Anda di halaman 1dari 4

JOBSHEET

Merakit PC dan Trubleshooting

Praktek : Merakit PC & Troubleshooting Nama :

Bid.Keahlian: Technical Support Instruktur :

1. Tujuan
1. Siswa dapat merakit sebuah PC dengan langkah langkah yang benar.

2. Siswa dapat melakukan langkah langkah trouble shooting bila terjadi hal

hal yang tidak diinginkan pada saat merakit sebuah PC.

2. Pendahuluan
Setelah kita membongkar sebuah PC tentu kita harus dapat merakitnya kembali

seperti keadaan semula sehingga PC yang telah kita bongkar tadi dapat

dipergunakan kembali.

Ketika merakit kembali sebuah PC, tidak jarang kita menemukan hal hal yang

janggal. Hal itu akan diperingatkan oleh komputer melalui speaker internal

dengan perbedaan bunyi beep tertentu. Jika terdengar satu bunyi beep

pendek, dan ada tampilan pada layar, maka komputer yang kita rakit telah siap

untuk dioperasikan, tetapi bunyi beep tersebut terus saja berbunyi dan tidak

ada tampilan apapun pada layar maka dapat disimpulkan ada masalah pada PC

yabg kita rakit tersebut. Bila hal itu terjadi, maka kita harus dapat melakukan

langkah langkah trouble shooting sehingga PC tersebut dapat bekerja kembali

dengan normal.

3. Peralatan
1. 1 unit komputer

2. Tool kit

4. Langkah kerja

Team Training SMK TI 169


1. Letakkan Motherboard di atas casing pada tempat yang aman.
2. Pasangkan konektor power dari power supply ke tempatnya di motherboard.

Konektor harus diletakkan pada motherboard dengan posisi kabel berwarna

hitam di tengah-tengah.

3. Pasanglah konektor speaker dari casing ke motherboard. Letak konektor

perlengkapan casing di motherboard ada di kiri bawah, bisa berurut secara

horizontal atau vertikal. Berikut ini hubungan dari perlengkapan casing ke

tempat pemasangannya:

Speaker, 2 kabel dihubungkan ke motherboard 4 pin, 1 dan 4. Peletakan

kabel yang terbalik tidak masalah. Pada motherboard tertulis SPK

(speaker).

LED power, 2 kabel ke motherboard 5 pin, 1 dan 5. Bila saat power

dihidupkan lampu LED tidak menyala maka balikkan peletakkan kabel karena

berarti peletakan kabel terbalik. Pada motherboard biasanya berdasarkan

KEYLOCK. Pada casing lama yang memiliki kunci ditujukan untuk mengunci

keyboard sehingga keyboard tidak berfungsi, maka kabel dari kunci

dihubungkan ke pin nomor 2 dan 3 atau 3 dan 4 dari pin key-lock ini.

LED turbo, 2 kabel ke motherboard 2 pin, 1 dan 2. Bila penekanan tombol

turbo tidak menyalakan lampu ini maka balikkanlah kabelnya. Pada

motherboard biasanya bertuliskan TB LED (Turbo LED).

Reset, 2 kabel ke motherboard 2 pin, 1 dan 2. Pada motherboard biasanya

bertuliskan RST (reset).

Turbo, 3 kabel ke motherboard 2 pin, 1 dan 2. Bila penekanan tombol turbo

lampu menyala maka berarti pemasangan benar.

LED HDD, untuk membedakan indikator saat hardisk sedang bekerja, 2

kabel ke card I/O 2 pin karena hardisk tidak terhubung langsung ke

motherboard tapi melalui card I/O.

Display, 7-segment dihubungkan ke power supply. Dari perlengkapan casing

yang harus dirakit saat ini hanyalah speaker dan LED power saja, sedangkan

yang lainnya dipasang setelah komputer sudah benar merakitnya.

4. Pasanglah RAM pada slotnya. Pemasangan SIMM RAM pada slotnya harus

mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Ada 2 aturan yang harus diikuti

yaitu:

Team Training SMK TI 170


Aturan Praktis, yaitu aturan yang menjelaskan bagaiman tatacara

memasangkan SIMM ke tempatnya. Kesalahan dalam hal ini dapat membuat

kerusakan pada motherboard.

AturanTeknis, yaitu aturan yang menjelaskan susunan tata letak SIMM

dalam hubungannya dengan pendeteksian terhadap keberadaan dan kapasitas

SIMM.

5. Pasanglah card monitor (sekarang lebih dikenal dengan nama salah satu jenis

card monitor yaitu VGA card) pada slot ekspansi yang sesuai dan card

ekspansi lain.

6. Pasanglah kabel power dari casing ke jala-jala PLN, lalu nyalakan tombol

power komputer. Apabila hasil rakitan kita benar maka respon yang baik

adalah adanya tampilan tulisan di layar, yaitu keyboard error.

7. Pasanglah keyboard pada konektornya di bagian belakang casing.

8. Pasanglah card I/O pada slot yang sesuai pada slot yang sebelah kanan untuk

memudahkan nantinya saat pemasangan perkabelan dari card I/O ke disk

drive. Hidupkan power komputer dan perhatikan respon yang tampil di layar

monitor. Hingga tahap ini di layar ditampilkan kotak laporan dari BIOS

berisi data-data perangkat keras komputer seperti tipe prosesor,

hardisk,floppy disk, memory dan port yang terpasang.

9. Pasanglah kabel data floppy disk pada card I/O, perhatikan bahwa kabel

nomor 1 harus benar terhubung ke pin nomor 1 di card I/O. Kabel ini terdiri

dari 34 pin. Pin nomor 1 biasanya telah tertulis atau tidak ada keterangan

biasanya nomor 1 dimulai dari sebelah kiri. Kabel nomor 1 pada kabel data

floppy disk ditandai dengan garis merah sepanjang kabel. Pemasangan

konektor pada drive menentukan drive yang mana menjadi drive A atau B.

Konektor yang ujung untuk drive A, yang tengah untuk drive B. Pasangkan

juga konektor power ke disk drive. Hidupkan komputer dan perhatikan

respon yang ditampilkan oleh monitor. Setidaknya pesan yang keluar adalah

meminta disket operating system.

10. Untuk sekarang ini sebuah komputer telah dilengkapi oleh Hard disk dan

CD-ROM. Kedua komponen ini dihubungkan dengan kabel data IDE connector

yang memiliki jumlah pin 40. Kabel IDE connector dihubungkan ke Primary

IDE pada motherboard dengan terlebih diatur hard disk sebagai primary

Team Training SMK TI 171


master dan CD-ROM sebagai primary slave. Pengaturan ini dilakukan dengan

setting jumper pada hard disk.

11. Memasang prosesor hanya membalik proses pelepasan prosesor pada

pembedahan PC diatas.

Tips perakitan PC
Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan

jatuh ke peralatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita

menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek (short circuit) dan

rusaklah hasil rakitan kita.

Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin processor yang ada

termasuk chipset, karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh

kita akan merusakkan komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus

meng-ground-kan diri kita dengan cara memegang casing saat power telah

dihidupkan. Menghindari hal ini juga ditujukan agar tidak mengotori kaki pin

komponen dengan kotoran yang ada di tangan kita.

Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru power

supply harus dimatikan. Memasangkan komponen pada saat power supply dalam

keadaan hidup akan merusak komponen yang akan dipasang dan juga hasil rakitan

kita.

Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti obeng kembang

dan obeng min.

Team Training SMK TI 172

Anda mungkin juga menyukai