Anda di halaman 1dari 58

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, penyusunan Kurikulum (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti
Kabupaten Garut dapat terselesaikan. Tim Penyusun KTSP ini terdiri atas guru, konselor, dan Kepala MIN Cinisti
yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan penyusunan KTSP ini kami melibatkan Komite
Madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
Penyusunan dokumen Kurikulum MIN Cinisti ini dilakukan dengan merujuk pada Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi, Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun
2006, serta Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 Tentang Pelaksanaan Standar
Isi.
Penyusunan kurikulum ini merupakan hal pertama kali yang dilakukan sepenuhnya oleh pihak madrasah bersama
komite madrasah, nara sumber, para guru dan pihak-pihak lain yang terkait dalam mengembangkan kurikulum
operasional yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan madrasah serta aktualisasi kemampuan profesional guru
dalam pengembangan kurukulum. Untuk itu kurikulum ini perlu selalu disempurnakan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Besar harapan kami bahwa kurikulum ini dapat digunakan oleh guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dimanfaatkan oleh stakeholder lainnya dalam pembinaan
penyelenggaraan pendidikan.
Garut, 30 Juni 2008
Kepala MIN Cinisti
YAYA CAHYA KARMANA
NIP. 150222974
TIM PENYUSUN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
MI NEGERI CINISTI GARUT KAB. GARUT

JABATAN
NO NAMA UNSUR KET
DALAM TIM

1
2
Yaya Cahya Karmana Kapala Madrasah Ketua
3
Ali Supyandi Wakil Ketua Wakil Ketua
4
Ailah Nurjamilah Bid.Kurikulum/Guru VI A Sekretaris
5
Enung Nurhayati Guru Kelas I A Anggota
6
Imas Karwati Guru Kelas I B Anggota
7
Sri Mulyani Guru Kelas I C Anggota
8
Lilis Nurlaela Guru Kelas II A Anggota
9
Ghaniyya Yuntafa Guru Bhs. Arab Anggota
10
Oke Kurniawati Guru Kelas II B Anggota
11
Rina Anggraeni Guru Kelas II C Anggota
12
Iis Masturoh Guru Kelas III A Anggota
13
Reni Cahyani Guru Kelas III B Anggota
14
Nenih Rohyati Guru Kelas IV A Anggota
15
Agus Budianto Guru Kelas IV B Anggota
16
Dadang Subki Guru Kelas V A Anggota
17
Ai Andriani Guru Kelas V B Anggota
18
Deden Rusmana Guru Kelas VI B Anggota
19
Edi K Guru Seni Budaya Anggota
20
Nyanyang Abdullah Guru Penjaskes Anggota
21
Hilman Pirmansah Guru T I K Anggota
22
Irma Arlianti Guru B. Sunda Anggota
23
KH. Dayat Komite Madrasah Anggota
24
25

Garut, 30 Juni 2008


Kepala MIN Cinisti
YAYA CAHYA KARMANA
NIP. 150222974
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN 1
1. DASAR PEMIKIRAN .. 1 1
2. LANDASAN .. 2
BAB II : PROFIL MADRASAH . 3
1. Tujuan Satuan Pendidikan Dasar .. 3 5
2. Visi & Misi Madrasah .. 5 6
3. Tujuan Madrasah .. 6
BAB III : STANDAR KOMPETENSI . 8
1. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Ibtidaiyah .. 8
2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran 8
3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 9
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran .. 13
BAB IV : STRUKTUR KURIKULUM & PENGATURAN BEBAN BELAJAR .. 105
1. Struktur dan muatan Kurikulum .. 105
2. Pengaturan Beban Belajar 109
BAB V : PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL . 113
1. Konsep dan Sifat Muatan Lokal 113
2. Mata Pelajaran Muatan Lokal .. 113
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar . 114
4. Pelaksanaan Muatan Lokal . 115
BAB VI : KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI 118
1. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri .. 118
2. Bentuk dan sasaran Kegiatan Pengembangan Diri . 118
3. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar 119
4. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri . 126
BAB VII : PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) . 128
1. Konsep dan Sifat Pendidikan Kecakapan Hidup .. 128
2. Komponen Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN . 129
3. Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN 131
4. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN . 132
BAB VIII: KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, PINDAH MADRASAH DAN KELULUSAN
. 135
1. Ketuntasan Belajar .. 135
2. Sistem Penilaian .. 137
3. Pindah Madrasah . 140
4. Kriteria Kenaikan kelas, Kelulusan Ujian Madrasah
Dan Ujian Nasional . 141
BAB IX : REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM . 143
1. Tinjauan Kurikulum . 143
2. Revisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .. 143
3. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 144
BAB X : KALENDER PENDIDIKAN .. 152
BAB XI : PNUTUP 152
LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. SK Kepala Madrasah Tentang Pembagian Tugas Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Berdasarkan pada tujuan tersebut MI Negeri Cinisti Kabupaten Garut berupaya membangun landasan
kegiatan pendidikan dalam suatu kurikulum yang disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di daerah.
Pengembangan Kurikulum MI Negeri Cinisti Kabupaten Garut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nsional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut
kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Oleh karena itu, Tim Penyusun Kurikulum MI Negeri Cinisti
Kabupaten Garut menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum yang dikembangkan
berdasar manajemen berbasis madrasah dengan melibatkan Komite Madrasah selaras dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang
ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun non-
akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi
iman dan taqwa.

B. LANDASAN
Landasan yuridis formal yang digunakan dalam menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut antara lain:
1. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32
ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1),(2).
1. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5),(13),(14),(15); Pasal 5 ayat (1),(2); Pasal
6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4),(5),(6),(7),(8); Pasal 8 ayat (1),(2),(3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4)(5); Pasal 17 ayat
(1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
5. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No. DJ11-1/pp.00/ED/681/2006 tentang pelaksanaan Standard Isi
6. Rencana Pengembangan MI Negeri Cinisti Kabupaten Garut Tahun 2009
BAB II
PROFIL MADRASAH
1. A. Tujuan Satuan Pendidikan Dasar
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mngembangkan potensi anak didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Salah satu komponen penting demi terlaksananya sebuah Sistem Pendidian Nasional yang terarah adalah
keberadaan kurikulum.
Keberadaan kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanankan sebuah Sistem Pendidikan
Nasional yang terarah. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusisa paripurna sebagaimana yang tersurat dalam tujuan
pendidikan nasional. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan potensi peserta didik harus
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Sebagai upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik, serta tuntutan lingkungan, MI Negeri Cinisti Kabupaten Garut mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk mengakomodasi
potensi yang ada di daerah Kabupaten Garut Jawa Barat dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik
dalam aspek akademik maupun nonakademik, memelihara / mengembangkan budaya daerah, serta menguasai
perkembangan Iptek yang dilandasi Iman dan Takwa.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar ini dikembangkan oleh MI Negeri Cinisti dan komite
Madrasah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang
dibuat oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara
dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta
arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pada akhirnya Kurikulum ini akan tetap menjadi sebuah Dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila terlaksana
di lapangan dalam Proses pembelajaran yang baik . pembelajaran di dalam maupun di luar Kelas, hendaknya
dilakukan secara efektif yang mampung membangkitkan efektifitas dan kreatifitas anak. Atas dasar kenyataan di
atas, maka pembelajaran hendaknya bersifat ; Mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas,
efektif, demokratif, menantang, dan menyenangkan. Dengan spirit itulah Kurikulum ini akan menjadi Pedoman yang
dinamis bagi penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di MI Negeri Cinisti Kab. Garut.

B. Visi, Misi, MI Negeri Cinisti Kab. Garut


a. VISI
Terwujudnya peserta didik cerdas, aktif, kreatif, dan inovatif serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Indikator Visi :
1. Unggul dalam Pengembangan Kurikulum
2. Unggul dalam Proses Pembelajaran
3. Unggul dalam Kelulusan
4. Unggul dalam peningkatan prestasi UASBN
5. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam
6. Unggul dalam Sumber Daya Manusia
7. Unggul dalam Sarana dan Prasarana
8. Unggul dalam Kelembagaan dan Manajemen Madrasah
9. Unggul dalam Penggalangan Pembiayaan Madrasah
10. Unggul dalam Prestasi Akademik dan Nonakademik.
11. Unggul dalam Disiplin dan Percaya diri
12. Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif
13. Mendapat kepercayaan masyarakat

b. Misi
1. Memberikan materi yang sesuai dengan tahapan kemampuan siswa;
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menjadi yang tebaik
3. Menanamkan sikap disiplin, rukun, cinta dan kasih sayang sesama hidup

C. Tujuan Madrasah
Selama satu tahun pelajaran Madrasah dapat :
1. Mengembangkan KTSP dengan dilengkapi Silabus tiap mata pelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Lembar Kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.
2. Mengembangkan Silabus muatan lokal dengan dilengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan
Siswa dan Sistem Penilaian.
3. Mengembangkan program-program pengembangan diri beserta jadwal pelaksanaannya.
4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan nonkonvensional di antaranya CTL, Direct Instruction,
Cooperative Learning, dan Problem Base Instruction
5. Memperoleh selisih Nilai Ujian Nasional (UASBN) sebesar 0,29
6. Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelatihan peningkatan profesionalitas melalui
kegiatan KKG, MGMP. Lomba-lomba, Seminar, Workshop, Kursus Mandiri, Demand Driven dan kegiatan lain yang
menunjang profesionalisme.
7. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran ( ruang media, perpustakaan, media
pembelajaran Matematika dan SAINS, dan Laboratorium Keterampilan) serta sarana penunjang berupa tempat
ibadah, kebun Sekolah, tempat parkir, kantin sekolah, lapangan olahraga, dan WC sekolah dengan mengedepankan
skala prioritas.
8. Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah secara
demokratis, akuntabel, dan terbuka.
9. Menggalang pembiayaan pendididikan secara adil dan demokratis dan memanfaatkan secara terencana serta
dipertanggungjawabkan secara jujur, transparan, dan memenuhi akuntabilitas publik.
10. Mengoptimalkan pelaksanaan penilaian otentik secara berkelanjutan
11. Mengoptimalkan pelaksanaan program remedi dan pengayaan
12. Membekali komunitas sekolah agar dapat mengimplementasikan ajaran agama melalui kegiatan shalat
berjamaah, baca tulis Alquran, hafalan Surat-surat Pendek / Al-Quran dan pengajian keagamaan.
13. Membentuk kelompok kegiatan bidang Ekstrakurikuler yang bertaraf lokal, regional maupun nasional.
14. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan Porseni tingkat Kabupaten atau jenjang berikutnya.
15. Memiliki tim olah raga yang dapat bersaing pada tingkat kabupaten atau jenjang berikutnya.
16. Memiliki Gudep Pramuka yang dapat berperan serta secara aktif dalam Jambore Daerah, serta even
kepramukaan lainnya.
17. Menanamkan sikap santun, berbudi pekerti luhur dan berbudaya, budaya hidup sehat, cinta kebersihan, cinta
kelestarian lingkungan dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Sedangkan tujuan madrasah pada tahun berikutnya adalah :
1. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliah keagamaan Islam warga Madrasah dari pada
sebelumnya.
2. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kepedulian warga Madrasah terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan
Madrasah dari pada sebelumnya.
3. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana dan fasilitas yang mendukung
peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
4. Pada tahun 2010, terjadi peningkatan skor UASBN minimal rata-rata +1,5 dari standar yang ada.
5. Pada tahun 2010, para siswa yang memiliki minat, bakat dan kemampuan terhadap Bahasa Arab dan Inggris
semakin meningkat dari sebelumnya, dan mampu berpidato dengan 2 bahasa tersebut.
6. Pada tahun 2011, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat Propinsi.
7. Pada tahun 2011, memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal pada acara setingkat Kabupaten/Kota.
BAB III
STANDAR KOMPETENSI
1. A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MADRASAH IBTIDAIYAH
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan
teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung

1. B. STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN


Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) MIN adalah :
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Estetika;
1. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
2. Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan
dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya,
keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
3. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk karakter peserta didik agar
sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk MIN Cinisti selengkapnya adalah sebagai
berikut:
1. 1. Agama dan Akhlak Mulia
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
3. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
4. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan
5. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
7. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2. Seni Budaya dan Keterampilan
Seni Rupa
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan
melalui gambar ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan
plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan,
manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan teknik batik
4. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas
5. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat
Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan dinamika melalui berbagai
ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis dan gabungan terhadap
berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara
dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat
Seni Tari
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan gerak,
busana, dan perlengkapan tari daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan gerak,
busana, dan perlengkapan tari Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni tari dan musik
Nusantara
Keterampilan
1. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik konstruksi
2. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik meronce dan makrame
3. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan berbagai bahan
4. Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan berbagai bahan
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas
seperti kejujuran, kerjasama, dan lain-lain
2. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ), dan aerobik
3. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat, serta senam lantai
4. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
5. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan serta
koordinasi otot
6. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan penjelajahan diluar sekolah seperti perkemahan,
piknik, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan
pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba
C. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks kelas,
sekolah, dan lingkungan sekitar
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan
sekitar
3. Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks
fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang
disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan
sekitar
4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat
D. STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN
Sebagaimana tertuang dalam surat edaran dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang
pelaksanan standar isi, bahwa madrasah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang telah tinggi
daripada standar isi dan standar kompetensi lulusan dengan melakukan inovasi.
Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap-tiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :
1. Al-Quran-Hadis
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Melafalkan, surat al-Faatihah, an-Naas, al-


Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahab secara benar dan fasih
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan
fasih
1.2 Menghafalkan, surat al-Faatihah, an-Naas,al-
Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahab secara benar dan fasih

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah dan tanda


bacanya
1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan tanda
bacanya
2.2 Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya

3.1 Melafalkan surat al-Nashr, al-Quraisy


1. Menghafal surat-surat pendek
3.2 Menghafalkan al-Nashr, al-Quraisy

4.1 Menerjemahkan hadis tentang kebersihan


secara sederhana

1. Memahami hadis tentang kebersihan secara


4.2 Menghafalkan hadis tentang kebersihan
sederhana

4.3 Menunjukkan perilaku bersih di


lingkungannya

Kelas II, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dengan


benar
1. Menulis huruf hijaiyah secara terpisah dan
bersambung
1.2 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara bersambung
dengan benar

2 Memahami kaidah ilmu tajwid 2.1 Menerapkan tanda baca wakaf dan wasal

3.1 Melafalkan surat al-Kausar secara benar dan fasih

3 Menghafal surat pendek


3.2 Menghafalkan surat al-Kausar secara benar dan
fasih

Kelas II, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Melafalkan surat al-Kaafirun, al-Maaun, al-Fiil,al-


Ashr, dan surat al-Qadr secara benar dan fasih
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan
fasih
4.2 Menghafalkan surat al-Kaafirun, al-Maaun,al-
Fiil, al-Ashr, dan surat al-Qadr secara benar dan fasih
5.1 Menerjemahkan hadis tentang hormat kepada orang
1. Memahami hadis tentang hormat kepada kedua tua secara sederhana
orang tua
5.2 Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua

Kelas III, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat al-Humazah, at-Takaatsur, danal-


Zalzalah secara benar dan fasih
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan
fasih
1.2 Menghafalkan surat al-Humazah, at-Takaatsur, dan al-
Zalzalah secara benar dan fasih

2.1 Memahami bacaan ghunnah,


Al-Qamariyah dan Al-Syamsiyah
1. Memahami kaidah ilmu tajwid
2.2 Menerapkan bacaan ghunnah,
Al-Qamariyah dan Al-Syamsiyah

3.1 Menghafalkan hadis tentang salat berjamaah

1. Membaca hadis tentang salat berjamaah


3.2 Menerapkan perilaku salat berjamaah dalam kehidupan
sehari-hari

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Membaca surat al-Qaariah dan surat at-Tinsecara


benar dan fasih
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan
fasih
4.2 Menghafalkan surat al-Qaariah dan surat at-
Tin secara benar dan fasih

5.1 Mengartikan surat al-Faatihah dan surat al-Ikhlaas


1. Memahami arti surat-surat pendek
5.2 Menerapkan kandungan surat al-Faatihah dan al-Ikhlas

6.1 Mengenal bacaan Mad Thabii, Mad Waajib Muttasil,


dan Mad Jaaiz Munfasil
1. Memahami kaidah ilmu tajwid
6.2 Menerapkan bacaan Mad Thabii, Mad Waajib
Muttasil dan Mad Jaaiz Munfasil

7.1 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan


1. Memahami hadis tentang persaudaraan secara
benar dan fasih 7.2 Menerapkan perilaku persaudaraan dengan
sesama

Kelas IV, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat al-Adiyat dan surat al-


Insyiraahsecara benar dan fasih
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar
dan fasih
1.2. Menghafalkan surat al-Adiyat secara benar dan
fasih

2.1 Mengartikan surat an-Nashr dan surat al-Kautsar

2. Memahami arti surat-surat pendek


2.2. Memahami isi kandungan surat an-Nashrdan al-
Kautsar secara sederhana

3.1 Memahami hukum bacaan idhar dan ikhfa


1. Memahami kaidah ilmu tajwid
3.2 Menerapkan hukum bacaan idhar dan ikhfa

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengartikan surat al-Lahab

4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Lahabsecara


sederhana
4. Memahami arti surat pendek dan hadis
tentang niat dan silaturahmi 4.3 Menerjemahkan isi kandungan hadis tentang niat dan
silaturahmi

4.4 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang niat dan


silaturahmi secara sederhana

5.1 Memahami hukum bacaan idgham


bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
5. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
5.3 Menerapkan hukum bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerjemahkan surat al-Kaafirun , surat al-


Maaun, dan surat at-Takaatsur

1. Memahami arti surat pendek


1.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-
Kaafirun,surat al-Maaun,dan surat at-Takaatsur secara
sedarhana

2.1 Menerjemahkan hadis tentang menyayangi anak yatim


2. Memahami arti hadis tentang menyayangi
anak yatim 2.3 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang
menyayangi anak yatim secara sedarhana
Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Membaca surat al-Alaq secara benar dan fasih


3. Menghafalkan surat-surat pendek secara
benar dan fasih
3.2 Menghafal surat al-Alaq secara benar dan fasih

4.1 Menerjemahkan surat al-Qadr

4. Memahami arti surat pendek


4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Qadrtentang
malam Lailatul Qadr secara sederhana

5.1 Menerjemahkan hadis tentang takwa dan ciri-ciri


orang munafik
5. Memahami arti hadis tentang takwa dan ciri-
ciri orang munafik
5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang takwa dan
ciri-ciri orang munafik secara sederhana

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat ad-Dhuhaa secara benar dan


fasih
1. Menghafal surat pendek secara benar dan
fasih
1.2 Menghafal surat ad-Dhuhaa secara benar dan
fasih

2.1 Menerjemahkan surat ad-Dhuhaa

2. Memahami arti surat pendek pilihan 2.2 Menjelaskan isi kandungan surat ad-
Dhuhaa tentang meyakini kehidupan akhirat lebih baik
daripada kehidupan dunia dengan sederhana

3.1 Menerjemahkan hadis tentang keutamaan memberi


3. Memahami hadis tentang keutamaan
memberi 3.2 Menjelaskan hadis tentang keutamaan memberi
secara sederhana

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Membaca surat al-Bayyinah dengan baik dan


fasih
4. Menghafalkan surat pendek secara benar dan
fasih
4.2 Menghafal surat al-Bayyinah dengan baik dan
fasih

5.1 Menerjemahkan hadis tentang amal salih

5. Memahami arti arti hadis tentang amal salih


5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang amal
salih secara sederhana
5.3 Menerapkan isi kandungan hadis tentang amal
salih kaitannya dengan berakhlak dengan sesama

2. Fikih
Kelas I, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menyebutkan lima rukun Islam


1. Mengenal lima rukun Islam
1.2 Menghafalkan syahadatain dan artinya

2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis


2.2 Menjelaskan tata cara bersuci dari najis
2. Mengenal tata cara bersuci dari najis 2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis.
2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih
dalam kehidupan sehari-hari

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan tata cara wudu


3. Mengenal tata cara wudu 3.2 Mempraktikkan tata cara wudu
3.3 Menghafal doa sesudah wudu

4.1 Menyebutkan macam-macam salat Fardu


4. Mengenal tata cara salat fardu 4.2 Menirukan gerakan salat fardu
4.3 Menghafal bacaan salat fardu

Kelas II, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu


1. Mempraktikkan salat fardu 1.2 Mempraktikkan keserasian gerakan dan
bacaan salat fardu

2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah


2. Mengenal azan dan iqamah 2.2 Melafalkan azan dan iqamah
2.3 Mempraktikkan azan dan iqamah

Kelas II, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah


3. Mengenal tata cara salat berjamaah
3.2 Menirukan salat berjamaah

4.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu


4. Melakukan zikir dan doa
4.2 Melafalkan doa setelah salat fardu

Kelas III, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib


1. Mengenal salat sunah rawatib
1.2 Mempratikkan tata cara salat rawatib

2.1 Mengenal ketentuan salat Jumat


2. Mengenal salat Jumat
2.2 Membiasakan mengikuti salat Jumat

3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang


3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit yang sakit
3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan


1. Mengenal puasa Ramadan
1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan

2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih


2. Mengenal amalan-amalan di 2.2 Menjelaskan ketentuan salat witir
bulan Ramadan 2.3 Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam
bulan Ramadan

Kelas IV, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan macam-macam zakat


1. Mengetahui ketentuan zakat 1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
1.3 Mempraktekkan tata cara zakat fitrah

2.1 Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah


2. Mengenal ketentuan infak dan sedekah
2.2 Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan macam-macam salat Id


3. Mengenal ketentuan salat Id 3.2 Menjelaskan ketentuan salat Id
3.3 Mendemonstrasikan tata cara salat Id

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang


halal dan haram
1. Mengenal ketentuan makanan dan
1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya
minuman yang halal dan haram.
1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman halal
1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menjelaskan ketentuan kurban


2. Mengenal ketentuan kurban
2.2 Mendemonstrasikan tata cara kurban

3.1 Menjelaskan tata cara haji


3. Mengenal tata cara ibadah haji
3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengenal tata cara mandi


1.1 Menjelaskan ketentuan mandi wajib setelah haid
wajib

2.1 Menjelaskan ketentuan khitan


2. Mengenal ketentuan khitan
2.2 Menjelaskan hikmah khitan

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3. Mengenal ketentuan jual beli dan pinjam 3.1 Menjelaskan tata cara jual beli dan pinjam meminjam
meminjam. 3.2 Mempraktikkan tata cara jual beli dan pinjam meminjam

3. Akidah-Akhlak
Kelas I, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghafal enam rukun iman


1. Mengenal rukun 1.2 Menghafal dua kalimatsyahadat
iman, syahadat tauhiddan syahadat rasul, al-asma 1.3 Mengartikan dua kalimatsyahadat
al-husna(al-Ahad dan al- Khaliq) 1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-Ahad dan al-Khaliq) melalui
kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya

2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih, kasih sayang,


1. Membiasakan akhlak terpuji dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Adab mandi dan berpakaian

3.1 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela: hidup


1. Menghindari akhlak tercela. kotor, bohong/dusta, dan berbicara kotor dalam kehidupan
sehari-hari.

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(basmalah)


1. Memahami kalimat thayyibah (basmalah)dan al-
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
asma al-husna (ar- Rahman, ar-Rahiim dan as- Sami)
dalam al-asmaal husna (ar-Rahman, ar-Rahiim dan as-Sami)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Membiasakan adab belajar dan bermain


1. Membiasakan akhlak terpuji
5.2 Membiasakan adab makan dan minum

6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicara jorok/kotor


1. Menghindari akhlak tercela
dan bohong dalam kehidupan sehari-hari

Kelas II, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(hamdalah)


1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan al-
dalam al-asma al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid,
asma al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid,
dan asy-Syakuur)
dan asy-Syakuur)
1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap salat lima
waktu

2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan


rendah hati dalam kehidupan sehari-hari
1. Membiasakan akhlak terpuji
2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian, makan-
minum, dan bersin dalam kehidupan sehari-hari

3.1 Menghindari sifat sombong melalui kisah masa kecil


1. Menghindari akhlak tercela
Nabi Muhammad SAW

Kelas II, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(tasbiih)


1. Memahami kalimat thayyibah (tasbiih)dan al-asma
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin,
dalam al-asma al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin,
dan al Badii).
dan al Badii)

5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya diri


1. Membiasakan akhlak terpuji 5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan sehari-hari

6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi


1. Menghindari akhlak tercela
Muhammad SAW

Kelas III, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


1. Memahami kalimat thayyibah(Subhaanallaah, kalimat thayyibah(Subhanallaah, Maasyaallah)
Maasyaallah), al-asma al-husna (al-Mushawwir, al- 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
Haliim, danal-Kariim) terkandung dalam al-asma al-husna (al-Mushawwir, al-
Haliim, dan al-Kariim)

2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah 2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah

3.1 Membiasakan sifat rendah hati, santun, ikhlas, dan


3. Membiasakan akhlak terpuji dermawan dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang
tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ismail

4. Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir, dan boros

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(taawudz)


1. Memahami kalimat thayyibah (taawudz),al-asma
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib dan al-
terkandung dalam al-asma al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-
Wahhaab)
Mujiib, dan al-Wahhaab)

1. Beriman kepada makhluk gaib selain Malaikat. 6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin dan setan)

7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-menolong


1. Membiasakan akhlak terpuji 7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam
kehidupan sehari-hari

8.1 Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melalui


8. Menghindari akhlak tercela
kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS

Kelas IV, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (inna lillaahi


1. Memahami kalimat thayyibah (inna lillaahi wa innaa wa innaa ilaihi rajiuun)
ilaihi rajiuun) dan al-asma al-husna (al-Mukmin, 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam) dalam al-asma al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al-
Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)

1. Beriman kepada kitab-kitab Allah 2.1 Mengenal kitab-kitab Allah

3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan


sehari-hari
1. Membiasakan akhlak terpuji
3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam
menghadapi cobaan melelui kisah Mashithah

4. Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari akhlak tercela melalui kisah Tsalabah

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui


1. Memahami kalimat thayyibah(assalaamualaikum)
kalimat thayyibah(assalaamualaikum) dan al-Asma 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif) dalam al-Asma al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al-
Latiif)

1. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah 6.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah

7.1 Membiasakan akhlak sidik, amanah, tablig, fatanah


dalam kehidupan sehari-hari
1. Membiasakan akhlak terpuji
7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam
kehidupan sehari-hari
7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima Rasul Ulul
Azmi

8. Menghindari akhlak tercela 8.1 Menghindari sifat munafik dalam kehidupan sehari-hari

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(Alhamdulillaah


1. Memahami kalimat thayyibah(Alhamdulillaah dan dan Allahu Akbar)
Allahu Akbar), al-asma al-husna (al-Wahhaab, ar- 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, danal-Mughni) dalam al-asma al-husna (al-Wahhaab,ar-Rozzaaq, al-
Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)

1. Beriman kepada hari akhir (kiamat) 2.1 Mengenal adanya hari akhir (kiamat)

3.1 Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan tawakkal


dalam kehidupan sehari-hari
1. Membiasakan akhlak terpuji
3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah
dan tempat umum

4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan


4. Menghindari akhlak tercela
putus asa dalam kehidupan sehari-hari

Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(tarji)


5. Memahami kalimat thayyibah (tarji)dan
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung
al-asma al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit)
dalam al-asma al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)

6.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan


dalam kehidupan sehari-hari
6. Membiasakan akhlak terpuji
6.2 Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup bertetangga
dan bermasyarakat

7.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat


7. Menghindari akhlak tercela
kikir dan serakah melalui kisah Qarun

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


1. Mengenal
kalimat thayyibah(astaghfirullaahalaziim)
kalimat thayyibah(astaghfirullaahalaziim) dan al-
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
asma al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-
terkandung dalam al-asma
al-husna (al-Qawwiy, al-
Mushawwir dan al-Qadir)
Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)

1. Beriman kepada takdir Allah 2.1 Mengenal adanya Qada dan Qadar Allah (takdir)

3.1 Membiasakan sifat tanggung jawab, adil dan bijaksana


1. Membiasakan akhlak terpuji
dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat marah,


1. Menghindari akhlak tercela
fasik, murtad
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(taubat)


1. Mengenal kalimat thayyibah (taubat), danal-asma
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
al-husna (al-Ghafuur, ash- Shabuur dan al-
terkandung dalam al-asma
al-husna (al-Ghafuur, al-
Haliim)
Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)

6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan


sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi
1. Membiasakan akhlak terpuji Adam AS
6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan
tumbuhan dalam hidup sehari-hari.

4. Sejarah Kebudayaan Islam


Kelas III, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menceritakan kondisi alam, sosial, dan perekonomian


masyarakat Arab pra-Islam

1.2 Menjelaskan keadaan adat-istiadat dan kepercayaan


masyarakat Arab pra-Islam
1. Mengenal sejarah masyarakat Arab pra- Islam

1.3 Menjelaskan masa remaja atau masa muda Nabi


Muhammad SAW
1.4 Mengambil ibrah dari sejarah masyarakat Arab pra-
Islam

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi


lahirnya Nabi Muhammad SAW

2. Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad 2.2 Menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah Nabi
SAW Muhammad SAW

2.3 Mengambil ibrah dari kenabian dan kerasulan


Muhammad SAW

3.1. Mendeskripsikan peristiwa kerasulan Muhammad SAW


3. Mengenal peristiwa kerasulan Muhammad SAW
3.2 Mengambil ibrah peristiwa kerasulan Muhammad SAW

Kelas IV, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad SAW beserta


para sahabatnya
1. Mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan
para sahabatnya
1.2 Menunjukkan contoh ketabahan Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabatnya dalam berdakwah
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.3 Meneladani ketabahan Nabi Muhammad SAW dan para


sahabatnya dalam berdakwah

2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi


Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam

2.2 Menunjukkan contoh perilaku yang meneladani


2. Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi
seluruh alam

2.3 Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW


sebagai rahmat bagi seluruh alam

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW


hijrah ke Thaif dan Habsyah

3. Memahami hijrah Nabi Muhammad SAW ke 3.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW
Thaif dan Habsyah ke Thaif dan Habsyah

3.3 Meneladani kesabaran Nabi Muhammad SAW


dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah

4.1 Mendeskripsikan peristiwa Isra-Miraj Nabi


Muhammad SAW
4. Memahami peristiwa Isra Miraj Nabi
Muhammad SAW
4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa Isra-Miraj Nabi
Muhammad SAW

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengidentifikasi sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad


SAW ke Yatsrib

1. Mengenal peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW 1.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad
ke Yatsrib SAW ke Yatsrib

1.3 Mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi


Muhammad SAW ke Yatsrib

2.1 Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Nabi


Muhammad SAW dalam membina masyarakat Madinah
(sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan)
2. Memahami keperwiraan Nabi Muhammad SAW

2.2 Meneladani keperwiraan Nabi Muhammad SAW


dalam membina masyarakat Madinah

Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinyaFathu


3. Mengenal peristiwa Fathu Makkah
Makkah
3.2 Menceritakan kronologi peristiwa Fathu Makkah

3.3 Mengambil ibrah dari peristiwa Fathu Makkah

4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat


4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
Rasulullah SAW 4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan arti dan tugas khulafaurrasyidin

1.2 Menceritakan silsilah, kepribadian Abu


Bakar as-Shiddiq dan perjuangannya dalam dakwah Islam
1. Mengenal sejarah khalifah
Abu Bakar as-Shiddiq 1.3 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari
khalifah Abu Bakar as-Shiddiq

1.4 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Abu


Bakar As Siddiq

2.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Umar bin Khattab


dan perjuangannya dalam dakwah Islam

2. Mengenal sejarah khalifah 2.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari


Umar bin Khattab khalifah Umar bin Khattab.

2.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Umar


bin Khattab

3.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Utsman bin Affan


dan perjuangannya dalam dakwah Islam

3.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari


3. Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan
khalifah Utsman bin Affan

3.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan


Utsman bin Affan

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Menceritakan silsilah, kepribadian, dan perjuangan


khalifah Ali bin Abi Thalib

4.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari


4. Mengenal sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib

4.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Ali bin


Abi Thalib

5.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh agama Islam di daerah


5. Mengenal sejarah perjuangan tokoh agama masing-masing
Islam di daerah masing-masing.
5.2 Menceritakan sejarah perjuangan tokoh agama Islam
di daerah masing-masing

5.3 Meneladani perjuangan tokoh agama Islam di daerah


masing-masing

5. Bahasa Arab

Kelas IV, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (


1. Menyimak 1.1 kata, kalimat ) tentang
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan
dan profesi 1.2 sederhana tentang

Melakukan dialog sederhana tentang


2.1
2. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
alat-alat madrasah, dan profesi 2.2 sederhana tentang

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


3.1 tertulis tentang
3. Membaca

Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan
atau dialog tentang perkenalan, alat-alat
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
madrasah, dan profesi
3.2 tentang

4. Menulis
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional
4.1 kalimat sempurna tentang
pendek sederhana tentang perkenalan, alat-alat

madrasah, dan profesi

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang


meliputi
+ /
dan
( )
+ //

Kelas IV, Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (


5. Menyimak 5.1 kata, kalimat ) tentang
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang alamat, keluarga, dan kehidupan Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan
keluarga 5.2 sederhana tentang

6. Berbicara 6.1 Melakukan dialog sederhana tentang


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengungkapkan informasi secara lisan dalam


bentuk paparan atau dialog tentang tentang
alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
6.2 sederhana tentang

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


7.1 tertulis tentang
7. Membaca

Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan
atau dialog tentang alamat, keluarga, dan
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
kehidupan keluarga
7.2 tentang

8. Menulis
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional
8.1 kalimat sempurna tentang
pendek sederhana tentang tentang alamat,

keluarga, dan kehidupan keluarga

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang


meliputi
1-10

Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran


1. Menyimak 1.1 (kata, kalimat ) tentang
Memahami informasi lisan melalui kegiatan +
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang lingkungan rumah dan kebun. Memahami makna kata informasi tentang
1.2
+

Melakukan dialog sederhana tentang


2.1
2. Berbicara +
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
rumah dan kebun. 2.2 sederhana tentang
+

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


3.1 tertulis tentang
3. Membaca
+
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan
atau dialog tentang lingkungan rumah dan
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
kebun.
3.2 tentang
+

4. Menulis
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional
4.1 kalimat sempurna tentang
pendek sederhana tentang lingkungan rumah
+
dan kebun.

Tema-tema tersebut diatas menggunakan pola kalimat yang


meliputi
/ + + +

Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasibunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata,


5. Menyimak 5.1 kalimat ) tentang
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang lingkungan madrasah, Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan
perpustakaan, dan kantin. 5.2 sederhana tentang

Melakukan dialog sederhana tentang


6.1
6. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
madrasah perpustakaan, dan kantin. 6.2 sederhana tentang

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


7.1 tertulis tentang
7. Membaca

Memahami wacana tertulis dalam bentuk
paparan atau dialog tentang lingkungan
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
madrasah perpustakaan, dan kantin.
7.2 tentang

8. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks Menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat
fungsional pendek sederhana tentang 8.1 karangan sederhana tentang
lingkungan madrasah perpustakaan, dan
kantin.

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi


+ +
+ +

Kelas VI, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (


1.1 kata, kalimat ) tentang
1. Menyimak

Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan
dialog tentang kegiatan sehari-hari
1.2 sederhana tentang

Melakukan dialog sederhana tentang


2. Berbicara 2.1

Mengungkapkan informasi secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
sehari-hari 2.2
sederhana tentang
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


3.1 tertulis tentang
3. Membaca

Memahami wacana tertulis dalam bentuk
paparan atau dialog tentang tentang kegiatan
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana
sehari-hari
3.2 tertulis tentang

4. Menulis
Menyusun kalimat dan membuat karangan
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional
4.1 sederhana tentang
pendek sederhana tentang tentang kegiatan

sehari-hari

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi


/ +

Kelas VI, Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (


5.1 kata, kalimat ) tentang
5. Menyimak

Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau
Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan
dialog tentang kegiatan yang telah dilakukan
5.2 sederhana tentang

Melakukan dialog sederhana tentang


6.1
6. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat
yang telah dilakukan 6.2 sederhana tentang

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana


7.1 tertulis tentang
7. Membaca

Memahami wacana tertulis dalam bentuk
paparan atau dialog tentang kegiatan yang
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana
telah dilakukan
7.2 tertulis tentang

8. Menulis
Menyusun kalimat dan membuat karangan
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional
8.1 sederhana tentang
pendek sederhana tentang kegiatan yang telah

dilakukan

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi


+ +
E. ARAH PENGEMBANGAN
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Pengorganisasian bahan kajian ke dalam mata pelajaran di madrasah kami memperhatikan dan mempertimbangkan
antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. Perkembangan psikologis dan fisik anak
2. Kebermanfaatan atau kegunaan atau pragmatik bagi anak
3. Beban belajar anak
4. Disiplin ilmu.
Pengorganisasian bahan kajian tersebut di atas ke dalam mata pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam (Al-Quran, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI)
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial
3. Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Pengetahuan Alam
7. Kesenian
8. Pendidikan Jasmani
9. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
10. Muatan Lokal
Kondisi riil MIN Cinisti dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP serta SK dan KD (standar isi) mata pelajaran dan
implikasinya dapat dipetakan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD masih berada di bawah standar isi
(sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk memenuhi
standar isi agar berada sama/sejajar dengan standar yang ada.
2. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD masih sama atau sejajar dengan standar isi
(sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006) sehingga dituntut untuk memenuhi dan
meningkatkan pencapaian standar isi.
3. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD sudah berada di atas standar isi (sebagaimana
tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk meningkatkannya dengan
standar yang lebih tinggi.
Adapun madrasah kami dalam mengembangkan SKL-MP serta SK dan KD dengan menggunakan cara sebagai
berikut :
1. Subject Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada
sistematisasi disiplin ilmu (batang tubuh keilmuan) masing-masing atau urutan-urutan pembahasan yang terdapat
dalam suatu mata pelajaran.
2. Learner Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada
kebutuhan dan minat peserta didik secara individual dan menekankan prosedur pemecahan masalah.
3. 3. Problem Centerd Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada
problem atau isu-isu aktual dalam kehidupan yang perlu dipecahkan oleh para peserta didik dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat
BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. A. Struktur Dan Muatan Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan
kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan
berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan
Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus. Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah
dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas (SMA/MA). Pendidikan Kejuruan
terdapat pada sekolah menengah kejuruan (SMK/MAK. Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB),
sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa(SMALB) dan terdiri atas
delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti, jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32
jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 35 menit. Jenis program pendidikannya , terdiri dari
program umum meliputi sejumlah mata pelajaran umum dan pelajaran agama yang wajib diikuti seluruh peserta
didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata
pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 7, sementara keberadaan
mata pelajaran agama adalah berjumlah 5. Muatan Lokal diberikan di MIN Cinisti adalah Bahasa Sunda dan Bahasa
Inggris.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum..
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan
diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik
yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
Muatan kurikulum MIN Cinisti meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1. 1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri beserta
alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.
Untuk kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, terdiri dari 12 mata pelajaran, 2 muatan lokal dan 5 pengembangan diri
pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Berikut disajikan Struktur Kurikulum MIN Cinisti :

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
I II III IV, V, DAN VI

A. Mata Pelajaran

1. 1. Pendidikan Agama
2
1. Quran Hadist
2
2. Aqidah Akhlak
2
3. Fiqih
2
4. Sejarah Kebudayaan Islam
2
5. Bahasa Arab

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

TEMATIK
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Ketrampilan 2

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Ingris 2

2. Bahasa Sunda 2

C. Pengembangan Diri*

1. Pramuka 1

2. Komputer 1
3. BTQ 1

4. Kesenian 1

5. Paskibra/Aubade 1

6. Seni Bela Diri Pencak Silat 1

Jumlah 32 32 42 43

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran


Adapun muatan Kurikulum di MIN Negeri Cinisti meliputi mata pelajaran sebagai berikut :
1. a. Pendidikan Agama (Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI) :
Tujuan :
1). Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
2). Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa terhadap Allah SWT sesuai dengan agama yang dianutnya melalui
pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan pembiasaan.
3). Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berilmu, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, etis, toleran, harmonis secara personal dan sosial, serta
mengembangkan budaya beragama di sekolah.
1. b. Pendidikan Kewarganegaraan :
Tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia
2. Menanamkan wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme, bela negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup. Kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan terhadap hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan
nepotisme.
1. c. Bahasa Indonesia :
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
dan sarana pemahaman iptek.
1. d. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Inggris dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi
perkembangan iptek dalam menyongsong era globalisasi.
1. e. Matematika :
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan iptek.
1. f. Ilmu Pengetahuan Alam :
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk mernguasai dasar sains dalam rangka penguasaan
iptek.
1. g. Ilmu Pengetahuan Sosial :
Tujuan :
Memberikan pengetahuan sosial kultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup
bermasyarakat, serta melatih ketrampilan hidup secara mandiri.
1. h. Seni Budaya (Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater) :
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.
1. i. Pendidian Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam bidang olahraga,
menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab, disiplin, dan rasa percaya diri pada siswa.
Madrasah ini menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu untuk beberapa pelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang
dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya Komputer sebagai bagian dari
Pengembangan Diri pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 per- minggu.
Di sekolah kami, MIN Negeri Cinisti, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler
yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 07.30
pagi hingga pukul 12.05 selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu. Khusus hari Senin, ada tambahan kegiatan
upacara hingga jam pelajaran dimulai pukul 08.05 sampai dengan 12.05 ( 6 jam pelajaran ). Khusus hari Jumat,
bubar kelas pukul 11.20. dilanjutkan sholat jamaah Jumat disekitar rumah siswa masing-masing. Pengembangan
diri TIK dilaksanakan tiap hari sesuai jadwal pukul 13.00 14.00, kecuali Seni Bela Diri Pencak Silat dilaksanakan
pada hari Senin, Rabu dan Sabtu sore jam 14.00 15.00 WIB.
1. 2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,
seperti Bahasa Sunda. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam
satu tahun.
Muatan lokal yang diterapkan di MIN Negeri Cinisti adalah:
- Bahasa Sunda wajib bagi seluruh siswa dari kelas i sampai VI. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
- Bahasa Inggris 2 jam pelajaran/minggu
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang diselenggarakan di MIN Negeri Cinisti.

Alokasi Waktu (JP)


No. Mata Pelajaran Muatan Lokal
I II III IV V VI

1 Bahasa daerah ( Sunda ) 2 2 2

2 Bahasa Sunda 2 2 2

Sedangkan tujuan diberikan Muatan Lokal tersebut adalah :


1. a. Bahasa sunda :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Jawa baik lisan maupun tertulis dalam upaya mempertahankan nilai-nilai budaya
Jawa masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.
b. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina kemampuan untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
B. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. Pengaturan Beban Belajar
1. Ketentuan Beban Belajar
1) Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti Kab. Garut menyelenggarakan pendidikan dengan menggunakan sistem
paket.
2) Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku .
3) Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam tahun yang dibagi dalam
enam semester.
4) Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan pesera didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
5) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik.
6) Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu penyelesaian ditentukan oleh
pendidik.
7) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu penyelesaian
ditentukan sendiri oleh peserta didik.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk
MIN Negeri Cinisti adalah antara 0% 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
1. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam
praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada
kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap
muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum MIN Negeri Cinisti.
1. b. Tabel Beban Belajar SIswa

SATU JUMLAH MINGGU JUMLAH


JAM JAM EFEKTIF WAKTU JAM
SATUAN
KELAS PEMBELAJARAN PEMBEL PER PEMBELAJARAN PER TAHUN
PENDIDIKAN
TATAP MUKA PER TAHUN PER TAHUN (@ 60
(MENIT) MINGGU PELAJARAN MENIT)

Kelas :
I. 1050
II. 1085
III. 1120
jam
Kelas : Kelas :
pembelajaran
MIN I. 32 I. 630
I s/d III 35 36 Kelas :
Cinisti II. 32 II. 651
I. 37.800
III. 42 III. 672
menit
II. 39.060
menit
III. 40.320
menit

1.260
IV s/d jam
35 43 36 756
VI pembelajaran
(45.360 menit)

1. Sistem Pembelajaran
1. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam :
Pembelajaran PAI diarahkan pada aspek penguasaan konsep dan penerapan. Pembelajaran PAI disajikan degan cara
tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur di dalam maupun di luar kelas.
Pedekatan yang digunakan antara lain Tanya jawab, Diskusi, Praktek dan Simulasi.
1. Sistem Pembelajaran PKn :
Sistem Pembelajaran PKn menekankan sikap dan tingkah laku peserta didik supaya tahu akan hak dan
kewajibannya. Meningkatkan kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, bela negara, demokrasi,
ketaatan hukum, ketaatan membayar pajak, kesetaraan jender dan sikap serta perilaku anti KKN yang disajikan
melalui tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Pendekatan CTL, Ceramah bervariasi,
tanya jawab, inquiry, diskusi,Role playing, Simulasi, PBI, Sosiodrama.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada aspek yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis
dengan menekankan kemampuan berbahasa lisan dan tulis. Dan penyajian mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan
pendekatan CTL, Ceramah bervariasi, tanya jawab, inquiry, diskusi,Role playing, Simulasi, PBI, Sosiodrama melalui
tatap muka, praktik, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tak terstruktur.
1. Sistem Pembelajaran Matematika :
Sistem Pembelajaran matematika diarahkan pada tiga aspek, yaitu pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi
dan pemecahan masalah. Penyajian mata pelajaran matematika dilakukan melalui tatap muka, tugas mandiri
terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, diskusi,Tanya jawab,
Demonstrasi, PBI.
1. Sistem Pembelajaran IPA :
Pembelajaran IPA diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep serta kinerja yang menekankan pada cara-
cara mengetahui gejala alam secara sistematis dengan mengutamakan pemberian pengalaman secara langung
melalui observasi dan proses penemuan.
Pembelajaran IPA disajikan dengan cara tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tak terstruktur
di dalam maupun di luar kelas. Pedekatan yang digunakan antara lain CTL, DI, PBI, Cooperative Learning,
Demonstrasi, Ekspositori, Diskusi, Observasi, Eksperimen, Inkuiri, Studi Pustaka, Wawancara, Kunjungan Kerja.
1. Sistem Pembelajaran IPS :
Pembelajaran IPS menekankan pada penguasaan konsep, pengamatan, pengkajian, pengidentifikasian,
mendiskusikan dan aplikasi. Penerapan IPS diantaranya melalui tatap muka, pemahaman, pengamatan,penkajian,
pengidentifikasian, pendiskusian dan aplikasi.
Pedekatan yang digunakan antara lain CTL, Cooperative Learning, Demonstrasi, Diskusi, Observasi, Studi Pustaka.
1. Sistem Pembelajaran Seni Budaya :
Pembelajaran Seni Budaya diarahkan pada aspek apresiai dan kreasi seni budaya lokal dan modern.
Pembelajaran Seni Budaya disajikan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak
terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, Cooperative Learning, Demonstrasi, Diskusi, Observasi,
Studi Pustaka.
1. Sistem Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan :
Pembelajaran Penjaskes diarahkan pada aspek permainan dan olehraga, aktivitas pengembangan, uji diri dan
senam, aktivitas ritmik, dan pilihan.
Pembelajaran Penjaskes disajikan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak
terstruktur.Pendekatan yang digunakan antara lain Pemodelan, CL, Demonstrasi.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Sunda :
Pembelajaran Bahasa Sunda diarahkan pada mendengar, berbicara, membaca, menulis dan apresiasi sastra.
Penyajian mata pelajaran Bahasa Sunda dilaksanakan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan
mandiri tidak terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, Tanya jawab, Diskusi dan Demonstrasi.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Inggris :
Sistem Pembelajaran Bahasa Ingris diarahkan pada empat aspek yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis
dengan menekankan pada kemampuan berbahasa lisan dan tulis. Dan penyajian mata pelajaran Bahasa Inggris
melalui tatap muka dan praktik serta penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tak terstruktur. Pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah CTL.
BAB V
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
1. A. Konsep dan Sifat Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada
mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih
meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya
peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi
kurikulum nasional.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahawa dalam satu tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
1. B. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
1. Proses Pengembangan
Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah yang
membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya. Dengan
demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan, pengelolaan,
maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan
(stakeholders) yaitu sekolah dan komite sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
2. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
4. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
5. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang
ditetapkan oleh BSNP
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan seperti
Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait, Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerah seperti telah
disebutkan di atas dapat ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi,
budaya, dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara lain dari:
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik pembangunan
jangka pendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan berkelanjutan (sustainable development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan
yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan daerahnya, serta konservasi alam dan
pemberdayaannya
1. b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapat diperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis
kebutuhan ini dapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari;
1. c. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat
sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penentuan bahan kajian muatan lokal
didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan prasarana
4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi dan situasi daerah.
1. d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukan kegiatan pembelajarannya. Kegiatan
pembelajaran ini pada dasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung
kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan
daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudian
ditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal.
Substansi muatan lokal di MIN Cinisti terdiri atas :
1. Bahasa Daerah (Sunda)
Sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai Budaya ( Sunda ) Masyarakat setempat dalam wujud Komunikasi dan
Apresiasi Sastra.
1. Bahasa Inggris
sebagai uapaya meningkatkan ketrampilan siswa dalam berbicara Bahsa Inggris.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi
yang ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah langkah awal dalam membuat mata
pelajaran muatan lokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan
guru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar
Langkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunan silabus mata pelajaran.
2. Pihak yang Teribat dalam Pengembangan
Sekolah dan komite sekolah mempunyai wewenang penuh dalam mengembangkan program muatan lokal. Bila
dirasa tidak mempunyai SDM dalam mengembangkan sekolah dan komite sekolah dapat bekerjasama dengan
dengan unsur-unsur Depdiknas seperti Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi dan instansi/lembaga di luar Depdiknas, misalnya pemerintah Daerah/Bapeda,
Dinas Departemen lain terkait, dunia usaha/industri, tokoh masyarakat.
Peran, tugas dan tanggung jawab TPK secara umum adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
2. Menentukan komposisi atau susunan jenis muatan lokal;
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
4. Menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;
5. Mengembangkan silabus muatan lokal dan perangkat kurikulum muatan lokal lainnya, yang dilakukan bersama
sekolah, mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
Peran Perguruan Tinggi dan LPMP antara lain memberikan bimbingan dan bantuan teknis dalam:
1. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan
lokal;
2. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian/pelajaran;
3. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan jenis bahan
kajian/pelajaran
Peran instansi/lembaga di luar Depdiknas secara umum adalah:
1. Memberikan informasi mengenai potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan
sumber daya manusia yang ada di daerah yang bersangkutan, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai
sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan;
2. Memberikan gambaran mengenai kemampuan-kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor
tertentu;
3. Memberikan sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan tenaga dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai
dengan nilai-nilai dan norma setempat.
3. Rambu-rambu
Berikut ini rambu-rambu untuk diperhatikan dalam pelaksanaan muatan lokal.
a. Sekolah yang mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya dapat
melaksanakan mata pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu mengembangkan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya sekolah dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang direncanakan oleh sekolah, atau dapat meminta bantuan kepada sekolah yang terdekat yang masih
dalam satu daerahnya. Bila beberapa sekolah dalam satu daerah belum mampu mengembangkan dapat meminta
bantuan TPK daerah, atau meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.
b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan
pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diatur
sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak mengganggu penguasaan pada kurikulum
nasional. Oleh karena itu dalam pelaksanaan muatan lokal dihindarkan adanya pekerjaan rumah (PR).
c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat kedekatan dengan peserta didik yang meliputi
dekat secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan
sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami
oleh kemampuan berpikir dan mencernakan informasi sesuai dengan usianya. Untuk itu, bahan pengajaran
hendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2)
dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari
yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi
peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih metode mengajar dan
sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat
mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnya
dengan memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi terkait atau dunia usaha/industri
(lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi
yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.
e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan
pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan
diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satu tahun ajaran.
f. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk
mata pelajaran muatan lokal pada setiap semester.

BAB VI
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1. A. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum
sekolah/madrasah.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan
ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling
ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling
menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat
diselenggarakan oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan
kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan
ekstra kurikuler dapat megembangkan kompetensi
1. 1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik
dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemandirian
f. Kemampuan kehidupan keagamaan
g. Kemampuan sosial
h. Kemampuan belajar
i. Wawasan dan perencanaan karir
j. Kemampuan pemecahan masalah
1. B. Bentuk Dan Sasaran Kegiatan Pengembangan Diri
Bentuk kegiatan pengembangan diri di Min Cinisti adalah sebagai berikut.
1. Terprogram, adalah kegiatan yang dirancang secara khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan kegiatan
pendukung konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba keberbakatan/prestasi, seminar, workshop, bazar, dan
kegiatan lapangan.
2. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, ibadah khusus keagamaan bersama,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
3. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam,
membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
4. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik,
rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, berjabat tangan dengan
bapak atau ibu guru, karyawan madrasah serta dengan teman-teman.
Adapun bentuk-bentuk kegiatan pengembangan diri terprogram adalah
1. Pramuka
Tujuan dalam pramuka adalah :
Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatih berorganisasi.
Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri.
Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
Memiliki sikap kerjasama kelompok
Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas IV dan kelas VI.
a. Tingkat Penggalang Ramu

SILABUS

1. Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.


2. Memahami I-agL1 Indonesia Raya.
3. Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4. Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
1. Memiliki kecakapan
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
kebangsaan.
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6 kali
2. Memiliki kecakapan
berturLit-tarot.
pramuka.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan
11. Menyampaikan berita secara lisan.
4. Melengkapi administrasi.
12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
5. Memiliki kecakapan spiritual
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
14. Menjamu tamu dengan balk (untuk putri);
15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
16. Memiliki buku tabungan
17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.

b. Tingkat Penggalang Rakit

SILABUS

1. Mengetahui lambang negara Indonesia.


2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
1. Memiliki kecakapan
5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
kebangsaan.
6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
2. Memiliki kecakapan
7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
sosial
8. Dapat memimpin barisan.
3. Memiliki kecakapan
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
pramuka.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal
3. Memiliki
10 kali.
ketrampilan
11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
4. Memelihara
12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
kesehatan .
13. Memasak makanan di perkemahan.
5. Memiliki kecakapan
14. Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
spiritual
15. Mengetahui makanan yang bergizi.
16. Mengetahui jenis penyakit menular.
17. Memelihara lanaman berguna dan binatang ternak.
18. Membaca doa harian .
c. Tingkat Penggalang Terap

SILABUS

1. Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda


2. Bersungguh-sungguh mengamalkan pancasila
3. Mengetahui tentang PBB.
4. Mengetahui tempat-tempat di kecamatan
5. Mengikuti kerja bakti di kampung, tempat ibadah
Berta pernah membantu lembaga seperti PMI, PKK dan
1. Memiliki kecakapan karang taruna
kebangsaan. 6. Mengikuti latihan pasukan sebagai pengalang rakit
2. Memiliki kecakapan minimal 10 kali.
social. 7. Menaksir jarak, tinggi, lugs, isi, berat dan suhu.
3. Memiliki kecakapan 8. Membuat peta pity.
pramuka. 9. Merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
3. Memiliki kecakapan persona 10. Membuat alai rumah tangy sederhana
4. Menielihara. 11. Menerapkan kebersihan dan kesehatan di
kesehatan perkemahan, (11 rumah dan Illinnya.
5. Memiliki 12. Melakukan olah raga atletik atau renang dan olah
kelengkapan raga perniainan.
administrasi 17. Memiliki buku tabungan.
6. Kecakapan spiritual 18. Membayar uang itiran.
19. Membantu jalannya administrasi keuangan gusu
depannya.
20. Memiliki minimal Bata Panda Kecakapan Khusus.
21. Mengetahui hari hari rays Islam.
22. Bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di
perkemahan.

2. Seni Baca Al-Quran / Qiroah


Tujuan dari diadakannya seni baca Al-Quran adalah :
- Menghargai dan menghormati kitab sucinya.
- Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap agama khusuanya pada kitab Suci Al-Quran.
- Melestarikan budaya islami.
- Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni baca Al Quran (Qiroah)
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni baca Al Quran
- Mempersiapkan
- siswa dalam lomba (MTQ)
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.

SILABUS

1. Makhariful khuruf
2. Sifat Al huruf
3. Ahkan Al huruf
4. Ahkam Almad wal qasor
1. Ahkan Al waqof wal ibtida
2. Muraat Al huruf Wal harokat
1. Muroat Al kalimat Wal ayat
1. Tajuid
1. Kejernihan / kebeningan
1. Fashokah
1. Kehalusan
1. Suara
2. Kenyaringan
1. Lagu dan bacaan
3. Keutuhan
4. Pengaturan nafas
1. Lagu pertama
2. Jumah lagu
3. Perhatian, keutuhan, dan tempo lagu
4. Irama dan gaya
1. Variasi
Pembinaan baca Al-Quran
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi kandungan Al-Quran

SILABUS

- Membaca huruf hi.iaiyyah sesuai dengan


makhraJ (tepat)
- Mengenal tanda baca serta membacanya
dengan fasikh
- Menghafal Surat pendek dan bacaan sholat
Membaca Alqur-an (tadarus)
- Mengenal tanda-tanda nun sukun, tanwin dan
dengan fasikh menurut kaidah ilmu
mim sukun, qolqolah serta membacanya dengan
tajwid.
fasikh
- Menghafal bacaan sholat
- Membaca dan mengetahui tandatanda waqof,
bacaan panjang/mad, bacaan dengung,
alitsyamsiyal dan Al qomariyah

Menghafal Al Quran dengan benar dan


- Menghafal Al Quran Juz 1 sampai ke Juz ke 30
fasikh menurut kaidah ilmu tajwid

- Menghafal surat-surat pilihan :


1. QS. Al Kahfi
2. QS. Yasiin
Menghafal Al Quran dengan benar dan
3. QS. Ar Rohman
fasikh menurut kaidah ilmu tajwid
4. QS. Al Jumah
5. QS. Al Waqiah
6. Al Mulk

3. Seni Musik ( Olah vokal / Aubade )


Tujuan seni musik adalah :
Melestarikan budaya Daerah.
Memberikan bekal kecakapan hidup berupa Seni Suara.
Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap budaya Daerah.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
4. Komputer
Tujuan kegiatan ini adalah :
Membantu peserta didik agar mahir dalam mengoperasionalkan komputer.
Melatih peserta didik memanfaatkan program pengolah kata dan pengolah angka/data.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
5. Bimbingan Belajar Bagi Kelas VI
Tujuan :
Melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal Mata Pelajaran yang di UASBN kan

SILABUS

1. Memahami materi-materi penting di kelas IV


2. Memahami materi-materi penting di kelas V
3. Memahami materi-materi penting di kelas VI
1. Menguasai materi
1. Memahami soal Ujian Nasional Tahun. 2007.
SKL dari pelajaran ujian nasional
2. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2008.
2. Memahami Soal- Soal Ujian
3. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2009.
Nasional
1. Mengikuti try out yang pertama
3. Menguji kemampuan dengan
2. Mengikuti try out yang kedua
mengikuti try out ujian nasional
3. Mengikuti try out yang ketiga
3. Mengikuti try out dengan dua paket soal yang
berbeda.
BENTUK KEGIATAN YANG RUTIN ADALAH :
a) Upacara Bendera
Tujuan :
- Meningkatkan kedisiplinan
- Melatih siswa rasa cinta tanah air
- Melatih siswa agar mengenang, menghargai dan meneruskan cita-cita luhur para pendahulunya

SILABUS

1.1. Pembina Upacara


1.2. Pemimpin Upacara
1.3. Pengatur Upacara
1.4. Pembawa Upacara
2.1. Pembawa Naskah Pancasila
2.2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
2.3. Pembaca doa
2.4. Pemimpin lagu / Dirigen
2.5. Kelompok pengibar bendera
2.6. Kelompok pembawa lagu
3.1. Bentuk segaris
3.2. Bentuk angkare
- Formasi saf bensaf
- Formasi saf berbanjar
- Formasi banjar bersaf
- Formasi banjar berbanjar
4.1. Bendera
4.2. Tiang bendera
4.3. Tali bendera
4.4. Naskah naskah upacara
1. Pejabat Upacara
5.1. Susunan upacara
1. Petugas Upacara
- Acara persiapan
1. Bentuk Barisan
- Acara pendahuluan
1. Sarana Upacara
- Acara pokok
1. Pelaksanaan Upacara Pengibaran
- Acara penutup
Bendera
- Acara tambahan
1. Acara Pokok
5.2. Tehnis pelaksanaan
- Persiapan upacara
- Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
- Penghormatan
- Laporan
6.1. Pembina upacara memasuki lapangan upcara
6.2. Penghormatan umum
6.3. Laporan pemimpin upacara
6.4. Pengibaran bendera sang merah putih
6.5. Mengheningkan cipta
6.6. Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945
6.7. Pembacaan teks Pancasila
6.8. Amanat pembina upacara
6.9. Menyanyikan lagu wajib
6.10. Pembacaan doa
6.11. Laporan pemimpin upacara
6.12. Pernghormatan umum
6.13. Pembina upcara meninggalkan lapangan upacara
6.14. Upacara selesai upacara di bubarkan
6.15. Penghormatan pada pemimpin upacara

.
b) Sholat Dhuha dan Duhur Berjamaah
Tujuan :
Membiasaan siswa dalam melaksanakan ibadah sholat wajib secara berjamaah.
Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju pembentukan manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa secara utuh.

SILABUS

1.1. Praktek penerapan / pelaksanaan syarat dan rukun


wudhu
1.2. Doa sesudah wudhu
1. Wudhu
1.3. Sunah wudhu
2. Itikaf
2.1. Itikaf sebelum pelaksanaan jamaah
3. Sholat berjamaah
2.2. Sholat sunnah sebelum jamaah
4. Sholat sunnah
3.1. Pelaksanaan sholat jamaah secara baik dan benar
3.2. Doa sesudah sholat jamaah
4.1. Sholat sunnah sesudah sholat fardhu

c) Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan :


Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu menjaga kebersihan.
Mengingatkan siswa akan pentingnya menjaga kesehatan
d) Berdoa bersama setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berdoa setiap melaksanakan kegiatan yang positif sebagai penguat batin.
Mengingatkan siswa betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
e) Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk menyadari persaudaraan.
Membiasakan siswa untuk saling mermaafkan.
Mengingatkan siswa bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan.
f) Menjaga Kerapian Berpakaian :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berpenampilan rapi.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri sendiri.
g) Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga sekolah :
Tujuan :
Membiasakan siswa selalu berkata sopan terhadap sesama.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri.
BENTUK KEGIATAN YANG SPONTAN ADALAH :
1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga sekolah yang baru ditemui
Tujuan :
Membiasakan siswa menunjukkan sikap ramah.
Membiasakan siswa mendoakan sesama.
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya :
Tujuan :
Membiasakan siswa menjaga kebersihan dan kesehatan.
3. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar :
Tujuan :
Membiasakan siswa bersikap demokratis, jujur, sportif, dan cinta damai.
4. Kujungan kepada teman yang sakit :
Tujuan :
Membiasakan siswa saling mengasihi sesama dan membantu orang lain yang sedang menderita.
1. Mengadakan Taziah :
Tujuan :
Membiasakan siswa saling berbagi rasa terhadap orang lain yang sedang kesusahan.
BENTUK KEGIATAN KETELADANAN ADAL;AH :
1) Memberi contoh berpakaian rapi :
Tujuan :
Membiasakan memberi contoh yang baik dalam berpakaian sebagai bentuk menghargai diri sendiri dan orang lain.
2) Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu :
Tujuan :
Membiasakan berdisiplin dan menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat melanggar peraturan sekolah.
3) Memberi contoh hidup sederhana :
Tujuan :
Membiasakan siswa menjaga perasaan orang lain yang kurang beruntung.
Membiasakan siswa hidup hemat.
4) Memberi contoh memuji hasil karya yang baik :
Tujuan :
Membiasakan siswa menyukai hal-hal yang baik dan positif.
Membiasakan siswa tidak merendahkan karya orang lain.
Membiasakan siswa menjaga keutuhan dan persatuan.
1. C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Secara Keseluruhan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kegiatan Pengembangan diri dan Pelajaran lain
telah tertuang pada bab sebelumnya.
1. D. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
a) Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat Teprogram dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif dengan
mengalokasikan waktu khusus dalam jadwal pelajaran dibina oleh guru dan konselor sekolah.
b) Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram (Ekstrakurikuler) dilaksanalan di luar jam pembelajaran dibina oleh
guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah.
c) Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram (rutin, spontan dan keteladanan) dilaksanakan pada waktu jam
pembelajaran efektif dibina oleh guru dan konselor sekolah.
d) Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

No Nama Kegiatan Kelas Hari Waktu

1 Terprogram

Sesuai
a. Wajib Baca Yasin/Surat Pendek IV s/d VI Sesuai jadwal
jadwal

Senin s/d
b. Peringatan HBN dan PHBI IV s/d VI Sesuai jadwal
Sabtu

Sesuai
c. Kegiatan Pentas Seni I s/d VI Sesuai jadwal
jadwal

Ekstrakurikuler

Sesuai
1. Baca Tulis Al-Quran IV s/d VI Sesuai jadwal
jadwal

1. Pramuka IV s/d VI Kamis 14.00 15.10

Sesuai
1. Seni IV s/d VI Sesuai jadwal
jadwal

1. Paskibra / Aubade IV s/d VI Sabtu 13.00 14.10

Sesuai
1. Komputer IV s/d VI 13.00 14.10
jadwal

Senin
1. Pencak Silat IV s/d VI Rabu 14.00 15.10
Sabtu

2 Tidak Terprogram
A. Rutin

1. Upacara Bendera I s/d VI Senin 07.30 08.05

Senin s/d
1. Sholat Dhuhur Berjamaah IV s/d VI Sesuai jadwal
Sabtu

Senin s/d
1. Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan I s/d VI 07.00 12.05
Sabtu

Senin s/d
e. Berdoa bersama setiap awal dan akhir pelajaran I s/d VI Sesuai jadwal
Sabtu

f. Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir Senin s/d
I s/d VI Sesuai jadwal
pelajaran Sabtu

Senin s/d
g. Menjaga Kerapian Berpakaian I s/d VI 07.00 12.05
Sabtu

h. Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga Senin s/d


I s/d VI 07.00 12.05
sekolah Sabtu

B. Spontan

1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga Senin s/d


I s/d VI Situasional
sekolah yang baru ditemui Sabtu

Senin s/d
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Kunjungan Kepada Teman yang sakit I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Mengadakan Taziah I s/d VI Situasional
Sabtu

C. Keteladanan

Senin s/d
1. Memberi contoh berpakaian rapi I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Memberi contoh hidup sederhana I s/d VI Situasional
Sabtu

Senin s/d
1. Memberi contoh memuji hasil karya yang baik I s/d VI Situasional
Sabtu

e) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas IV s/d kelas VI dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 35 menit) .
Pengembangan diri untuk kelas VI diarahkan pada program pembelajaran intensif dalam rangka persiapan
menghadapi Ujian Nasional.
f) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester) kepada sekolah dan orang
tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D

BAB VII
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )
1. A. KONSEP DAN SIFAT PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
1. Kecakapan Hidup (life skill)
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar
keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa
kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tanangan dalam kehidupan secara lebih
efektif. Kecakapan disini mencakup lima jenis, yaitu: (1) kecakapan mengenal diri, (2) kecakapan berpikir, (3)
kecakapan sosial, (4) kecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan.
Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk
bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik
secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Brolin (1989)
mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan
kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian kecapan hidup dalam pandangan ini tidak semata
memiliki kemampuan tertentu (vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara
fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan dan memecahklan masalah, mengelola sumber
daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi (Dikdasmen, 2002).
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang
secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.
Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan
kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan
tantangan hidup dan kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan
intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan
spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.
Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar
peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran
tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skill concep)
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu:
a) Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan
b) Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Masing-masing jenis kecakapan itu dapat dipilah menjadi sub kecakapan. Kecakapan hidup generik terdiri atas
kecakapan personal (personal skill), dan kecakapan sosial (social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan
dalam memahami diri (self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Kecakapan mengenal diri pada
dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan
warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal
dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecapakan berpikir rasional
mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta
kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan
berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini
terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vokational
skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja
intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik.
Kecakapan-kecakapan ini mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional
khusus (occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema
kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Konsep
kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau keterampilan untuk bekerja. Orang yang tidak
bekerja, misalnya ibu rumah tangga atau orang yang sudah pensiun tetap memerlukan kecakapan hidup. Seperti
halnya orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan, orang yang sedang
menempuh pendidikanpun memerlukan kecakapan hidup, karena mereka tentunya juga memiliki permasalahan
kehidupan.
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan
memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun
sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang
sudah ada sebagai akibat tingginya pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan
meningkat secara bertahap. (Depdiknas, diolah)
1. B. KOMPONEN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Konsep kecakapan-kecakapan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:
C. PENGINTERNALISASIAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM SEMUA MATA PELAJARAN
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring dengan berlakunya Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan. Standar isi dan standar kompetensi ini akan menjadi acuan daerah/sekolah dalam
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-masing jenjang pendidikan. Oleh
karena itu, pengembangan kecakapan hidup dengan sendirinya harus mengacu kepada standar-standar yang telah
ditetap pemerintah. Standar isi dan standar kompetensi lulusan merupakan salah satu bagian dari Standar Nasional
Pendidikan. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompertensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh satuan pendidikan. Dokumen standar isi mencakup: (1) kerangka dasar kurikulum, (2) struktur
kurikulum, (3) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (4) beban belajar, dan (5) kalender pendidikan.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, pembiasaan dan muatan lokal. Masing-masing muatan memiliki tujuan pendidikan yang
berbeda dan peluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif. Berikut ini disajikan contoh muatan
wajib, tujuan, dan pengembangan kecakapan hidup.
Tabel 1: Muatan Wajib, Tujuan Pendidikan, dan Pengembangan Kecakapan Hidup

Pengembangan Kecakapan Hidup

No Mata Pelajaran Tujuan Pendidikan Kecaka Kecaka


Kecakapan Kecakapan
pan pan
Sosial Vokasional
Personal Akademik

Membentuk peserta didik


Pendidikan menjadi manusia yang beriman
1
agama dan bertakwa kepada Tuhan
YME

Membentuk peserta didik


menjadi warga negara yang
Pendidikan
memiliki wawasan dan rasa
2 Kewargane-
kebersamaan, cinta tanah air,
garaan
serta bersikap dan berperilaku
demokratis

Membentuk peserta didik


mampu berkomunikasi secara
3 Bahasa efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulisan

Mengembangkan logika dan


4 Matematika kemampuan berpikir peserta
didik

Mengembangkan pengetahuan,
Ilmu
dan kemampuan analisis
5 Pengetahuan
peserta didik terhadap
Alam
lingkungan alam dan sekitarnya

Mengembangkan pengetahuan,
Ilmu
pemahaman, dan kemampuan
6 Pengetahuan
analisis peserta didik terhadap
Sosial
kondisi sosial masyarakat
Membentuk karakter peserta
Seni dan didik menjadi manusia yang
7
Budaya memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya

Membentuk karakter peserta


Pendidikan
didik agar sehat jasmani dan
8 Jasmani dan
rohani, serta menumbuhkan
Olahraga
rasa sportivitas

Keterampilan/ Membentuk peserta didik


9 Bahasa menjadi manusia yang memiliki
Asing/TIK keterampilan

Membentuk pemahaman
terhadap potensi sesuai dengan
10 Muatan Lokal
ciri khas di daerah tempat
tinggalnya

Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
Pengembangan mengembangkan dan
11
Diri mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan
bakat

1. Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup


Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program/rancangan yang disusun
dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi bahan kajian/materi
3. Mengembangkan indikator kompetensi
4. Mengembangkan pengalaman belajar yang bermuatan kecakapan hidup
5. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
6. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
1. Prinsip-prinsip Pengembangan Model Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia.
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menujang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia,
serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan mempertimbangkan norma-norma
agama yang berlaku
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual,
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan
5. Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam memasuki dunia
kerja/usaha serta relevan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan.
6. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial, akademis, dan vokasional.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
8. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
1. D. PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
1. 1. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Seni Budaya, Ketrampilan, Muatan Lokal, dan Kegiatan Pengembangan Diri.
2. Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi :
1.
1. Pendidikan Kecakapan Hidup dilaksanaan secara integral dalam pendidikan/ pembelajaran semua mata pelajaran.
Pengintegrasian dilaksanaan dengan menganalisis kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang berpotensi untuk
mengembangkan kecakapan hidup tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui
kegiatan KKG / MGMPS. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai
muatan tambahan dalam kegiatan pembelajaran.

Kecakapan personal Kecakapan Akademik Kecakapan Sosial

Bekerja sama
Mengendalikan emosi
Interaksi dalam kelompok

Berfikir kritis Mengelola Konflik

Berfikir logis Menguasai pengetahuan Berpartisipasi


Komitmen Bersikap ilmiah Membudayakan sikap sportif
Mandiri Berfikir strategis Disiplin
Percaya diri Berkomunikasi ilmiah Membudayakan hidup sehat
Tanggung jawab Merancang penelitian ilmiah Mendengar
Menghargai dan menilai diri Melaksanakan penelitian Berbicara
Menggali dan mengolah Menggunakan teknologi
Membaca
informasi Bersikap kritis rasional
Kecakapan menuliskan
Mengambil keputusan
pendapat/gagasan
Bekerja sama dengan teman
sekerja
Kecakapan memimpin

1. MI Negeri Cinisti Kab. Garut memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan
kecakapan hidupnya dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal di luar sekolah.
1. 2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua mata pelajaran dan muatan lokal yang
dilakukan dengan cara mengembangkan pelajaran dengan memperhatikan, menyesuasikan, dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Inggris, Bahasa Arab, IPA, Muatan Lokal, Bahasa Sunda, serta pengembangan diri
3. c. Sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang sudah memperoleh
akreditasi.
Pada intinya pendidikan kecakapan hidup membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar,
menyadari dan mensyukuri potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan, berani menghadapi problema
kehidupan, serta memecahkannya secara kreatif. Pendidikan kecakapan hidup bukanlah mata pelajaran, sehingga
dalam pelaksanaannya tidak perlu merubah kurikulum dan menciptakan mata pelajaran baru. Yang diperlukan disini
adalah mereorientasi pendidikan dari mata pelajaran ke orientasi pendidikan kecakapan hidup melalui
pengintegrasian kegiatan-kegiatan yang pada prinsipnya membekali peserta didik terhadap kemampuan-
kemampuan tertentu agar dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian peserta didik. Dengan prinsip ini, mata
pelajaran dipahami sebagai alat untuk dikembangkan kecakapan hidup yang nantinya akan digunakan oleh peserta
didik dalam menghadapi kehidupan nyata. Prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sebagai
berikut:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku
2. Tidak mengubah kurikulum yang berlaku
3. Pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu: belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar untuk
melakukan, dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama
4. Belajar konstekstual dengan menggunakan potensi lingkungan sekitar sebagai wahana pendidikan
5. Mengaitkan dengan kehidupan nyata
6. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas, memperluas wawasan dan pengetahuan, memiliki akses
untuk memenuhi standar hidup secara layak
BAB VIII
KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, PINDAH MADRASAH DAN KELULUSAN
A. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar didasarkan hasil analisis SKBM/KKM tiap mata pelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Tinjauan
analisis didasarkan kompleksitas tiap KD, tingkat kemampuan siswa memahami pelajaran (intake), serta daya
dukung (kemampuan guru, dukungan masyarakat, sarana dan prasarana).
Berdasarkan hasil analisis di atas, MI Negeri Cinisti Kab. Garut menetapkan SKBM/KKM (Ketuntasan Kompetensi
Minimal) sebagaimana dalam tabel berikut.
Penentuan KKM tersebut berdasarkan pada :
1. Kompleksitas KD / Indikator
Kompleksitas artinya kesulitan / kerumitan setiap indikator / KD yang harus dicapai oleh siswa.
INTERVAL ANALISIS

KOMPLEKSITAS Rentang Angka Keterangan

Tinggi > 65 Sederhana Mudah Dicapai

Sedang 65 79 Cukup Sulit Dicapai

Rendah 80 100 Rumit Sulit Dicapai

2. Kemampuan Sumber Daya Pendukung


Kemampuan sumber daya pendukung meliputi tenaga pendidik , sarana pendidikan yang sangat esensial ,
menejemen Madrasah, kepedulian stake holder sekolah.
INTERVAL ANALISIS

RENTANG
DAYA DUKUNG KETERANGAN
ANGKA

Tinggi 80 100 Menunjang

Sedang 65 79

Rendah < 65 Kurang menunjang

3. Intake ( Tingkat Kemampuan Siswa )


- SKBM Kelas I : didasarkan pada hasil seleksi PSB
- SKBM Kelas II dan Kelas VI : Didasarkan pada tingkat pencapaian SKBM siswa pada semester atau kelas
sebelumnya.

Kompleksitas Rentang Angka Keterangan

Tinggi 80 100 Cepat Mencapai Target

Sedang 65 79 Cukup Mencapai Target

Rendah < 65 Sulit Mencapai Target

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai
KKM-nya adalah:
55 + 86 + 70 = 70,3
3
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 70
KETUNTASAN KOMPETENSI MINIMAL (KKM)
MI NEGERI CINISTI KAB. GARUT
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KKM Kls I KKM Kls III- KKM Kls IV-


No. Mata Pelajaran
II IV VI

1 Agama 68 68 68
KKM Kls I KKM Kls III- KKM Kls IV-
No. Mata Pelajaran
II IV VI

1. Quran Hadits 68 68 68
2. Aqidah Akhlaq 68 68 68
3. Fiqih 63 63 63
4. Bahasa Arab 68 68 68
5. SKI

2 Pendidikan Kewarganegaraan 68 68 68

3 Bahasa Indonesia 68 68 68

4 Bahasa Inggris 63 63 63

5 Matematika 63 63 63

6 IPA 63 63 63

7 IPS 68 68 68

8 Seni Budaya 68 68 68

9 Pendididkan Jasmani 68 68 68

10 Teknologi Informatika Komunikasi 68 68 68

11 Bahasa sunda 63 63 63

12

CATATAN DAN KETERANGAN :


1. Peserta didik yang belum mencapai SKBM/KKM harus mengikuti program remedi sampai mencapai SKBM/KKM.
Pelaksanaan remedi maksimal dua kali.
2. Peserta didik yang mencapai nilai 80 % 90 % dapat mengikuti program pengayaan.
3. Peserta didik yang mencapai nilai 91% 100% dapat mengikuti program percepatan (accelerated) kelompok.
4. Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka (sepulang sekolah) dengan jadwal
sebagaimana yang telah dirancang oleh masing-masing guru Mata Pelajaran / Guru Kelas.
1. B. SISTEM PENILAIAN :
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan
data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan
dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi penilaian kelas
merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan
alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas
lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam
hal ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
tercantum dalam kurikulum.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat
penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik,
pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui
berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test),
penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik ( portfolio), dan
penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga
memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang
peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki
peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu
untuk mencapai apa yang diharapkan.
1. Kriteria Penilaian Kelas
a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur
kompetensi. Dalam pelajaran bahasa Indonesia misalnya, guru menilai kompetensi berbicara. Penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan
perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel
jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk
menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penskorannya harus jelas.
c. Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi
peserta didik.
2. Prinsip Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta
didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan,
produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Hal ini
berarti suatu aktivitas penilaian dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari setiap kompetensi. Guru
menetapkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu
(akhir semester atau akhir tahun).
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja
peserta didik dan tingkah laku dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan
kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya)
3. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
1. a. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Pendidikan Agama Islam dilakukan dengan cara tes dan non
tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan dan unjuk kerja.
1. b. Sistem Penilaian Mata Pelajaran PKn :
Teknik penilaian PKn dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa portofolio, unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaan tertulis dan non tertulis.
1. c. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan
sastra. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian berupa tes dan
non tes.
1. d. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian matematika dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk
penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, unjuk kerja, penugasan dan portofolio.
1. e. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPA :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep serta kinerja
ilmiah. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian IPA dilakukan
dengan cara tes dan non tes. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar dan
indikator. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, tes identifikasi, unjuk kerja, tugas proyek, penilaian sikap
dan portofolio.
1. f. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPS :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep. Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis,
tes lisan dan penugasan. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar dan
indikator. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, tugas rumah, kuis, unjuk kerja, dan portofolio.
1. g. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada penguasaan konsep dan praktek. Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis,
tes lisan dan praktek. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar dan indikator.
Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, tugas rumah, unjuk kerja, dan portofolio.
1. h. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Penjaskes :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada penguasaan konsep dan praktek. Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis,
tes lisan dan praktek. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, dan unjuk kerja.
1. i. Sistem Penilaian Mata Pelajaran TIK :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep. Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilaksanakan dengan tes dan
non tes. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar dan indikator. Bentuk
penilaian berupa tes tulis (tes identifikasi), unjuk kerja dan penilaian sikap.
1. j. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Sunda :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Bahasa Sunda dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk
penilaian berupa tes tertulis, tes lisan dan unjuk kerja.
1. k. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Inggris :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan
sastra. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian berupa tes dan
non tes.
1. C. PINDAH MADRASAH
1. MI Negeri Cinisti Kab. Garut memfasilitasi siswa yang pindah Madrasah / Sekolah :
- Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP
- Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP dengan Madrasah / Sekolah yang belum melaksanakan KTSP.
1. Untuk Pelaksanaan Pindah Madrasah / Sekolah lintas Propinsi / Kabupaten / Kota, dikoordinasikan dengan
Kandepag Kanwil Propinsi dan Mapenda Kab / Kota, serta Dinas Pendidikan Setempat.
2. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip managemen berbasis
Madrasah, antara lain mencangkup hal-hal sebagai berikut :
Menyesuaikan bentuk Laporan Hasil Belajar ( LHBS ) dari Sekolah / Madrasah Asal sesuai dengan bentuk Raport yang
digunakan oleh Madrasah tujuan.
Melakukan Test Masuk pengendali Mutu ( UPM ) daerah atau Madrasah tertentu bagi siswa Pindahan.
1. KRITERIA KENAIKAN KELAS, KELULUSAN UJIAN MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL
Kenaikan Kelas :
- Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas II dan seterusnya, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 mata pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas VI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
minimal, lebih dari 3 mata pelajaran
- Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada
tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.
- Madrasah melaporkan hasil penilaian kepada peserta didik, orang tua, dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
- Laporan memuat deskripsi kemajuan dan hasil belajar secara utuh dan menyeluruh.
- Hasil penilaian dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memberikan umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran dan program pendidikan berikutnya.
Kriteria Kenaikan Kelas
Berdasarkan hasil rapat Dewan Guru MI Negeri Cinisti Kab. Garut hari Senin 30 Juni 2009 bahwa peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang diikuti.
3. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan kerajinan pada semester yang diikuti.
4. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 10% dari jumlah hari efektif.
- Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua pelajaran didasarkan pada KKM yang berlaku di MI Negeri Cinisti
Kab. Garut yaitu : KKM untuk Matematika, IPA, Bhs. Inggris, Bhs. Arab, dan Bhs. Sunda = 63 , sedangkan selain
pelajaran tersebut KKMnya = 68.
- Mulai Tahun Pelajaran 2009/2010 kenaikan kelas diperketat terutama kenaikan kelas dari kelas V ke kelas VI
dengan tujuan untuk memotivasi siswa agar :
1. belajar dengan sungguh-sungguh
2. berperilaku dan berkepribadian yang baik
3. aktif masuk sekolah
1. Kriteria Kelulusan
1. Berdasarkan PP 19/2005 pasal 27 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal 65 (enam puluh lima pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata pelajaran:
1. agama dan akhlak mulia
2. kewarganegaraan dan kepribadian
3. estetika
4. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
5. Lulus Ujian Sekolah untuk mata pelajaran Non Ujian Nasional
6. Lulus Ujian Nasional ( Sesuai dengan Peraturan Pemerintah atau Permendiknas )
1. Persyaratan Kelulusan lainya didasarkan atas 2 Aspek sebagai berikut :
1) Aspek Akademik, meliputi :
1. Memiliki nilai Raport yang lengkap untuk Kelas I s/d VI
2. Telah memiliki nilai Ujian untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan
3. Tidak terdapat nilai Kurang dari/sama dengan 5,50 baik untuk ujian tulis maupun praktik seluruh Mata Pelajaran
yang diujikan dengan nilai rata-rata Ujian Nasional Maupun Ujian Madrasah tidak boleh kurang dari/sama dengan
5,51
4. Aspek Non Akademik, meliputi :
1) Nilai rata-rata kepribadian ( Kelakuan, kerajinan, dan Kerapian ) pada Kelas VI Semester II minimal Baik
2) Kehadiran di Madrasah pada Semester I dan II kelas VI minimal 90 % dari jumlah hari efektif
Seorang Siswa dinyatakan TIDAK LULUS apabila tidak memenuhi Aspek Akademik dan Non Akademik seperti
tersebut diatas.

BAB IX
REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Untuk menjaga reliabilitas dan Validitas Kurikulum yang dipakai perlu adanya aturan tentang revisi dan atau
perubahan, serta pengembangan kurikulum secara terarah. Dengan prinsip/ aturan sebagaimana berikut :
1. A. TINJAUAN KURIKULUM
Tinjauan kurikulum merupakan kegiatan mengevaluasi kurikulum dengan membandingkan antara kompetensi dasar
atau standar kompetensi mata pelajaran yang dipersyaratkan secara nasional dengan kondisi nyata di madrasah
seperti manajemen pendidikan di madrasah, somber daya yang tersedia dan pencapaian ketuntasan belajar siswa.
Tinjauan kurikulum dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun sekali dengan melibatkan para guru mata
pelajaran, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana dan prasarana.
Tinjauan kurikulum dimuat dalarn berita acara sebagaimana form berita acara tinjauan kurikulum (F-BATK) dan
disahkan oleh Kepala Madrasah.
1. B. REVISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Revisi atau perubahan kurikulum adalah upaya untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kualitas
pendidikan yang ada di madrasah. Adapun proses perubahannya adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah apabila ada. perubahan kebijakan pemerintah
dalam kurikulum pendidikan dasar.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah demi mempertimbangkan point a, pada rapat
kerja madrasah.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah dengam mempertimbangkan masukan dari
tim penyusun KTSP yang dibentuk madrasah dengan melibatkan semua elemen yang dibutuhkan.
4. Selain pada point c, maka Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah apabila pelaku
pendidikan yang ada dalam madrasah ingin mengubah visi, misi dan tujuan pendidikan madrasah.
5. Perubahan pada point d hanya bisa dilakukan dengan rapat kerja madrasah.
6. Apabila tidak ada perubahan kurikulum pendidikan dasar secara, nasional oleh pemerintah, maka Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ini setidak-tidaknya direvisi dan diubah serta dikaji pada setiap awal tahun pelajaran
baru.
1. C. PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
MI Negeri Cinisti Kab. Garut melakukan Pengembangan Kurikulum secara parsial terhadap Kompetensi, materi,
metode dan evaluasi untuk lebih mengarah kepada tercapainya Visi Madrasah, sebagaimana berikut :
1. Pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjaga agar kurikulum yang digunakan oleh madrasah selalu
mengarah kepada tercapainya visi madrasah, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan harapan stakeholder
1. Pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui proses tinjauan kurikulum yang dilakukan oleh manajemen
madrasah/sekolah, guru-guru dan stakeholders
2. Pengembangan kurikulum dilakukan baik secara menyeluruh maupun secara parsial.
3. Pengembangan kurikulum secara menyeluruh dilakukan jika kompetensi lulusan sudah tercapai atau ada kebijakan
baru dari pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum madrasah/ sekolah
4. Pengembangan kurikulum secara parsial dilakukan terhadap kompetensi, materi, metode dan evaluasi
5. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan terhadap kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi, maupun
kompetensi dasar.
6. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan dengan memperhatikan perubahan beban belajar, pencapaian
ketuntasan belajar mata pelajaran, perkembangan IPTEK, dan perkembangan sumber daya baru di madrasah/
sekolah.
7. Pengembangan terhadap materi dilakukan dengan memperhatikan pengembangan kompetensi. Pengembangan
materi dimuat dalam silabus
8. Pengembangan terhadap metode dilakukan dengan memperhatikan pengembangan materi dan sumber belajar baru
yang tersedia. Pengembangan metode dimuat dalam silabus
9. Pengembangan terhadap evaluasi dilakukan dengan memperhatikan jenis kompetensi, alat ukur yang tersedia dan
sumberdaya yang tersedia. Pengembangan evaluasi dimuat dalam silabus
BAB X
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran.
Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah kami menyusun kalender pendidikan untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di madrasah kami
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
- permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun
dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.
- waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
- waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur
madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
- waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
- libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- madrasahmemerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- madrasah memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya pada MI Negeri Cinisti Kab. Garut
berdasarkan Kalender Pendidikan MI Negeri Cinisti Kab. Garut Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut :

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU

antara 34 38 Digunakan untuk kegiatan


1 Minggu Efektif Belajar
minggu. pembelajaran efektif.

2 Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap semester

3 Jeda antar semester 2 minggu antara semester I dan II

Digunakan untuk persiapan


Libur akhir tahun
4 2 minggu kegiatan dan administrasi
pelajaran
akhir dan awal tahun pelajaran.

Berdasarkan Keputusan Menteri


5 Hari libur keagamaan 2 4 minggu Pendidikan Nasional dan /
Keputusan Menteri Agama

Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan


6 Hari libur umum nasional
minggu pemerintah

7. Hari libur khusus 1 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang


diprogramkan secara khusus tanpa
Kegiatan khusus
8. 2 minggu mengurangi Jumlah minggu efektif
madrasah
belajar dun waktu
pembelajaran efektif

Proses Belajar Mengajar


Proses Belajar Mengajar dilaksanakan setiap hari efektif sesuai dengan kalender Pendidikan dilaksanakan pada pagi
hingga siang hari mulai pukul 07.30 s.d 12.05 WIB dengan alokasi waktu tiap jam pelajaran 35 menit. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi dasar.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervareasi dan
berpusat pada peserta didik, sehingga tercipta Proses Belajar Mengajar yang efektif dengan ciri-ciri :
Menyenangkan ( Joy full learning)
Mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa
Membantu siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan KKM.
Disamping itu proses pengalaman belajar memuat kecakapan hidup ( life skill) yang perlu dikuasai peserta didik
.Kegitan proses belajar dilaksanakan sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta didik, khususnya guru agar dapat
amelaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan prembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan
untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung 2 unsur yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi pelajaran.
Tugas guru dalam pengelolaan Kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Menyusun Prota , Prosem dan RPP
2. Menyusun pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator hasil belajar
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Model ( Strategi ) pembelajaran
5. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
6. Menyusun bahan ajar
7. Menyiapkan sarana pembelajaran , termasuk media pembelajaran
Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas , menggunakan tehnik Cooperative Learning. Yaitu
pembelajaran yang dirancang secara kelompok- kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama sampai
pada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok . Dalam kelas kooperatif guru harus
menciptakan suasana siswa saling kebergantungan positif , tanggung jawab perseorangan , tatap muka ,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Dalam proses pengelompokan siswa , guru harus
menggunakan sistem pengelompokan heterogen berdasarkan tingkat kemampuan akademiknya. Satu kelompok
beranggotakan satu siswa pandai (apper) tiga siswa normal (midle), dan satu siswa katagori kurang ( lower).
Tabel
JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF,
DAN HARI LIBUR MIN Cinisti
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SEMESTER I

NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML

1 Juli 2009 2 15 2 1 3

2 Agustus 2009 4 26 5 5

September
3 4 - 4 4 6 4 30
2009

4 Oktober 2009 20 12 4 2 7 13

November
5 4 20 5 1 5
2009

Desember
6 4 24 4 3 7
2009

7 Januari 2009 3 14 4 2 6 12

JML 21 124 18 28 8 6 6 11 75

SEMESTER II

NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML

1 Januari 2010 5 0

Februari
2 4 23 4 1 5
2010

3 Maret 2010 4 21 5 4 9

4 April 2010 4 25 4 1 5

5 Mei 2010 4 24 5 2 7

6 Juni 2010 4 24 5 1 6

7 Juli 2010 2 9 12 14

JML 20 122 25 19 12 46

Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JPE : Jumlah Minggu Efektif LHB : Libur Hari Besar
HES : Hari Efektif Sekolah LS : Libur Semester
HEF : Hari Efektif Fakultatif LPP : Libur Permulaan Puasa
KTS : Kegiatan Tengah Semester LHR : Libur Hari Raya
PENGATURAN WAKTU KBM :
Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apa bila hari tersebut
merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut:
- Kelas I melaksanakan Masa Orientasi Siswa
- Kelas II VI melaksanakan Tes Awal
Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan
semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (lima) hari, yaitu:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.30 12.05

Selasa 07.30 12.05

Rabu 07.30 12.05

Kamis 07.30 12.05

Jumat 07.30 11.20

Sabtu 07.30 12.05

ALOKASI WAKTU KBM

MIN Cinisti KAB. Garut


TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

07.30
08.05 07.30 08.05 07.30 08.05 07.30 08.05 07.30 08.05 07.30 08.05
Upacara

08.05
08.05 08.40 08.05 08.40 08.05 08.40 08.05 08.40 08.05 08.40
08.40

08.40
08.40 09.15 08.40 09.15 08.40 09.15 08.40 09.15 08.40 09.15
09.15

09.15
09.15 09.55 09.15 09.55 09.15 09.55 09.15 09.55 09.15 09.55
09.55

09.55
09.55 10.20 09.55 10.20 09.55 10.20 09.55 10.20 09.55 10.20
10.20
Istitahat Istitahat Istitahat Istitahat Istitahat
Istitahat

10.20 10.20 10.55


10.20 10.55 10.20 10.55 10.20 10.55 10.20 10.55
10.55 Pengem. Diri

10.55 10.20 10.55


10.55 11.20 10.55 11.20 10.55 11.20 10.55 11.20
11.20 Pengem. Diri

11.20 10.20 10.55


11.20 12.05 11.20 12.05 11.20 12.05
12.05 Pengem. Diri

Kegiatan Tengah Semester


Kegiatan tengah semester diisi dengan penilaian hasil belajar berupa ulangan harian, hasil ulangan murni
disampaikan ke wali murid dalam bentuk raport sisipan tengah semester 1.
Tengah semester 2 tidak ada kegiatan, karena mendesaknya ujian nasional.
LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak
diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
- Keputusan menteri Pendidikan Nasional, dan/atu Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan.
- Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur umum/nasional
atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini:
Libur Awal Puasa : 20 Agustus 22 Agustus 2009
Libur Hari Raya : 14 September 30 September 2009
Libur Semester 1 : 21 Desember 01 Januari 2010
Libur Semester 2 : 28 Juni 12 Juli 2010
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad SAW
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al masih
Hari Kemerdekaan R I
Isra Miraj Nabi Muhammad
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Hari Raya Natal

Rincian Kegiatan Sekolah


Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.
RINCIAN KEGIATAN MADRASAH TAHUN 2009/2010

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET

1 Rapat Persiapan PSB 29 Juni 2008

2 Penerimaan Peserta didik Baru 1 11 Juli 2009

3 Rapat Persiapan KBM Semester 1 11 Juli 2009

4 Hari pertama TP 2008/2009 13 Juli 2009

5 MOS peserta didik kelas I 13 15 Juli 2009

6 Permulaan Tatap muka KBM 16 Juli 2009

7 Rapat koordinasi Wali kelas Hari Selasa

8 Peringatan Kemerdekaan RI 17- 19 Ags 2009

9 Kegiatan Komputer/Praktek Sesuai jadwal

10 Libur Awal Puasa 20-22 Agustus 2009

11 Libur Idul Fitri 14 -30 Sept 2009


12 Rapat Persiapan Uji Komp Smt.1 05 Des 2009

13 Pelaksanaan Ulangan Smt. Ganjil 07-12 Desember 2009

14 Koreksi dan pengumpulan Nilai 14-16 Desember 2009

15 Pembagian LHB 17 Desember 2009

16 Libur Semester 1 21 Des -02 Jan. 2010

17 Hari Pertama Semester 2 ( KBM ) 04 Jan. 2010

18 Kegiatan keagamaan 24 Mar 2010

19 Rapat Panitia US/UN/ Smt 03 Apr 2010

20 Try out UN 1 kls VI 14 15 Januari 2010

21 Try Out UN 2 23 26 Pebr 2010

22 Try Out UN 3 23 27 Mrt 2010

23 Uji Kompetensi Smt 2 kls VI Apr 2010

24 UN Utama Apr 2010

25 UN susulan Mei 2010

26 Ujian Praktek Mei 2010

27 Ujian Madrasah utama Mei 2010

28 UM susulan Mei 2010

29 Koreksi bersama UM Mei 2010

30 Setor nilai Ke Ketua KKM Mei 2010

31 Pengumuman hasil UN Juni minggu ke 3

32 Pelaksanaan Ulangan Smt Genap 07 Jun 12 Jun 2010

33 Rapat Pleno Kelulusan 23 Jun . 2010

34 Rapat Pleno Kenaikan Kelas 24 Jun 2010

35 Pembagian SKHU/ Ijazah 26 Juni 2010

36 Pembagian Raport Kenaikan Kls 26 Juni 2010

37 Rapat Kerja Sekolah 2 3 Juli 2010

38 Libur Semester Genap 09 Juni11 Juli 010

39 Masuk Sekolah kembali 12 Juli 2010

Ket :
Rincian Kegiatan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi yang berlangsung
BAB X
PENUTUP
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan kemampuan nyata yang ada di madrasah
dengan tetap mengakomodasi budaya setempat yakni budaya Jawa dengan dialek bahasa Jawa yang khas.
Implementasi kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah, baik kepala sekolah, komite, siswa,
konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Walaupun Kurikulum ini telah disusun dengan seksama dan melibatkan tim yang diwakili oleh segenap unsur yang
ada di sekolah, namun masih ada kekurangannya, maka saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat
membangun tetap kami harapkan agar kurikulum ini menjadi lebih sempurna.
Kurikulum ini dilengkapi Silabus dan RPP sebagaimana terlampir, untuk memudahkan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga sekolah, karena itu setiap tahun diadakan perbaikan
perbaikan demi menuju kebaikan dan kesempurnaan yang menjadi harapan kita bersama.
Akhirnya kami bergharap agar kurikulum ini dapat menjadi pedoman operasional dalam melaksanakan kegiatan
Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti Kabupaten Garut tahun pelajaran 2009/2010 dan tahun
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai