PENDAHULUAN
Penelitian yang dilakukan melalui Skripsi adalah kegiatan akademik ilmiah yang
menggunakan penalaran empiris dan memenuhi syarat metodologi disiplin ilmu
keperawatan, dilaksanakan berdasarkan usulan penelitian yang telah disetujui oleh
pembimbing dan panitia penilai usulan penelitian.
Skripsi sebagai karya akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan oleh
mahasiswa program Sarjana Terapan Keperawatan secara mandiri dan berisi sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, merupakan karya
ilmiah yang 1) disusun menurut format format skripsi yang ditetapkan 2) menunjukkan
kesahihan metodologi, ketajaman penalaran dan kedalaman penguasaan teori; 3)
menunjukkan keruntutan pemikiran, kecermatan, perumusan, masalah, batasan
penelitian dan simpulan
Sebagai karya ilmiah, isi dan cara penulisan skripsi dapat bervariasi, namun
demikian tetap dipandang perlu adanya suatu pedoman umum.
Pedoman ini berlaku bagi program studi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang
Poltekkes Kemenkes Malang. Dalam batas tertentu keterbatasan tetap diberikan kepada
program studi, terutama alasan kekhususan bidang ilmu pada program studi yang
bersangkutan, asalkan tetap taat pada asas penulisan penelitian.
TUJUAN
Buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi ini digunakan dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Peserta Program Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Potekkes Kemenkes Malang
dalam menyusun proposal dan skripsi
2. Pembimbing untuk proses pembimbingan kepada peserta didik.
1
BAB 2
TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI
Bab ini akan menguraikan tentang proses bimbingan skripsi, proses penyusunan
proposal dan skripsi , tata tertib seminar proposal dan sidang skripsi serta penilaian
PROSES BIMBINGAN
2
penelitian sesuai masukan pembimbing utama dan pembimbing
pendamping.
c. Konsultasi dengan pembimbing utama dan pembimbing pendamping
dilakukan minimal 6 (enam) kali tatap muka dan hasil konsultasi
didokumentasikan dalam lembar konsultasi yang ditandatangani oleh
pembimbing (Lampiran 22)
d. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing
pendamping dapat diajukan untuk seminar proposal
e. Hasil seminar menyatakan bahwa proposal dapat diajukan sebagai materi
penelitian atau belum dapat diajukan sebagai materi penelitian atau masih
harus diperbaiki dan dinilai kembali
f. Perbaikan proposal penelitian dilakukan berdasarkan masukan selama
seminar proposal
g. Mahasiswa wajib menyerahkan perbaikan proposal penelitian yang telah
disetujui kepada sekretariat program studi Sarjana Terapan Keperawatan
sejumlah 2 (dua) eksemplar selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
minggu setelah seminar proposal dilakukan. Apabila mahasiswa belum
menyerahkan hasil revisi proposal penelitian hingga batas waktu yang
ditentukan maka usulan penelitian tersebut dianggap gugur.
1. Seminar Proposal
a. Seminar proposal skripsi dapat dilakukan apabila mahasiswa telah
menyelesaikan mata kuliah sebanyak 113 SKS
b. Seminar ini bersifat terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa
c. Seminar dipimpin oleh pembimbing pendamping (sebagai moderator), dan
3
dihadiri oleh 1 (satu) penguji. Penguji dipersyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan minimal sarjana terapan keperawatan/ kesehatan dan menguasai
area penelitian baik berasal dari dosen dalam atau luar prodi.
d. Permohonan seminar diajukan ke bagian sekretariat program studi Sarjana
Terapan Keperawatan disertai proposal yang telah ditandatangani kedua
pembimbing.
e. Mahasiswa harus menyerahkan kepada penguji yang bersangkutan bersama
proposal yang dijilid langsung dengan cover menggunakan kertas buffalo
warna oranye
f. Penilaiaian proposal dilakukan menurut format yang disediakan program
Studi (Lampiran 20)
g. Pelaksanaan seminar paling cepat dilaksanakan 3 hari kerja setelah
permohonan diajukan
2. Sidang Skripsi
a. Sidang skripsi dapat dilakukan setelah mahasiswa menyerahkan sertufkat
TOEFL dari lembaga kursus yang terakreditasi (Fotocopy dan menunjukkan
sertifikat TOEFL asli). Dimana skor Toefl minimal 400, mahasiswa telah
lulus semua mata kuliah yang wajib dpembimbing pendampingkuti dan
dengan memperhatikan IPK keberhasilan studi.
b. Ujian skripsi bersifat terbuka untuk mahasiswa.
c. Sebelum ujian skripsi dimulai, pembimbing utama meminta kesepakatan
penguji untuk menilai kelayakan skripsi dan mahasiswa harus sudah
mengikuti 143 SKS (mahasiswa diminta untuk menunggu diluar ruang
sidang). Apabila belum memenuhi persyaratan, ujian skripsi dapat ditunda
d. UJian skripsi dihadiri oleh pembimbing utama, pembimbing pendamping dan
dihadiri oleh 1 (satu) penguji. Penguji yang bukan pembimbing bertindak
sebagai ketua penguji.
e. Ujian skripsi dianggap sah apabila dihadiri oleh semua penguji (1 ketua
penguji dan 2 pembimbing)
f. Penilaiaian skripsi dilakukan menurut format yang disediakan program Studi
(Lampiran 21)
g. Permohonan untuk melakukan sidang skripsi disampaikan pada sekretariat
program studi Sarjana Terapan Keperawatan setelah mendapat persetujuan
pada lembar persetujuan yang ditandatangani pembimbing utama dan
Pembimbing Pendamping. Pelaksanaan ujian paling cepat dilaksanakan 3
(tiga) hari kerja setelah permohonan diajukan
h. Ujian skripsi diadakan paling lambat pada semester akhir dari pendidikan
sarjana terapan.
i. Hasil ujian skripsi dinyatakan dalam kategori berikut:
Lulus;
Lulus dengan perbaikan;
Tidak lulus untuk diuji lagi sesudah jangka waktu yang ditentukan oleh
penguji.
j. Bagi peserta yang lulus dengan perbaikan, wajib menyerahkan perbaikan
skripsi selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu terhitug sejak
tanggal ujian
k. Apabila peserta dinyatakan tidak lulus pada ujian skripsi, diberi kesempatan
4
mengulang 1 (satu) kali ujian ulangan. Biaya ujian ulanag dibebankan kepada
peserta. Ujian ulang dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
terhitung sejak tanggal ujian pertama
5 Sanksi
Sanksi kepada mahasiswa bila diketahui mahasiswa melakukan plagiat atau
pemalsuan data. Sanksi berupa pembatalan skripsi dan penggantian judul
penelitian.
PENILAIAN
1. Seminar Proposal
a. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua penguji
b. Nilai batas lulus adalah B
c. Ketua penguji akan merekapitulasi nilai akhir dan menetapkan nilai yang
diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan formulir yang disediakan oleh program studi
(Lampiran 20)
2. Sidang Skripsi
a. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua penguji
b. Nilai batas lulus adalah A. Apabila nilai belum mencapai A maka mahasiswa
wajib dilakukan ujian ulang
c. Ketua penguji akan merekapitulasi nilai akhir dan menetapkan nilai yang
diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan formulir yang disediakan oleh program studi (Lampiran
21)
5
BAB 3
KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN
(PROPOSAL)
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 13 komponen seperti tersebut dibawah
ini :
1. Halaman Sampul Depan
Halaman terdepan yang terbaca dari suatu karya ilmiah, sehingga harus dapat
memberikan informasi tentang: jenis karya ilmih (Proposal Skripsi), Judul, nama
peserta, NIM, lambang Poltekkes Kemenkes Malang, Program Studi Sarjana
terapan Keperawatan, kalimat: Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang, Malang, dan tahun
Pengesahan
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo warna oranye.
Contoh: Lihat Lampiran 2
3. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 8
6
7. Halaman Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
Contoh: Lihat Lampiran 16
BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
7
Contoh:
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau
referensi yang mendukung
Alergi sebenarnya telah dikenal ratusan tahun yang lalu dan saat ini alergi
telah diketahui berkembang semakin pesat baik dari jumlah penderitanya maupun
jenis allergennya. Hal ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang
semakin tidak sehat. Perilaku masyarakat yang telah terbukti menunjang resiko
perkembangan alergi yang semaki pesat antara lain adalah pemberian dini susu
formula sebelum usia 6 bulan, pemberian vitamin sejak dini (di bawah usia 6
tahun), semakin tingginya konsumsi ibu hamil pada produk makanan instan,
kebiasaan anggota keluarga merokok, dan kesukaan memelihara binatang berbulu
(Endaryanto, 2006).
Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak
meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah kesehatan yang cukup
dominan di masa yang akan datang. Kasus alergi pada anak belum banyak
diperhatikan secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan
dokter sekalipun. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi belum banyak
ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang
belum diungkapkan oleh para dokter sehingga penanganan penderita alergi belum
banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang mempunyai
anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan
terulang padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang
paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya berpindah-pindah dokter anak
karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik (Endaryanto, 2006)
2) Skala masalah
Prevalensi alergi di dunia terutama di negara-negara maju dan di kota-kota
besar dalam 30 tahun terakhir ini meningkat pesat. Saat ini diperkirakan lebih dari
20% populasi manusia dan sekitar 5-15% populasi anak di dunia menderita alergi.
Lebih dari 80% penyakit asma pada anak disebabkan oleh reaksi alergi. Di Negara-
negara Asia Tenggara rata-rata prevalensi asma karena alergi adalah 3,3%. Di
Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi
beberapa ahli memperkirakan sekitar 25-40% anak pernah mengalami alergi
makanan. (Endaryanto, 2006)
8
penurunan kualitas hidup yang sama dengan yang dialami pasien-pasien dengan
asma atau penyakit kronik serius lainnya. Penyakit alergi tidak saja mengganggu
fungsi sosial dan pekerjaan tetapi juga mengganggu aktivitas di waktu luang.
Berdasarkan studi empiris menunjukkan efek terhadap fungsi kognitif dan mood.
Marshall dan Colon tahun 1989 membuktikan bahwa pada kelompok pasien dengan
rinitis alergi musiman mempunyai fungsi belajar verbal dan mood yang lebih buruk
dibandingkan dengan kelompok pasien tanpa serangan alergi. Pada dua penelitian
yang dilakukan oleh Vuurman, dkk dibuktikan bahwa kemampuan mengerjakan
tugas sekolah pada murid-murid penderita alergi lebih buruk dibandingkan
kemampuan murid-murid lain dengan usia yang sama
4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
Pencegahan primer yang saat ini ada sangat efektif namun masih sulit
dilaksanakan, karena menyangkut rekayasa in-utero. Pencegahan sekunder,
misalnya diet eliminasi, tidak mudah diterapkan di masyarakat luas, karena setiap
masyarakat atau bangsa telah mempunyai kepercayaan kuat mengenai apa yang
wajar tentang jenis makanan. Perkembangan ilmu dan tehnologi memungkinkan
perubahan paradigma pencegahan alergi dari paradigma penghindaran faktor resiko
menjadi paradigma induksi aktif toleransi imunologik (Endaryanto, 2006).
Salah satu upaya pencegahan alergi pada anak adalah dengan pemberian
probiotik. Pemberian probiotik dalam pencegahan alergi merupakan upaya
perbaikan homoestasis sistem biologis penderita yang ditujukan pada
imunomodulasi respon imun dengan menyeimbangkan respon imun Th1 dan Th2.
Alergi merupakan bentuk Th2-disease yang upaya perbaikannya memerlukan
pengembalian host pada kondisi Th1-Th2 yang seimbang. Alasan mengapa
konsep induksi aktif toleransi imunologis tersebut menggunakan probiotik karena
probiotik adalah flora normal saluran cerna yang mampu mengontrol keseimbangan
mikroflora usus dan menimbulkan efek fisiologis yang menguntungkan kesehatan
host. Probiotik juga memiliki kemampuan sebagai aktivator yang kuat untuk sistem
imun innate karena mempunyai molekul yang spesifik pada dinding selnya.
(Endaryanto, 2006)
Saat ini di pasaran probiotik tersedia dalam berbagai macam sediaan
diantaranya sediaan probiotik yang ditambahkan pada produk susu formula. Susu
formula merupakan minuman yang hampir selalu disediakan oleh orangtua untuk
anaknya pada rentang usia 3-6 tahun untuk mendapatkan berbagai manfaat yang
terkandung di dalamnya. Mayoritas anak usia 3-6 tahun menyukai susu formula
dengan berbagai rasa yang saat ini banyak tersedia di pasaran. Kandungan probiotik
dalam susu formula lebih stabil dibandingkan dalam bentuk sediaan cair yang
relatif tidak bisa bertahan lama dan sensitif terhadap peningkatan suhu ruangan.
Susu formula juga mempunyai rasa yang lebih disukai anak-anak dibandingkan
suplemen probiotik yang lain yang cenderung berasa asam
9
anak atopi sehingga mampu mencegah reaksi alergi. Penelitian yang dilakuan
Viljanen M (2004) tentang pemberian probiotik dalam pengobatan sindrom
eksema/dermatitis atopi pada bayi terbukti dapat menurunkan gejala klinis dari
dermatitis atopic. Penelitian Wang MF et al (2004) tentang pengobatan rhinitis
alergi menggunakan asam laktat terbukti dapat menurunkan gejala klinis rhinitis
alergi. Hasil penelitian Kalliomaki M et al (2001) tentang manfaat Probiotik dalam
pencegahan primer penyakit atopic terbukti bahwa probiotik dapat mencegah
dermatitis atopik pada 2 tahun pertama kehidupan anak.
Contoh:
Menjelaskan pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual
muntah dan kecemasan pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi.
10
dalam tujuan khusus adalah mengukur, mengidentifikasi, menganalisis,
membandingkan, membuktikan dan menilai. Tujuan khusus bias ditulis dengan rumusan
masalah (lebih dari 2).
1.1 Manfaat
1.1.1 Teoritis
Adalah manfaat penelitian terhadap pekembangan ilmu pengtahuan
1.1.2 Praktis
Adalah manfaat penelitian yang diterapkan secara langsung
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan,
fakta dan hasil pnelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka muthakir serta memuat
teori, propposisi, konsep atau pedekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari
sumber primer serta mencantumkan tata cara ppenulisan kepustakaan harus sesuai
dengan keketentuan pada pedoman yang digunakan.
Pada tinjauan pusataka wajib mencantumkan hasil literautre review penelitian
sejenis minimal 5. Hasil Literatur review dituliskan dalam tabel seperti contoh berikut
ini:
11
IFN?
5. Menard, 2004 Lactic acid bacteria secrete metabolites Probiotik menurunkan
retaining anti-inflammatory properties after kemampuan agonist
intestinal transport. Gut ;53:821828 TLR dalam aktivasi
NF B
12
3.7 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data
Bagian in memuat uraian tentang cara dan prosedur pengumpulan data secara
rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai
langkah ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reliabilitas dan validitas data
3.8 Kerangkan operasional
Kerangka operasional memuat tentang skema tahapan penelitian secara rinci mulai
tahap survey pendahuluan sampai penyajian hasil penelitian.
Kerangka operasional berbentuk bagan (Lampiran 22)
3.9 Cara pengolahan dan analisis data
Bagian ini berisi urraian bagaimana data yang terkumpul akan diolah dan
dianalisa. Perlu disebutjkan metode statistik yang digunakan ditentukan tingkat
kemaknaan (0.1 atau 0.5). Tuliskan cara mempresentasikan data
BAGIAN AKHIR
Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti.
13
BAB 4
KERANGKA PENULISAN SKRIPSI
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal tediri dari 13 komponen seperti tersebut dibawah ini:
5 Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 9
14
menyelesaikan tugas akhir
8 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Tulis Ilmiah untuk
kepentingan akademik
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir (skripsi) yang
memberikan kewenangan kepada Poltekkes kemenkes malang untuk menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir untuk
kepentingan akademis, artinya Poltekkes kemenkes malang berwenang untuk
mempublikasikan suatu tugas akhir hanya untuk kepentingam pengembangan ilmu
pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis
Contoh : Lampiran 12
9 Halman Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris dengan mengikuti kaidah
IMRAD (Introduksi masalah & tujuan, Metodolodi, Result and Discussion)
dengan disertai kata kunci (Key word) di akhir halaman abstrak jumlah kata dalam
abstrak paling banyak 250
Contoh : Lampiran 13
15
BAGIAN INTI
BAB 1 PENDAHULUAN
Contoh:
1) Masalah penelitian berupa fenomena atau fator yang ada dan teori atau
referensi yang mendukung
Alergi sebenarnya telah dikenal ratusan tahun yang lalu dan saat ini alergi
telah diketahui berkembang semakin pesat baik dari jumlah penderitanya maupun
jenis allergennya. Hal ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang
semakin tidak sehat. Perilaku masyarakat yang telah terbukti menunjang resiko
perkembangan alergi yang semaki pesat antara lain adalah pemberian dini susu
formula sebelum usia 6 bulan, pemberian vitamin sejak dini (di bawah usia 6
tahun), semakin tingginya konsumsi ibu hamil pada produk makanan instan,
kebiasaan anggota keluarga merokok, dan kesukaan memelihara binatang berbulu
(Endaryanto, 2006).
Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak
meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah kesehatan yang cukup
dominan di masa yang akan datang. Kasus alergi pada anak belum banyak
diperhatikan secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan
dokter sekalipun. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi belum banyak
ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang
16
belum diungkapkan oleh para dokter sehingga penanganan penderita alergi belum
banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang mempunyai
anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan
terulang padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang
paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya berpindah-pindah dokter anak
karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik (Endaryanto, 2006)
2) Skala masalah
Prevalensi alergi di dunia terutama di negara-negara maju dan di kota-kota
besar dalam 30 tahun terakhir ini meningkat pesat. Saat ini diperkirakan lebih dari
20% populasi manusia dan sekitar 5-15% populasi anak di dunia menderita alergi.
Lebih dari 80% penyakit asma pada anak disebabkan oleh reaksi alergi. Di Negara-
negara Asia Tenggara rata-rata prevalensi asma karena alergi adalah 3,3%. Di
Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi
beberapa ahli memperkirakan sekitar 25-40% anak pernah mengalami alergi
makanan. (Endaryanto, 2006)
4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan
Pencegahan primer yang saat ini ada sangat efektif namun masih sulit
dilaksanakan, karena menyangkut rekayasa in-utero. Pencegahan sekunder,
misalnya diet eliminasi, tidak mudah diterapkan di masyarakat luas, karena setiap
masyarakat atau bangsa telah mempunyai kepercayaan kuat mengenai apa yang
wajar tentang jenis makanan. Perkembangan ilmu dan tehnologi memungkinkan
17
perubahan paradigma pencegahan alergi dari paradigma penghindaran faktor resiko
menjadi paradigma induksi aktif toleransi imunologik (Endaryanto, 2006).
Salah satu upaya pencegahan alergi pada anak adalah dengan pemberian
probiotik. Pemberian probiotik dalam pencegahan alergi merupakan upaya
perbaikan homoestasis sistem biologis penderita yang ditujukan pada
imunomodulasi respon imun dengan menyeimbangkan respon imun Th1 dan Th2.
Alergi merupakan bentuk Th2-disease yang upaya perbaikannya memerlukan
pengembalian host pada kondisi Th1-Th2 yang seimbang. Alasan mengapa
konsep induksi aktif toleransi imunologis tersebut menggunakan probiotik karena
probiotik adalah flora normal saluran cerna yang mampu mengontrol keseimbangan
mikroflora usus dan menimbulkan efek fisiologis yang menguntungkan kesehatan
host. Probiotik juga memiliki kemampuan sebagai aktivator yang kuat untuk sistem
imun innate karena mempunyai molekul yang spesifik pada dinding selnya.
(Endaryanto, 2006)
Saat ini di pasaran probiotik tersedia dalam berbagai macam sediaan
diantaranya sediaan probiotik yang ditambahkan pada produk susu formula. Susu
formula merupakan minuman yang hampir selalu disediakan oleh orangtua untuk
anaknya pada rentang usia 3-6 tahun untuk mendapatkan berbagai manfaat yang
terkandung di dalamnya. Mayoritas anak usia 3-6 tahun menyukai susu formula
dengan berbagai rasa yang saat ini banyak tersedia di pasaran. Kandungan probiotik
dalam susu formula lebih stabil dibandingkan dalam bentuk sediaan cair yang
relatif tidak bisa bertahan lama dan sensitif terhadap peningkatan suhu ruangan.
Susu formula juga mempunyai rasa yang lebih disukai anak-anak dibandingkan
suplemen probiotik yang lain yang cenderung berasa asam
18
Jika dibuat satu rumusan masalah:
1. Apakah ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap mual muntah pada
pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi?
Atau lebih dari dua masalah
2. Apakah ada pengaruhA terhadap B (penurunan mual muntah).
3. Apakah ada pengaruh A terhadap C (Penurunan keceasan)
4. Apakah ada pengaruh A terhadap D (.)
Contoh:
Menjelaskan pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan mual
muntah dan kecemasan pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi.
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau tahapan tujuan umum, sifatanya lebih
operasional dan spesifik dapat dilihat pada kerangka konseptual. Bila semua tujuan
khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional
dalam tujuan khusus adalah mengukur, mengidentifikasi, menganalisis,
membandingkan, membuktikan dan menilai. Tujuan khusus bias ditulis dengan rumusan
masalah (lebih dari 2).
19
sumber primer saerta mencantumkan tata cara ppenulisan kepustakaan harus sesuai
dengan keketentuan pada pedoman yang digunakan.
Kerangka konseptual
Kerangka konseptual disintesis diabstraksi dan diekstrapolasi dariberbagai topri dan
pemikiran ilmiah yang mencerminkan paradigm sekaligus tuntunan untuk memecahkan
masalah penelitian dan meumuskan hiposkripsi. Kerangka konseptual peneliti dapat
berbentuk bagan, model matematik, atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan
uraian kualitatif
Syarat kerangka konsep adalah: 1) harus didasarkan pada konsep atau teori yang
ada, 2) adanya hubungan antara variabel dan 3) berupa gambar atau diagram
20
Berisi uraian mengenai macam dan spesifikasi bahan peenelitian yang digunakan.
Bahan adalah segala sesuatu yang dikenai perlakuan atau yang dipakai untuk
perlakuan.
Bagian ini memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipostesisnya.
Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus
sesuia dengan ketentuan. Penjelasan tiap-tiap tabel atau gambaran hasil penelitian dapat
menggunakan kata kata mayoritas, sebagian besar).
Isi dari hasil penelitian meliputi:
1. Pengantar
Berisi penjelasan umum tentang bab hasil, cukup satu paragraf
2 Gambaran umum lokasi penelitian
Berisi penjelasan umum tentang lokasi penelitian yang berkaitan dengan judul
penelitian
3 Penyajian karakteristik data umum
Digambarkan karakteristik sampel semua data demografi yang diambil datanya
seperti usia, tigkat pendidikan, agama dll
4 Peyajian hasil yang diukur
Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau hipotesis
penelitian (bila ada). Digambarkan jawaban untuk setiap pertanyaan/hipotesis
penelitian dalam penampilan sejumlah data atau tabel dengan jelas.
21
Catatan:
1. Format untuk Bab 4 (analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan) dapat ditulis
menggunakan model buku teks ilmiah
2. Bagian ini memuat data penelitian. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat
tampilan akhir yang menunnjukan hasilnya sedangkan perhitungan statistik dimulai
sebagai lampieran
PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan dan menganalisis makna penemuan
penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pertanyaan
penelitian dan hipotesis. Hal ini biasanya dilakukan dengan membandingkan penemuan
tersebut dengan penemuan sebelumnya, apakah ia memperkuat, berlawanan, atau sama
sekali baru. Tiap pernyataan harus jelas dan didukung oleh kepustakaan yang memadai
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada skripsi. Bagian ini memunjukkan
tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori,
yang dipadukan dengan hasil peneitian. Pembahasan mencakup How & why sekurang-
kurangnya mencakup hal sebagai berikut
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris shingga
dapat menjawab dengan memejelaskan rumusan masalah yang diajukan
2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan
konsekwensinya sera pegembangannya di masa yang akan datang
3. Perumusan teori yang dihasilkan dari penelitian (khususnya untuk disertasi)
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya
5. Semua dibahas perbagian tidak pelu per variabel
Perlu diketahui, sebaiknya skripsi mengandung paling sedikit 60% hasil dan
pembahasan dari bagian utama skripsi, sedang sisanya untuk bab yang lainnya.
Sebagian besar daftar pustaka yang sifatnya menunjang dasar dan tujuan penelitian
tersebut sangat diperlukan dalam jumlah yang cukup serta akan banyak muncul dalam
bab pembahasan.
5.1 Kesimpulan
Simpulan merupakan sinskripsi dari pembahasan, sekurang kurangnya terditi atas :
1. Jawaban tehadap rumusan masalah dan tujuan penelitian
2. Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan
3. Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan
22
5. 2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian tehadap pengenbangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis, sebagai hasil pemikiran peneltian atas ketebataasn
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan
operasional dalam pelaksanaanya (kapan, siapa dan dimana)
BAGIAN AKHIR
Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti
23
BAB
CARA PENULISAN
24
penulisan nomor table: Tabel 2.1 (tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan
taber pertama)
5 Pengetikan naskah
1) Penullisan judul maksimal 16 kata
2) Naskah diketik dengan menggunakan Times New Roman
3) Jarak 2 (dua) spasi, kecuali pada grafik dan tabel 1 spasi
4) Seluruh naskah mulai dari halaman sampai dengan daftar pustaka
menggunakan huruf yang berukuran sama (12 pt), kecuali kata asing dicetak
miring (italic). Judul pada sampul depan menggunakan huruf kapital Times
New Roman ukuran 16 bold.
5) Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 atau 6 tepi kiri (atau TAB pada
komputer)
6) Setiap bab diberi nomor urut sesuai dengan tata cara yang dipilih
6 Jarak Tepi
1) 3 cm atau 1 inci dari tepi atas
2) 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah
3) 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri
4) 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan
7 Nomor halaman
1) Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf romawi kecil
(i,ii,iii,iv,dst), ditulis dibagian bawah tengah, empat spasi dibawah teks
2) Halaman sampul depan tidak dihitung tetapi halaman sampul dalam dihitung
tetapi tidak diberi nomor
3) Bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1,2,3 dst)
pada pojok kanan atas (1,5 cm dari teks)
4) Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah (empat
spasi dari teks)
8. Kutipan
1) Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahanya
2) Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks
yang lain
3) Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik () dan juga diakhiri
25
dengan tanda petik ()
26
BAB 6
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Sumber rujukan
Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah,
buku laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah misalnya
KEMENKES RI atau BKKBN atau dari badan-badan internasional (WHO atau
UNICEF). Urutan sumber rujukan dalam penelitian meliputi :1) Jurnal; 2) buku (paling
lama terbitan 10 tahun yang lalu); 3) Internet; 4) Hasil penelitian (Skripsi, Skripsi/
disertasi); 5) Makalah yang sudah diseminarkna (regional/nasional-tidak
dipublikasikan)
Jumla daftar pustaka minimal 20 (10 dari buku dan 10 dari jurnal internasional atau
internet)
Seminar rujukan atau referensi berarti mengakui sumber-sumber informasi dan ide-
ide yang telah anda pergunakan dalam tulisan atau dokumen anda
Model penulisan referensi yang paling umum digunakan adalah:
Penulisatanggal seperti sistemsistem Harvard, American Psycological
Association (APA) dan MLA
Numerik, seperti Chicago atau Turabian, Vancouver dan Footnote.
Membuat referensi sangat pentng sebagai upaya untuk menghindari plagiarisme,
untuk memverifikasi kutipan langsung dan untuk mempermudah sumber asli tulisan
yang dikutip. Plagiarisme adalah menyajikan ide orang lain seolah-olah ide penulis
sendiri. Plagiarisme bisa terjadi karena disengaja, atau terjadi dengan tidak disengaja
karena kelalaian. Penulisan referensi dengan tepat membantu penulis menghindari
plagiarism
Ada beberapa software yang bisa membantu pembuatan referenai misalnya End
Note dan RefWork yang memungkinkan anda membuat database referensi, menyimpan
dan menstransfer referensi tersebut dari database ke dokumen anda.
Dakam menulis skripsi anda dperkenanan memilih salah satu referencing system
atau APA dan Harvard, yang terpenting adalah dalam skripsi hanya boleh satu cara yang
dipilih dan harus konsisten dari awal sampai akhir penulisan skripsi
27
Meringkas (mengekspresikan ide seseorang ringkas dengan kata lain anda sendiri)
Membuat kutipan (menuliskan secara tepat / sama persis ide-ide orang lain
berdasarkan apa yang mereka tulis / kemukakan)
Meng-copy (memproduksi diagram, tabel atau grafis lainya)
Referensi dalam teks harus dituliskan setiap kali anda mengacu pada ide atau
informasi dari orang lain dan harus mencakup:
Nama belakang (nama lengkap) penulis atau nama belakang editor (atau
organisasi yang bertanggung jawab) jangan menyertakan nama depan atau inisial
Tahun penerbitan
Nomor halaman (untuk kutian langsung)
Ada sedikit perbedaan dalam penulisan referensi dalam teks berdasarkan gaya
Hardvard dan APA (contoh dan penjelasan lebih lanjut) akan diberikan pada
pembahasan tentang masing-masing system referensi)
28
DAFTAR REFERENSI
Setiap kutipan harus dimasukkan dalam daftar referensi, selain itu tiap referensi
harus memiliki rincian bibliografi lengkap sehingga pembaca dapat menemukan
sumber.
Daftar referensi terbatas pada daftar referensi yang terdapat didalam tujuan anda
Daftar Referensi
Diatur menurut abjad nama keluarga (atau nama belakang) penulis, atau menurut
judul jika sumber tidak memiliki penulis (boleh juga menuliskan anonym pada
pengarang jika tulisan tidak mencantumkan nama pengarang)
Daftar satu buku, artikel dan sumber elektronoik tercatat bersama-sama dan
tidak diatur dalam daftar terpisah
Berikut akan dijelaskan secara lebih rnici tentang membuat referenci
berdasarkan Hardvard dan APA
Berikut akan dijelaskan secara lebih rinci tentang membuat referensi
berdasarkan Harvard dan APA
29
Cara yang lain adalah menuliskan anonym, contoh mekanisme nyeri bisa
dipengaruhi oleh (Anonim 2010). ATAU Anonim (2010) menyebutkan bahwa
banyak hal yang mempengaruhi
4 Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di tahun yang sama:
. bila ditinjau dari sudut pandang (Dawkins 1996a, 1996b) atau Dawkins
(1996a,1996b) menjelaskan.
7 Editor:
Ditulis nama belakang editor dan tahun.(Shaw 2003)
8 Sumber keduan;
Kutipan langsung (Brown 1996 dalam Basset 1986, p.142)
Kutipan langsung: White (1990) seperti dikutip dalam Black (1994)
Menyebutkan bahwa..........
9 Tanpa tanggal:
Smith (n.d) telah menjelaskan
30
Reid, DH, Parson, MB & Green, CW 1989, Staff managemen in human servise
behavioral research and application, Charles C. Thomas, Springfield
4 Buku yang pengarangnya adalah editor, maka setelah nama ditulis editor
(disingkat ed) di dalam tanda kurung contoh:
Sjostrand, S (ed) 1993, Institutional change Theory and empirical finding, M.E.
Sharpe, Armonnk, NY
31
11 Skripsi:
Sumanto, HRA 1997, Kmponen-komponen emas, skripsi, Poltekkes kemenkes
malang, Malang
12 Laporan
Ali, NK & Cox M. 1999, Kontaminasi makanan. Laporan lingkungan no 25
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
13 Laporan elektronik:
Rathbun, AH, West, J & Hausken EG 2003. Young children acces to computer in
the home and at school in. 1999 and 2000, NCES 2003-036, National center for
Education Statistic Wasington, DC, dilihat 4 november 2003 <http :/neces
ed.gov/pubs 2003 /2003036.pdf>
14 Koran
Simpson, L 1997, Tasmamas railway goes private, Australian Finacial Review,
13 Oktober, p10
18 Paten
Cookson, AH 1985, Practicle trap for compressed gas insulated transmission
systems, US Paten 4554399
19 Standard:
Internatinal Organization For Standarization 1982, Stell-Clasification-part 1:
classification of steel into unalloyed and alioy steal based on chemical
composition, ISO 4948-1: 1982, international Organization Fosstandarization,
Geneva
20 Peta
Departemen pertambangan dan Energi, Jakarta 1996, Batu gamping, Indonsia
1.100.000 seri geologi sheet 8158, Departemen Pertambangan dan Energi.
32
Indonesia, Jakarta
21 Komunikasi personal (mis wawancara) tidak ditulis dalam daftar pustaka, tapi
tetap ditulis didalam skripsi: ketika diwawancarai pada tanggal 12 Juni 2010 Dr
Budi menjelaskan bahwa.
23 Foto
Beaton, C 1956, Marilyn Monroe (foto) (Koleksi Pribadi Marilyn Monroe)
Beaton, C, 1994 China 1994 : A mother resting her head on her sick childs pillow
in the Canadian Mission Hospital in chengu. (Foto) (Koleksi Imperial War
Museum)
1. Satu Pengarang
(Morse, 1996) atau Morse (1996) menjelaskan bahwa.
2 Dua Pengarang
(Kingsven & Bond 1996) atau Dalam penelitian, Ringsven dan Bond (1996)
3 Tiga sampai 5 Pengarang:
Menyebutkan pertama kali: (Jonson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson,
Brunn and Platt (2002) selanjutnya: (Johnson, et al., 2002). Tahun tidak
perlu disebutkan jika pengarang yang sama dikutip dalam paragraph yang
sama
4 Enam atau lebih Pengarang
(Arpin et al., 2001) atau Arpin et.al. (2001)
5 Kelompok Sebagai Pengarang
(The Minchener Institute, 2002) atau The Michener Institute (2002)
Reported
6 Komunikasi pribadi
33
Sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat
penting dan tidak tersedia dalam sumbersumber publik. Komunikasi
personal tidak perlu disebutkan dalam daftar pustaka (T.K. Luters
Komunikasi personal, 28 September 1998) atau T.K. Lues (komunikasi
personal, 28 September 1998)
7 Kutipan Langsung
Tidak boleh dilakukan terlalu sering, jika kutipan langsung berada dalam
paragraph dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraph yabng
sama ditandai dengan tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata
ditulis terpisah dari paragraph dan masuk kedalam. Halaman harus ditulis
dalam referensi di teks
Secara garis besar bias dijelaskan mekanisme nyeri dipengaruhi (Miele, 1883, hal.
276) ATAU Miele (1993) Menemukan bahwa mekanisme nyeri dipengaruhi (hal
276
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan
Bermain Merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak
belajar tentang diri mereka sendiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local
mereka, sera dunia disekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi,
berekspeimen, mempecayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen
utama yang sangat penting bagi perkembangan sehat setiap anak
ATAU
Borland (2003) menegaskan pentingnya bermain bagi perkembangan holistik seorang
anak
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak
belajar tentang diri mereka sendiri, anggota keluarga mereka, masyarakat lokal
mereka, serta dunia disekitar mereka . kebebasan untuk mengeksplorasi,
bereksperimen, mempercayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen
utama yang sangat penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak (hal 107)
Buku
Ringsven, M.K &Bond, D (1996) Gerontology and leadership skill For Nurse. (2nd) ed
Albany (NY): Delmar
34
College of medical Laboratory Tecnologhy of Ontario. (1995) The registration proses
Toronto Author
Buku dengan editor sebagai pengarang tetapi bab yang dikutib mempunyai
pengarang tersendiri
Phillips, S.J., Whisnan, I (1995). Hypertention and stroke In J H. Laragh, & R Brenner
(Eds), Hypertention, Pathophysiology and managemen (hal 465-78). New
York: Raven Press
Kamus
Saunder. (1997). Dorlands illutrasi medical dictionary. (28th od.) Philadephia
Artikel Koran
Lee, G (1996 June 21). Hospitalizations tied to ozone pollution: Study estimates 50.000
adminissons annualy. The Washington Post, Sec A:3 (col 5).
Materi hukum:
Regulated Health Profession Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18 as amended by
1993, Cn 37: office consolidation (Queens Printer For Ontario 1994)
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45