Anda di halaman 1dari 3

9.

Faktor Risiko Terjadinya Tuberkulosis

Faktor risiko adalah semua variabel yang berperan timbulnya kejadian penyakit. Pada dasarnya
berbagai faktor risiko TBC saling berkaitan satu sama lain. Faktor risiko yang berperan dalam
kejadian penyakit tuberculosis adalah karakteristik individu

Beberapa faktor risiko untuk menderita TB adalah:

1. Jenis kelamin.
Prevalensi tuberculosis tampaknya meningkat seiring dengan peningkatan usia.
Angka pada pria selalu cukup tinggi pada semua usia, tetapi angka pada wanita
cenderung menurun tajam sesudah melampaui usia subur. Wanita sering mendapat
tuberculosis sesudah bersalin (Croft, et al., 2002).
Dari catatan statistik, mayoritas penderita TB adalah wanita tetapi hal ini
memerlukan penyelidikan dam penelitian yang lebih lanjut, untuk sementara diduga jenis
kelamin perempuan merupakan faktor risiko (Ahmadi, 2005).
2. Status gizi.
Status gizi merupakan variabel yang sangat berperan dalam timbulnya kejadian
TB. Tetapi hal ini masih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya, seperti ada tidaknya
kuman TB pada paru. Karena kuman TB merupakan kuman yang dapat tidur bertahun-
tahun dan apabila memiliki kesempatan bangun dan menimbulkan penyakit, maka
timbullah kejadian penyakit TB. Oleh sebab itu, salah satu upaya untuk menangkalnya
adalah status gizi yang baik, baik untuk wanita, laki-laki, anak-anak maupun dewasa
(Suarni, 2009).
3. Sosioekonomi
Penyakit TB lebih banyak menyerang masyarakat yang berasal dari kalangan
sosioekonomi rendah. Lingkungan yang buruk dan permukiman yang terlampau padat
sangat potensial dalam penyebaran penyakit TB. (Croft, et al., 2002).
Menurut WHO, penderita TB di dunia menyerang kelompok social ekonomi
lemah atau miskin. Walaupun tidak berhubungan secara langsung, namun dapat
merupakan penyebab tidak langsinh seperti adanya kondisi gizi memburuk, perumahan
tidak sehat, akses terhadap pelayanan kesehatan juga menurun kemampuannya. Menurut
perhitungan rata-rata penderita TB kehilangan tiga sampai empat bulan waktu kerja
dalam setahun. Mereka juga kehilangan penghasilan setahun secara total mencapai 30%
dari pendapatan rumah tangga (Achmadi, 2005).
4. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap pengetahuan
seseorang diantaranya mengenai rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan
pengetahuan penyakit TB, sehingga dengan pengetahuan yang cukup maka seseorang
akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, tingkat
pendidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap jenis pekerjaannya (Suarni, 2009).
Rendahnya pendidikan seseorang penderita TB dapat mempengaruhi seseorang
untuk mencari pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa penelitian yang menyimpulkan
bahwa seseorang yang mempunyai pendidikan rendah akan berpeluang untuk mengalami
ketidaksembuhan 5,5 kali lebih besar berbanding dengan orang yang mempunyai tingkat
pendidikan yang lebih tinggi (Croft, et al., 2002).
5. Pekerjaan
Jenis pekerjaan menentukan faktor resiko apa yang harus dihadapi setiap individu.
Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu, paparan partikel debu di daerah
terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Paparan
kronis udara yang tercemar dapat meningkatkan morbiditas, terutama terjadinya gejala
penyakit saluran pernafasan dan umumnya TB (Suarni, 2009).

6. Faktor-faktor Toksis
Merokok, minuman keras, dan tembakau merupakan faktor penting dapat
menurunkan daya tahan tubuh (Nelson, 1995).
Merokok diketahui mempunyai hubungan dengan meningkatkan resiko untuk
mendapatkan kanker paru-paru, penyakit jantung coroner, bronchitis kronik, dan kanker
kandung kemih. Kebiasaan merokok meningkatkan resiko terkena TB sebanyak 2,2 kali
(Achmadi, 2005).
Daftar Pustaka
Achmadi. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Gramedia.
Croft, J., Norman, H., dan Fred, M. 2002. Tuberkulosis Klinik Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Widya Medik.
Nelson, R. A. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 12 Bagian 2. Jakarta: EGC.
Suarni, H. 2009. Faktor Lingkungan yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit TB
BTA Positif di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Bulan Oktober Tahun 2008
April Tahun 2009. Tersedia (online) di: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125833-S-
5761-Faktor%20risiko-Literatur.pdf/ [Diakses pada 12 Oktober 2017].

Anda mungkin juga menyukai