan digital merupakan instrumen yang sangat membantu penelitian
alam semesta.

Akhirnya tahun 1998, jawaban dari pertanyaan tentang bagaimana alam semesta mengembang
terungkap, setelah dua tim peneliti menyampaikan hasil penemuan mereka. Tim pertama 'The
Supernova Cosmology Project' dikepalai oleh Saul Perlmetter, yang telah memulai kerjanya sejak 1988.
Tim yang lainnya ' The High-z Supernova Search Team' dikepalai oleh Brian Schmidt. Salah satu anggota
tim Brian Schmidt adalah Adam Riess yang juga berperan penting di dalamnya.

Kedua tim mengamati supernova tertentu yang disebut Ia supernovae. Supernovae adalah ledakan dari
sebuah bintang katai putih, yaitu bintang kompak tua yang memiliki massa seperti Matahari, namun
ukurannya sekecil Bumi. Satu saja ledakan supernovae dapat memancarkan cahaya sama terangnya
dengan cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang dalam satu galaksi.

Kedua tim tersebut menemukan ternyata lebih dari 50 supernovae memancarkan cahaya lebih lemah
daripada yang diperkirakan semula. Hal ini menandakan bahwa alam semesta mengalami percepatan.
Artinya makin lama, alam semesta ini mengembang makin cepat.

Percepatan pengembangan alam semesta disebabkan oleh energi gelap (dark energy). Apa itu energi
gelap masih menjadi teka-teki tersendiri. Tiga perempat dari total alam semesta ini diperkirakan terdiri
atas dark energy tersebut. Terlepas dari itu, penemuan penting kedua tim ini telah membantu
mengungkap sedikit misteri alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai