Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

CMV dan SIFILIS

DI SUSUN OLEH :

ALSBI PRAMUDISTIRA

ARY FERGIAWAN PRATAMA

BENI SYAMARA

DINA DAMAYANTI

ELI HANDAYANI

PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG


TP 2011/2012
Kata Pengantar

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karuniaNYA sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Sosiologi. Pada makalah ini kami akan
membahas kasus yang ditugaskan dengan masalah CMV dan SIFILIS .Pada makalah ini
kami akan membahas tentang pengertian, factor, tanda gejala, hubungan dan cara pengobatan
penyakit CMV dan SIFILIS. Kami menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini.
Untuk itu kami mengharapkan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit menular sexual (PMS) didunia kesehatan sekarang sudah banyak dibahas dan
menjadi percakapan. Hali ini dikarenakan semakin bertambahnya penderita PMS. Baik menimpa
secara langsung maupun tidak langsung.
Penyakit menular sexual ini terbagi kedalam macam-macam PMS. Seperti HIV/AIDS,
gonorrhea, TORCH, herpes, sifilis dll. Setiap penyakit ini mempunyai gejala-gejala yang
berbeda. Bahaya dan pengobatan yang dilakukanpun berdasarkan jenis penyakit yang diderita
oleh pasiennya.
Seperti sifilis dan CMV sendiri, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk tindakan
pengobatannya. Kedua penyakit ini harus sudah dapat didiagnosa sedini mungkin, agar
pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan semaksimal mungkin.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami mangenai penyakit Sifilis dan CMV.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian mengenai Sifilis dan CMV


b. Mengetahui faktor pengaruh Sifilis dan CMV
c. Mengetahui tanda dan gejala Sifilis dan CMV
d. Mengetahui hubungan Sifilis dan CMV pada ibu hamil
f. Mengetahui cara pengobatan Sifilis dan CMV
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1.Sifilis:
Adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Hal ini sering disebut "peniru besar" karena begitu banyak tanda-tanda dan gejala yang
tidak bisa dibedakan dari penyakit lain.

2.CMV:
Adalah infeksi oleh virus cito megalo virus yang termasuk keluarga herpes. CMV
berhubungan dengan HIV, karena virus ini terpengaruh oleh sistem kekebalan tubuh manusia.

B. CARA PENULARAN

1. SIFILIS
a. melalui kontak langsung dengan sifilis sakit.
b. Luka terjadi terutama pada alat kelamin eksternal, vagina, anus, atau di dubur. Luka juga dapat
terjadi di bibir dan dalam mulut.
c. Wanita hamil dengan penyakit ini dapatterbawa ke bayi.

2. CMV
a. hubungan sexsual dengan penderita.
b. Ibu yang hamil menularkan pada anaknya.
c. Pemberian ASI dari ibu yang menderita kepada anaknya.
d. Keringat atau air liur penderita yang terkena secara langsung.
C. GEJALA PENYAKIT

1. SIFILIS
Banyak orang terinfeksi sifilis tidak memiliki gejala apapun selama bertahun-tahun,
namun tetap berisiko untuk komplikasi terlambat jika mereka tidak diobati. Meskipun penularan
terjadi dari orang-orang dengan luka yang berada dalam tahap primer atau sekunder, banyak dari
luka yang tidak dikenal. Dengan demikian, penularan dapat terjadi dari orang yang tidak
menyadari infeksi mereka

2. CMV
Gekala pertama CMV dalah retinitas yaitu gangguan pada penglihatan, seperti
pengliharan kabur dan muncul bintik-bintik hitam.
Dapat berupa seperti penglihtan yang berkabut tebal.

D. KLASIFIKASI PENYAKIT

1. SIFILIS

a. Tahap primer
Tahap utama sifilis biasanya ditandai dengan munculnya luka tunggal (yang disebut chancre),
tapi mungkin ada beberapa luka. Waktu antara infeksi dengan sifilis dan awal gejala pertama
dapat antara 10 sampai 90 hari (rata-rata 21 hari). Tampaknya di tempat di mana sipilis masuk ke
dalam tubuh.. Cangker berlangsung 3 sampai 6 minggu, dan menyembuhkan tanpa pengobatan..
Namun, jika perawatan yang memadai tidak diberikan, infeksi berlangsung ke tahap sekunder.

b. Tahap sekunder
Ruam kulit dan selaput lendir ciri lesi tahap sekunder. Tahap ini biasanya dimulai dengan
pengembangan ruam pada satu atau beberapa bidang di dalam tubuh. Ruam biasanya tidak
menyebabkan gatal-gatal. Ruam yang terkait dengan sifilis sekunder dapat muncul sebagai
chancre adalah penyembuhan atau beberapa minggu setelah chancre telah sembuh. gejala sifilis
sekunder mungkin termasuk demam, kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok
merata, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan.

c. Terlambat dan Tersembunyi Tahapan


(tersembunyi) tahap sifilis dimulai pada saat gejala primer dan sekunder menghilang. Tanpa
perawatan, orang yang terinfeksi akan terus memiliki sipilis walaupun tidak ada tanda-tanda atau
gejala, infeksi tetap dalam tubuh. Tahap akhir sifilis dapat berkembang di sekitar 15% dari orang
yang belum dirawat karena sifilis, dan dapat muncul 10-20 tahun setelah infeksi pertama kali
diperoleh. Pada tahap akhir sifilis, penyakit selanjutnya dapat merusak organ internal, termasuk
otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi atau bahkan kematian.

E. PENGARUH PADA IBU HAMIL

1. SIFILIS
Tergantung pada berapa lama seorang wanita hamil yang telah terinfeksi,mungkin
memiliki resiko tinggi mengalami kelahiran mati (bayi lahir mati) atau melahirkan bayi yang
meninggal sesaat setelah lahir. Bayi yang terinfeksi dapat lahir tanpa tanda-tanda atau gejala
penyakit.. Namun, jika tidak segera diobati, bayi dapat mengembangkan masalah serius dalam
beberapa minggu. bayi yang tidak diobati bisa menjadi tahapan perkembangan tertunda,
mengalami kejang, atau mati.

2. CMV
Janin dan bayi yang baru lahir dapat terinfeksi CMV karena tertular dari ibunya yang
baru terinfeksi pada saat hamil. Atau sang Ibu pernah terinfeksi sebelumnya dan pada saat hamil
virus menjadi aktif lagi. Atau ia terinfeksi lagi (oleh CMV jenis yang sama atau jenis lain) pada
saat hamil.
F. PENGOBATAN

1. SIFILIS
Sifilis mudah untuk menyembuhkan dalam tahap awal.Suntikan intramuskular tunggal
dari penisilin, antibiotik, akan menyembuhkan orang yang telah memiliki sifilis kurang dari
setahun. dosis tambahan diperlukan untuk mengobati seseorang yang telah memiliki sifilis
selama lebih dari satu tahun.. Bagi orang yang alergi terhadap penisilin, antibiotik lain yang
tersedia untuk mengobati sifilis. Pengobatan akan membunuh bakteri sifilis dan mencegah
kerusakan lebih lanjut, tetapi tidak akan memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan.

2. CMV
Cara penanganannya biasanya mendapat infus tiap hari yaitu berupa Ganciclovir dan
Foscarnit, tetapi obat ini hanya dapat mengurangi gejala tetapi tidak dapat menyembuhkan secara
total.

G. PENCEGAHAN

1. SIFILIS
a. untuk menjauhkan diri dari kontak seksual yang diketahui terinfeksi.
b. Menghindari alkohol dan penggunaan narkoba juga dapat membantu mencegah penularan
sifilis karena kegiatan tersebut dapat mengakibatkan perilaku seksual beresiko.
c. Menggunakan kondom saat berhubungan, mencegah penularan PMS.

2.CMV
a. Selama hamil, selalu menjaga kebersihan pribadi, termasuk mencuci tangan dengan air dan
sabun, serta menghindari penggunaan peralatan makan dan minum secara bersama-sama.
b. Segera menghubungi dokter bila mengalami gejala yang mencurigakan.
c. Melakukan pemeriksaan anti-CMV IgG dan anti-CMV IgM sesuai dengan anjuran dokter.
d. Tidak mencium bayi dan balita di sekitar mulut dan pipi.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN

Sifilis merupakan penyakit yang di sebakan oleh bakteri Treponema Pallidium, cara
penularan penyakit sifilis tidak jauh beda dengn penularan penyakit manular sexualainnya,
penularan melalai cairan tubuh melalui mukossa. Sifilis mempunyai beberapa tingkatan yang
meripakan klasifikasi dari gejala-gejala yang timbul.
Pengobatan sifilis dapat dengan pemberian obat obatan antibiotic, pemberian obat-obatan ini
tidak memperbaiki bagian yang rusak tetapi hanya pencegah agar tidak terjadi kerusakan lebih
lanjut. Pencegahan sifilis dpat kita lakukan separti tidak berganti-ganti pasangan sexual,
menggunakan kondom saat berhubunagn sexual agar memperkecil kemungkinan tertular
penyakit sifilis.

CMV merupakan penyakit yang bdisebabakan oleh virus cito megalo virus, penyakit ini
lebih sering muncul pada penderita HIV, karena system kekebalan tubuh, semakin system
kekebalan tubuh menrun maka akan semakain memacu CMV lebih lanjut. Penyakit ini dapat
menular jika melakukan hubunagn sexual denagn pasangan yang terjangkit tanpa pengaman,
dapat juga apabila memakan makanan setengah matang karena merupakan kelompok herpes,
dapat juga menular dari ibu hamil yang terjangkit pada bayi yang di kandungnya melallui
sirkulasi plasenta karena merupakan penyakit sistemik.
Pengobatan pada CMV yaitu dengan memberikan tablet-tablet ganciclovir dan foscarnit, ada
juga yang berupa infus yang di berikan tiap hari. Pencegahannya sama seperti pencegaahn
Penaykit menular lainnya.
B. SARAN

Setelah membahas kedua penyakit ini yaitu sifilis dan CMV, hal terbesar yang sebaiknya
kita lakukan adalah agar lebih menanamkan perilaku hidup sehat, seperti kebiasan sehari-hari
dan perilaku sex. Dan apabila sudah positif mangidap harus dengan segera di lkukan pengobatan
yang tepat.
Daftar Pustaka

Taylor C., & Lemone P. (1997). Fundamentals of Nursing . Philadelphia:Lippincott.

Kozier, B., Erb G., Berman, A., & Snyder S. J. (2004).Fundamentalsof Nursing Concepts Process and
Practice (7thed). New Jerney: Pearson EducationLine.

Priharjo, R. (1995). Pengantar Patologi Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai