OLEH :
1. Al Hazmi 1310951002
2. Yuni Ika Rahmi 1310951016
DOSEN :
Refdinal Nazir, Ph.D.
Pemborosan kalimat dengan pejelasan yang berulang seperti : besaran listrik (tegangan
dan arus).
Kesalahan ejaan untuk menyebutkan suatu nama perangkat, seperti : simulink
2. Kata Pengantar
4. Bapak-Bapak penguji tugas akhir. Bapak Andi Pawawoi, MT, Bapak Refdinal Nazir Ph.D,
Bapak Dr. Eng Ariadi Hazmi.
Analisa kesalahan :
Pernyataan berupa poin tidak menggunakan huruf kapital pada kata kedua dari awal
kalimat.
Kesalahan penulisan gelar.
Kurang penambahan “dan”.
3. Latar Belakang
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga angin tergantung
pada kecepatan angin. Pembangkit Listrik Tenaga Angin sebagai salah satu penghasil energi
listrik mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena kelebihan-
kelebihan yang dimiliki oleh pembangkit tersebut seperti ramah lingkungan, bebas polusi dan
merupakan penghasil energi listrik yang dapat diperbaharui. Seiring dengan perkembangan
elektronika daya maka pembangkit listrik tenaga angin juga semakin banyak digunakan dalam
sistem tenaga.
Pembangkit listrik tenaga angin sesuai untuk negara kepulauan seperti Indonesia
karena kondisi alam dan letak geografisnya. Oleh karena itu, diharapkan energi angin yang ada
dapat digunakan secara maksimal sehingga masyarakat yang tinggal dikepulauan dapat
menikmati aliran listrik.
Namun, energi yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik tenaga angin tersebut
efisiensi penyimpanannya harus dilakukan secara optimal, maka dilakukan suatu cara untuk
memaksimalkan daya/energi yang ditangkap. Metode yang digunakan untuk memaksimalkan
daya tersebut dinamakan pelacakan titik daya maksimum (maximum power point tracker
(MPPT)).
Analisa Kesalahan :
Kesalahan penulisan nama instansi
Tidak ada penambahan tanda baca “koma (,)” pada kalimat setara dan kalimat sebab -
akibat.
Imbuhan di- seharusnya dipisah jika dihubungkan dengan kata benda.
Kalimat yang merupakan kepanjangan dari singkatan, seharusnya diawali dengan huruf
kapital.
4. Batasan Masalah
1. Pada penelitian ini yang dibahas adalah pemodelan simulasi pembangkit listrik tenaga
angin dengan metoda Incremental conductance pada perangkat lunak matlab/simulink.
2. Tracking daya oleh algoritma MPPT dilakukan dengan membaca perubahan arus dan
perubahan tegangan pada sisi besaran listrik yang dihasilkan generator.
3. Generator yang digunakan adalah generator sinkron magnet permanen.
4. Beban yang digunakan adalah beban R
Analisa Kesalahan :
Kesalahan penulisan nama instansi.
Kesalahan adopsi istilah asing.
Untuk pernyataan yang mengandung unsur nama perangkat, seharusnya diawali dengan
huruf kapital.
Tidak ada penambahan tanda baca “titik (.)” pada akhir kalimat.
5. Sistematika Penulisan
Bab V : Penutup
Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran dari analisis untuk dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan dan pengembangan dimasa
yang akan datang.
Analisa kesalahan : Imbuhan di- dipisah jika dihubungkan dengan kata benda.
6. Tinjauan Pustaka
Turbin angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan alternatif yang memanfaatkan
sumber daya alam berupa angin yang gratis. Kecepatan angin yang berubah-ubah memiliki
kemampuan untuk memaksimalkan daya yang ditangkap. Hal ini disebabkan karena turbin
angin berputar pada kecepatan yang berbeda untuk setiap kecepatan angin yang berbeda pula
agar menghasilkan daya maksimum. Untuk mengekstraksi daya maksimum dari kecepatan
angin yang berfluktuasi diperlukan MPPT dalam suatu sistem pembangkit listrik tenaga angin.
Proses MPPT berdasarkan pada monitoring daya output turbin angin (besaran mekanik)
yang telah diubah menjadi besaran listrik DC melalui generator dan rectifier. Informasi daya
yang diperoleh dari monitoring ini digunakan untuk mengatur tegangan suatu dc-dc konverter
melalui pengaturan duty cycle.
Mengacu pada gambar 2.2 daya yang dihasilkan turbin angin tergantung pada kecepatan
angular rotor dan hubungannya linear dengan tegangan (V) maka MPPT di terapakan di DC-
DC converter pada suatu sistem pembangkit listrik tenaga angin.
Seperti terlihat pada kurva karakteristik turin angin pada gambar 2.2,, titik daya maksimum
terjadi pada puncak kurva.
Pengaturan biasanya dicapai dengan PWM pada frekuensi yang tetap dan sebagai saklar
elektronis dapat digunakan MOSFET atau jenis transistor lainnya tergantung pada kebutuhan
perangkat switching seperti BJT,mosfet,atau IGBT. Bekerjanya suatu konverter untuk
melakukan tracking pada titik MPP adalah dengan membuka dan menutup saklar(switching).
Analisa kesalahan :
Pada awal penjelasan tidak diberinya petunjuk atau kepanjangan dari MPPT sehingga
pembaca tidak memahami kepanjangan dari MPPT (Maximum Power Point
Tracker)tersebut.
Dari apa yang ditulis oleh pembuat masih banyaknya terjadi kesalahan penulisan yaitu
penyingkatan kata tidak didahului dengan kepanjangan kata tersebut.
Jika ada penyingkatan harus ditulis dengan huruf kapital.
Penulisan singkatan harus lebih teliti lagi agar tidak terjadinya penulisan yang salah
atau pun hurufnya yang tertinggal.
7. Daftar Pustaka
Analisa kesalahan :
Sebaiknya dalam membuat daftar pustaka tertulis tahun berapa jurnal,buku, dan artikel
yang kita gunakan dikeluarkan.
Sebaiknya mengambil referensi dari jurnal-jurnal yang terbaru.
Untuk penulisan daftar pustaka harus disusun sesuai abjad.