Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Nurhalizah

NIM : 150341607130
Tugas : Resume tentang sekolah mandiri

Sekolah mandiri

Berdasarkan prinsip MBS, Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian) lebih besar


dalam mengelola sekolahnya (menetapkan sasaran peningkatan mutu, menyusun rencana
peningkatan mutu, melaksanakan rencana peningkatan mutu, dan melakukan evaluasi
pelaksanaan peningkatan mutu), memiliki fleksibilitas pengelolaan sumberdaya sekolah, dan
memiliki partisipasi yang lebih besar dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan
sekolah. Dengan kepemilikan ketiga hal ini, maka sekolah akan merupakan unit utama
pengelolaan proses pendidikan, sedang unit-unit diatasnya (Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi, dan Departemen Pendidikan Nasional) akan
merupakan unit pendukung dan pelayan sekolah, khususnya dalam pengelolaan peningkatan
mutu.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) diharapkan dapat memandirikan atau
memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan, keluwesan, dan sumber daya untuk
meningkatkan mutu sekolah. Dengan kemandiriannya, maka:
1. Sekolah sebagai lembaga pendidikan lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman bagi dirinya dibanding dengan lembaga-lembaga lainnya.
2. Dengan demikian sekolah dapat mengoptimal kan sumber daya yang tersedia untuk
memajukan lembaganya.
3. Sekolah lebih mengetahui sumber daya yang dimilikinya dan input pendidikan yang
akan dikembangkan serta didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
4. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada
pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada, umumnya, sehingga
sekolah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai
sasarn mutu pendidikan yang telah direncanakan.
5. Sekolah dapat melakukan persaingan sehat dengan sekolah-sekolah yang lainnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan
orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
Dengan demikian, secara bertahap akan terbentuk sekolah yang memiliki kemandirian
tinggi. Secara umum, sekolah yang mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tingkat kemandirian tinggi sehingga tingkat ketergantungan menjadi rendah.
2. Bersifat adaptif dan antisipatif
3. Memiliki jiwa kewirausahaan tinggi (ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko)
4. Bertanggung jawab terhadap input manajemen dan sumber dayanya.
5. Memiliki kontrol yang kuat terhadap kondisi kerja.
6. Komitmen yang tinggi pada dirinya.
7. Prestasi merupakan acuan bagi penilaiannya.
Selanjutnya dilihat dari sumber daya manusia sekolah yang mandiri memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Pekerjaan adalah miliknya
2. Bertanggung jawab
3. Memiliki kontribusi terhadap pekerjaannya.
4. Mengetahui poisisi dirinya dan memiliki kontrol terhadap pekerjaannya.
5. Pekerjaan merupakan bagian hidupnya.
Dalam upaya menuju sekolah mandiri, terlebih dahulu kita perlu menciptakan sekolah
yang efektif. Ciri sekolah yang efektif adalah sebagai berikut :
1. visi dan misi yang jelas dan target mutu yang harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan secara lokal.
2. Sekolah memiliki output yang selalu meningkat setiap tahun.
3. Lingkungan sekolah aman, tertib, dan menyenangkan bagi warga sekolah.
4. Seluruh personil sekolah memiliki visi, misi, dan harapan yang tinggi untuk
berprestasi secara optimal.
5. Sekolah memiliki sistem evaluasi yang kontinyu dan komprehensif terhadap berbagai
aspek akademik dan non akademik.Untuk lebih jelasnya gambaran sekolah yang
efektif (effective school) dapat digambarkan melalui gambar berikut ini.
Dari berbagai pengamatan dan analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang menyebabkan
mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata Pertama, kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational production
function yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa lembaga
pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipilih semua input (masukan)
yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini akan menghasilkan
output yang dikehendaki. Dalam kenyataan, mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi,
mengapa? Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan education production function
terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang memperhatikan pada proses
pendidikan. Padahal, proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan.
Kedua, penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik, sehingga sekolah
sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi, yang kadang-
kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Dengan
demikian sekolah kehilangan kemandirian, motivasi, dan inisiatif untuk mengembangkan dan
memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan
pendidikan nasional.
Ketiga, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan
pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat pada umumnya selama ini lebih
banyak bersifat dukungan dana, bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan,
monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas). Berkaitan dengan akunfabilitas, sekolah tidak
mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada
masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah satu pihak utama yang berkepentingan
dengan pendidikan.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan,
salah satunya yang sekarang sedang dikembangkan adalah reorientasi penyelenggaraan
pendidikan, melalui manajemen sekolah (School Based Management). Pelaksanaan MBS
adalah merupakan terobosan besar dalam pengelolaan pendidikan yang selama ini memakai
paradigma Top down,yaitu pendekatan pembangunan yang dipompakan dari atas , berubah
menjadi paradigma bottom-up yaitu paradigma pembangunan yang mengharuskan bahwa
paradigma pembangunan bersumber dari bawah

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Bagaimana efek dari penerapan MBS di Indonesia terhadap peningkatan mutu
sekolah?
Jawab : Sekarang, sebagian besar sekolah-sekolah yang ada di propinsi di Indonesia
telah melaksanakan MBS karena dukungan yang diberikan dari Pemerintah Daerah
dan Dinas Pendidikan. Transformasi yang dilaksanakan luar biasa karena MBS
dibuktikan dapat mengubah kebudayaan dan sistem supaya pengembangannya
menjadi efektif dan sustainable. Sistem manajemen pendidikan yang sentralistis
telah terbukti tidak membawa kemajuan yang berarti bagi peningkatan kualitas
pendidikan pada umumnya. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, manajemen yang
sentralistis telah menyebabkan terjadinya pemandulan kreatifitas pada satuan
pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
2. Bagaimana cara mengatasai stagnasi di bidang pendidikan?
Jawab : Untuk mengatasi terjadinya stagnasi di bidang pendidikan ini diperlukan
adanya paradigma baru dibidang pendidikan. MBS bukan sekedar mengubah
penedekatan pengelolaan sekolah dari yang sentralistis ke desentralistis, tetapi lebih
dari itu melalui MBS diyakini akan muncul kemandirian sekolah. Melalui penerapan
MBS, kepedulian masyarakat untuk ikut serta mengontrol dan menjaga kualitas
layanan pendidikan akan lebih terbuka untuk dibangkitkan. Dengan demikian
kemandirian sekolah akan diikuti oleh daya kompetisi yang tinggi akan akuntabilitas
publik yang memadai. Manajemen alternatif ini memberikan kemandirian kepada
sekolah untuk mengatur dirinya sendiri dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
tetapi masih tetap mengacu kepada kebijakan nasional. Konsekwensi dari pelaksanaan
program ini adanya komitmen yang tinggi dari berbagai pihak yaitu orang
tua/masyarakat, guru, kepala sekolah, siswa dan staf lainnya di satu sisi dan
pemerintah (Depdikbud) di sisi lainnya sebagai partner dalam mencapai tujuan
peningkatan mutu.

Daftar Pustaka
Depdiknas; Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Buku 1 dan 2; Jakarta;
Depdiknas.
Dadi Permadi; Artikel Pikiran Rakyat; tanggal 17 Pebruari 2001
Dikmenum, 1999, Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah: Suatu Konsepsi Otonomi
Sekolah (paper Depdikbud, Jakarta )

Anda mungkin juga menyukai