Anda di halaman 1dari 81

1

PERANCANGAN MOTOR/GENERATOR
Dengan Software MagNet

Ciheras, Juni 2014


ALIRAN KERJA
1. Pendahuluan
2. Perancangan Model dengan software MagNet
3. Pengolahan Hasil Simulasi Model
4. Pembahasan

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 2


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running & Awal
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 3


PENGOLAHAN HASIL SIMULASI MODEL

Simulasi Flux Linkage Tegangan Konstanta


Model () DC (E) Buck EMF (KE)
PENDAHULUAN
MODEL MOTOR / GENERATOR

12 Slot
Model Penuh 360
8 Kutub Magnet

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 6


MODEL BAGIAN
Karena model selalu
Model diberikan batas
berulang tiap 90
perhitungan 90 area.

Dapat disimulasikan
dengan bagiannya

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 7


KOMPONEN UTAMA
Air Box

Stator

Coil / Kumparan

Air Gap Stator


Rotor
Magnet
Bagian yang berotasi

Rotor

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 8


1
Komponen

Running &
Inisialisasi Stator
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 9


INISIALISASI
1. Buka lembar baru pada software Magnet
2. Simpan file pada direktori yang diinginkan dengan memilih File > Save atau ctrl + s atau dengan
ikon
3. Pada lembar kerja baru ini, klik kanan pada mouse, lalu pilih Properties.
4. Pilih tab General lalu pilih Solid Color pada Background Style dan pilih warna putih dan
centang Set as default.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 10


INISIALISASI
5. Pilih tab Colormap, kemudian klik warna biru dan ganti dengan warna putih.
6. Kemudian klik OK dan pilih close.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 11


INISIALISASI
7. Pilih Menu Tools, lalu pilih Set Units.
8. Pada jendela Default Units, pilih satuan panjang: Milimeters
dan pilih satuan waktu: Milliseconds
lalu klik OK.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 12


INISIALISASI
9. Pilih Menu View, lalu pilih Set Construction Grid
10. Pada jendela Set Grid Extent and Spacing masukkan nilai -80 pada Minimum X dan Y
Kemudian masukkan nilai 80 pada Maximum X dan Y
Selanjutnya masukkan nilai 5 pada X dan Y Spacing
11. Klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 13


INISIALISASI
12. Pilih Menu View, lalu pilih Construction Grid untuk menampilkan titik-titik yang telah diatur
sebelumnya.
13. Klik ikon (Examine Model), kemudian pada mouse Anda scroll sehingga tampilan dapat di
zoom out (seperti gambar di bawah ini)

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 14


INISIALISASI
14. Pilih Menu Tools, kemudian pilih Keyboard Input bar yang kemudian akan tampil pada bagian
bawah halaman.
Bar ini dimaksudkan untuk menginput nilai/ukuran suatu model secara otomatis.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 15


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running &
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 16


MODEL STATOR
1. Klik ikon (Add Circle, (Centre and Radius)) untuk membuat lingkaran seperti gambar di
bawah ini.
2. Kemudian ketikkan berikut ini pada Keyboard Input Bar:
Lingkaran ke-1 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter pada keyboard ataupun pada sisi
kanan dari Keyboard Input Bar
ketik (0, 50) lalu tekan Enter
Lingkaran ke-2 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 67) lalu tekan Enter
Lingkaran ke-3 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 75) lalu tekan Enter
3. Tekan Esc pada keyboard Anda

Ketik di sini

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 17


MODEL STATOR
4. Pilih ikon (Add Line) untuk membuat garis
5. Kemudian ketikkan berikut ini pada Keyboard Input Bar:
Ketik (0, 0) lalu tekan Enter
Ketik (0, 75) lalu tekan Enter
Tekan Esc pada keyboard Anda.

6. Klik ikon (Set Construction Slides Lines/Arcs)


7. Lalu pilih garis yang telah digambarkan sebelumnya.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 18


MODEL STATOR
8. Pilih Menu Draw, kemudian pilih Rotate Edges.
9. Pada jendela Rotate Edges masukkan nilai 15
pada Rotate angle.
10. Lalu centang Apply the transformation to
a copy of the selection.
11. Lalu klik Apply sebanyak 2x.
Maka akan muncul 2 buah garis berjarak
15 derajat ke kiri.
12. Klik Cancel.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 19


MODEL STATOR
13. Kemudian klik kembali ikon ikon (Set
Construction Slides Lines/Arcs)
14. Lalu pilih 3 buah garis yang telah dibuat.
15. Pilih Menu Draw, lalu pilih kembali Rotate Edges
16. Masukkan nilai -15 pada Rotate angle
17. Lalu hilangkan centang pada Apply the
transformation to a copy of the selection.
18. Klik Apply,
19. Lalu klik Cancel.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 20


MODEL STATOR
A
20. Klik garis merah seperti pada Gambar A A
21. Kemudian pilih Menu Draw, lalu pilih
Shift Edges
22. Pada jendela Shift Edges masukkan nilai
(-5, 0), lalu beri centang pada Apply the
transformation to a copy of the selection
23. Lalu klik Apply
B
24. Kemudian masukkan kembali nilai Shift
(5, 0), beri centang pada Apply the B
transformation to a copy of the selection
25. Lalu klik OK

Sehingga akan tampil 2 buah garis seperti pada


Gambar B

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 21


MODEL STATOR

26. Kemudian klik kembali ikon ikon (Set


Construction Slides Lines/Arcs)
27. Tekan Ctrl+a pada keyboard sehingga semua
garis gambar terpilih (berwarna merah)

28. Kemudian klik ikon (Segment Edges) untuk


membuat tiap garis menjadi terpisah-pisah.
29. Pilih garis-garis seperti Gambar B dengan
menekan Ctrl pada keyboard Anda.

30. Kemudian tekan Delete pada keyboard atau


dengan mengklik ikon

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 22


MODEL STATOR
31. Kemudian klik ikon (Set Construction
Slice Surfaces)
32. Lalu klik bagian permukaan seperti pada
Gambar
33. Lalu klik ikon (Make Component in a
Line)
34. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini: B
Name : ST-Left
Material : TR52: USS Transformers 52 29
Gage
Distance : 40 millimeters
35. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 23


MODEL STATOR
36. Lakukan kembali langkah 44 47 untuk permukaan sebelah kanannya.
Tetapi, pada bagian Name beri nama ST Right.

37. Pada tab Object dalam Project Bar, pilih ST-Left dan ST-Right
38. Lalu pilih Menu Model, lalu klik Rotate Components.
39. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 15 ke dalam Rotate
Angle
40. Hilangkan centang pada Apply the transformation to a copy of the
selection
41. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 24


MODEL STATOR
42. Pilih kembali ST-Left dan ST-Right pada Project Bar
43. Lalu pilih Menu Model, lalu klik Rotate Components.
44. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 30
ke dalam Rotate Angle
45. Beri centang pada Apply the transformation to
a copy of the selection
46. Lalu klik Apply sebanyak 2 kali
47. Lalu klik Cancel

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 25


MODEL COIL
A

48. Klik ikon (Set Construction Slice Surfaces)


49. Lalu klik bagian permukaan seperti pada Gambar A
50. Lalu klik ikon (Make Component in a Line)
51. Pada jendela Make Component in a Line, isikan seperti
berikut ini:
Name : Coil-Left
Material : Copper: 5.77e7 Siemens/meter
Distance : 40 millimeters
52. Lalu klik OK

53. Lakukan langkah 103-107 untuk membuat komponen


sebelahnya (Gambar B) dengan Name: Coil-Right

B
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 26
MODEL COIL

54. Pada tab Object dalam Project Bar, pilih Coil-Left dan Coil-Right
55. Lalu pilih Menu Model, lalu klik Rotate Components.
56. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 15 ke dalam
Rotate Angle
57. Hilangkan centang pada Apply the transformation to a copy of
the selection
58. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 27


MODEL COIL

59. Pilih kembali Coil-Left dan Coil-Right pada Project Bar


60. Lalu pilih Menu Model, lalu klik Rotate Components.
61. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 30 ke dalam
Rotate Angle
62. Beri centang pada Apply the transformation to a copy of the
selection
63. Lalu klik Apply sebanyak 2 kali
64. Lalu klik Cancel

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 28


MODEL COIL
65. Pada Project Bar pilih kembali Coil-Left dan Coil-Right
66. Kemudian pilih Menu Model, lalu pilih Make Simple Coil
(Maka pada Project Bar akan muncul Coil#1)
67. Lakukan langkah 65 66 untuk:
Copy of Coil-L #1 Coil#2

Copy of Coil-R #1

Copy of Coil-L #2 Coil#3

Copy of Coil-R #2

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 29


MODEL COIL
68. Pada Project Bar pilih tab Coil
69. Ganti jumlah lilitan pada Coil#1, Coil#2, dan Coil#3 menjadi 10 Turns

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 30


1
Komponen

Running &
Inisialisasi Stator
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 31


MODEL ROTOR & MAGNET
1. Buatlah lingkaran dengan dengan mengklik kembali ikon
Kemudian masukkan nilai berikut pada Keyboard Input Bar
ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 46) lalu tekan Enter
ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 49) lalu tekan Enter A
2. Lalu tekan Esc

3. Kemudian klik ikon (Set Construction Slides Lines/Arcs)


Lalu pilih garis seperti Gambar A.
4. Pilih Menu Draw, lalu pilih kembali Rotate Edges
B
5. Masukkan nilai 22.5 pada Rotate angle
6. Lalu centang pada Apply the
transformation to a copy of the selection.
7. Klik Apply sebanyak 2 kali
8. Lalu klik Cancel.
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 32
MODEL MAGNET
9. Kemudian klik ikon (Set Construction Slice Surfaces)
10. Lalu klik bagian permukaan seperti pada Gambar B
11. Lalu klik ikon (Make Component in a
Line)
12. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini:
Name : MG-N-Left Magnet North - Left
Material : PM12: Br 1.2 mur 1.0
Type : Radially Outward (Cylindrical)
Distance : 40 millimeters
13. Lalu klik OK MG-N-Right
MG-N-Left

14. Lakukan langkah 9 13 untuk membuat komponen sebelahnya


dengan Name: MG-N-Right
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 33
MODEL MAGNET
14. Pada Project Bar, pilih MG-N-Left dan MG-N-Right
15. Kemudian pilih Menu Model, lalu pilih Rotate Components.
16. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 45 ke dalam Rotate Angle
17. Lalu beri centang pada Apply the transformation to a copy of the selection
18. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 34


MODEL MAGNET
19. Pada Tab Object dalam Project Bar, klik kanan pada Copy of MG-N-Left #1 lalu pilih Properties.
20. Pada tab General, ganti nama menjadi MG-S-Left
21. Lalu klik Apply
22. Pilih tab Material
23. Ubah tipe material menjadi Radially Inward (Cylindrical), lalu klik OK
24. Lalukan hal yang sama untuk Copy of MG-N-Right #1 dan ganti namanya menjadi MG-S-Right

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 35


MODEL MAGNET
25. Klik ikon (Set Construction
Slice Surfaces)
26. Lalu klik bagian permukaan seperti pada
gambar di samping
27. Lalu klik ikon (Make Component in a
Line)
28. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini:
Name : Rotor-Right
Material : TR52: USS Transformer 58 -- 29
Gage
Distance : 40 millimeters
29. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 36


MODEL MAGNET
30. Pada tab Object dalam Project Bar, pilih Rotor-Right
31. Lalu pilih Menu Model, lalu klik Rotate Components.
32. Pada jendela Rotate Components, masukkan nilai 22.5 ke dalam Rotate Angle
33. Beri centang pada Apply the transformation to a copy of the selection
34. Lalu klik Apply 3 kali
35. Lalu klik Cancel

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 37


36. Kemudian klik ikon (Set Construction Slides Lines/Arcs)
37. Tekan Ctrl+a pada keyboard
38. Kemudian delete garis-garis yang dipilih dengan warna merah
tersebut.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 38


MEMBUAT AIRBOX & AIRGAP
MODEL AIRGAP
1. Klik ikon (Add Circle, (Centre and Radius)) untuk membuat lingkaran seperti gambar di
bawah ini.
2. Kemudian ketikkan berikut ini pada Keyboard Input Bar:
Lingkaran ke-1 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter pada keyboard ataupun pada sisi
kanan dari Keyboard Input Bar
ketik (0, 49) lalu tekan Enter
Lingkaran ke-2 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 49.5) lalu tekan enter
Lingkaran ke-3 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 50) lalu tekan Enter
Lingkaran ke-4 : ketik (0, 0) lalu tekan Enter
ketik (0, 90) lalu tekan Enter
3. Tekan Esc pada keyboard

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 40


MODEL AIRGAP
4. Pilih ikon (Add Line) untuk membuat garis
5. Kemudian ketikkan berikut ini pada Keyboard Input Bar:
Ketik (0, 0) lalu tekan Enter
Ketik (-90,0) lalu tekan Enter
Tekan Esc pada keyboard Anda.

Ketik (0, 0) lalu tekan Enter


Ketik (0,90) lalu tekan Enter
Tekan Esc pada keyboard Anda.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 41


MODEL AIRGAP
6. Kemudian klik ikon (Set Construction
Slice Surfaces)
7. Lalu klik bagian permukaan seperti pada
gambar di samping
8. Lalu klik ikon (Make Component in a
Line)
9. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini:
Name : AirGap - Stator
Material : Air
Distance : 40 millimeters
10. Lalu klik OK

11. Lakukan langkah 43 47 untuk


membuat komponen di bawahnya
(yang berdekatan dengan rotor)
dengan Name: AirGap - Rotor
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 42
MODEL AIRBOX STATOR
12. Pilih bagian seperti gambar di bawah ini (area airgap stator dan area lingkaran besar 90mm)
dengan mengklik ikon (Set Construction Slice Surfaces)
13. Lalu klik ikon (Make Component in a Line)
14. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini:
Name : Airbox-Stator
Material : Air
Distance : 40 millimeters
15. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 43


MODEL AIRBOX ROTOR
16. Pilih bagian seperti gambar di bawah ini (area airgap rotor dan area lingkaran kecil 49mm)
dengan mengklik ikon (Set Construction Slice Surfaces)
17. Lalu klik ikon (Make Component in a Line)
18. Pada jendela Make Component in a Line,
isikan seperti berikut ini:
Name : Airbox-Rotor
Material : Air
Distance : 40 millimeters
19. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 44


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running &
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 45


LAPISAN BATAS
1. Pilih ikon (Select Component Faces)
Blok bagian ini
2. Kemudian blok bagian seperti pada gambar berikut ini.
3. Pilih Menu Boundary lalu pilih Even Periodic atau klik ikon
4. Kemudian klik Set Transformation
5. Beri Centang pada Rotation angle,
lalu masukkan nilai 90 derajat
6. Klik OK
7. Kemudian klik Close

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 46


LAPISAN BATAS
8. Pada Airgap-Stator dalam project bar pilih Face #4
9. Kemudian drag ke dalam BoundaryCondition#1 (EP).

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 47


LAPISAN BATAS

10. Dengan mengklik ikon (Examine model)


kita dapat memutar desain dalam bentuk 3D

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 48


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running &
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 49


MODIFIKASI MESH
1. Pada Project Bar pilih ST-Left lalu klik kanan pada mouse dan pilih Properties
2. Pada jendela ST-Left Properties pilih tab Mesh
3. Lalu beri centang pada Maximum Element Size dan masukkan nilai 3 mm.

4. Lakukan hal yang sama pada


ST-Right Rotor-L
Copy of ST-Left #7 Rotor-R
Copy of ST-Right #7 Copy of Rotor-L #3
Copy of ST-Left #8 Copy of Rotor-R #3
Copy of ST-Right #8.
Magnet-N-Left
Magnet-N-Right
Magnet-S-Left
Magnet-S-Right
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 50
MODIFIKASI MESH
5. Pilih Menu Tools, lalu pilih Customize Toolbars
6. Kemudian plih dan centang Edge Mesh Subdivision Toolbar
7. Lalu klik OK
Maka akan tampil toolbar seperti:

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 51


MODIFIKASI MESH
8. Klik ikon (Select Component Edges)
9. Kemudian pilih garis seperti pada gambar di bawah ini.
10. Kemudian klik ikon (Uniform Edge Subdivision)
11. Lalu masukkan nilai 90
12. Lalu tekan Enter

Note:
Nilai 90 ini berarti banyaknya
titik dalam garis yang
ditunjuk. Jumlah titik ini
berguna untuk memberi
batasan mesh sehingga dapat
menaikan akurasi perhitungan
karena semakin detilnya mesh

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 52


MODIFIKASI MESH
13. Klik kembali ikon (Select Component Edges)
14. Kemudian pilih 3 buah garis pada stator seperti pada gambar di bawah ini.
15. Kemudian klik ikon (Uniform Edge Subdivision)
16. Lalu masukkan nilai 30
17. Lalu tekan Enter

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 53


MODIFIKASI MESH
18. Ubah tampilan View 1 dengan memilih Menu View, lalu pilih Initial 2D Mesh

Maka akan terlihat tampilan Mesh pada Magnet, Stator,


dan Rotor lebih rapat dibandingkan pada airgap dan coil.
Mesh ini dimaksudkan semakin rapat mesth tersebut berarti
semakin rapat perhitungan yang dilakukan dan akan semakin
akurat.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 54


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running &
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 55


MEROTASIKAN ROTOR

Rotasi 0 Note:
Nilai sudut yang dimasukkan berupa nilai radian

1. Pada project bar pilih nama sistem


model: motor listrik lalu klik kanan
2. Pilih properties dan klik tab parameters
3. Buatlah parameter baru dengan
nama: Angle tipe number lalu
masukkan nilai:
0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33,
36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 63,
66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90
4. Tekan Enter, lalu Close

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 56


MEROTASIKAN ROTOR

Konversi Radian menjadi Derajat

5. Pada tab Object dalam project bar klik


kanan pada MG-N-Left, lalu pilih Properties
6. Pada jendela Properties pilih tab Parameters
7. Pada parameter RotationAngle isikan
%Angle%deg pada kolom Expression
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengkonversi nilai radian

menjadi derajat

8. Lalu tekan Enter, kemudian OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 57


MEROTASIKAN ROTOR

9. Lakukan hal yang sama pada


MG-N-Right
MG-S-Left
MG-S-Right
Rotor-Right
Copy of Rotor-L #1
Copy of Rotor-L #2
Copy of Rotor-R #3
Airgap - Rotor
Airbox - Rotor
Karena komponen tersebut berada pada rotor yang akan dirotasikan

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 58


1
Komponen
Inisialisasi Stator
Running &
Plotting

5 2
Simulasi Desain
Model Geometri
PERANCANGAN
MODEL Komponen
Merotasikan Rotor
Rotor

4 3
Modifikasi Lapisan
Mesh Batas

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 59


SETTING PARAMETER
1. Pilih Menu Solve, kemudian pilih Set Solver Options
2. Pada jendela Solver Option, masukkan data berikut ini:
Material type : Default
Max. Newton Iteration : 20
Polynominal order :2
Method : Newton-
Raphson
Newton tolerance : 0.1 %
3. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 60


SETTING PARAMETER
4. Pilih Menu Solve, lalu klik Set Adaption Options
5. Pada jendela Adaption Options masukkan data berikut ini:
Beri centang pada Use h-adaption
h-adaption : 30 %
Tolerance :1%
6. Lalu klik OK

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 61


RUNNING PROGRAM
7. Pilih kembali Menu Solve, lalu klik Static 2D

Energy Unit
Stored Magnetic Energy -3.04 J
Co-energy 3.04 J
Flux Linkage
Coil#1 0.0056674 Wb
Coil#2 1.284e-007 Wb
Coil#3 -0.00566 Wb

8. Copy-kan data hasil flux linkage ke dalam Ms. Excel sebagai input perhitungan nilai Ke nanti

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 62


PLOTTING HASIL
9. Pada Project Bar pilih tab Field
10. Kemudian pada tab Contour pilih |B| smoothed
11. Klik Update View
Maka akan muncul tampilan kontur medan magnet pada desain yang telah dibuat seperti
berikut ini.

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 63


Rotasi 3
12. Pada project bar pilih nama sistem model: motor listrik lalu klik kanan
13. Pilih properties dan klik tab parameters
14. Pada parameter Angle yang telah dibuat hapuslah angka
pertama (0) dari sudut tersebut menjadi:
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57,
60, 63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90
15. Tekan Enter, lalu Close

16. Running kembali model dengan menu Solve, lalu pilih Static 2D
17. Copy-kan kembali nilai flux linkage dan energi dari tiap hasil putaran rotor

Lakukan berulang hingga sudut 90 total terdapat 30 problems


Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 64
ANIMASI ALIRAN MEDAN MAGNET

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 65


PENGOLAHAN HASIL SIMULASI MODEL

Simulasi Flux Tegangan Tegangan Tegangan DC Konstanta Buck


Model Linkage () Tiap Coil (E) Antar Coil (E) (VDC) EMF (KE)
Coil 1 Coil 2 Coil 3
Setiap hasil simulasi MagNet berupa Flux Linkage dicopy-kan ke
Sudut file Ms.Excel hingga rotasi ke 90
Rotasi Flux Linkage(Wb) Flux Linkage(Wb) Flux Linkage(Wb)
0 0.005668512 -1.36E-07 -0.005668302
3 0.004964723 0.001436543 -0.00615082
6 0.00401982 0.002846058 -0.00644191
9 0.002846062 0.004019789 -0.006441842
12 0.001436611 0.004964833 -0.006151198
15
18
-4.76E-08
-0.001437256
0.005667217
0.006149765
-0.0056671
-0.004962755
Flux Linkage (Weber)
21 -0.002847624 0.00644282 -0.00401929
24 -0.004019737 0.006442662 -0.002847047 0.008
27 -0.004962872 0.006149616 -0.001437018
30 -0.005666996 0.005667034 1.10E-07 0.006
33 -0.006149653 0.00496351 0.001436513
36 -0.006443225 0.004019747 0.002847678 0.004
39 -0.006443172 0.002847361 0.004019979

Flux Linkage (Wb)


42 -0.006149443 0.001436377 0.00496343 0.002
45 -0.005666792 -2.17E-07 0.005667014
48 -0.004963275 -0.001437002 0.006149875
51 -0.004019808 -0.002847667 0.006443288 0
54 -0.002847557 -0.00401992 0.00644329 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
57 -0.001436538 -0.004964467 0.006150626 -0.002
60 -9.72E-08 -0.005667364 0.005667394
63 0.001436635 -0.006150604 0.004964383 -0.004
66 0.002847579 -0.006442682 0.004019471
69 0.004019621 -0.006442648 0.002847375 -0.006
72 0.004964514 -0.006150479 1.44E-03
75 0.005667283 -0.005667242 -1.77E-07
78 0.006150674 -0.004964372 -0.001436719 -0.008
Sudut Rotasi ()
81 0.006442933 -0.004019532 -0.002847758
84 0.006442942 -0.002847557 -0.004019739 Coil 1 Coil 2 Coil 3
87 0.006150627 -1.44E-03 -0.004964468
90 0.005666718 3.80E-08 -0.005666732 Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 67
MENGHITUNG NILAI TEGANGAN COIL

Tegangan pada Perubahan Flux linkage (Wb)


masing-masing kumparan 2 1

=
Rentang waktu = 0.5 ms = 0.0005 sekon

Tegangan pada tiap kumparan didapatkan dari nilai perubahan fluks linkage
tiap satuan waktu (milisekon)

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 68


NILAI TEGANGAN MODEL

Flux Linkage(Wb)
3 0 Tegangan 1/4 bagian
.1 = Sudut
Rotasi Coil 1 Coil 2 Coil 3 Sudut
Rotasi Coil 1 Coil 2 Coil 3
0 0.005668512 -1.36E-07 -0.005668302 0 -1.40758 2.873357 -0.96504
3 0 3 0.004964723 0.001436543 -0.00615082
.2 = 3 -1.88981 2.81903 -0.58218
6 0.00401982 0.002846058 -0.00644191
6 -2.34752 2.347464 0.000136
9 0.002846062 0.004019789 -0.006441842
9 -2.8189 1.890087 0.581287
3 0
.3 = 12 0.001436611 0.004964833 -0.006151198 12 -2.87332 1.404769 0.968197
15 -4.76E-08 0.005667217 -0.0056671 15 -2.87442 0.965096 1.40869

dst..
dst.. dst.. Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 69
Coil 1
Tegangan Induksi Flux Linkage
4 0.008

3 0.006

2 0.004

Flux Linkage (Wb)


Tegangan (Volt)

1 0.002

0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-1 -0.002

-2 -0.004

-3 -0.006

-4 -0.008

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 70


Coil 2
Tegangan Induksi Flux Linkage
4 8.00E-03

3 6.00E-03

2 4.00E-03
Tegangan (Volt)

Flux Linkage (Wb)


1 2.00E-03

0 0.00E+00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-1 -2.00E-03

-2 -4.00E-03

-3 -6.00E-03

-4 -8.00E-03

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 71


Coil 3
Tegangan Induksi Flux Linkage
4 0.008

3 0.006

2 0.004

Flux Linkage (Wb)


Tegangan (Volt)

1 0.002

0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-1 -0.002

-2 -0.004

-3 -0.006

-4 -0.008

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 72


Tegangan Kumparan
Coil 1 Coil 2 Coil 3
4

2
Tegangan (Volt)

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-1

-2

-3

-4
Sudut ()

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 73


MENGHITUNG NILAI TEGANGAN COIL SETELAH
RANGKAIAN DISERIKAN
1 = 4 1

Tegangan setelah diserikan: = * 4 2 = 4 2

3 = 4 3

Rangkaian pada tiap kumparan kemudian dianggap diserikan lalu didapatkan


nilai tegangan total untuk model 360 (penuh) dengan mengalikan empat
karena model awal merupakan model bagian.
Tegangan 1/4 bagian Tegangan 1 bagian diserikan
Sudut Sudut
Rotasi Coil 1 Coil 2 Coil 3 Rotasi Coil 1 Coil 2 Coil 3
0 -1.40758 2.873357 -0.96504 0 -5.63032 11.49343 -3.86015
3 -1.88981 2.81903 -0.58218
4 12 -7.55922 11.27612 -2.32872
6 -2.34752 2.347464 0.000136 24 -9.39006 9.389855 0.000545
9 -2.8189 1.890087 0.581287 36 -11.2756 7.560347 2.325148
12 -2.87332 1.404769 0.968197 48 -11.4933 5.619074 3.87279
15 -2.87442 0.965096 1.40869 60 -11.4977 3.860383 5.634761

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 74


SELISIH TEGANGAN ANTAR COIL
Selisih Tegangan antar Coil
Sudut Vdc
Rotasi Coil 1- 2 Coil 2- 3 Coil 3-1
0 -17.12 15.35 1.77 17.12374
12 -18.84 13.60 5.23 18.83534
24 -18.78 9.39 9.39 18.77992
36 -18.84 5.24 13.60 18.83596
48 -17.11 1.75 15.37 17.11234
60 -15.36 -1.77 17.13 17.13243

12 = 1 2
= |1 |, |2 |, |3 |
23 = 2 3

31 = 3 1

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 75


Tegangan Coil Setelah Diserikan
E1-E2 E2-E3 E3-E1 Vdc
20.00

15.00

10.00
Tegangan (Volt)

5.00

0.00
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
-5.00

-10.00

-15.00

-20.00
Sudut ()

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 76


Mencari nilai
Pada desain ini rotor dirotasikan tiap 3 per 0.5 ms = 0.0005 s

Berarti untuk rotasi mekanikal 360 membutuhkan waktu 60 ms = 0.06 s.

1
= = 2.

Jadi, kecepatan angular yang dibutuhkan untuk merotasikan rotor: 104.6667 rad/s atau 1000 rpm
1
= 16.6667 2. 3.14 . 16.6667 = 104.6667 rad/s
0.06

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 77


Mencari nilai Ke

=

Jadi, nilai Ke untuk desain motor/generator yang telah dibuat : . /rad atau 0.01835 V/rpm
18.84703592
= = 0.17326587 Vs/rad
104.6667 rad/s

Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 78


PEMBAHASAN
Lentera Angin Nusantara | Perancangan Motor/Generator 80
SEKIAN
Lentera Angin Nusantara
2014

nusantaraanginlentera@gmail.com
Jl. Raya Ciheras RT02/RW02 Kp. Sindang Asih, Dusun Lembur Tengah,
Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai