Anda di halaman 1dari 45

BAB 1

PENDAHULUAN

Penelitian yang dilakukan melalui Skripsi adalah kegiatan akademik ilmiah yang
menggunakan penalaran empiris dan memenuhi syarat metodologi disiplin ilmu
keperawatan, dilaksanakan berdasarkan usulan penelitian yang telah disetujui oleh
pembimbing dan panitia penilai usulan penelitian.
Skripsi sebagai karya akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan oleh
mahasiswa program Sarjana Terapan Keperawatan secara mandiri dan berisi sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, merupakan karya
ilmiah yang 1) disusun menurut format format skripsi yang ditetapkan 2) menunjukkan
kesahihan metodologi, ketajaman penalaran dan kedalaman penguasaan teori; 3)
menunjukkan keruntutan pemikiran, kecermatan, perumusan, masalah, batasan
penelitian dan simpulan
Sebagai karya ilmiah, isi dan cara penulisan skripsi dapat bervariasi, namun
demikian tetap dipandang perlu adanya suatu pedoman umum.
Pedoman ini berlaku bagi program studi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang
Poltekkes Kemenkes Malang. Dalam batas tertentu keterbatasan tetap diberikan kepada
program studi, terutama alasan kekhususan bidang ilmu pada program studi yang
bersangkutan, asalkan tetap taat pada asas penulisan penelitian.

TUJUAN
Buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi ini digunakan dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Peserta Program Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Potekkes Kemenkes Malang
dalam menyusun proposal dan skripsi
2. Pembimbing untuk proses pembimbingan kepada peserta didik.

1
BAB 2
TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI

Bab ini akan menguraikan tentang proses bimbingan skripsi, proses penyusunan
proposal dan skripsi , tata tertib seminar proposal dan sidang skripsi serta penilaian

PROSES BIMBINGAN

Mahasiswa akan dibimbing oleh 2 (dua) orang pembimbing. Pembimbing utama


bertanggung jawab untuk membimbing mahasiswa tentang substansi keilmuan,
sedangkan pembimbing utamaI bertanggung jawab membimbing terkait metodologi
penelitian
1. Penentuan Pembimbing
Pada Semester ke-VII, KPS Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Poltekkes
Kemenkes Malang dan Koordinator (PJMA) skripsi akan menetapkan
Pembimbing utama dan Pembimbing Pendamping. Pembimbing utama dan
Pembimbing Pendamping dapat merupakan usulan dari mahasiswa yang akan
dipertimbangkan oleh KPS berdasarkan kepakaran
2. Kriteria Pembimbing
Pembimbing utama merupakan dosen tetap (dalam maupun luar prodi) dengan
kualifikasi minimal Sarjana terapan keperawatan/Kesehatan
Pembimbing utamaI merupakan dosen (dalam maupun luar prodi) dengan
kualifikasi minimal Sarjana terapan keperawatan/kesehatan
3. Pergantian Pembimbing
Pembimbing utama dan Pembimbing Pendamping dapat diganti dengan alasan
yang dapat dipertanggung jawabkan, dengan mekanisme pembuatan surat
permohonan (oleh mahasiswa) yang ditujukan kepada KPS disertai surat
persetujuan tertulis dari Pembimbing yang bersangkutan (yang akan diusulkan
diganti)

PROSES PENYUSUNAN PROPOSAL DAN SKRIPSI

1. Pengusulan Topik dan Pembimbing


Mahasiswa mengajukan topik/judul awal penelitian beserta nama dosen
pembimbing sesuai dengan peminatannya. Penentuan dosen pembimbing bagi
mahasiswa juga mempertimbangkan jumlah kuota masing-masing dosen.
Mahasiswa diberikan form peminatan skripsi (lampiran 1) kemudian
diserahkan kembali ke PJMK skripsi
2. Penyusunan Proposal Skripsi
a. Mahasiswa mengajukan minimal dua judul usulan penelitian kepada
pembimbing utama dan pembimbing pendamping. Setiap judul disertai
dengan latar belakang dan masalah penelitian, dilengkapi dengan
penelitian-penelitian terkait yang telah ada sebelumnya dan variabel yang
akan diteliti
b. Pembimbing utama, pembimbing pendamping dan mahasiswa menyepakati
topik penelitian yang akan dilakukan dan mahasiswa menyusun proposal

2
penelitian sesuai masukan pembimbing utama dan pembimbing
pendamping.
c. Konsultasi dengan pembimbing utama dan pembimbing pendamping
dilakukan minimal 6 (enam) kali tatap muka dan hasil konsultasi
didokumentasikan dalam lembar konsultasi yang ditandatangani oleh
pembimbing (Lampiran 22)
d. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing
pendamping dapat diajukan untuk seminar proposal
e. Hasil seminar menyatakan bahwa proposal dapat diajukan sebagai materi
penelitian atau belum dapat diajukan sebagai materi penelitian atau masih
harus diperbaiki dan dinilai kembali
f. Perbaikan proposal penelitian dilakukan berdasarkan masukan selama
seminar proposal
g. Mahasiswa wajib menyerahkan perbaikan proposal penelitian yang telah
disetujui kepada sekretariat program studi Sarjana Terapan Keperawatan
sejumlah 2 (dua) eksemplar selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
minggu setelah seminar proposal dilakukan. Apabila mahasiswa belum
menyerahkan hasil revisi proposal penelitian hingga batas waktu yang
ditentukan maka usulan penelitian tersebut dianggap gugur.

2. Penyusunan Hasil Penelitian dan Skripsi


a. Pengumpulan data boleh dilaksanakan setelah perbaikan proposal yang
disetujui oleh pembimbing utama dan Pembimbing Pendamping disertai
dengan surat uji lolos etik (bila melibatkan pasien)
b. Setelah pengumpulan data, mahasiswa konsultasi dengan pembimbing
pendamping untuk pengolahan data dan dilanjutkan konsultasi dengan
pembimbing utama untuk penulisan skripsi
c. Pertemuan dengan pembimbing minimal 6 (enam) kali tatap muka dan hasil
konsultasi didokumentasikan pada lembar konsultasi yang ditandatangani
Pembimbing (Lampiran 22)
d. Proses bimbingan berakhir dengan kesepakatan antara Pembimbing utama
dan Pembimbing Pendamping dengan memberikan tanda tangan pada
lembar persetujuan skripsi
e. Hasil penelitian yang telah selesai disusun dan disetujui oleh pembimbing
utama dan Pembimbing Pendamping dapat diajukan untuk dilakukan
sidang skripsi.
f. Mahasiswa majib menyerahkan skripsi dalam bentuk hardcopy berwarna
oranye sebanyak 2 eksemplar, skripsi dalam bentuk CD sebanyak 2 serta 1
manuskrip artikel siap publikasi dalam bentuk softcopy dan hard copy ke
sekretariat program studi Sarjana Terapan Keperawatan

TATA TERTIB SEMINAR PROPOSAL DAN SIDANG SKRIPSI

1. Seminar Proposal
a. Seminar proposal skripsi dapat dilakukan apabila mahasiswa telah
menyelesaikan mata kuliah sebanyak 113 SKS
b. Seminar ini bersifat terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa
c. Seminar dipimpin oleh pembimbing pendamping (sebagai moderator), dan

3
dihadiri oleh 1 (satu) penguji. Penguji dipersyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan minimal sarjana terapan keperawatan/ kesehatan dan menguasai
area penelitian baik berasal dari dosen dalam atau luar prodi.
d. Permohonan seminar diajukan ke bagian sekretariat program studi Sarjana
Terapan Keperawatan disertai proposal yang telah ditandatangani kedua
pembimbing.
e. Mahasiswa harus menyerahkan kepada penguji yang bersangkutan bersama
proposal yang dijilid langsung dengan cover menggunakan kertas buffalo
warna oranye
f. Penilaiaian proposal dilakukan menurut format yang disediakan program
Studi (Lampiran 20)
g. Pelaksanaan seminar paling cepat dilaksanakan 3 hari kerja setelah
permohonan diajukan

2. Sidang Skripsi
a. Sidang skripsi dapat dilakukan setelah mahasiswa menyerahkan sertufkat
TOEFL dari lembaga kursus yang terakreditasi (Fotocopy dan menunjukkan
sertifikat TOEFL asli). Dimana skor Toefl minimal 400, mahasiswa telah
lulus semua mata kuliah yang wajib dpembimbing pendampingkuti dan
dengan memperhatikan IPK keberhasilan studi.
b. Ujian skripsi bersifat terbuka untuk mahasiswa.
c. Sebelum ujian skripsi dimulai, pembimbing utama meminta kesepakatan
penguji untuk menilai kelayakan skripsi dan mahasiswa harus sudah
mengikuti 143 SKS (mahasiswa diminta untuk menunggu diluar ruang
sidang). Apabila belum memenuhi persyaratan, ujian skripsi dapat ditunda
d. UJian skripsi dihadiri oleh pembimbing utama, pembimbing pendamping dan
dihadiri oleh 1 (satu) penguji. Penguji yang bukan pembimbing bertindak
sebagai ketua penguji.
e. Ujian skripsi dianggap sah apabila dihadiri oleh semua penguji (1 ketua
penguji dan 2 pembimbing)
f. Penilaiaian skripsi dilakukan menurut format yang disediakan program Studi
(Lampiran 21)
g. Permohonan untuk melakukan sidang skripsi disampaikan pada sekretariat
program studi Sarjana Terapan Keperawatan setelah mendapat persetujuan
pada lembar persetujuan yang ditandatangani pembimbing utama dan
Pembimbing Pendamping. Pelaksanaan ujian paling cepat dilaksanakan 3
(tiga) hari kerja setelah permohonan diajukan
h. Ujian skripsi diadakan paling lambat pada semester akhir dari pendidikan
sarjana terapan.
i. Hasil ujian skripsi dinyatakan dalam kategori berikut:
Lulus;
Lulus dengan perbaikan;
Tidak lulus untuk diuji lagi sesudah jangka waktu yang ditentukan oleh
penguji.
j. Bagi peserta yang lulus dengan perbaikan, wajib menyerahkan perbaikan
skripsi selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu terhitug sejak
tanggal ujian
k. Apabila peserta dinyatakan tidak lulus pada ujian skripsi, diberi kesempatan

4
mengulang 1 (satu) kali ujian ulangan. Biaya ujian ulanag dibebankan kepada
peserta. Ujian ulang dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
terhitung sejak tanggal ujian pertama

3 Kriteria Penguji Skripsi


Ketua Penguji dipesyaratkan memilki latar belakang pedidikan minimal Sarjana
terapan keperawatan/Kesehatan bukan sebagai pembimbing, serta menguasai
area penelitian baik berasal dari institusi pendidikan ataupun pelayanan. Anggota
Penguji memiliki latar belakang Sarjana terapan keperawatan/ Kesehatan

4. Pembatalan Hasil Sidang Skripsi


a. Hasil siding skripsi batal apabila sampai 1 bulan (30 hari) mahasiswa tidak
menyerahkan hasil akhir skripsi yang telah ditandatangani oleh pembimbing
dan para penguji; kepada KPS, kecuali dengan alasan yang dapat
dipertangungjawabkan
b. Sebelum waktu 1 bulan, pembimbing utama wajib mengingatkan mahasiswa
yang bersangkutan scara tertulis dengan tembusan kepada kajur dan KPS
c. Apabila batas waktu tersebut dilampaui, pembimbing utama membuat
pernyataan bahwa mahasiswa dinyatakan batal dari kelulusannya, dan
disampaikan kepada KPS dengan tembusan kajur
d. Selambat-lambatnya 1 bulan mahasiswa dapat mrengajukan permohonan
untuk ujian ulang kepada pembimbing I untuk diusulkan ke KPS
e. Apabila lebih dari 1 bulan tersebut, mahasiswa tidak menggunakan haknya,
maka semua proses (seminar proposal, dan sidang skripsi) dinyatakan batal

5 Sanksi
Sanksi kepada mahasiswa bila diketahui mahasiswa melakukan plagiat atau
pemalsuan data. Sanksi berupa pembatalan skripsi dan penggantian judul
penelitian.

PENILAIAN

1. Seminar Proposal
a. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua penguji
b. Nilai batas lulus adalah B
c. Ketua penguji akan merekapitulasi nilai akhir dan menetapkan nilai yang
diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan formulir yang disediakan oleh program studi
(Lampiran 20)
2. Sidang Skripsi
a. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua penguji
b. Nilai batas lulus adalah A. Apabila nilai belum mencapai A maka mahasiswa
wajib dilakukan ujian ulang
c. Ketua penguji akan merekapitulasi nilai akhir dan menetapkan nilai yang
diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan formulir yang disediakan oleh program studi (Lampiran
21)

5
BAB 3
KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN
(PROPOSAL)

Kerangka penulisan usulan penilaian adalah sebagai berikut:

BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 13 komponen seperti tersebut dibawah
ini :
1. Halaman Sampul Depan
Halaman terdepan yang terbaca dari suatu karya ilmiah, sehingga harus dapat
memberikan informasi tentang: jenis karya ilmih (Proposal Skripsi), Judul, nama
peserta, NIM, lambang Poltekkes Kemenkes Malang, Program Studi Sarjana
terapan Keperawatan, kalimat: Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang, Malang, dan tahun
Pengesahan
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo warna oranye.
Contoh: Lihat Lampiran 2

2. Halaman Sampul Dalam


Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program Studi Sarjana terapan
Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes Malang.

3. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 8

4. Halaman Pengesahan Penguji


Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan, nama ketua dan
anggota penguji Proposal.
Contoh: Lihat lampiran 10

5. Halaman Kata Pengantar


Memuat pengantar singkat atas karya ilmiah (skripsi), ucapan terima kasih atau
penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
tugas akhir. Sebaiknya ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut
mencantumkan bantuan yang dberikan, misalnya bantuan dalam memperoleh
masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir

6. Halaman Daftar Isi


Daftar isi memuat semua bagian dalam usulan penelitian termasuk urutan Bab,
Sub Bab, dan Anak Sub Bab dengan nomor halamannya
Contoh: Lihat Lampiran 14

6
7. Halaman Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
Contoh: Lihat Lampiran 16

8. Halaman Daftar Gambar


Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
Contoh: Lihat Lampiran 17

9. Halaman Daftar Lampiran


Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor
halamanya
Contoh: Lihat Lampiran 18

10. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan istilah


Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam
penulisan skripsi.
Contoh: Lihat lampiran 19

BAGIAN INTI

Penjelasan bagian inti sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identifikasi masalah penelitian merupakan langkah awal seorang peneliti yang
harus dilaksanakan. Masalah kesehatan atau keperawatan terjadi apabila terdapat
kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (teori) dengan kenyataan yang dijumpai di
lapangan dan memerlukan suatu pemecahan (Abedo, 1974, Praktiknya, 1993; Sastro
asmoro & Ismael, 1995)
Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian, alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh
fakta empiris (pemikiran induktif) sehingga jelas, memand ada masalah yang perlu
diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori
(pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian
tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas. Dalam latar belakang ini
ditulis secara berurutan masalah peneliti, skala masalah, kronologi masalah dan konsep
solusi (MSKSH):
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau referensi
yang mendukung
2) Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap
kesehatan; waktu terjasdi pada saat ini (apakah semakin meningkat); tempat
kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena.
3) Kronologi masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah.
4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
5) Hasil-hasil penelitian sejenis yang mendukung

7
Contoh:
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau
referensi yang mendukung
Alergi sebenarnya telah dikenal ratusan tahun yang lalu dan saat ini alergi
telah diketahui berkembang semakin pesat baik dari jumlah penderitanya maupun
jenis allergennya. Hal ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang
semakin tidak sehat. Perilaku masyarakat yang telah terbukti menunjang resiko
perkembangan alergi yang semaki pesat antara lain adalah pemberian dini susu
formula sebelum usia 6 bulan, pemberian vitamin sejak dini (di bawah usia 6
tahun), semakin tingginya konsumsi ibu hamil pada produk makanan instan,
kebiasaan anggota keluarga merokok, dan kesukaan memelihara binatang berbulu
(Endaryanto, 2006).
Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak
meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah kesehatan yang cukup
dominan di masa yang akan datang. Kasus alergi pada anak belum banyak
diperhatikan secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan
dokter sekalipun. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi belum banyak
ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang
belum diungkapkan oleh para dokter sehingga penanganan penderita alergi belum
banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang mempunyai
anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan
terulang padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang
paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya berpindah-pindah dokter anak
karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik (Endaryanto, 2006)

2) Skala masalah
Prevalensi alergi di dunia terutama di negara-negara maju dan di kota-kota
besar dalam 30 tahun terakhir ini meningkat pesat. Saat ini diperkirakan lebih dari
20% populasi manusia dan sekitar 5-15% populasi anak di dunia menderita alergi.
Lebih dari 80% penyakit asma pada anak disebabkan oleh reaksi alergi. Di Negara-
negara Asia Tenggara rata-rata prevalensi asma karena alergi adalah 3,3%. Di
Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi
beberapa ahli memperkirakan sekitar 25-40% anak pernah mengalami alergi
makanan. (Endaryanto, 2006)

3) Kronologi masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah


Alergi adalah gangguan respon tubuh yang berlebihan akibat bahan allergen
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Reaksi alergi terjadi melalui tahap-tahap
aktivasi sel-sel immunokompeten, aktivasi sel-sel struktural, aktivasi dan
recruitmen sel-sel mast, eosinofil dan basofil, reaksi mediator dengan target organ
dan tahap timbulnya gejala berupa gangguan dalam berbagai sistem dan organ
tubuh terutama dapat mengganggu tumbuh dan berkembangnya anak (Judarwanto,
2010)
Dampak Penyakit Alergi pada Fungsi Otak, diamati oleh G. Kay, Associate
Professor Neurology dan Psychology Georgetown University School of Medicine
Washington. Dampak penyakit alergi pada fungsi otak bermanifestasi sebagai
menurunnya kualitas hidup, menurunnya suasana kerja yang baik, dan menurunnya
efisiensi fungsi kognitif. Pasien dengan rinitis alergik dilaporkan mengalami

8
penurunan kualitas hidup yang sama dengan yang dialami pasien-pasien dengan
asma atau penyakit kronik serius lainnya. Penyakit alergi tidak saja mengganggu
fungsi sosial dan pekerjaan tetapi juga mengganggu aktivitas di waktu luang.
Berdasarkan studi empiris menunjukkan efek terhadap fungsi kognitif dan mood.
Marshall dan Colon tahun 1989 membuktikan bahwa pada kelompok pasien dengan
rinitis alergi musiman mempunyai fungsi belajar verbal dan mood yang lebih buruk
dibandingkan dengan kelompok pasien tanpa serangan alergi. Pada dua penelitian
yang dilakukan oleh Vuurman, dkk dibuktikan bahwa kemampuan mengerjakan
tugas sekolah pada murid-murid penderita alergi lebih buruk dibandingkan
kemampuan murid-murid lain dengan usia yang sama

4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
Pencegahan primer yang saat ini ada sangat efektif namun masih sulit
dilaksanakan, karena menyangkut rekayasa in-utero. Pencegahan sekunder,
misalnya diet eliminasi, tidak mudah diterapkan di masyarakat luas, karena setiap
masyarakat atau bangsa telah mempunyai kepercayaan kuat mengenai apa yang
wajar tentang jenis makanan. Perkembangan ilmu dan tehnologi memungkinkan
perubahan paradigma pencegahan alergi dari paradigma penghindaran faktor resiko
menjadi paradigma induksi aktif toleransi imunologik (Endaryanto, 2006).
Salah satu upaya pencegahan alergi pada anak adalah dengan pemberian
probiotik. Pemberian probiotik dalam pencegahan alergi merupakan upaya
perbaikan homoestasis sistem biologis penderita yang ditujukan pada
imunomodulasi respon imun dengan menyeimbangkan respon imun Th1 dan Th2.
Alergi merupakan bentuk Th2-disease yang upaya perbaikannya memerlukan
pengembalian host pada kondisi Th1-Th2 yang seimbang. Alasan mengapa
konsep induksi aktif toleransi imunologis tersebut menggunakan probiotik karena
probiotik adalah flora normal saluran cerna yang mampu mengontrol keseimbangan
mikroflora usus dan menimbulkan efek fisiologis yang menguntungkan kesehatan
host. Probiotik juga memiliki kemampuan sebagai aktivator yang kuat untuk sistem
imun innate karena mempunyai molekul yang spesifik pada dinding selnya.
(Endaryanto, 2006)
Saat ini di pasaran probiotik tersedia dalam berbagai macam sediaan
diantaranya sediaan probiotik yang ditambahkan pada produk susu formula. Susu
formula merupakan minuman yang hampir selalu disediakan oleh orangtua untuk
anaknya pada rentang usia 3-6 tahun untuk mendapatkan berbagai manfaat yang
terkandung di dalamnya. Mayoritas anak usia 3-6 tahun menyukai susu formula
dengan berbagai rasa yang saat ini banyak tersedia di pasaran. Kandungan probiotik
dalam susu formula lebih stabil dibandingkan dalam bentuk sediaan cair yang
relatif tidak bisa bertahan lama dan sensitif terhadap peningkatan suhu ruangan.
Susu formula juga mempunyai rasa yang lebih disukai anak-anak dibandingkan
suplemen probiotik yang lain yang cenderung berasa asam

5) Hasil-hasil penelitian sejenis yang mendukung


Menurut hasil penelitian Isouri E et al (2000) tentang manajemen eksema
atopik menggunakan probiotik dan penelitian Rosenveldt V et al (2004) tentang
efek Lactobalcillus strain pada anak dengan dermatitis atopik, keduanya terbukti
bahwa probiotik dapat menurunkan gejala alergi yang berhubungan dengan
dermatitis atopik dan alergi makanan serta dapat memodifikasi mikrobiata usus

9
anak atopi sehingga mampu mencegah reaksi alergi. Penelitian yang dilakuan
Viljanen M (2004) tentang pemberian probiotik dalam pengobatan sindrom
eksema/dermatitis atopi pada bayi terbukti dapat menurunkan gejala klinis dari
dermatitis atopic. Penelitian Wang MF et al (2004) tentang pengobatan rhinitis
alergi menggunakan asam laktat terbukti dapat menurunkan gejala klinis rhinitis
alergi. Hasil penelitian Kalliomaki M et al (2001) tentang manfaat Probiotik dalam
pencegahan primer penyakit atopic terbukti bahwa probiotik dapat mencegah
dermatitis atopik pada 2 tahun pertama kehidupan anak.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang ada, dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenaranya perlu
dibuktikan. Rumusan masalah merupakan masalah-masalah yang memerlukan suatu
penyelesaian segera. Rumusan masalah setidaknya harus menganueng unsur (Q:
Question-pertanyan; S: Specific, dan S: Separated)
Contoh:
Jika dibuat satu rumusan masalah:
1. Apakah ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap mual muntah pada
pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi?
Atau lebih dari dua masalah
1. Apakah ada pengaruh A terhadap B (penurunan mual muntah).
2. Apakah ada pengaruh A terhadap C (Penurunan kecemasan)
3. Apakah ada pengaruh A terhadap D (.)

1.3 Tujuan Penelitian


Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian.
Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penlitian dapat dibagi menjadi: (1)
Tujuan umum dan (2) Tujuan khusus

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui penelitian. Rumusan dalam pembuatan tujuan adalah:

Taxonomi Bloom (C2-C6) + Tujuan + (V + variabel)


Perbedaan
Hubungan
Pengaruh

Contoh:
Menjelaskan pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual
muntah dan kecemasan pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus merupakan penjabaran atau tahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional dan spesifik dapat dilihat pada kerangka konseptual. Bila semua tujuan
khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional

10
dalam tujuan khusus adalah mengukur, mengidentifikasi, menganalisis,
membandingkan, membuktikan dan menilai. Tujuan khusus bias ditulis dengan rumusan
masalah (lebih dari 2).

1.1 Manfaat
1.1.1 Teoritis
Adalah manfaat penelitian terhadap pekembangan ilmu pengtahuan
1.1.2 Praktis
Adalah manfaat penelitian yang diterapkan secara langsung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan,
fakta dan hasil pnelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka muthakir serta memuat
teori, propposisi, konsep atau pedekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari
sumber primer serta mencantumkan tata cara ppenulisan kepustakaan harus sesuai
dengan keketentuan pada pedoman yang digunakan.
Pada tinjauan pusataka wajib mencantumkan hasil literautre review penelitian
sejenis minimal 5. Hasil Literatur review dituliskan dalam tabel seperti contoh berikut
ini:

No Peneliti Judul Publikasi dan Nama Jurnal Hasil Penelitian


1. Von der Weid T, Induction by a Lactic Acid Bacterium of A Pemberian probiotik
2001 Population of CD41 T Cells with Low pada mencit BALB/c
Proliferative Capacity That Produce meningkatkan IFN ,
Transforming Growth Factor b and Interleukin- IL-12, TGF- dan
10. Clin Diagn Lab Immunol 8, IL-10, serta
695-701 menurunkan IL-4 dan
IL-5
2. Prioult et al, 2003 Stimulation of Interleukin 10 Production by Lactobacillus paracasei
Acidic B-lactoglobullin-Derived Peptide (NCC 2461),
Lactobacillus johnsonii
Hydrolized with Lactobacillus paracasei (NCC 533) and
NCC2461 Peptidases. Clin Diagn Lab Bifidobacterium lactis
Immunol 11, 266-71 Bb12 (NCC 362) pada
mencit yang disensitisai
BLG, menurunkan IgE,
IgG1 dan IgG2a
3. Matsuguchi, 2003 Lipoteichoic Acids from Lactobacillus TLR2 berperan dalam
Strains Elicit Strong Tumor Necrosis Factor aktivasi NF B
Alpha-Inducing Activities in Macrophages olehLactobacillus .
through Toll-Like Receptor 2. Clin Diagn
Lab Immunol 10, 259-66

4. Iliev ID, 2004 Strong immunostimulation in murine immune Pemberian probiotik


cells by Lactobacillus rhamnosus GG DNA LGG motif
TTTCGTTT
containing noveloligodeoxynucleotide pattern.
oligodeoxy- nucleotida
Cellular Microbiology: 1-12 (ODN) 135
meningkatkan mRNA
IL-12 dan mRNA

11
IFN?
5. Menard, 2004 Lactic acid bacteria secrete metabolites Probiotik menurunkan
retaining anti-inflammatory properties after kemampuan agonist
intestinal transport. Gut ;53:821828 TLR dalam aktivasi
NF B

BAB KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1.1 Kerangka konsektual


Kerangka konseptual disintesis, diabstraksi, dan diekstrapolasi dari berbagai teori
dan pemikiran ilmiah yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk
memecahkan masalah penelitian dan meumuskan hipotesis. Kerangka konseptual
peneliti dapat berbentuk bagan, model matematik, atau persamaan fungsional yang
dilengkapi dengan uraian kualitatif
Syarat kerangka konsep adalah: 1) harus didasarkan pada konsep atau teori yang
ada, 2) adanya hubungan antara variabel dan 3) berupa gambar atau diagram

2.2 Hipotesis (bila ada)


Hipotesis merupakan keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian
dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi yang dapat
diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiri. Hipotesis yang digunakan adalah H1
Contoh:
H1:
1. Ada pengaruh teknk relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual, muntah pada
pasien kanker serviks yang menjaladi kemoterapi
2. Ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kecemasan pada
pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi

BAB 3 METODE PENELITIAN

Format bab metode penelitian untuk penelitian kualitatif, menyesuaikan dengan


kaidah metode kualitatif. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif, bab metode penelitian
secara rinci memuat hal berikut:
3.1 Rancangan/desain penelitian yang digunakan
3.2 Populasi, sampel, besar sampel (sampel size) dan teknik sampel (sampling)
3.3 Variabel penelitian meliputi klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel
3.4 Bahan penelitian
Berisi uraian mengenai macam dan spesifikasi bahan peenelitian yang digunakan.
Bahan adalah segala sesuatu yang dikenai perlakuan atau yang dipakai untuk
perlakuan,
3.5 Instrumen penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrument yang digunakan
dalam pengumulan data. Perlu uraian tentang reliabilitas dan validitasnya, serta
pembenaran atau alasan mengguakan instrument tersebut
3.6 Lokasi dan waktu penelitian
Dituliskan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

12
3.7 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data
Bagian in memuat uraian tentang cara dan prosedur pengumpulan data secara
rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai
langkah ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reliabilitas dan validitas data
3.8 Kerangkan operasional
Kerangka operasional memuat tentang skema tahapan penelitian secara rinci mulai
tahap survey pendahuluan sampai penyajian hasil penelitian.
Kerangka operasional berbentuk bagan (Lampiran 22)
3.9 Cara pengolahan dan analisis data
Bagian ini berisi urraian bagaimana data yang terkumpul akan diolah dan
dianalisa. Perlu disebutjkan metode statistik yang digunakan ditentukan tingkat
kemaknaan (0.1 atau 0.5). Tuliskan cara mempresentasikan data

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir usulan penelitian meliputi:

1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)


2 Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan menunjang penulisan
proposal, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi proposal, karena dianggap
mengganggu kesinamungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan
dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, kuisioner, tabel, daftar
pertanyaan, gambar, grafik serta pernyataan persetujuan

Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti.

13
BAB 4
KERANGKA PENULISAN SKRIPSI
BAGIAN AWAL

Secara berurutan bagian awal tediri dari 13 komponen seperti tersebut dibawah ini:

1. Halaman Sampul Depan


Halaman ini memuat berturut-turut: Skripsi, Nama peserta, NIM, Judul lambang
Poltekkes kemenkes malang, Program Studi Sarjana terapan keperawatan, kalimat:
Progam Sarjana terapan keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes kemenkes
malang Surabaya dan tahun Pengesahan
Halaman ini menggunakan kertas Buffalu atau linen warna oranye.
Contoh: Lihat Lampiran 3

2 Halaman Sampul Dalam


Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program Studi Sarjana terapan
keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes kemenkes malang.
Contoh: Lihat Lampiran 5

3 Halaman persyaratan gelar


Halaman ini memuat beturut-turut: jenis skripsi, pembimbing, kalimat: Untuk
memperoleh gelar sarjana terapan keperawatan pada program Studi Sarjana
Terapan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Contoh: Lihat Lampiran 6

4 Halaman pernyataan orisinalitas


Halaman ini berisi halaman pernyataan tetulis dari penulis bahwa skripsi yang
disusun adalah karyanya sendiri
Contoh: Lampiran 7

5 Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 9

6 Halaman Pengesahan Panitia Penguji


Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan, nama ketua dan
anggota penguji Proposal.
Contoh: Lihat lampiran 11

7 Halaman kata pengantar


Halaman Kata Pengnatar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah (skripsi),
ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya ucapan terima kasih atau
penghargaan tersebut mencantumkan bantuan yang bereka berikan, misalnya
bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam

14
menyelesaikan tugas akhir
8 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Tulis Ilmiah untuk
kepentingan akademik
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir (skripsi) yang
memberikan kewenangan kepada Poltekkes kemenkes malang untuk menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir untuk
kepentingan akademis, artinya Poltekkes kemenkes malang berwenang untuk
mempublikasikan suatu tugas akhir hanya untuk kepentingam pengembangan ilmu
pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis
Contoh : Lampiran 12

9 Halman Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris dengan mengikuti kaidah
IMRAD (Introduksi masalah & tujuan, Metodolodi, Result and Discussion)
dengan disertai kata kunci (Key word) di akhir halaman abstrak jumlah kata dalam
abstrak paling banyak 250
Contoh : Lampiran 13

10 Halaman Daftar Isi


Daftar isi memuat semua bagian dalam skripsi termasuk urutan Bab, Sub Bab, dan
Anak Sub Bab dengan nomor halamannya
Contoh : Lihat Lampiran 14

11 Halaman Daftar Tabel


Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
Contoh : Lihat Lampiran 16

12 Halaman Daftar Gambar


Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
Contoh : Lihat Lampiran 17

13 Halaman Daftar Lampiran


Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor
halamanya
Contoh : Lihat Lampiran 18

14 Daftar Arti Lambang, Singkatan dan istilah


Daftar ini memuat arti lambing, singkatan dan istilah yang digunakan dalam
penulisan skripsi.
Contoh: Lampiran 19

15
BAGIAN INTI

Penjelasan bagian inti sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identifikasi masalah penelitian langkah awal seorang peneliti yang harus
dilaksanakan. Masalah kesehatan atau keperawatan terjadi apabila terdapat kesenjangan
antara apa yang seharusnya ada (teori) dengan kenyataan yang dijumpai dilapangan dan
memerlukan suatu pemecahan (Abedo, 1974, Praktiknya, 1993; Sastro asmoro &
Ismael, 1995)
Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian, alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh
fakta empiris (pemikiran induktif) sehingga jelas, memand ada masalah yang perlu
diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori
(pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian
tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas. Dalam latar belakang ini
ditulis secara berurutan masalah peneliti, skala masalah, kronologi masalah dan
dampak, serta konsep solusi (MSKSH):
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau referensi
yang mendukung
2) Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap
kesehatan; waktu terjasdi pada saat ini (apakah semakin meningkat); tempat
kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena.
3) Kronologi masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah.
4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
5) Hasil-hasil penelitian sejenis yang mendukung

Contoh:
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau
referensi yang mendukung
Alergi sebenarnya telah dikenal ratusan tahun yang lalu dan saat ini alergi
telah diketahui berkembang semakin pesat baik dari jumlah penderitanya maupun
jenis allergennya. Hal ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang
semakin tidak sehat. Perilaku masyarakat yang telah terbukti menunjang resiko
perkembangan alergi yang semaki pesat antara lain adalah pemberian dini susu
formula sebelum usia 6 bulan, pemberian vitamin sejak dini (di bawah usia 6
tahun), semakin tingginya konsumsi ibu hamil pada produk makanan instan,
kebiasaan anggota keluarga merokok, dan kesukaan memelihara binatang berbulu
(Endaryanto, 2006).
Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak
meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah kesehatan yang cukup
dominan di masa yang akan datang. Kasus alergi pada anak belum banyak
diperhatikan secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan
dokter sekalipun. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi belum banyak
ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang

16
belum diungkapkan oleh para dokter sehingga penanganan penderita alergi belum
banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang mempunyai
anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan
terulang padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang
paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya berpindah-pindah dokter anak
karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik (Endaryanto, 2006)

2) Skala masalah
Prevalensi alergi di dunia terutama di negara-negara maju dan di kota-kota
besar dalam 30 tahun terakhir ini meningkat pesat. Saat ini diperkirakan lebih dari
20% populasi manusia dan sekitar 5-15% populasi anak di dunia menderita alergi.
Lebih dari 80% penyakit asma pada anak disebabkan oleh reaksi alergi. Di Negara-
negara Asia Tenggara rata-rata prevalensi asma karena alergi adalah 3,3%. Di
Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi
beberapa ahli memperkirakan sekitar 25-40% anak pernah mengalami alergi
makanan. (Endaryanto, 2006)

3) Kronologi masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah


Alergi adalah gangguan respon tubuh yang berlebihan akibat bahan allergen
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Reaksi alergi terjadi melalui tahap-tahap
aktivasi sel-sel immunokompeten, aktivasi sel-sel struktural, aktivasi dan
recruitmen sel-sel mast, eosinofil dan basofil, reaksi mediator dengan target organ
dan tahap timbulnya gejala berupa gangguan dalam berbagai sistem dan organ
tubuh terutama dapat mengganggu tumbuh dan berkembangnya anak (Judarwanto,
2010)
Dampak Penyakit Alergi pada Fungsi Otak, diamati oleh G. Kay, Associate
Professor Neurology dan Psychology Georgetown University School of Medicine
Washington. Dampak penyakit alergi pada fungsi otak bermanifestasi sebagai
menurunnya kualitas hidup, menurunnya suasana kerja yang baik, dan menurunnya
efisiensi fungsi kognitif. Pasien dengan rinitis alergik dilaporkan mengalami
penurunan kualitas hidup yang sama dengan yang dialami pasien-pasien dengan
asma atau penyakit kronik serius lainnya. Penyakit alergi tidak saja mengganggu
fungsi sosial dan pekerjaan tetapi juga mengganggu aktivitas di waktu luang.
Berdasarkan studi empiris menunjukkan efek terhadap fungsi kognitif dan mood.
Marshall dan Colon tahun 1989 membuktikan bahwa pada kelompok pasien dengan
rinitis alergi musiman mempunyai fungsi belajar verbal dan mood yang lebih buruk
dibandingkan dengan kelompok pasien tanpa serangan alergi. Pada dua penelitian
yang dilakukan oleh Vuurman, dkk dibuktikan bahwa kemampuan mengerjakan
tugas sekolah pada murid-murid penderita alergi lebih buruk dibandingkan
kemampuan murid-murid lain dengan usia yang sama

4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
Pencegahan primer yang saat ini ada sangat efektif namun masih sulit
dilaksanakan, karena menyangkut rekayasa in-utero. Pencegahan sekunder,
misalnya diet eliminasi, tidak mudah diterapkan di masyarakat luas, karena setiap
masyarakat atau bangsa telah mempunyai kepercayaan kuat mengenai apa yang
wajar tentang jenis makanan. Perkembangan ilmu dan tehnologi memungkinkan

17
perubahan paradigma pencegahan alergi dari paradigma penghindaran faktor resiko
menjadi paradigma induksi aktif toleransi imunologik (Endaryanto, 2006).
Salah satu upaya pencegahan alergi pada anak adalah dengan pemberian
probiotik. Pemberian probiotik dalam pencegahan alergi merupakan upaya
perbaikan homoestasis sistem biologis penderita yang ditujukan pada
imunomodulasi respon imun dengan menyeimbangkan respon imun Th1 dan Th2.
Alergi merupakan bentuk Th2-disease yang upaya perbaikannya memerlukan
pengembalian host pada kondisi Th1-Th2 yang seimbang. Alasan mengapa
konsep induksi aktif toleransi imunologis tersebut menggunakan probiotik karena
probiotik adalah flora normal saluran cerna yang mampu mengontrol keseimbangan
mikroflora usus dan menimbulkan efek fisiologis yang menguntungkan kesehatan
host. Probiotik juga memiliki kemampuan sebagai aktivator yang kuat untuk sistem
imun innate karena mempunyai molekul yang spesifik pada dinding selnya.
(Endaryanto, 2006)
Saat ini di pasaran probiotik tersedia dalam berbagai macam sediaan
diantaranya sediaan probiotik yang ditambahkan pada produk susu formula. Susu
formula merupakan minuman yang hampir selalu disediakan oleh orangtua untuk
anaknya pada rentang usia 3-6 tahun untuk mendapatkan berbagai manfaat yang
terkandung di dalamnya. Mayoritas anak usia 3-6 tahun menyukai susu formula
dengan berbagai rasa yang saat ini banyak tersedia di pasaran. Kandungan probiotik
dalam susu formula lebih stabil dibandingkan dalam bentuk sediaan cair yang
relatif tidak bisa bertahan lama dan sensitif terhadap peningkatan suhu ruangan.
Susu formula juga mempunyai rasa yang lebih disukai anak-anak dibandingkan
suplemen probiotik yang lain yang cenderung berasa asam

5) Hasil-hasil penelitian sejenis yang mendukung


Menurut hasil penelitian Isouri E et al (2000) tentang manajemen eksema
atopik menggunakan probiotik dan penelitian Rosenveldt V et al (2004) tentang
efek Lactobalcillus strain pada anak dengan dermatitis atopik, keduanya terbukti
bahwa probiotik dapat menurunkan gejala alergi yang berhubungan dengan
dermatitis atopik dan alergi makanan serta dapat memodifikasi mikrobiata usus
anak atopi sehingga mampu mencegah reaksi alergi. Penelitian yang dilakuan
Viljanen M (2004) tentang pemberian probiotik dalam pengobatan sindrom
eksema/dermatitis atopi pada bayi terbukti dapat menurunkan gejala klinis dari
dermatitis atopic. Penelitian Wang MF et al (2004) tentang pengobatan rhinitis
alergi menggunakan asam laktat terbukti dapat menurunkan gejala klinis rhinitis
alergi. Hasil penelitian Kalliomaki M et al (2001) tentang manfaat Probiotik dalam
pencegahan primer penyakit atopic terbukti bahwa probiotik dapat mencegah
dermatitis atopik pada 2 tahun pertama kehidupan anak.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang ada, dalam bentuk
pertanyaanpenelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenaranya perlu
dibuktikan. Rumusan masalah merupakan masalah-masalah yang memerlukan suatu
penyelesaian segera. Rumusan masalah setidaknya harus mengandeng unsur (Q:
Question-pertanyan; S: Specific, dan S: Separated
Contoh:

18
Jika dibuat satu rumusan masalah:
1. Apakah ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap mual muntah pada
pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi?
Atau lebih dari dua masalah
2. Apakah ada pengaruhA terhadap B (penurunan mual muntah).
3. Apakah ada pengaruh A terhadap C (Penurunan keceasan)
4. Apakah ada pengaruh A terhadap D (.)

1.3 Tujuan Penelitian


Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian.
Tujuan penelitian harus jelas dan tegas Tujuan penlitian dapat dibagi menjadi : (1)
Tjuan umum dan (2) Tujuan khusus

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui penelitian. Rumusan dalam pembuatan tujuan adalah:

Taxonomi Bloom (C2-C6) + Tujuan + (V + variael)


Perbedaan
Hubungan
Pengaruh

Contoh:
Menjelaskan pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual
muntah dan kecemasan pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan penjabaran atau tahapan tujuan umum, sifatanya lebih
operasional dan spesifik dapat dilihat pada kerangka konseptual. Bila semua tujuan
khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional
dalam tujuan khusus adalah mengukur, mengidentifikasi, menganalisis,
membandingkan, membuktikan dan menilai. Tujuan khusus bias ditulis dengan rumusan
masalah (lebih dari 2).

1.1 Manfaat Penelitian


1.1.1 Teoritis
Adalah manfaat penelitian terhadap pekembangan ilmu pengtahuan
1.1.2 Praktis
Adalah manfaat penelitian yang diterapkan secara langsung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan,
fakta dan hasil pnelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka muthakhir serta memuat
teori, proporsisi, konsep atau pedekatan terbaru yang adahubungannya dengan
penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari

19
sumber primer saerta mencantumkan tata cara ppenulisan kepustakaan harus sesuai
dengan keketentuan pada pedoman yang digunakan.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOSKRIPSI PENELITIAN

Kerangka konseptual
Kerangka konseptual disintesis diabstraksi dan diekstrapolasi dariberbagai topri dan
pemikiran ilmiah yang mencerminkan paradigm sekaligus tuntunan untuk memecahkan
masalah penelitian dan meumuskan hiposkripsi. Kerangka konseptual peneliti dapat
berbentuk bagan, model matematik, atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan
uraian kualitatif
Syarat kerangka konsep adalah: 1) harus didasarkan pada konsep atau teori yang
ada, 2) adanya hubungan antara variabel dan 3) berupa gambar atau diagram

Hipotesis (bila ada)


Hipotesis merupakan keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian
dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahanya yang dihadapi yang dapat
diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Hipotesis yang digunakan adalah H1
Contoh:
H1:
1. Ada pengaruh teknk relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual, muntah pada
pasien kanker serviks yang menjaladi kemoterapi
2. Ada pengaruh teknik relaksasi otot prregresif terhadap penurunan kecemasan pada
pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi

BAB 3 METODE PENELITIAN

Format bab metode penelitian untuk penelitian kuantitatif, menyesuaikan dengan


kaidah metode kualitatof. Sedangkan untuk pnelitian kuantitatif, bab metode penelitian
secara rinci memuat hal berikut:
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian terdiri dari deskriptif korelasi kuasi eksperimen dan
eksperimem. Perlu diuraikan apa dan bagaimana hal tersebut akan dilakukan.
Desain penelitian yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan kerangka
konsep penelitian

3.2 Populasi dan sampel


Populasi adalah kumpulan dari objek penelitian. Sampel merupakan gambaran
kecil dari populasi yang ditetapkan berdasarkan kriteria dan dihitung dengan
mengunakan formula/ rumus yang sesuai. Sampel dipilih sesuai dengan metode
pemilihan sampel. Pada bagian ini juga dituliskan cara penghitungan dan
pemilihan sample tersebut

3.3 Variabel penelitian


Bagian ini meliputi klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel

3.4 Bahan penelitian

20
Berisi uraian mengenai macam dan spesifikasi bahan peenelitian yang digunakan.
Bahan adalah segala sesuatu yang dikenai perlakuan atau yang dipakai untuk
perlakuan.

3.5 Instrumen penelitian


Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrument yang digunakan
dalam pengumulan data. Perlu uraian tentang reliabilitas dan validitasnya, serta
pembenaran atau alasan mengguakan instrument trsebut

3.6 Lokasi dan waktu penelitian


Dituliskan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

3.7 Proseur pengambilan atau pengumpikan data


Bagian ini memuat uraian tentang cara dan prosedur pengumpulan data secara
rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang laian perludijelaskan berbagai
langkah ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reliabilitas dan validitas data

3.8 Kerangka operasional


Kerangka operasional memuat tentang skema tahapan penelitian secara rinci mulai
tahap survey pendahuluan sampai penyajian hasil penelitian.
Kerangka operasional berbentuk bagan (Lampiran 24)

3.9 Cara analisis data


Bagian ini berisi urraian tentang cara yang digunakan dalam analisa data disertai
pembenaran atau alasan penggunaan cara tersebut, termasuk penggunaan statistik

BAB 4 ANALISA HASIL PENELITIAN

Bagian ini memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipostesisnya.
Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus
sesuia dengan ketentuan. Penjelasan tiap-tiap tabel atau gambaran hasil penelitian dapat
menggunakan kata kata mayoritas, sebagian besar).
Isi dari hasil penelitian meliputi:

1. Pengantar
Berisi penjelasan umum tentang bab hasil, cukup satu paragraf
2 Gambaran umum lokasi penelitian
Berisi penjelasan umum tentang lokasi penelitian yang berkaitan dengan judul
penelitian
3 Penyajian karakteristik data umum
Digambarkan karakteristik sampel semua data demografi yang diambil datanya
seperti usia, tigkat pendidikan, agama dll
4 Peyajian hasil yang diukur
Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau hipotesis
penelitian (bila ada). Digambarkan jawaban untuk setiap pertanyaan/hipotesis
penelitian dalam penampilan sejumlah data atau tabel dengan jelas.

21
Catatan:
1. Format untuk Bab 4 (analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan) dapat ditulis
menggunakan model buku teks ilmiah
2. Bagian ini memuat data penelitian. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat
tampilan akhir yang menunnjukan hasilnya sedangkan perhitungan statistik dimulai
sebagai lampieran

PEMBAHASAN

Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan dan menganalisis makna penemuan
penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pertanyaan
penelitian dan hipotesis. Hal ini biasanya dilakukan dengan membandingkan penemuan
tersebut dengan penemuan sebelumnya, apakah ia memperkuat, berlawanan, atau sama
sekali baru. Tiap pernyataan harus jelas dan didukung oleh kepustakaan yang memadai
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada skripsi. Bagian ini memunjukkan
tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori,
yang dipadukan dengan hasil peneitian. Pembahasan mencakup How & why sekurang-
kurangnya mencakup hal sebagai berikut
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris shingga
dapat menjawab dengan memejelaskan rumusan masalah yang diajukan
2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan
konsekwensinya sera pegembangannya di masa yang akan datang
3. Perumusan teori yang dihasilkan dari penelitian (khususnya untuk disertasi)
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya
5. Semua dibahas perbagian tidak pelu per variabel
Perlu diketahui, sebaiknya skripsi mengandung paling sedikit 60% hasil dan
pembahasan dari bagian utama skripsi, sedang sisanya untuk bab yang lainnya.
Sebagian besar daftar pustaka yang sifatnya menunjang dasar dan tujuan penelitian
tersebut sangat diperlukan dalam jumlah yang cukup serta akan banyak muncul dalam
bab pembahasan.

Secarao perasional, isi pembahasan meliputi


1. Fakta: berdasarkan hasil penelitian perlu dijabarkan mengapa dan bagaimana (tidak
mengulang-ulang angka yang sudah dianalisa pada bagian hasil)
2. Teori: hasil penelitian dikaitkan dengan teori relevan (apakah meperkuat atau
bertentangan)
3. Opini : merupakan pendapat/ pandangan peneliti terhadap komparasi fakta dan teori
yang ada termasuk keterbatasan penelitian yang dilakukan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Simpulan merupakan sinskripsi dari pembahasan, sekurang kurangnya terditi atas :
1. Jawaban tehadap rumusan masalah dan tujuan penelitian
2. Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan
3. Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan

22
5. 2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian tehadap pengenbangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis, sebagai hasil pemikiran peneltian atas ketebataasn
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan
operasional dalam pelaksanaanya (kapan, siapa dan dimana)

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir Skripsi meliputi


1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
2. Lampiran merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan.
Didalamnya dapat dihimpun cara penelitian, contoh pengitungan statisik dan
sesuatu yang dianggap dapat melengkapi penulisan skripsi
1) Surat Ijin Penelitian
2) Informed Consent
3) Alat ukur/ instrumen
4) SAP (Satuan acara pembelajaran)
5) Raw data
6) Hasil Analisis

Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti

23
BAB
CARA PENULISAN

1. Bahasa yang digunakan


Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku dengan tata bahasa
yang baik dan benar. Bentuk kalimat harus dalam bentuk kalimat pasif. Kalimat
tidak boleh menampilkan orang pertama atau kedua misalnya: saya, kami, kita.
Pada penyajian ucapan terima kasih, kata saya diganti dengan penulis.
Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia,
boleh menggunakan bahasa aslinya dengan memperhatikan tatacara penulisan
bahasa asing, diketik dengan huruf miring (italic).
Kata penghubung seperti sehingga, dan, sedangkan, dari, dengan
demikian, untuk, dalam, dengan, tidak boleh dipakai untuk permulaan kalimat.
Kata depan di, ke dan dari apabila diikuti kata yang fungsinya menyatakan
tempat harus diketik terpisah misalnya; di mana, di kantor, ke pasar, dari sana
dan ke mana. Kecuali daripada, kepada dan kemari dituliskan serangkai.
Penggunaan angka atau lambang bilangan pada awal suatu kalimat tidak
dibenarkan. Pakailah angka untuk tanggal, nomor halaman, dan waktu seperti
teladan berikut 10 Desember 2008, halaman 450, dan 10.00 WIB. Apabila angka
tersebut merupakan satuan, maka gunakan satuan metrik, hindari sistem bukan
metrik. Satuan ukuran yang mengikuti angka, harus disingkat dan tidak perlu
diberi titik di belakangnya, misalnya 15 cm, 10 g dan 10 oC. Angka lebih kecil
dari sepuluh gunakanlah kata-kata, sedang untuk angka sepuluh atau lebih
pakailah angka, misalnya enam bagian, 15 ekor sapi. Tetapi dalam suatu seri
atau rangkaian yang terdiri dari angka-angka di bawah sepuluh dan selain di atas
sepuluh, gunakan angka untuk semuanya. Bila satuan ukuran tidak didahului
oleh angka, maka ditulis lengkap, misalnya Sentimeter dipakai untuk
menyatakan tinggi badan, dan bukan Cm dipakai untuk menyatakan tinggi
badan.
2. Kertas dan sampul
1) Kertas sampul: Halaman sampul depan terbuat dari kertas linen (hard cover)
warna oranye dengan tulisan di tepi yang memuat nama penulis dan judul
skripsi
2) Format sampul lihat Contoh: lampuran 2
3. Kertas untuk materi
Jenis kertas HVS warna putih polos, berat 80 gram ukuran A4 (21,5 cm x 29.7
cm)
4 Tabel dan gambar
Disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
menggunakan kertas dan ukuran yang berbeda. Ketentuan dalam penyajian tabel
adalah
1) Tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor bab tempat tabel
dicantumkan, dikuti dengan nomor urut tabel dengan angka arab. Contoh

24
penulisan nomor table: Tabel 2.1 (tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan
taber pertama)

2) Tabet diberi judul diatas tabel bejarak satu spasi


3) Gambar diberi nomor urut denagn angka Arab, sesuai denga nomor urut
gambar tersebut pada setiap BAB. Nomor bab ditulis di depan nomor urut
gambar dengan angka arab. Contoh penulisan nomor gambar: Gambar 2.1
(gambar ini berada di bab 2 dan merupakan gambar pertama)
4) Gambar diberi judul di bawah gambar berjarak 1 spasi
5) Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih luas, dapat dilipat
disesuaikan dengan luas halaman materi
6) Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya
7) Judul tabel dan gambar mengandung unsur 3 W (What, Where dan When)

5 Pengetikan naskah
1) Penullisan judul maksimal 16 kata
2) Naskah diketik dengan menggunakan Times New Roman
3) Jarak 2 (dua) spasi, kecuali pada grafik dan tabel 1 spasi
4) Seluruh naskah mulai dari halaman sampai dengan daftar pustaka
menggunakan huruf yang berukuran sama (12 pt), kecuali kata asing dicetak
miring (italic). Judul pada sampul depan menggunakan huruf kapital Times
New Roman ukuran 16 bold.
5) Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 atau 6 tepi kiri (atau TAB pada
komputer)
6) Setiap bab diberi nomor urut sesuai dengan tata cara yang dipilih

6 Jarak Tepi
1) 3 cm atau 1 inci dari tepi atas
2) 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah
3) 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri
4) 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan

7 Nomor halaman
1) Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf romawi kecil
(i,ii,iii,iv,dst), ditulis dibagian bawah tengah, empat spasi dibawah teks
2) Halaman sampul depan tidak dihitung tetapi halaman sampul dalam dihitung
tetapi tidak diberi nomor
3) Bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1,2,3 dst)
pada pojok kanan atas (1,5 cm dari teks)
4) Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah (empat
spasi dari teks)

8. Kutipan
1) Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahanya
2) Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks
yang lain
3) Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik () dan juga diakhiri

25
dengan tanda petik ()

9 Tingkatan judul dan penomeran


Tingkatan judul dan penomeran perlu mendapat perhatian. Untuk penomeran yang
berkaitan dengan tingkatan judul dapat dilihat pada lampiran 12

10 Cara penulisan daftar pustaka


Penulisan daftar pustaka tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar
pusraka tidak termasuk bagian inti karya. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan cara
penulisan daftar pustaka yang digunakan. Pedoman Penulisan Daftar Pustaka
menggunakan HARVARD SYSTEM atau APA

26
BAB 6
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Dalam merumuskan permasalahan (dalam pendahuluan dan Tinjauan Pustaka) dan


mendiskusikan hasil penelitian (didalam pembahasan) harus disertakan dasar yang
mengacu pada kepustakaan. Uraian dalam makalah ilmiah bukan merupakan pendapat
pribadi, melainkan hasil penelitian orang lain maka pernyataan dalam makalah tersebut
mencantumkan rujukan yang akurat: Rujukan ini kemudian harus ditulis dalam Daftar
Pustaka, yakni pada bagian akhir suatu makalah ilmiah (Sastroasmoro & Ismael, 1995)

Sumber rujukan
Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah,
buku laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah misalnya
KEMENKES RI atau BKKBN atau dari badan-badan internasional (WHO atau
UNICEF). Urutan sumber rujukan dalam penelitian meliputi :1) Jurnal; 2) buku (paling
lama terbitan 10 tahun yang lalu); 3) Internet; 4) Hasil penelitian (Skripsi, Skripsi/
disertasi); 5) Makalah yang sudah diseminarkna (regional/nasional-tidak
dipublikasikan)
Jumla daftar pustaka minimal 20 (10 dari buku dan 10 dari jurnal internasional atau
internet)
Seminar rujukan atau referensi berarti mengakui sumber-sumber informasi dan ide-
ide yang telah anda pergunakan dalam tulisan atau dokumen anda
Model penulisan referensi yang paling umum digunakan adalah:
Penulisatanggal seperti sistemsistem Harvard, American Psycological
Association (APA) dan MLA
Numerik, seperti Chicago atau Turabian, Vancouver dan Footnote.
Membuat referensi sangat pentng sebagai upaya untuk menghindari plagiarisme,
untuk memverifikasi kutipan langsung dan untuk mempermudah sumber asli tulisan
yang dikutip. Plagiarisme adalah menyajikan ide orang lain seolah-olah ide penulis
sendiri. Plagiarisme bisa terjadi karena disengaja, atau terjadi dengan tidak disengaja
karena kelalaian. Penulisan referensi dengan tepat membantu penulis menghindari
plagiarism
Ada beberapa software yang bisa membantu pembuatan referenai misalnya End
Note dan RefWork yang memungkinkan anda membuat database referensi, menyimpan
dan menstransfer referensi tersebut dari database ke dokumen anda.
Dakam menulis skripsi anda dperkenanan memilih salah satu referencing system
atau APA dan Harvard, yang terpenting adalah dalam skripsi hanya boleh satu cara yang
dipilih dan harus konsisten dari awal sampai akhir penulisan skripsi

Cara membuat referensi


Referensi dalam teks:
Setiap kali anda menggunakan ide-ide orang lain atau informasi, referensi dalam teks
harus disertakan, Sebagai contoh bila anda:
Melakukan parafrase (mengekspresikan ide orang lain dalam kata-kata anda sendiri)

27
Meringkas (mengekspresikan ide seseorang ringkas dengan kata lain anda sendiri)
Membuat kutipan (menuliskan secara tepat / sama persis ide-ide orang lain
berdasarkan apa yang mereka tulis / kemukakan)
Meng-copy (memproduksi diagram, tabel atau grafis lainya)
Referensi dalam teks harus dituliskan setiap kali anda mengacu pada ide atau
informasi dari orang lain dan harus mencakup:
Nama belakang (nama lengkap) penulis atau nama belakang editor (atau
organisasi yang bertanggung jawab) jangan menyertakan nama depan atau inisial
Tahun penerbitan
Nomor halaman (untuk kutian langsung)
Ada sedikit perbedaan dalam penulisan referensi dalam teks berdasarkan gaya
Hardvard dan APA (contoh dan penjelasan lebih lanjut) akan diberikan pada
pembahasan tentang masing-masing system referensi)

Ada dua cara utama untuk menyajikan referensi dalam teks


1. Dalam kurung, diluar struktur kalimat Anda contoh:
a. Hardvard: Banyak faktor yang diketahui mempengaruhi kesuksesan
belakjar mahasiswa di universitas (Johnston 2003)
b. APA: Banyak faktor yang diketahui mempengaruhi kesuksesan belajar
mahasiswa diuniversitas (Johnston, 2003)
Perhatikan bahwa untuk APA pengarang dan tahun dipisah oleh koma
sedangkan pada Harvard tidak
2. Menggunakan nama pengarang sebagai bagian dari struktur kalimat anda
dengan tanggal dalam kurung
Sama untuk Hardvard dan APA yaitu: Johnston (2003) mengklaim bahwa ada
banyak faktor yang diketahui mempengaruhi keberhasilan siswa di universitas
3 Baik Hardvard dan APA mengharuskan menuliskan nomor halaman dalam
referensi di dalam teks ketika anda:
a. Mengutip secara langsung
b. Merangkum gagasan dari halaman tertentu
c. Menyalin tabel atau angka, atau memberikan rincian tertentu seperti
tanggal
Contoh:
o Hardvard
McLaine (2000, hal 16) menyatakan bahwa produktivitas
dipengaruhi oleh stress akibat pekerjaan (work related stress) pada
69% pekerja
o APA:
Asumsi dasar bahwa intelegensi merupakan dasar kesuksesan
sekarang dipertanyakan: memori dan ketrampilan analisis begitu
penting untuk intelegensi dan juga penting untuk kesuksesan serta
prestasi di sekolah, tetapi mungkin hal tersebut saja tidak cukup.
Kebijaksanaan juga merupakan hal yang sangat penting (Sternbreg,
2003, hal 147)

28
DAFTAR REFERENSI

Setiap kutipan harus dimasukkan dalam daftar referensi, selain itu tiap referensi
harus memiliki rincian bibliografi lengkap sehingga pembaca dapat menemukan
sumber.
Daftar referensi terbatas pada daftar referensi yang terdapat didalam tujuan anda

Daftar Referensi
Diatur menurut abjad nama keluarga (atau nama belakang) penulis, atau menurut
judul jika sumber tidak memiliki penulis (boleh juga menuliskan anonym pada
pengarang jika tulisan tidak mencantumkan nama pengarang)
Daftar satu buku, artikel dan sumber elektronoik tercatat bersama-sama dan
tidak diatur dalam daftar terpisah
Berikut akan dijelaskan secara lebih rnici tentang membuat referenci
berdasarkan Hardvard dan APA
Berikut akan dijelaskan secara lebih rinci tentang membuat referensi
berdasarkan Harvard dan APA

A. Harvard Referencing System

Penulis referensi di dalam tulisan (dalam paragraf)


Penulisan yang diambil dari buku, jurnal maupun media elektronik dan foto, yaitu nama
belakang (atau nama keluarga) penulis atau lembaga dpembimbing pendampingkuti
oleh tahun
1. Satu pengarang, contoh:
Cormack (2010) menyebutkan.. ATAU Mutasi berulang mendasari peristiwa
autoimun (Goldstein 2009)

2 Lebih dari satu pengarang:


2.1 Dua pengarang : Disebutkan semua nama belakang kedua pengarangnya
Contoh:.dari sudut pandang perawatan akut (Cengel & Boles 1994)
Atau Cengel dan Boles (1994) menemukan bahwa.
2.2 Tiga pengarang : Disebutkan semua ama belakang pengarang untuk
pertama kali, selanjutnya satu pengarang disertai et al (artinya adalah:
dan kawan-kawan)
Contoh:
Seperti telah dideskripsikan sebelumnya (Reid, Parson & Green
2006).
Untuk penyebutan selanjutnya . (Reid et al 2006)
2.3 Empat pengarang atau lebih
Nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain
(Jull, et al. 2008) atau Jull et al. (2008) menjelaskan
2.4 Bila tidak ada nama pengarang maka disebutkan judul buku, jurnal, atau
artikel yang dikutip
Contoh telah menyebutkan (Kepemimpinan gaya militer 2009) atau
dalam kepemimpinan gaya militer (2009) dijelaskan
Dalam hal ini, cara penulisan dalam dalam daftar referensi adalah:
Kepemimpinan gaya militer 2004, Joscy-bass, San Fransisco.

29
Cara yang lain adalah menuliskan anonym, contoh mekanisme nyeri bisa
dipengaruhi oleh (Anonim 2010). ATAU Anonim (2010) menyebutkan bahwa
banyak hal yang mempengaruhi

3. Satu pengarang menulis beberapa karya:


Stress berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah (Putra 2006, 2010)
ATAU: Putra (2006, 2010) menjelaskan bahwa peningkatan kadar gula darah
dipengaruhi oleh

4 Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di tahun yang sama:
. bila ditinjau dari sudut pandang (Dawkins 1996a, 1996b) atau Dawkins
(1996a,1996b) menjelaskan.

5 Ide diambil dari dua atau beberapa pengarang:


Masing-masing sumber rujukan ditulis pengarang dan tahun, dipisah tanda titik
koma dan durut abjad sesuai nama belakang pengarang
Contoh
. Perkembangan balita (Dawkins 1996; Willmott 2004)

6 Pengarang adalah institusi:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) (2009) menjelaskan
.untuk selanjutnya cukup Kemenkes RI (2009) menjelaskan .menentukan
derajat keparahan ARDS (Royal College of Nursing RCN) (2007)
Selanjutnya RCN (207) juga menjelaskan bahwa

7 Editor:
Ditulis nama belakang editor dan tahun.(Shaw 2003)

8 Sumber keduan;
Kutipan langsung (Brown 1996 dalam Basset 1986, p.142)
Kutipan langsung: White (1990) seperti dikutip dalam Black (1994)
Menyebutkan bahwa..........

9 Tanpa tanggal:
Smith (n.d) telah menjelaskan

Penulisan referensi dalam daftar referensi atau daftar pustaka :


Dalam daftar pustakan, daftar referensi harus urut abjad dan ditulis rata kiri
1. Buku:
Informasi dasar yang diperlukan untuk buku adalah nama keluarga penulis, inisial
tahun, judul buku, Penerbit, Tempat diterbitkan
Contoh:
Dayl, 2004, Nursing leadership, Elsevier, Sydney
2. Buku yang diterbitkan dalam beberapa edisi maka edisi harus ditulis
Cengel, YA & Bole, MA, 1994, Thermodynamic on engineering approach, edisi
2, Mc Graw-Hill, London
3. Buku yang ditulis lebih dari satu pengarang
Mengikuti aturan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, contoh

30
Reid, DH, Parson, MB & Green, CW 1989, Staff managemen in human servise
behavioral research and application, Charles C. Thomas, Springfield
4 Buku yang pengarangnya adalah editor, maka setelah nama ditulis editor
(disingkat ed) di dalam tanda kurung contoh:
Sjostrand, S (ed) 1993, Institutional change Theory and empirical finding, M.E.
Sharpe, Armonnk, NY

5 Buku yang dikarang oleh lembaga, contoh:


Australian Government Publishing Service 1987, Commonwealth printing and
publishing manual, 2nded, A.G.P.S., Canberra

6 Bab dalam buku


Berstein, D 1995, Transotasion planninh, dalam WF chend (ed), The civil
engginering handbook,CRC Press, boca Raton, hal 231-61
7 Hasil konferensi
a. Dipublikasin
Bourassa, S 1999, Effect of child car omn young children, Procceding f the
third annual meeting of the international Sosiety For Chil Psycology,
International Society For Child Psiclogy, Atlanta, Georgia . hal 44-6
b. Tidak dipublikasikan
Bowden, FJ & Fairly, CK 1996, EndemicSTDs in the Northern Territory:
estimation of effective rate of pathner changes, tulisan dipresentasikan pada
scientific meeting of the Royal Auatralian Colledge of Phycians, Darwin 24-
25 Juni

8 Artikel dalam jurnal:


Komponen yang harus ada dalam penulisan referensi artikel dalam jurnal adalah:
Nama keluarga, initial, tahun, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal,
halaman
Contoh Huffman, LM 1996, Processing Whey protein for use as food ingredient
Food Thecnology, vol 50, no 2 hal 49-52.
Davis, L. Mohay, H & Edward, H 2003, keterlibatan ibu dalam merawat bayi
premature; tinjauan historis., Journal of Advanced Nursing, Vol 42 no 6 hal 578-
86

9 Artikel dalam jurnal elektronik dengan nomor halaman


Daniel, TT 2009, Learning From simple times, Risk Managemen, vol 56, no.1, hal.
40-44, diakses 30 januari 2009, < http://Proquest. Umi.com/>
Ket: untuk artikel dari database (contoh: Proquest. Medline, vivisimo, mamma,
cinahl, dsb) cukup sbutkan URL dan database, sedangkan bila tidak dari database,
harus sebutkan lengkap alamat webnya

10. Artikel dalam jurnal elektronik tanpa halaman


Donahue-Wallace, K & Chanda, J 2005 A case study in integrating the best
practice of face-to face art history and online teaching, interactive, multimedia
electronic Journal of Computer- pembimbing pendampingnhanced learning , vol
7, no.1 diakses 30 januari 2009, <http: imej .wfu.cdu/articles/
2005/1/01/index.asp>

31
11 Skripsi:
Sumanto, HRA 1997, Kmponen-komponen emas, skripsi, Poltekkes kemenkes
malang, Malang
12 Laporan
Ali, NK & Cox M. 1999, Kontaminasi makanan. Laporan lingkungan no 25
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

13 Laporan elektronik:
Rathbun, AH, West, J & Hausken EG 2003. Young children acces to computer in
the home and at school in. 1999 and 2000, NCES 2003-036, National center for
Education Statistic Wasington, DC, dilihat 4 november 2003 <http :/neces
ed.gov/pubs 2003 /2003036.pdf>

14 Koran
Simpson, L 1997, Tasmamas railway goes private, Australian Finacial Review,
13 Oktober, p10

15 Artikel dalam Koran yang diakses dari web:


Proteus, C 2007, Rudd blame for drought, Courier Mail, 15 Agustus p.17, diakses
27 Februari 2009
<htpp;//global. Factiva.com
Untuk artikel dari database, cukup sebutkan URLnya saja

16 Artikel dari Web yang ada pengarangnya :


Albanuse, A 2009, Fairer compensation for air traveller, media release, 29
januari, Minister for infrastructure, Transport, Regional Development and local
Government, diakses 30 januari 2009 <http:// www.minister.infrastructure .gov.ua/
release/2009/January/A.A007_2009.htm>

17 Website dengan pengarang corporate atau lembaga:


University of Melbourne Library 2009, Mechanical enginering subject guide
University of Melbourne library, diakses 6 Februari 2009, <http:// www library
.edu/findist.php ? title + Mechanical : Enenering >

18 Paten
Cookson, AH 1985, Practicle trap for compressed gas insulated transmission
systems, US Paten 4554399

19 Standard:
Internatinal Organization For Standarization 1982, Stell-Clasification-part 1:
classification of steel into unalloyed and alioy steal based on chemical
composition, ISO 4948-1: 1982, international Organization Fosstandarization,
Geneva

20 Peta
Departemen pertambangan dan Energi, Jakarta 1996, Batu gamping, Indonsia
1.100.000 seri geologi sheet 8158, Departemen Pertambangan dan Energi.

32
Indonesia, Jakarta

21 Komunikasi personal (mis wawancara) tidak ditulis dalam daftar pustaka, tapi
tetap ditulis didalam skripsi: ketika diwawancarai pada tanggal 12 Juni 2010 Dr
Budi menjelaskan bahwa.

22 DVD, Film, Serial TV


Great film from Th 80 kumpulan klip dari film terbaik warner Bhother, dari tahun
1980an 2005(DVD) New York: Warner Brothers
Health For all Children 3: the video., 2004 (Video) London: Child Growth
Foundation. (Narasi olehD.B.M Hali).
Ittle Britain .2006 (acara TV) BBC, BBC2 30 Januari 2006 20.00)

23 Foto
Beaton, C 1956, Marilyn Monroe (foto) (Koleksi Pribadi Marilyn Monroe)
Beaton, C, 1994 China 1994 : A mother resting her head on her sick childs pillow
in the Canadian Mission Hospital in chengu. (Foto) (Koleksi Imperial War
Museum)

24 Foto diakses dari internet:


Dean, Roger 2008 Tales from Topograpic Ocean (Print elektronik) diakses dari
http://rogerdean.com/store/calendar/august (akses 18 Juni 2008)

B. American Psychological Assosiation (APA)Referencing System


Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi menurut
APA, untuk penjelasan lebigh detail silahkan baca:
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA styles (2nd ed.) The USA: Hungton Miffin
Co
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dan
beberapa website.

Referensi dalam teks/skripsi:

1. Satu Pengarang
(Morse, 1996) atau Morse (1996) menjelaskan bahwa.
2 Dua Pengarang
(Kingsven & Bond 1996) atau Dalam penelitian, Ringsven dan Bond (1996)
3 Tiga sampai 5 Pengarang:
Menyebutkan pertama kali: (Jonson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson,
Brunn and Platt (2002) selanjutnya: (Johnson, et al., 2002). Tahun tidak
perlu disebutkan jika pengarang yang sama dikutip dalam paragraph yang
sama
4 Enam atau lebih Pengarang
(Arpin et al., 2001) atau Arpin et.al. (2001)
5 Kelompok Sebagai Pengarang
(The Minchener Institute, 2002) atau The Michener Institute (2002)
Reported
6 Komunikasi pribadi

33
Sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat
penting dan tidak tersedia dalam sumbersumber publik. Komunikasi
personal tidak perlu disebutkan dalam daftar pustaka (T.K. Luters
Komunikasi personal, 28 September 1998) atau T.K. Lues (komunikasi
personal, 28 September 1998)
7 Kutipan Langsung
Tidak boleh dilakukan terlalu sering, jika kutipan langsung berada dalam
paragraph dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraph yabng
sama ditandai dengan tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata
ditulis terpisah dari paragraph dan masuk kedalam. Halaman harus ditulis
dalam referensi di teks

Secara garis besar bias dijelaskan mekanisme nyeri dipengaruhi (Miele, 1883, hal.
276) ATAU Miele (1993) Menemukan bahwa mekanisme nyeri dipengaruhi (hal
276
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan
Bermain Merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak
belajar tentang diri mereka sendiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local
mereka, sera dunia disekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi,
berekspeimen, mempecayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen
utama yang sangat penting bagi perkembangan sehat setiap anak

ATAU
Borland (2003) menegaskan pentingnya bermain bagi perkembangan holistik seorang
anak
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak
belajar tentang diri mereka sendiri, anggota keluarga mereka, masyarakat lokal
mereka, serta dunia disekitar mereka . kebebasan untuk mengeksplorasi,
bereksperimen, mempercayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen
utama yang sangat penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak (hal 107)

Referensi dalam bentuk daftar referensi:


Referensi menurut abjad dan masuk kedalam setelah baris pertama:
Artikel Jurnal
Senden, TJ., Moocck, K.H. Gerald, J.F., Burch, W.M Bowit, R.J., Ling, C.D., et al.
(1997). The Phisical and chemical nature of technigas. Juornal of Nuclear
Medicine, 38 (10),1327-33

Artikel jurnal pengarang organisasi


The Cardiac Society of Australia and New Zealand. (1986). Clinical testing safety and
performance guidelines Medical. Journal of Auatralia,164 282 -4

Buku
Ringsven, M.K &Bond, D (1996) Gerontology and leadership skill For Nurse. (2nd) ed
Albany (NY): Delmar

Buku dengan pamphlet, pegarang lembaga

34
College of medical Laboratory Tecnologhy of Ontario. (1995) The registration proses
Toronto Author

Buku dengan editor sebagai pengarang


Berkow, R., & Ficter, A.J. (Ed) (1992). The Merck annual diagnosis and theraphy. (16
th
ed.). Rahway (NJ): Merck Research Laboratories

Buku dengan editor sebagai pengarang tetapi bab yang dikutib mempunyai
pengarang tersendiri
Phillips, S.J., Whisnan, I (1995). Hypertention and stroke In J H. Laragh, & R Brenner
(Eds), Hypertention, Pathophysiology and managemen (hal 465-78). New
York: Raven Press
Kamus
Saunder. (1997). Dorlands illutrasi medical dictionary. (28th od.) Philadephia

Artikel Koran
Lee, G (1996 June 21). Hospitalizations tied to ozone pollution: Study estimates 50.000
adminissons annualy. The Washington Post, Sec A:3 (col 5).

Materi hukum:
Regulated Health Profession Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18 as amended by
1993, Cn 37: office consolidation (Queens Printer For Ontario 1994)

Artikel dalam jurnal elektronik


Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Palakos,E.D., & White, L.A (1993) Role
of early supervisory experience in supervisor performance, Journal of Applied
Psychology, 78, 443-449 Diakses 23 Oktober 2000 dari PsycARTICLE
database

Dokumen dari website


Chou, L., McClintock, R., Morreti, F Nix (1993). Tecnology and education: New wine
n new bottles: Choosing past imagining educational future diakses 24 Agustus
2010, dari Columbia University, Institute For Learning Technologies Web site:
http ://www.ilt.columbia.edu /publication paper /newwine.html

Mamograf dalam bentuk elektronik:


Reeves, J.R.T., & Maibach, H. (1995) CDI , clinical dermatology illustrated. (2nd ed)
[CD-ROM]. San Diego: CMEA Multimedia group

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai