I. Kejadian Bencana
A. Situasi Umum
Berdasarkan informasi Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi gempa
susulan pascagempa 6,4 SR pada 7 Desember 2016. Hingga Senin 19 Desember 2016 jumlah
gempa susulan yang terjadi sebanyak 112 kali.
B. Dampak
1. Korban Jiwa
Data korban Kab. Pidie Jaya yang mendapat perawatan di Rumah Sakit per tanggal 19
Desember 2016
Korban luka berat 268 jiwa dan luka ringan 127 jiwa.
Tujuan Rujukan Luka Berat Luka Ringan Jumlah Keterangan
Korban telah dirujuk ke
rumah sakit Kab. Pidie dan
Bireuen sehingga tidak ada
Pidie Jaya 0 35 35
pasien luka berat yang
dirawat di RS Kab. Pidie
Jaya
Bireuen 53 7 60 Seluruh pasien merupakan
Pidie 215 85 300 warga Kab. Pidie Jaya
Total 268 127 395
Data korban Kab. Bireuen yang mendapat perawatan di Rumah Sakit per tanggal 19
Desember 2016 2 orang.
2. Pengungsian
Total Pengungsi di 3 (tiga) Kabupaten : 85.256 jiwa per tanggal 19 Desember 2016
dengan rincian sbb :
a. Kab. Pidie Jaya
Pengungsi berjumlah 85.256 jiwa yang tersebar di 134 titik di Pidie Jaya. Berikut jumlah
pengungsi yang berada di kecamatan-kecamatan di Pidie Jaya:
b. Jumlah pengungsi di Bireuen yang sebelumnya tercatat berjumlah 1.716 jiwa dan tersebar di
4 titik pengungsian, saat ini telah kembali ke rumah masing-masing dan mengungsi kerumah
kerabat.
c. Jumlah pengungsi di Pidie yang sebelumnya berjumlah 1.323 KK/4.295 Jiwa yang tersebar
di 6 titik pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing dan mengungsi kerumah
kerabat.
Sementara Data kerusakan rumah (kategori rusak berat dan rusak) Hasil Pendataan
Tahap Pertama berdasarkan :
1. SK Bupati Pidie Jaya Nomor 389 Tahun 2016 tentang Penetapan Nama Penduduk
Penerima Bantuan Stimulan Perbaikan Kerusakan Rumah Akibat Gempa Bumi di
Kabupaten Pidie Jaya Tanggal 7 Desember 2016.
2. SK Bupati Bireuen Nomor 145 Tahun 2016 tentang Penetapan Rumah Ibadah/Fasilitas
Umum Milik Masyarakat yang Rusak Berat, Rusak Sedang dan Rusak Ringan Akibat
Bencana Gempa Bumi Tanggal 7 Desember 2016.
3. Sk Bupati Pidie Nomor 481 Tahun 2016 tentang Penetapan Rumah Ibadah/Fasilitas
Umum Milik Masyarakat yang Rusak dan Rusak Berat Akibat Dampak Bencana Gempa
Bumi Tanggal 7 Desember 2016 Dalam Wilayah Kabupaten Pidie.
adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel di bawah ini:
Kabupaten Rusak Berat Rusak
Pidie Jaya 131 142
Bireuen 104 728
Pidie 32 111
TOTAL 267 981
5. Lain lain
Sumber air menjadi hitam dan berlumpur terjadi di Dusun Klenga, Desa Masjid Tua.
Penyakit tertinggi yang terjadi do posko pengungsian
- ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sebanyak 190 kasus
- Penyakit Kulit sebanyak 229 kasus
- Influenza sebanyak 93 kasus
- Diare Akut sebanyak 147 kasus
BPBA
Pemerintah Provinsi Aceh melalui BPBA telah mendirikan tenda gudang untuk Ruang Kelas
Belajar sebanyak 2 tenda (1 tenda di SMK Paro Pidie Jaya dan 1 Tenda di Pesantren Mudi
Mesra Samalanga, Bireuen).
BPBA beserta Humas Aceh aktif di Posko Utama mengupdate data bencana setiap saat.
BPBA mengkoordinasikan pendirian 4 (empat) mobil dapur umum lapangan (BPBA, BPBD
Aceh Jaya, BPBD Pidie, dan BPBD Aceh Barat), hingga hari ini 19 Desember 2016, dapur
umum yang masih beroperasi yaitu milik BPBA.
Mendirikan 6 tenda di posko (untuk gudang logistik, relawan dan dapur umum)
Pengerahan personil untuk pengkoordinasian logistik, menurunkan mobil tanki air dan
mobil serbaguna.
BPBD Aceh Tengah menurunkan alat berat dan memberikan bantuan logistik.
BPBA memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 250 unit pada tanggal 17 Desember
2016.
BPBA telah memasang 12 tenda di 7 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tanggal 18 Desember
2016.
BPBA telah memasang tenda 6 unit di SMP 3 Bandar Baru Kab. Pidie Jaya pada tanggal 19
Desember 2016.
Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan BNPB melakukan rapat Pembahasan Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Aceh di Aula Bappeda Kabupaten Pidie pada
hari ini (19/12). Rapat tersebut dipimpin oleh Deputi III Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BNPB didampingi Kepala Pelaksana BPBA, Plt Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie
Jaya.
Sementara 3 (tiga) lokasi lagi yang sedang dan akan di bangun adalah :
1) Gp Deah Pangwa, kec, Trienggadeng
2) Gp. Mee Peudeuk, kec, Trienggadeng
3) Gp. Sagoe.kec. Trienggadeng
Tim Distamben Aceh di lokasi gempa Pidie Jaya juga telah melakukan :
Survey untuk memetakan dampak gempa bumi meliputi kerusakan geologi (pergeseran
tanah, retakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).
Hasil sementara yang didapat adalah:
1) Gempabumi Pidie Jaya bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif.
2) Secara geologi, daerah terdampak tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan
aluvial.
3) Terjadi retakan tanah yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan jalan. Lokasi
retakan tanah meliputi wilayah Kecamatan Panteraja, Trienggadeng, Meuruedu,
meurah Dua dan Ulim.
4) Terjadi likufaksi yang menyebabkan berkurangnya daya dukung tanah
DINAS PENGAIRAN
Untuk kegiatan penanggulangan masa panik dan darurat Dinas Pengairan Aceh telah
mengerahkan 5 unit back hoe utk membantu evakuasi dan pembersihan bangunan yang
rusak.
membentuk tim satgas yg berjumlah 5 orang untuk membantu penanganan masa darurat
dan menginventarisasi bangunan bangunan prasarana sumber daya air yang rusak.
SATPOL PP ACEH
Satpol PP mengerahkan 100 personil untuk melakukan pembersihan di lokasi gempa.
B. Kementerian/Lembaga
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Hingga 10 Desember 2016, BNPB telah mengirimkan bantuan logistik berupa genset besar
dan kecil, velbed, makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, peralatan dapur,
selimut, tikar, tenda gulung, kantong mayat, dan peralatan CBT. Logistik tersebut telah
diserahterimakan ke Posko Utama di Gudang Bulog dan BPBD Pidie Jaya pada hari ini
(11/12).
Pemberian dana siap pakai (DSP) sejumlah Rp 500 juta untuk Pidie Jaya, Rp 250 juta Bireuen,
dan Rp 250 juta Pidie.
Pengerahan personel untuk penguatan Posko Utama di Pidie Jaya.
Uang lauk pauk Rp 10.000/jiwa/hari selama 7 hari bagi pengungsi sejumlah 85.133 jiwa
sehingga jumlah bantuan Rp 6 milyar.
Bantuan cash for work bagi masyarakat yang rumahnya rusak sejumlah 11.267 unit untuk
membersihkan lingkungannya sebesar Rp 50.000,-/rumah/hari selama 7 hari sehingga
jumlah bantuan yang dibutuhkan total sebesar Rp. 4 milyar.
Bantuan stimulus pembangunan masyarakat pembangunan rumah.
Bantuan rehabilitasi 13 Gedung SD di Pidie Jaya sebesar Rp. 3.6 Milyar, rehabilitasi 13
gedung SMP sebesar Rp. 2.65 Milyar, Rehabilitasi 5 gedung SMA di Kab. Pidie Jaya, 6 gedung
SMA di Kab. Bireuen, dan 2 gedung SMA di Kab. Pidie sebesar 2,5 Milyar. Rehabilitasi 4
gedung SMK di Kab. Pidie Jaya dan 2 gedung SMK di Kab. Pidie sebesar 1,65 Milyar.
Pelaksanaan pengelolaan rehabilitasi tersebut dilakukan secara swakelola, dan seluruh biaya
untuk pembangunan sekolah darurat tersebut dibenbankan kepada BNPB
Menyalurkan 15 unit tenda untuk sekolah darurat, hingga tanggal 19 Desember 2016 telah
terpasang 7 unit tenda.
Kementerian Sosial
Penyaluran santunan bagi korban meninggal Rp 15 juta per jiwa kepada ahli waris. Hingga
per tanggal 16 Desember 2016, dana bantuan stimulan telah dibayarkan kepada 52 ahli
waris.
Pemberian Bansos Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas Sosial Aceh dengan
total sebesar Rp. 6.530.007.276,-
Santunan kematian Rp 15 juta/korban. Dari 102 orang meninggal dunia sudah diserahkan
santunan untuk 96 orang, sedangkan sisanya 6 jiwa akan diserahkan oleh Menteri Sosial RI.
Santunan korban luka berat maksimum Rp 5 juta/korban; 166 orang luka berat telah
diberikan 163 orang, sedangkan sisanya 3 orang diserahkan kemudian.
Menyalurkan bantuan logistik pada tanggal 17 Desember 2016.
Kementerian Kesehatan
Kementerian kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya telah mendistribusikan
bantuan berupa PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah) sebanyak 6 Ton
yang langsung di distribusikan ke Puskesmas.
Melakukan imunisasi campak yang sudah mencapai 2.340 dari 5.500 sasaran anak (42,5 %)
Penyemprotan lalat masih terus dilakukan di posko pengungsian.
TNI
Pengerahan alat berat untuk pembersihan puing reruntuhan, berupa buldoser dan truk
Menyediakan RS lapangan dan tim medis yang beroperasi di Pidie Jaya
Pembersihan puing reruntuhan bangunan
Pengerahan berjumlah 4.018 personel
POLRI
Pengerahan berjumlah 7.020 personel.
BASARNAS
Melakukan siaga darurat, perbantuan medis dan logistik yang melibatkan tim SAR
Gabungan di 3 lokasi (Meureudu, Ulee Glee dan Tringgadeng). Basarnas mengerahkan 140
personel.
Melaksanakan pembersihan rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec. Pangwa
dengan jumlah 47 personil pada tanggal 17 Desember 2016.
Melakukan perawatan dan pengobatan di pengungsian warga di Desa Lancang Paru Kec.
Bandar baru pada tanggal 18 Desember 2016.
Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah di Desa Prade Kec. Pante Raja dengan
jumlah 23 personil pada tanggal 18 Desember 2016.
Melaksanakan pembersihan puing-puing meunasah di Desa Umbue Kec. Trienggadeng
dengan jumlah 18 personil pada tanggal 18 Desember 2016.
Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec.
Pangwa dengan jumlah personil 47 orang pada tanggal 19 Desember 2016. Selain itu juga
melakukan pembersihan di Desa Panton Raya Kec. Trienggadeng dan Gp. Meue.
Memberikan bantuan an. Basarnas & Petrosea berupa perlengkapan ibadah untuk korban
gempa.
C. Kluster Nasional
D. Bantuan Internasional
Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian
Assistance.
Pengerahan 3 personel assessment ASEAN ERAT di wilayah Bireuen dan 1 personel untuk
persiapan kedatangan logistic bantuan tambahan di Bandara Banda Aceh.
AHA Center melakukan unloading barang kedua berupa peralatan dapur, tenda keluarga,
hygiene kit, family kit dan shelter repair kit ke gudang Bulog di Pidie Jaya. Selain itu, melakukan
serah terima barang ke BNPB.
5 (lima) personil Tim ASEAN ERAT melakukan assesment validasi rumah rusak di Kec. Bandar
Baru dan Kec. Trienggadeng.
Catatan:
Informasi dan data akan terus diperbarahui setelah mendapat update dari kementerian/lembaga serta
instansi pemerintah daerah.
Telp : 081354076363
Website : www.bpba.acehprov.go.id
Banda Aceh, 09 Desember 2016