Anda di halaman 1dari 5
Gambar Teknik Mesin Hal yang tidak kelah pentingnya untuk diketahui dalam menggambar teknik adalah : 5.21 Proyeksi Proyeksi adalah bayangan atau kheyalen dari benda yang dipandang dan ditentukan oleh garis-garis pandang pengamat yang disebut gars proyeksi. 5.2.1.1 Proyeksi Perspektip Kala perspektip berarti gambar pandangan. Dalam _menogambar perspeltip bahwa pengamatan odjek berasal dari tit pandang, yaitu tempat pergamat berciri memandang ‘objek. Sudut pengamatan dipersempit secara relarif, hingga garis lurus tetap lurus dan 'menghasitkan gambar erspektip yang tidak terdistorsi Karena gamber —_bayargan terletak pada bidang datar, maka untuk mendapatkan gambar proyeksi yang dapat dimengert, dalam menggambar diperlukan batasar- batasan tertertu. Dalam gambar perspektit garis- gatis sejajar pada benda bertemu di satu tik dalam ruang, yang dinamakan tik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperi perspektif satu titk —(perspektf sejajar), —perspektit dua titik (perspektit sudut) dan perspektit tiga lik (perspektit —miring), sesusi dengan jumiah tik hilang yang dipakai Gambar 6.30 Proyoksi perspokt ‘CARA. CARA FROYEKSI PROVEKSI PANDANGAN PROYEKS| PANDANGAN TUNGOAL JAMA PROYEKS| CENTRAL PROVEKSISEJAIAR T Proyersi Proyeksi Proyersi Proyeksi Perspeltin Minna Aksonometi | | Ortogonal Gambar 5:31 Pembagian Proyeksi 5.2.1.2 Proyeksi Miring (oblique) Proyeksi miring adalah bila garis- garis proyeksi -membuat — sudut dengan bidang proyeksi_vertkal sehingga permukaan—_depan lergambar seperti sebenarhya, Sudut kedelamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal Olen karena liu sering Kall dipergunakan skala _perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya %, % atau %. Skala perpendekan ¥2 memberikan gambar yang tidak berubah, dan _penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabnet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara Proyeksi miring di bagi dua, yaitu: 1. Proyeksi kavalir adalah jika Panjang ke daam sama dengan panjang sebenamya. 2 Proyeksi kabinet adalah jika Panjang ke dalam setengah Panjang sebenamya, Gambar §.92 Proyeksi miring 5.2.1.3 Proyeksi Aksonometri Proyeksi Aksonometri adalah sebutan_umum untuk _pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis suatu benda. ‘Gambar 5.33 Proyeksi Aksonometti Proyeksi aksonometri di bagi menjadi 3 yaitu: 1. Isometri Proyeksi isometii adalah suatu eniuk proyeksi aksonometr yang didatarkan, sehingga sudut-sudut sisi sebuah bujursangkar (sudut siku-siku) menjadi 120° dan 60°.Ukuran tinggi, lebar dan dalam tetap konstan dalam perbandingan 1: 1: 1 isonometri berart satu 1: 1 isonometri berarti satu ukuran. ie Gambar 5.34 Proyeksiisometri 2. Dimetri Proyeksi dimetri adalah bentuk isometri yang termoditixasi, dengan uluran tinggi, lebar dan dalam = dubah untuk memberikan kesan nyataBiasanya dalam Drekorat ombnaan Sekolh Merengan Kejunian (2008) perbandingan 1 : 1: 05 atau 2: 2:1 Dimetri berarti dua ukuran. Gambar 5.35 Proyeksi cimet 3. Trimetri Proyeksi trimetri adalah suatu modifkasi lebih jauh dari isometri; Ketiga ukuran (tinggi, lebar dan dalam) disesuaikan. Biasenya dalam perbandingan 10:9: 5atau6 :5:4. Tabel 5.6 Pembagian Proyeksi Pada proyeksi timetri ada 3 skala ukuran. Cambar 5.96 Proyeksi trimetti Keterangan_[ Dalam | Panjang [Tinggi ed Isometi | 1 1 1 30° Dimati 4 i {8 ONS) Tia 1 1 132 Trimeri | 23 | 5i6 1 18 Trimetri | v2 | gio 1 13 | tat Gambar 5.37 Garis proyeksi timetii Ularan a, b, ¢, d adalah ukuran perbandingan untuk — menentukan. kemiringan bidang kubus. Ukuran cc dan d untuk ‘menentukan kemiringan bidang kubus sobolah kanan, a dan b untuk sobolah kin. 5.2.1.4 Proyeksi Ortogonal Proyeksi ortogonal adalah jika garis-gatis proyexsi tegak lurus pada bidang proyeksi Gambar proyeksi ortogond == digunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Proyeksi __ortogonal___pada umumnya tidak memberiken gambaran lengkap dari benda hanya dengan satu. proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidarg proyeksi. Biasanya diambil_ tiga bidang tegak lurus, dan dapat ditambah dengan bidang bartu di mana diperlukan. —_ Bendanya diproyeksikan secara ortogonal paca tiap-tiap bidang —_proyeksi untuk mempedihatkan benda tersebut pada bidang-bidang dua dimensi. Dengan menggabungkan —_gambar-gambar proyeksi tersebut dapatiah diperoleh gambaran jelas dari benda yarg dimaksud. Cara penggambaren demikian disebut proyeksi ortogonal.. Gambar 5.38 Proyeksi Ortogonal Proyeksi ortogonal dibagi menjadi 2 ‘macam : a. Proyeksi sistem Amerika (kwadran mm) oq ‘Gambar 5.39 Sinbol proyeksi sistem Amerika 'b. Proyeksi sistem Eropa (kwadran 1) a Gambar 5.49 Simbol proyeksi sistem Eropa Cara menggambarkannya_ dipetnatken pada Gambar 5.41 dan 3.42 berdasarkan proyeksi sistem yang dipakai. Antara benda titik penglinatan di tak tethingga diletekkan sebuah bidang tembus pandang sejaar dengan bidang yang akan digambar. Pada bidang tembus pandang diambi vertical. Apa yang dilhat pada bidang temous pandang ini merupakan gambar proyeksi dari benda tersebut. Jika benda tersebut diihat dari depan, maka gambar pada bidang tembus —pandang ini disebut pandangan depan. Dengan cara demikian benda —tadi_—_ dapat diproyeksikan pada bidang proyeksi horizontal, pada bidang proyeksi vertical sebelah kiri atau kanan, dan masing-masing gambar —_disebut pandangan atas, pandangan kiri atau kanan. Tiga, empat atau lebih gambar demikian digabungkan dalam salu kertas gambar, dan terdapatiah suatu susunan gambar yang memberikan gambaran jelas dari benda yang dimaksud. Gambar 5.41 Penggambaran proyeksi sistam Amerika Gambar 5.42 Penggambaran proyelsi ‘sistem E1opa

Anda mungkin juga menyukai