BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jeneponto. Pelaksanaan penelitian ini terbagi atas 4tahap, yaitu : (1) Tahap
persiapan dan pengumpulan data, (2) Tahap analisis citra, (3) Tahap
Kelara Kabupaten Jeneponto yang berlangsung dari bulan Maret sampai Juni
2014.
30
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Alat Fungsi
Komputer PC Pengetikan dan Olah data
GPS Menentukan posisi
Kamera Dokumentasi
31
Tabel 3.2 Bahan yang dipakai beserta fungsi/sumber dalam penelitian ini
adalah ;
Bahan Fungsi/Sumber
E. Tahapan Penelitian
a. Data Primer yaitu data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari
namun diperoleh dari studi kepustakaan yaitu peta rupa bumi (RBI), peta
Jeneponto.
sebagai berikut:
1. Rona. Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra.
Rona dapat pula diartikan sebagai tingkatan dari hitam ke putih atau
3. Ukuran. Ukuran suatu obyek meliputi dimensi jarak, luas, tinggi, dan
5. Pola. Pola adalah hubungan spasial obyek (Lillesand dan Kiefer, 1979).
suatu daerah yang tidak terkena sinar secara langsung yang disebut
7. Situs. Situs adalah lokasi obyek dalam hubungannya dengan obyek lain,
tujuan yang diinginkan. Citra komposit warna merupakan paduan citra dari
tiga saluran berbeda. Citra komposit warna yang dibuat dalam penelitian ini
adalah citra komposit dengan kombinasi RGB 321 (merah, hijau, biru).
yang luas ini lebih besar dibandingkan dengan luas daerah penelitian.
c. Koreksi Geometrik
(UTM).
35
Control Point). Ground Control Point atau GCP adalah suatu kenampakan
geografis yang unik dan stabil sifat geometrik dan radiometriknya serta
lokasinya dapat diketahui dengan tepat. Pada langkah pertama titik GCP
ditempatkan pada citra dan pada citra referensi dengan tingkat akurasi satu
hubungan titik-titik pada citra dan sistem proyeksi yang terpilih. GCP yang
digunakan untuk 1 scene minimal 30 titik, pemilihan titik kontrol yang baik
d. Koreksi Radiometrik
menjadi bukan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya
hamburan atau lebih kecil karena proses serapan. Teknik yang bisa
dilakukan adalah dengan peningkatan kontras warna dan cahaya dari suatu
data pada panjang gelombang lebih besar cenderung lebih kecil pengaruh
atmosfernya. Jika nilai minimum dari histogram seluruh piksel lebih besar dari
atmosfer.
setiap kanal nilainya adalah nol. Oleh karena itu dilakukan pengurangan nilai
digital setiap piksel pada semua kanal sehingga nilai minimumnya sama,
yaitu nol.
e. Masking
wilayah yang ingin di masking dengan menggunakan file vektor. Hal ini
dilakukan karena wilayah kajian bisa saja memiliki nilai pantulan spektral
lokasi spesifik (site specific method), yang menggunakan matriks eror (error
N = Z2pq/E2 .. (1)
37
Jumlah titik N ini kemudian dijadikan dasar dalam pelaksanaan survei intensif
(ground truth II) untuk menguji akurasi peta, dengan menggunakan matriks
eror. Disini akan dihasilkan tiga macam parameter akurasi peta: eror komisi
accuracy).
memiliki tingkat akurasi dan ketelitian yang dibutuhkan pada proses analisis
data penelitian. Alat yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System)
(Kecamatan Rumbia dan Kelara) tahun 2003 dan 2013 dengan peta RTRW
PETA PETA
CITRA 2003 CITRA 2013
KOREKSI
KOREKSI
GEOMETRI
GEOMETRI
DIGITASI ON
DIGITASI ON THE SCREEN
THE SCREEN
Peta
PETA Penggunaan
PENGGUNAAN Thn 2013
THN 2003
Survey lapang
overlay
STRATEGI
PENGELOLAAN LAHAN