Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang
mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan
masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine,
Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate
dan Mixed C4.
1. Industri petrokimia hulu atau (upstream petrochemical industry), yaitu industri yang
menghasilkan produk petrokimia yang masih berupa produk dasar atau produk primer dan
produk antara atau produk setengah jadi (masih merupakan bahan baku untuk produk jadi).
Pada daftar berikut disebelah kiri diurutkan beberapa bahan baku yang dapat dipakai untuk
industri petrokimia hulu. Semuanya merupakan atau terdiri dari hidrokarbon yang
merupakan produk-produk industri minyak dan gas bumi. Dari atas sampai kebawah (gas oil)
konsistensinya semakin berat d.p.l. dari gas sampai kecairan.
Disebelah kanan diurutkan beberapa produk-produk industri petrokimia hulu yang kadang-
kadang disebut first generation petrochemicals atau juga basic petrochemicals atau
petrochemical building blocks.
Feedstocks Petrochemical product Fuel Coproduct
2. Perlu ditambahkan bahwa LPG dapat berasal dari alam dari perut bumi dan dapat pula
berasal dari operasi pengilangan. LPG juga mengandung senyawa-senyawa tak jenuh
dari C3 dan C4, yakni propylene dan butene/butadiene.
Disamping gas hidrokarbon di gas alam, ditemukan juga senyawa-senyawa lain, yang
disebut impurities (kotoran) berupa :
Unsur-unsur kimia seperti mercury (Hg), Helium (He), Argon (Ar), Nitrogen
(N2).
Acid seperti : CO2, H2S
Persenyawaan-persenyawaan sulphur disebut mercaptans.
Moisture (H2O)
Kotoran yang ada didalam gas ini umumnya tidak disenangi, oleh karena sifatnya
korosif (Hg, acid, mercaptans, air) atau dapat juga oleh karena kotoran tersebut tidak
memiliki nilai ekonomis, seperti gas CO2.
Oleh karena itu kotoran tersebut harus dipisahkan dari gas alam dengan mengunakan
bermacam-macam teknologi yang ada. Campuran gas hidrokarbon yang sudah bersih
inin kemudian dapat dipisahkankedalam tiga kelompok:
d. Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna antara lain sebagai ban kendaraan,
sepatu, dan sarung tangan.
f. nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian.
g. Dakron, merupakan seratt pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah
tangga. contoh kasur dan bantal.
d. Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan metanol.
Aspal b.
Lilinc.
Methanole.
Petrolium Cokes
petrolium cokes
terdiri dari dua macam yakni ;
Green coke
yang merupakan produksamping dari proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak.
Green coke
bermanfaat sebagai bahan baku
Calcined coke
, yang berfungsi sebagai reduktor
dalam proses peleburan timah, bahan bakar padat atau bahan penambahan kadar karbon padai
ndustri logam. Satunya lagi adalah
Calcined coke
berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada industri Kalsium
Karbida (CaC
2
), bahan baku industrielektroda grafit, bahan bakar padat atau bahan penambah kadar karbon
pada industrimodern, dan sebagai unsur pengisi pada industri baja (sebagai karbon).f.
industri farmasi, khususnya pembuatan pil kina, sebagai pelarut dalam proses ekstraksikulit
kina; Minasil-M, digunakan sebagai pelarut pada industri cat,
thinner vernis
,industri tinta cetak, industri karet,
adhesive
, dan industri farmasi; serta Pertasol CA danCB, petasol CA banyak digunakan sebagai
pengencer pada cat,
lacquers,
venis, pelarutdan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan karet pada
pabrik ban dan vulkanisir
, adhesive
seperti lem/gum, industri farmasi (kosmetika) dan industri
cleaning dan degreasing
. Sedangkan Pertasol CB banyak digunakan sebagai pengencer pada cat,
lascuers, vernis
, pelarut dan pengencer tinta cetak,
dry cleaning solvent printing
pada tekstil.
g.
TUJUAN
Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui proses operasi dari industri petrokimia.
C.
PEMBAHASAN
Dalam proses pembuatan produk petrokimia yang lebih ekonomis dapat ditempuh dengan3
jalur/lintasan utama :1.
Reaksi
steam reforming
untuk membentuk ammonia yang reaksinya berlangsungdengan bantuan katalis Ni pada suhu
1.400
1.600
o
F, pada tekanan 400-500 psi.
Reaksi
stream reforming
pada pembentukan metanol dan cara memproduksinyamenggunakan dua macam proses yaitu
pada tekanan tinggi dan tekanan renadah.
Reaksi oksidasi parsial pada pembentukan gas sintetik yang dilanjutkan denganreaksi
pirolisis pada suhu 1300-1500
o
C dan tekanan 100-150 atm.2.
Jalur olefin yaitu untuk membentu gas-olefin (gas etilena, propilena
dan butena/butadiena) adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh, yang mempunyaiikatan
rangkap terbuka yang sangat reaktif, sehingga dengan mudah
dapat berpolimerisasi antara satu dengan yang lainnya membentuk bahan/produk polimer.Gas
olefin dapat dapat diproduksi dengan dua cara yaitu olefin dengan bahan bakunafta dan
dengan bahan baku etana.3.
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan
air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada
senyawa hidrokarbon berikut.
Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa
metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua
senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom
karbon pada senyawa metana adalah 4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada
senyawa karbon dioksida adalah +4.
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau molekul) yang
terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon.
Pada reaksi halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana
digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan
hingga 100C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa klorometana,
seperti reaksi berikut.
100 C
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti berikut.
100 C
CH3Cl(g) + Cl2(g) CH2Cl2(g) + HCl(g)
100 C
CH2Cl2(g) + Cl2(g) CHCl3(g) + HCl(g)
100 C
CHCl3(g) + Cl2(g) CCl4(g) + HCl(g)
Reaksi adisi adalah reaksi penggabungan dua atau lebih molekul menjadi sebuah molekul yang
lebih besar dengan disertai berkurangnya ikatan rangkap dari salah satu molekul yang bereaksi
akibat adanya penggabungan. Biasanya satu molekul yang terlibat mempunyai ikatan rangkap.
Reaksi ini hanya terjadi hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna). Contoh reaksi adisi adalah
reaksi antara etena dengan gas klorin membentuk 1,2-dikloroetana.
Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan senyawa
tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan atom
hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida maka
akan menghasilkan produk tunggal.
4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi melibatkan
pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk molekul baru.
Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan asam
klorida.
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan
menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Contoh Soal 1 :
Kunci Jawaban :
Contoh:
H3C H + Cl Cl H3CCl + HCl
Reaksi eliminasi: perubahan senyawa jenuh menjadi tak jenuh, pembentukan ikatan
tunggal menjadi rangkap.
Pengertian
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terbuat tidak lebih dari karbon dan hidrogen. Hal ini
dimungkinkan untuk berikatan dua atau tiga yang dibentuk antara atom karbon, dan bahkan untuk struktur
yang terbentuk seperti cincin.
Hidrokarbon jenuh memiliki banyak atom hidrogen yang mungkin melekat pada setiap karbon. Untuk
karbon di ujung rantai molekul, tiga dapat dipasang. Untuk karbon di tengah rantai atau cincin, dua dapat
menempel. Untuk sebuah atom karbon dengan sendirinya, empat atom hidrogen dapat melekat.
Hidrokarbon jenuh hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon yang berdekatan. Hidrokarbon tak
jenuh memiliki ikatan ganda dan / atau tiga antara beberapa atom karbon.
Hidrokarbon alifatik
Hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrogen dan karbon yang tidak mengandung cincin benzena. (Kita
akan membahas senyawa dengan cincin benzena kemudian dalam artikel lain.) Hidrokarbon alifatik
cenderung mudah terbakar. Ada beberapa jenis hidrokarbon alifatik: alkana, alkena, alkuna dan alkenynes.
Alkana dan Sikloalkana
Alkana bersifat linear atau senyawa bercabang yang terbuat dari berbagai jumlah atom karbon yang
semuanya jenuh dengan atom hidrogen. Rumus untuk alkana adalah CnH (2n +2). Ini berarti bahwa jumlah
atom hidrogen sama dengan dua kali jumlah atom karbon, ditambah 2.
alkana
Metana adalah hidrokarbon yang mungkin paling sederhana. Hal ini dilepaskan sebagai gas dari tubuh
yang membusuk dan dari saluran usus dari banyak hewan. Rumus kimianya adalah CH 4. Sebuah gugus
metil, dengan rumus CH3, memiliki satu ikatan bebas untuk bergabung dengan sesuatu yang lain.
Beberapa alkana lainnya merupakan etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10) dan pentana (C5H12).
Masing-masing menambahkan satu karbon pada rantai. Perhatikan dalam diagram di bawah masing-
masing karbon jenuh.
Sikloalkana adalah jenis alkana yang mengandung cincin karbon (tetapi bukan sebuah cincin benzen).
Molekul-molekul ini masih hanya memiliki ikatan tunggal, dan dengan demikian jenuh.
Sikloalkana umumnya mirip dengan mereka para alkana, seperti siklopropana atau siklobutana, tetapi
mungkin memiliki titik didih dan lebur yang lebih tinggi.
Alkena
Alkena seperti alkana, tetapi mereka memiliki setidaknya satu ikatan rangkap antara atom karbon. Rumus
untuk alkena sedikit rumit, karena jumlah ikatan ganda dapat bervariasi. Alkena dengan hanya satu ikatan
rangkap memiliki rumus CnH (2n). Setiap ikatan ganda berarti dua hidrogen berkurang dari alkana yang
sesuai. Untuk setiap ikatan rangkap tambahan, kekurangan lebih banyak dua hidrogen. Alkena sederhana
adalah etena, dengan rumus C2H4.
Ketika penamaan alkena, kita harus berhati-hati yang perlu diperhatikan dimana atom karbon memiliki
ikatan ganda. Jika hanya ada satu ikatan rangkap, kemudian menempatkan jumlah karbon di depan nama.
Sebagai contoh, jika karbon kedua pada pentene memiliki ikatan ganda, kemudian nama itu 2 pentena. Jika
karbon ketiga memiliki ikatan ganda, beri nama 3 pentena.
Namun, jika ada dua ikatan ganda, itu akan memiliki nama seperti 2,4 pentadiena. Jika ada tiga ikatan
ganda dalam oktena (8 atom karbon), itu akan memiliki nama seperti 1,3,5 oktatriena. Empat ikatan ganda
akan berakhiran -tetraena, seperti dalam 1,3,5,7 oktatetraena.
Alkuna
Alkuna memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkenyne memiliki ikatan baik
dua dan tiga.
alkuna
Rumus untuk alkuna adalah variabel juga. Sebuah alkuna dengan hanya satu ikatan rangkap tiga memiliki
rumus CnH (2n-2). Setiap tiga ikatan berarti dua hidrogen berkurang dari alkana yang sesuai. Untuk setiap
ikatan rangkap ekstra, berkurang empat hidrogen lebih banyak. Alkuna mengikuti aturan penamaan mirip
dengan alkena.
Hidrokarbon aromatik (Arena)
Hidrokarbon aromatik, atau Arena, adalah mereka yang memiliki setidaknya satu cincin benzena di
dalamnya. Sebuah cincin benzena adalah cincin enam atom karbon dengan tiga ikatan ganda.
Rumus untuk benzena, yang sederhana Arne dan struktur dasar untuk yang lainnya, adalah C 6H6. Setiap
senyawa dengan cincin benzena disebut senyawa aromatik. Ada banyak senyawa tersebut, yang cenderung
bersifat karsinogen. Mereka juga cenderung memiliki bau manis bagi mereka, dengan demikian berlabel
aromatik.
Agustus Kekul menyimpulkan struktur cincin benzena pada tahun 1865. Dia kemudian mengatakan
bahwa ia terinspirasi oleh mimpi dia dari ular yang menggigit ekornya sendiri. Molekul dengan struktur ini
memiliki molekul cermin, sementara memiliki jumlah dan jenis molekul yang sama, sering menunjukkan
sifat yang berbeda. Berbagai bentuk senyawa yang sama (rumus molekul yang sama) disebut isomer.
Kesimpulan
Hidrokarbon yang larut dalam minyak tetapi tidak dalam air, dan ditemukan dalam minyak bumi dan
tempat-tempat di alam lainnya. Mereka meminjamkan dirinya dengan baik untuk membuat molekul lain.
Sebagai contoh, alkohol yang dibuat dengan menambahkan gugu -OH pada hidrokarbon. Banyak senyawa
aromatik dapat dibuat dengan menambahkan gugus molekuler untuk cincin benzena. Gugus alkil seperti
metil, etil dan sebagainya juga dapat ditambahkan untuk membuat senyawa yang berbeda.