Anda di halaman 1dari 5

Soal genu valgum varum pes planus

1. pada orang-orang dengan ligamentum laxity, salah satu kelainan yang sering terjadi adalah

a. CTEV
b. LCPD
c. Pes planus
d. Pes cavus
e. metatarsal adductus

2. pada kasus pes planus, struktur anatomi yang mengalami kelainan adalah

a. hindfoot
b. midfoot
c. forefoot
d. arcus longitudinalis medialis tarsal
e. ossa tarsalia

3. berikut ini pernyataan yang benar mengenai flatfoot, yaitu :

1. dikenal juga sebagai pes cavus


2. dikenal juga sebagai pes planus
3. latihan menjinjit tidak dapat membantu memperbaiki kelainan ini
4. terdapat tipe rigid dan tipe fleksibel

4. seorang anak 15 tahun dating ke seorang dokter karena mengeluh kadang terasa keram pada bagian
kaki dan lututnya terutama jika berdiri lama. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan bahwa terdapat
perubahan gaya berjalan anak dan terlihat anak memiringkan tumitnya ke sisi luar saat berjalan. Selain
itu dokter juga menemukan bahwa tidak terdapat arcus longitudinalis medialis tarsal pada kaki si anak
pada saat dia berdiri. Lalu, dokter tersebut meminta si anak berdiri dengan posisi berjinjit, dan terlihat
bahwa arcus longitudinalis medial tetap tidak terlihat. Diagnosis yang mungkin?

a. pes cavus tipe flexible


b. pes cavus tipe rigid
c. pes planus tipe flexible
d. pes planus tipe rigid
e. CTEV

5. berikut ini adalah beberapa treatment yang dapat dilakukan pada kasus pes planus, yaitu :

1. melatih otot-otot kaki


2. memberikan alat bantu korektif
3. menurunkan berat badan
4. memberikan obat anti inflamasi
6. Seorang bayi lahir dengan partus normal. Pada kakinya mengalami deformitas, berdasarkan
pemeriksaan ditemukan midfoot cavus, forefoot adductus, hindfoot varus, hindfoot equinus dan
hindfoot supination. Tidak ditemukan kelainan konginetal lainnya. Apakah diagnosa pada kasus diatas ?

A. Pes Cavus

B. CTEV (Club Foot)

C. Genu valgum

D. Pes Planus

E. Myopathic weakness

Jawab : B

7. Tatalaksana awal yang dilakukan untuk mereposisi kondisi kaki pasien adalah ?

A. Braching

B. Ponseti Method

C. Tenotomi

D. Debridement

E. Tidak perlu dilakukan reposisi

(B)

8. Kapan sebaiknya reposisi (pada soal sebelumnya) dilakukan ?

A. Segera mungkin setelah bayi lahir (7-10 hari)

B. Setelah beberapa bulan kelahiran

C. Setelah 1 tahun

D. Ketika sudah mulai bisa merangkak

E. Tidak perlu dilakukan reposisi karena akan kembali seperti normal sendirinya ketika anak - anak

(A)
9. Angulasi abnormal kearah dalam dari bagian distal titik pengukuran pada ekstremitas disebut
gangguan :

a. Recurvatum

b. Cavus

c. Varus

d. Valgus

e. Planus

10. pada general hyperjoint laxity terjadi pada wanita dan 5 % populasi normal. Sering disertai

a. myopathic club foot

b. pes cavus pada kaki

c. rigid club foot

d. flat foot

e. myopathic weakness

11. pada deformity lower extremity pengukuran panjang kaki adalah

a. dari SIAS ke medial malleolus

b. dari umbilicus ke medial malleolus

c. dari xypoideus ke medial malleolus

d. dari SIAS ke telapak

e. dari SIAS ke lateral malleolus

12. berikut ini merupakan pernyataan yang benar mengenai fraktur salter-harris :

1. Merupakan fraktur yang sering terjadi pada anak


2. Fraktur ini mengenai bagian epifisis pada tulang
3. Dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
4. Fraktur ini sesekali juga dapat terjadi pada orang dewasa
13. berikut ini merupakan pernytaan yang benar mengenai fraktur salter-harris tipe IV , adalah

a. Terjadi separasi antara lempeng epifis dan metafisis, tanpa adanya fraktur pada epifisis
b. Terjadi crush injury pada epifisis dan growth plate
c. Terjadi fraktur vertical yang meliputi epifisis, growth plate dan metafisis
d. Terjadi fraktur vertical yang meliputi epifisis dan growth plate
e. Terjadi fraktur vertical yang meliputi growth plate dan metafisis

14. gambaran radiologi disamping merupakan gambaran fraktur


9salter harris tipe

a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe VI

15. adanya fragmen pada metafisis dengan adanya displacement pada epifisis merupakan cirri dari
fraktur salter-harris tipe

a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe V

16. fraktur salter harris yang mempunyai prognosis terburuk adalah

a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe V

17. tipe fraktur salter-harris yang kemungkinan besar masih bisa diusahakan dengan close reduction dan
external fixation adalah tipe

a. tipe IV dan V
b. tipe III dan IV
c. tipe II dan III
d. tipe I dan II
e. tipe I dan III

18. komplikasi tersering dari fraktur salter-harris adalah

a. osteoarthritis
b. osteomyelitis
c. growth disorder
d. dislokasi
e. fraktur berulang

19. prognosis dari fraktur salter-harris sangat tergantung pada beberapa hal, yaitu

1. usia anak
2. suplai darah ke epifisis
3. fraktur terbuka atau tertutup
4. metode reduksi yang digunakan

20. tujuan utama dari penanganan fraktur salter-harris adalah :

a. mengembalikan posisi tulang yang fraktur secara sempurna


b. mencegah terjadinya dislokasi
c. mengembalikan fungsi dan mencegah adanya gangguan pertumbuhan
d. tidak memperparak fraktur yang telah ada

21. gambaran radiologis disamping menunjukkan fraktur salter


harris tipe dengan ciri

a. salter harris tipe I, adanya fraktur vertical pada metafisis


b. salter harris tipe II, adanya separasi pada epifsis da
metafisis
c. salter harris tipe II, adanya fraktur vertical pada epifisis
dan growth plate
d. salter harris tipe III, adanya fraktur vertical pada epifisis
dan growth plate
e. salter harris tipe III, adanya fraktur vertical pada epifisis,
growth plate dan metafisis.

Anda mungkin juga menyukai