Anda di halaman 1dari 24

Dasar-Dasar Anestesiologi

Kamar Bedah
Dr. Cindy E. Boom dr., SpAn., KAKV., KAP
Dr. Cindy Elfira Boom dr.,SpAn., KAKV., KAP

Duri, Riau 22-April-1966


S1: FK Univ. Padjadjaran-Bandung,1991
Spesialis Anesthesiologi: Bag. Anestesi dan Terapi Intensif RSHS-Bandung, 1999
S3: Fak. Pascasarjana Unpad-Bandung, 2008
Cardiovascular Anesthesiologist: RSPJPD-Jakarta, 2001
Pediatric Cardiovascular Anesth-Children Hospital-Boston, USA, 2005
Konsultan Anestesi KardioVaskular-KAKV 2005
Konsultan Anestesi Pediatrik-KAP 2010
Kord. Prog. Studi Konsultan Anestesi Kardiovaskular, RSPJPD,2007-2016
Ketua Komisi Kardiovaskular Anestesi KATI 2010-2016
Ketua II PP Perdatin Pusat 2013-2016
Ketua II Prog. Studi Sp2 Anestesiologi KATI 2017-2019
Ketua P2KB PP Perdatin 2016-2019
Wa.Ketua Prog Sp2 Kolegium Anestesi 2016-2019.
Komite Etik RS. Jantung Harapan Kita
Komite Medik RS. Jantung Harapan Kita.
Anestesiologi dan Reanimasi
Berasal dari anestesi (an= tidak dan aestesi= rasa) dan reanimasi (re=
kembali dan animasi= gerak/ hidup)
Ilmu Anestesi dan Reanimasi adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari semua tatalaksana dan usaha untuk menghilangkan kesadaran,
rasa sakit dan tersupresinya refleks-refleks tubuh.
Anestesiologi merupakan gabungan antara science dan art, dengan
fisiologi dan farmakologi sebagai basis ilmiahnya.
Komponen Anestesia Umum

Dahulu dikenal dengan nama Trias Anestesia yaitu Hipnosis, Analgesia dan
Relaksasi/ Arefleksia. Saat ini ketiga komponen tsb meluas mencakup :
1.Hipnosis ( hilangnya kesadaran)
2.Analgesia (hilangnya rasa sakit)
3.Arefleksia ( hilangnya refleks tubuh, memungkinkan imobilisasi pasien)
4.Relaksasi otot, memudahkan prosedur pembedahan dan memfasilitasi
intubasi trakea
5.Amnesia ( hilangnya memori pasien selama menjalani prosedur)
Sejarah Anestesia

1. William TG Morton, dokter gigi (1819-1868): presentasikan menghilangkan rasa nyeri di


depan umum pertama kali, menggunakan ETHER ( 1864).
2. Gardner G. Colton (1814-1898): N2O pertama kali untuk pencabutan gigi.
3. John Snow (1813-1858) : Kloroform utk membantu persalinan ratu Victoria.
Snow memperkenalkan konsep MAC ( minimum alveolar concentration)
Stadium Anestesia

1. Stadium 1: Std. Analgesia


2. Stadium II: Std. Eksitasi
3. Stadium III: Std. Pembedahan
Plana 1 (P1)
Plana 2 (P2)
Plana 3 (P3): optimal untuk operasi
Plana 4: (P4)
4. Stadium IV: Std. Paralisis ( kelebihan obat)
Tahapan Baku Tatalaksana
Anestesia dan Reanimasi

1. Evaluasi praanestesi dan


reanimasi
2. Persiapan pra anestesi
dan reanimasi
3. Anestesi dan reanimasi :
Induksi
Pemeliharaan
Pemulihan
4. Pasca anestesia
Obat Anestesia
Obat Premedikasi
Antikholinergik : SA, Skopolamin
Sedatif: Benzodiazepin (Diazepam, Midazolam), Barbiturat ( Penthotal,
Pentobarbital), Fenothiazin (Prometazin)
Analgetik Narkotik: Morfin, Petidin, Fentanil, Sufentanil

Anestesi Intravena
Thiopentone/ Penthotal, Etomidat, Diazepam, Midazolam, Propofol

Anestesi Inhalasi
Derivat Hidrokarbon: Halothane, Kloroform
Derivat Eter: Dietil eter, Metoxiflurane, Enflurane, Isoflurane, Desflurane,
Sevoflurane
Obat Anestesia
Analgesia Lokal
Derivat Ester: Kokain, Prokain, Klorprokain.
Derivat Amide: Lidokain, Mepivakain, Bupivakain,
Bupivakain, Etidokain, Ropivakain

Obat Pelumpuh Otot


Gol. Depolarisasi: Suksinil kholin
Gol. Non Depolarisasi: Pankuronium, Vecuronium,
Atracurium, Rocuronium

Antagonis Pelumpuh Otot Gol Non


Depolarisasi
Neostigmin Sulfat atau Prostigmin
Monitoring Anestesia

Standar Pemantauan Tanda Vital selama


prosedur anestesia :
Oksimeter denyut
Pengukur tekanan darah invasif atau non
invasif
Elektrokardiografi kontinyu
Stetoskop
Kapnograf ( mutlak, jika menggunakan LMA
dan ETT)
Anesthetic gas monitor ( bila menggunakan
anestesi inhalasi)
Monitoring Anestesia

Pemantauan Lainnya :
Termometer
Kateter dan kantong urin
Kateter vena sentral dan kateter arteri
pulmonal
Stimulator saraf perifer ( jika
menggunakan pelumpuh otot)
Spirometri ( mengukur volume tidal)
Ekokardiografi transesofageal (TEE)
Posisi Pasien Intraoperatif
Pemantauan Kardiovaskuler
Fungsi utama sistem Kardiovaskuler: menjamin kecukupan pasokan dan kebutuhan sel-sel
tubuh akan O2 dan membawa sisa metabolisme untuk diekskresikan.

CO = SV x HR
MAP = (Sistolik + 2x Diastolik)/ 3
Atau MAP= Diast+ (Sist-Diast)/3
Besar MAP orang dewasa normal : 60-70 mmHg.
PP = Sist- Diast
atau PP= 3x ( MAP-Diast)

CO = cardiac output
SV = stroke volume
HR = heart rate
MAP = mean arterial pressure
PP = pulse pressure; selisih antara sistolik & diastolik
Saturasi Oksigen dan Oksigenasi Jaringan
( SaO2 dan DO2)
Delivery Oxygen (DO2): jumlah oksigen yang harus tersedia bagi jaringan tubuh
per menit.

= CaO2= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031x


PaO2)

= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031x PaO2)

= CO x (( 1,34 x Hb x SaO2)

DO2 = delivery oxygen


CO = cardiac output
CaO2 = arterial oxygen content
PaO2 = tekanan parsial oksigen di dalam darah arteri
Optimalisasi Oksigenasi
Tekanan darah

Curah jantung / CO Resistensi vaskular sistemik / SVR

Isi sekuncup / SV Denyut jantung

Kontraktilitas Afterload

Preload

Syok Hipovolemik
Tekanan darah

Curah jantung / CO Resistensi vaskular sistemik / SVR

Isi sekuncup / SV Denyut jantung

Preload Afterload

Kontraktilitas

Syok Kardiogenik
Tekanan darah

Curah jantung / CO

Isi sekuncup / SV Denyut jantung

Preload Afterload

Kontraktilitas Resistensi vaskular sistemik / SVR

Syok Sirkulasi
Oxygen Delivery Optimalisation
Oxygen Delivery Optimalisation
Oxygen Delivery Optimalisation
Oxygen Delivery Optimalisation
Oxygen Delivery Optimalisation
With an Excellent Teamwork
We Do Our Best to
Save the Patients Life

Anda mungkin juga menyukai