Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Andryana Kusuma Dewi,S.T, M. T . selaku Dosen
mata kuliah Elektronika Analog 01 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai komponen-komponen listrik dan alat
ukur listrik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, Oktober 2015

Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan .........................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................................
BAB II Dasar Teori ...........................................................................................................
2.1 Pengertian ............................................................................................................
2.2 Rangkaian ............................................................................................................
2.3 Jalannya Arus .......................................................................................................
2.4 Rumus ..................................................................................................................
BAB III Pembahasan .......................................................................................................
3.1 Contoh Soal .........................................................................................................
BAB IV Penutup ...............................................................................................................
Kesimpulan .....................................................................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction).
Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung
terminalnya berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu
berada di tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor bipolar adalah
inovasi yang mengantikan transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi
transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.

Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan


terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang
baik, namun konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat
melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen
seperti pada lampu pijar.

Dalam penulisan laporan ini penulis akan memaparkan tentang


common emitter analisis arus AC, beserta dengan rumus dan contoh
soalnya.
1.2 Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka
penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Common Emitter?
2. Bagaimana prinsip kerja Common Emitter ?
3. Bagaimana rangkaian Common Emitter?

1.3 Tujuan
Laporan ini disusun guna memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat
bagi para pembaca dalam pemahaman tentang dioda dan tabung hampa.
Secara terperinci, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas pembuatan makalah matakuliah.
2. Mengetahui pengertian fungsi dan cara kerja dari Common Emitter
BAB II
Dasar Teori
2.1 Pengertian
Rangkaian Commond Emitter atau biasa disebut penguat emitter
adalah resistor yang emitternya dihubungkan langsung dengan tanah
atau di groundkan, dan output diambil dari colectornya.
Common emitter mempunyai karakter sebagai berikut :
1. Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input.
2. Sangat mungkin terjadi isolasinya karena adanya umpan balik
positif, sehingga sering dipasang umpan balik negative untuk
mencegahnya.
3. Sering pada penguat frekuensi rendah (terutma pada sinyal
audio)
4. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena
bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.
2.2 Gambar rangkaian
Gambar rangkaian 1.1 adalah rangkaia common emitter analisa DC.

Gambar 1.1

Untuk dapat menganalisa AC kita perlu mengubah rangkaian mencadi


modek ekivalen seperti pada gambar 1.2
Gambar 1.2

2.3 Jalannya Arus


Jalannya arus dapat kita lihat pada gambar 1.3 bahwa arus yang d
output arah arusnya terbalik seperti pada gambar 1.3 .

Gambar 1.3
2.4 Rumus

Pada sisi input dari gambar 1.3,dapat kita tentukan KVL


Vi = Ib.re + Ie.RE
Vi = Ib.re + (+1)Ib.RE
Vi = Ib {re +( +1)RE}


Zb = = re + (+1)RE

Pada sisi input dari gambar 8.11, juudian KVL


Vi= Ib.re + Ie.Re
Vi= Ib.re + (+1) Ib.Re
Vi= Ob { re + (+1)Re}

Vi
Zb= =re+( +1)Re............
Ib
Karena >>>1
Zb = (re+Re)......

Zi : Kembali ke gambar 1.3

Zi=RB//Zb

Zo : Bila Vi diset = 0

Ib dan Ib diganti dengan open circuit

Hasilnya:

Zo=Rc

Vo
AV: Ib =
Vi

Dan Vo = -IoRc = - Ib.Rc

Vi
=-( ) Rc
Zb
Vo Rc
Jadi Av= = ........
Vi Zb

Dari persamaan diatas : Zb = Re

Rc
Av=
Re

Av tidak bergantung faktor

Ai.

Kita gunakan hukum pembagi arus pada sisi input

Rb Ib RB
Ib . Ii
R B Zb Ii RB Ze

Io
Sedangkan Io = Ib atau
Ib

Io Io Ib RB
Mencari Ai = .
Ii Ib Ii RB ZB

RB
Jadi Ai = .....
RB Zb

Zi
Atau Ai= -Av .......
Rc
3.1 Contoh Soal

Pembahasan:

26
a. DC : re =

IE dicari dengan persamaan IE = ( + 1) IB


IB = +(+1)

200,7
= 470 +0,56

= 35,89 A

Maka : IE = ( + 1) IB

=(121)35,89 A = 4,34 mA

26
Sehingga re = = 5,99
4,34
b. Mencari Zi, bandingkan ro dengan 10(RC + RE)

ro = 40 K

10(Rc + RE ) = 10 (2,2 K + 0,56 K) = 27,6 K

Jadi ro > 10(Rc + RE ) Zb = 120(re +Re)

Zb = 120(5,99 + 560) = 67,92 K

Zi = RB // Zb = 470 K // 67,92 K = 59,34 K

c. Zo = Rc = 2,2 K


d. ro 10 Rc , maka Av =
=-

(120)(2,2)
Av = - 67,92
= -3,93

59,34
e. Ai = - Av = -(-3,89)( 2,2
) = 104, 92
BAB IV
Penutup
Kesimpulan

Jadi Rangkaian Commond Emitter atau biasa disebut penguat


emitter adalah resistor yang emitternya dihubungkan langsung
dengan tanah atau di groundkan, dan output diambil dari colectornya.

Anda mungkin juga menyukai