BLOK 14
SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN
IMUNOLOGI KLINIS
BUKU MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
SEMESTER V GASAL 2017/2018
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH
BUKU MAHASISWA
BLOK 14
SISTEM INDERA, HEMATOLOGI
DAN IMUNOLOGI KLINIS
i
Blok 14
BUKU MAHASISWA
Edisi Ketiga
Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin
oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan atau disebar dalam bentuk
elektronik, mekanik, foto kopi dan rekaman atau bentuk lainnya.
ii
TIM KOORDINATOR BLOK 14
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
iii
PENYUSUN BUKU
dr. T. Husni T.R, Sp. THT-KL
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
vi
GAMBARAN UMUM BLOK 14
Blok Sistem Indera, Hematologi dan Imunologi Klinis merupakan blok ke
empat belas dari kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda Problem- Based
Learning di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Kegiatan blok ini
membutuhkan waktu 5 (lima) minggu ditambah 1 (satu) minggu untuk
evaluasi, dengan muatan 5 SKS dengan rincian tutorial 10 kali pertemuan, pleno
tutorial 5 kali pertemuan, kuliah pakar 21 kali pertemuan.
Tema di semester 5 ini adalah masalah dan penyakit klinis pada tubuh
manusia. Blok ini akan memperdalam mengenai Sistem Indera, Hematologi dan
Imunologi Klinis sebagai salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia.
Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka diharapkan mahasiswa akan
lebih mudah memahami dan menjelaskan masalah dan penyakit yang muncul
pada sistem indera, hematologi dan imunologi serta dapat menjelaskan penyakit
dan menentukan diagnosis hingga penatalaksanannya sesuai dengan kompetensi
yang telah ditentukan pada SKDI 2012.
1
HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA
Pada Blok 18 Masalah Kesehatan Spesifik dan Riset Terapan akan dibahas
kembali mengenai sistem imunologi yang terkait dengan modul penyakit infeksi
tropis. Sedangkan pada Blok 20 Masalah Kesehatan Spesifik dan Pre-clerkship
Clinical akan dibahas mengenai penyakit menular seksual dan infeksi parasit
kulit.
TUJUAN UMUM
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan dapat mengenali,
memahami, menjelaskan dan menganalisis masalah dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem indera, hematologi dan imunologi mulai dari diagnosis hingga
penatalaksanaan sesuai SKDI 2012. Mahasiswa juga diharapkan mampu
menerapkan aspek etika dan humaniora pada setiap masalah dan penyakit yang
ada pada blok ini.
TUJUAN KHUSUS
1. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit pada mata:
kelainan refraksi dan akomodasi, infeksi mata, trauma dan emergency dan
penyakit mata lainnya.
2. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit pada telinga,
penyakit pada hidung, penyakit pada tenggorok, penyakit pada kepala leher
dan emergency di bidang THT-KL.
3. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit kulit dan
kelamin, yaitu penyakit infeksi kulit, penyakit alergi, autoimun dan
vesibulosa, kelainan kelenjar sebasea dan ekrin, farmakologi obat kulit, serta
kelainan pigmentasi dan neoplasia kulit.
4. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan hematologi dan
imunologi lanjutan, penyakit infeksi darah dan sistem imun, serta penyakit
autoimun.
5. Mampu menentukan dan menjelaskan integrasi penyakit sistem indera,
hematologi dan imunologi.
2
2. Bermoral, beretika dan berdisiplin
a. Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode
etik kedokteran Indonesia
b. Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
3. Berwawasan sosial budaya
a. Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
b. Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas dan sosial-budaya-ekonomi dalam
menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat
4. Berperilaku profesional
a. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional
b. Bersikap dan berbudaya menolong
c. Mengutamakan keselamatan pasien
d. Mampu bekerja sama intra dan interprofesional dalam tim
pelayanan kesehatan demi keselamatan pasien
e. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka
sistem kesehatan nasional dan global
3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal
dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega
dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
a. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
b. Berempati secara verbal dan nonverbal
3
c. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan
dapat dimengerti
d. Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan
kesehatan secara holistik dan komprehensif
e. Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk
berita buruk, informed consent) dan melakukan konseling
dengan cara yang santun, baik dan benar
f. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural
dan spiritual pasien dan keluarga
4. Pengelolaan Informasi
4.1. Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik kedokteran.
4.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
b. kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan
untuk dapat belajar sepanjang hayat
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif
kepada profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak
terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi
informasi dalam bidang kesehatan.
4
d. Mengkonsultasikan dan/ atau merujuk sesuai dengan standar
pelayanan medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit).
DAFTAR MASALAH
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter berangkat dari keluhan
atau masalah pasien/ klien. Melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan tambahan/ penunjang, serta karakteristik pasien, keluarga dan
lingkungannya, dokter melakukan analisis terhadap masalah kesehatan tersebut
untuk kemudian melakukan tindakan dalam rangka penyelesaian masalah
tersebut.
Daftar ini berisikan masalah, keluhan atau gejala yang banyak dijumpai
pada tingkat pelayanan kesehatan primer berdasarkan alasan yang membawa
pasien/ klien mendatangi dokter atau pelayanan kesehatan. Selama pendidikan
dokter, mahasiswa perlu dihadapkan pada berbagai masalah, keluhan atau gejala
yang terkait, serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah tersebut,
sehingga diharapkan lulusan dokter FK Unsyiah berkompeten dalam menghadapi
berbagai masalah kesehatan serta mampu menyelesaikan berbagai masalah
tersebut dengan baik.
Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh lulusan dokter, karena
merupakan masalah dan keluhan yang paling sering dijumpai pada tingkat
pelayanan kesehatan primer atau dengan kata lain masalah tersebut merupakan
keluhan yang membuat individu mendatangi dokter maupun institusi pelayanan
kesehatan. Daftar ini tidak menunjukkan urutan prioritas masalah kesehatan.
5
Sistem Hematologi dan imunologi
1. Perdarahan spontan Gatal-gatal (alergi makanan, alergi
4.
2. Pucat kontak, dan lain-lain
3. Bengkak/edema 5. Bercak merah di kulit
Sistem Integumen
1. Kulit gatal 11. Luka bakar
2. Kulit nyeri 12. Kulit berminyak
3. Kulit mati rasa 13. Kulit melepuh
Kulit berubah warna (menjadi 14. Benjolan kulit
4.
putih, hitam, merah atau kuning) 15. Kuku nyeri
5. Kulit kering 16. Kuku berubah warna atau bentuk
6. Kulit menebal 17. Ketombe
7. Kulit menipis 18. Rambut rontok
8. Kulit bersisik 19. Kebotakan
9. Kulit lecet, luka, tukak 20. Ruam kulit
10. Kulit bernanah 21. Luka gores, tusuk, sayat
DAFTAR PENYAKIT
Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban
penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta
case fatality rate di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan
problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan
masyarakat. Lulusan dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus
mempunyai tingkat kemampuan yang memadai agar mampu merujuk, membuat
diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas.
Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada Blok 14 ini sesuai
dengan 4 tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer:
A. SISTEM INDERA
No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
MATA
Konjungtiva
1 Benda asing di konjungtiva 4A
2 Konjungtivitis 4A
3 Pterigium 3A
4 Perdarahan subkonjugctiva 4A
5 Mata kering 4A
Kelopak Mata
6 Blefaritis 4A
7 Hordeolum 4A
8 Chalazion 3A
9 Laserasi kelopak mata 3B
10 Entropion 2
11 Trikiasis 4A
12 Lagoftalmus 2
13 Epikantus 2
14 Ptosis 2
15 Retraksi kelopak mata 2
16 Xanthelasma 2
6
Aparatus Lakrimalis
17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Sklera
21 Skleritis 3A
22 Episkleritis 4A
Kornea
23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjunctivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A
Bola Mata
31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmus 2
Anteior Chamber
33 Hifema 3A
34 Hipopion 3A
Cairan Vitreous
35 Perdarahan vitreous 1
Iris dan Badan Silier
36 Iridosiklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa
38 Katarak 2
39 Afakia congenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A
42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A
45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina
53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
7
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optic 2
61 Neuropati optic 2
62 Neuritis optic 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A
TELINGA
Telinga, Pendengaran dan Keseimbangan
65 Tuli (kongenital, perspektif, konduktif) 2
66 Inflamasi pada auricular 3A
67 Herpes zooster pada telinga 3A
68 Fistula pre-aurikular 3A
69 Labirintitis 2
70 Otitis eksterna 4A
71 Otitis media akut 4A
72 Otitis media serosa 3A
73 Otitis media kronik 3A
74 Mastoiditis 3A
75 Miringitis bullosa 3A
76 Benda asing 3A
77 Perforasi membran timpani 3A
78 Otosklerosis 3A
79 Timpanosklerosis 2
80 Kolesteatoma 1
81 Presbiakusis 3A
82 Serumen prop 4A
83 Mabuk perjalanan 4A
84 Trauma akustik akut 3A
85 Trauma auricular 3B
HIDUNG
Hidung dan Sinus Hidung
86 Deviasi septum hidung 2
87 Furunkel pada hidung 4A
88 Rinitis akut 4A
89 Rinitis vasomotor 4A
90 Rinitis alergi 4A
91 Rinitis kronik 3A
92 Rinitis medikamentosa 3A
93 Sinusitis 3A
94 Sinusitis frontal akut 2
95 Sinusitis maksilaris akut 2
96 Sinusitis kronik 3A
97 Benda asing 4A
98 Epistaksis 4A
99 Etmoiditis akut
100 Polip 2
Kepala dan Leher
101 Fistula dan kista brankial lateral dan medial 2
8
102 Higroma kistik 2
103 Tortikolis 3A
104 Abses Bezold 3A
Laring, Faring dan Trakea
105 Faringitis 4A
105 Tonsilitis 4A
106 Laringitis 4A
107 Hipertrofi adenoid 2
108 Abses peritonsil 3A
109 Pseudo-croop acute epiglotitis 3A
110 Difteria (THT) 3B
111 Karsinoma laring 2
112 Karsinoma nasofaring 2
113 Trakeitis 2
114 Aspirasi 3B
115 Benda asing 2
9
28 Polimialgia reumatik 3A
29 Demam Reumatik 3A
30 Artritis Reumatoid 3
31 Juvenile Chronic Arthritis 2
32 Henoch-Schoenlein Purpura 2
33 Eritema Multiformis 2
34 Imunodefisiensi 2
35 Poliarteritis Nodosa 1
10
4B.Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB).
MODUL DAN TOPIK
Blok ini terdiri dari 4 (empat) modul beserta topik-topik di dalamnya.
No. Modul Kuliah Tutorial
5 Integrasi
11
TOPIC TREE
12
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk PBL (Problem Based Learning)
dengan beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada
blok ini berupa:
1. Diskusi tutorial
2. Belajar mandiri
3. Kuliah pakar
4. Konsultasi pakar
5. Diskusi pleno
13
Adapun kuliah-kuliah dalam blok ini adalah sebagai berikut:
Pemberi
No Judul Kuliah Bagian
Kuliah
Kelainan refraksi dan akomodasi
Ilmu
- Hipermetropia ringan (4A) dr. Saiful
1. Kesehatan
- Miopia ringan (4A) Basri, Sp. M
Mata
- Astigmatisma ringan (4A)
Infeksi pada mata
- Blefaritis (4A)
- Konjungtivitis (4A)
- Keratitis (3A)
- Skleritis (3A) Ilmu
dr. Lia
2. - Episkleritis (4A) Kesehatan
Meutia, Sp. M
- Dakriosistitits (4A) Mata
- Dakrioadenitis (4A)
- Iridoskilitis, iritis (3A)
- Hordeolum (4A)
- Kalazion (3A)
Trauma pada mata
Ilmu
- Hifema (3A) dr. Firdalena
3. Kesehatan
- Benda asing konjungtiva (4A) Meutia, Sp. M
Mata
- Perdarahan subkonjungtiva (4A)
Kegawatdaruratan pada mata
Ilmu
- Glukoma akut (3B), glukoma lainnya dr. Firdalena
4. Kesehatan
(3A) Meutia, Sp. M
Mata
- Laserasi Kelopak Mata (3B)
Penyakit mata lainnya
dr. Saiful
- Mata kering (4A) Ilmu
Basri,Sp. M
5. - Trikiasis (4A) Kesehatan
- Pterigium (4A) Mata
- Xeroftalmia (3A), buta senja (4A)
Penyakit pada telinga luar &telinga
tengah
- Serumen prop (4A)
- Otitis eksterna (4A) Ilmu Dr. dr. Azwar,
6. - Otitis media akut (4A) Kesehatan Sp. MK., Sp.
- Abses bezold (3A) THT-KL THT-KL
- Fistula preaurikular (3A)
- Miringitis bulosa (3A)
- Perforasi membran timpani (3A)
14
Penyakit pada telinga dalam
- Mabuk Perjalanan (4A)
- Herpes zooster (3A)
- Mastoiditis (3A) Ilmu Dr. dr. Azwar,
7. - Otosklerosis (3A) Kesehatan Sp. MK., Sp.
- Trauma akustik akut (3A) THT-KL THT-KL
- Presbiakusis (3A)
- Labirintitis (2)
- Timpanosklerosis (2) Kolesteatom (1)
Penyakit pada hidung
- Furunkel pada hidung (4A)
- Rinitis akut (4A)
- Rinitis vasomotor (4A)
Ilmu dr. T. Husni
- Rinitis alergi (4A)
8. Kesehatan T.R, M.Kes,
- Rinitis (3A)
THT-KL Sp. THT- KL
- Rinitis medikamentosa (3A)
- Sinusitis (3A)
- Polip nasi (2)
- Deviasi septum (2)
Penyakit pada tenggorok, kepala dan leher
- Faringitis (4A)
- Tonsilitis (4A)
- Laringitis (4A)
- Abses peritonsil (3A)
- Tortikolis (3A) dr. Novina
Ilmu
- Trakeitis (2) Rahmawati,
9. Kesehatan
- Ca Laring (2) M.Ked, Sp.
THT-KL
- Hipertrofi adenoid (2) THT-KL
- Higroma kistik (2)
- Fistula dan kista bronkial lateral dan
medial (2)
- Ca laring (2)
- KNF (2)
Kegawatdaruratan pada THT
- OMA stadium supurasi (4A)
- Epistaksis (4A)
- Benda asing hidung (4A)
- Epiglotitis pseudo croup akut (3A)
Ilmu dr. Fadhlia,
- Perikondritis dan inflamasi pada
10. Kesehatan M.Ked
aurikular (3A)
THT-KL (ORL-
- Benda asing telinga (3A)
HNS), Sp.
- Trauma aurikular (3B)
THT-KL
- Difteri THT (3B)
- Apirasi (3B)
- Benda asing trakea (2)
Penyakit Infeksi Jamur pada kulit Ilmu dr. Sitti Hajar,
11. - Tinea kapitis (4A) Kesehatan Sp. KK,
- Tinea barbae (4A) Kulit dan FINSDV
15
- Tinea fasialis (4A) Kelamin
- Tinea korporis (4A)
- Tinea kruris (4A)
- Tinea manus (4A)
- Tinea pedis (4A)
- Tinea unguium (4A)
- Ptiriasis vesikolor (4A)
- Kandidiasis muko-kutan ringan (4A)
Penyakit Infeksi Bakteri pada kulit
- Impetigo (4A)
- Impetigo ulseratif (4A)
- Folikulitis superfisial (4A)
Ilmu
- Furunkel, karbunkel (4A) dr. Wahyu
Kesehatan
12. - Eritrasma (4A) Lestari,
Kulit dan
- Erisipelas (4A) Sp. KK
Kelamin
- Skrofuloderma (4A)
- Lepra (4A)
- Sifilis stadium 1&2 (4A)
- Reaksi lepra (3A)
Penyakit Infestasi Parasit, virus dan
gigitan serangga
- Kutaneus larva migren (4A)
- Filariasis (4A)
- Pedikulosis kapitis (4A)
- Pedikulosis pubis (4A)
Ilmu
- Skabies (4A) dr. Sitti Hajar,
Kesehatan
13. - Reaksi gigitan serangga (4A) Sp. KK,
Kulit dan
- Veruka vulgaris (4A) FINSDV
Kelamin
- Morbili tanpa komplikasi (4A)
- Herpes zooster tanpa komplikasi (4A)
- Varisela tanpa komplikasi (4A)
- Herpes simplek tanpa komplikasi (4A)
- Moluskum kontagiosum (4A)
- Kondiloma akuminata (4A)
Penyakit Alergi, autoimun dan
vesikobulosa
Toksik epidermal nekrolisis (3B) Ilmu
14. Kesehatan dr. Fitria,
Sindroma Steven Johnson (3B)
Kulit dan M.Sc,
Urtikaria akut (4A)
Kelamin Sp.KK
Urtikaria kronis (3A)
Angioedema (3B)
Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin
- Akne vulgaris ringan (4A)
Ilmu
- Akne vulgaris sedang berat (3A)
Kesehatan dr. Wahyu
15. - Hidradenitis supuratif (4A)
Kulit dan Lestari,
- Dermatitis perioral (4A)
Kelamin Sp. KK
- Miliaria (4A)
- Dermatitis kontak iritan (4A)
16
- Dermatitis atopik (4A)
- Dermatitis numularis (4A)
- Dermatitis kontak alergika (3A)
- Napkin eczema (4A)
- Liken simpleks kronik (3A)
- Psoriasis vulgaris (3A)
- Dermatitis seboroik (4A)
- Ptiriasis rosea (4A)
- Alopesia (2)
Kelainan pigmentasi dan neoplasia kulit
- Vitiligo (3A)
- Melasma (3A)
- Hiperpigmentasi pasca inflamasi (3A)
- Hipopigmentasi pasca inflamasi (3A)
- Albino (2A)
Ilmu
- Kista epitel (3A) dr. Fitria,
Kesehatan
16. - Keratosis seboroik (2A) M.Sc,
Kulit dan
- KSS (2) Sp.KK
Kelamin
- Karsinoma sel basal (2)
- Xanthoma (2)
- Hemangioma (2)
- Lentigo (2)
- Nevus pigmentosus (2)
- Melanoma maligna (1)
Imunohematologi I
- Anemia defisiensi besi (4A)
Patologi
- Anemia hemolitik (3A)
Klinik/ Ilmu dr. Bukhari,
17. - Anemia makrisitik (3A)
Penyakit Sp. PK
- Polisitemia (2)
Dalam
- Anemia Aplastik (2)
- Hemoglobinopati (2)
Imunohematologi II
- Limfadenitis (4A)
- Limfadenopati (3A) Patologi
dr. Cut
- Gangguan pembekuan darah (2) Klinik/ Ilmu
18. Murzalina,
- DIC (2) Penyakit
Sp.PK
- Agranulositosis (2) Dalam
- Inkompatibilitas gol darah (2)
- Keganasan (1)
Penyakit Infeksi darah dan sistem imun
- Leptospirosis tanpa komplikasi (4A) Patologi dr. M. Fuad,
- Malaria (4A) Klinik/ Ilmu Sp.PD
19.
- Dengue (4A) Penyakit
- Bakteremia (3B) Dalam
- Sepsis (3B)
Penyakit autoimun dr. T.
Ilmu Penyakit
20. - Reaksi anafilaktik (4A) Mamfaluti,
Dalam
- SLE (3A) Sp.PD
17
- Polimialgia rematik (3A) dr. M.Fuad,
- Demam Rematik (3A) Sp.PD
- Arthritis Rheumatoid (3A)
dr. Yulia
Patologi
21. Trombosis dan hemostasis lanjutan Ramdhani,
Klinik
Sp.PK
18
11 Ilmu Kesehatan
dr. T. Husni TR, Sp. THT-KL 0811 682 2766
THT-KL
12 dr. Azwar, Sp. MK, Sp. THT- Ilmu Kesehatan
0852 3000 8035
KL THT-KL
13 dr. Fadhlia, M.Ked (ORL- Ilmu Kesehatan 0813 6008 0058
HNS), Sp. THT-KL THT-KL
14 dr. Novina Rahmawati, Ilmu Kesehatan
M.Ked, Sp. THT-KL THT-KL
15 dr. T. Mamfaluti, Sp.PD Ilmu Penyakit 0815 501 2564
Dalam
16 dr. M. Fuad, Sp.PD Ilmu Penyakit 0812 694 4458
Dalam
PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas:
1. Nilai proses (40%)
2. Nilai ujian akhir blok (60%)
19
SUMBER BELAJAR
Adams GL, Boies LR, Higler PH. Boies: Buku ajar penyakit THT
(Fundamentals of otolaryngology). Alih bahasa Wijaya C. Effendi H, editor. Edisi
keenam. Jakarta, EGC. 1997.
Agak GW, Qin M, Nobe J. Propionibacterium Acnes Induces an
Interleukin-17 Response in Acne Vulgaris that is Regulated by Vitamin A and
Vitamin D. Journal Invest Dermatology. 2014 Februari; 134.
Amadi, A., et al., 2009. Common Ocular Problems in Aba metropolis of
Albia State, Eastern Nigeria. Federal Medical Center Owerri.
http://docsdrive.com/pdfs/medwelljou rnals/pjssci/2009/32-35.pdf. Akses 11
Februari 2012.
American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea.
Section11. SanFransisco: MD Association, 2005-2006
Ballenger JJ. Disease of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck. Staf ahli
bagian THT RSCM-FKUI, editor. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggrok, Kepala
dan Leher. Edisi ketigabelas. Jakarta Barat, Binarupa Aksara. 1994.
Borovaya A, Dombrowski Y, Zwicker S, Olisova O, Ruzicka T, Wolf R.
Isotretinoin Therapy Changes The Expression of Antimicrobial Peptides in Acne
Vulgaris. Arch Dermatology Res. 2014 Juni 11.p. 2.
Bull TR. Color Atlas of ENT Diagnosis. 4th ed. New York, Thieme. 2003.
Departemen Kesehatan, 2003. Pedoman Tatalaksana Kasus dan
Pemeriksaan Laboratorium Leptospirosis di Rumah Sakit, Leptospira. Hlm. 8-15.
Bagian Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan : Jakarta
Dit Jen PPM & PL RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso. (2003). Pedoman
Tatalaksana Kasus dan Pemeriksaan Laboratorium Leptospirosis di Rumah Sakit.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Djafaar ZA, Restuti RD. Kelainan Telinga Tengah. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi 6. Jakarta: Balai
penerbit FKUI. 2007; Hal 64-77.
Gasem MH, Redhono D, Suharti C. Anicteric leptospirosis can be
misdiagnosed as dengue infection. Buku Abstrak Konas VIII PETRI, Malang,
2002
Grattan CEH dan Black AK. Urticaria and Mastocytosis. Dalam: Burns T,
Breahnasc S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. Edisi ke-8.
Wiley-Blackwell. 2010; 22: 1-35.
Ilyas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mata. 3rd (ed). FKUI. Jakarta
Iskandar Z; Nelwan RHH; Suhendro, dkk. Leptospirosis Gambaran Klinis
di RSUPNCM, 2002.
James WD, Berger TG, Elston. Urticaria. Dalam: Andrews Diseases of the
Skin Clinical Dermatology. Edisi ke-11. Saunder-Elsevier Inc. 2011: 147-154.
James, Brus, dkk. 2005. Lecture Notes Oftalmologi. Jakatra : Erlangga
Jatla, K.K., 2009. Neonatal Conjungtivitis. University of Colorado Denver Health
Science Center.
20
Kanski,JJ, Conjungtiva. In: Clinical Ophthalmology. 5th ed. Butterworth
Heinemann. Philadelphia; 2003, 6667
Kaplan AP. Urticaria and Angioedema. Dalam : Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K. Fitzpatricks Dermatology In
Genereal Medicine. Edisi ke-8. New York : McGraw-Hill Inc. 2012: 414-430.
Lalwani AK. Current diagnosis & treatment, otolaryngology head and neck
surgery. 2nd ed. New York, Lange. 2008.
Larson SK, Dawson AL, Dunnick CA, Dellavalle RP. Acne Vulgaris :
Pathogenesis, Treatment, and Needs Assessment. Dermatology Clinic. 2012; 30.
Lawley LP, Parker SRS. Perioral Dermatitis. In Goldsmith LA. Fitzpatrick's
Dermatology in General Medicine. New York: Mc Graw Hill; 2012. p. 925-6.
Layton AM. Disorders of Sebaceous Glands. In Burns T, Breathnach S, Cox
N, Griffiths C. Rook's Textbook of Dermatology. New York: Wiley-Blackwell;
2010. p. 42.17-42.35.
Lee KJ. Essential otolaryngology, head and neck surgery. 9th ed. New York,
Medical. 2008.
Lestariningsih. 2002. Gagal Ginjal Akut Pada Leptospirosis Kumpulan
Makalah Simposium Leptospirosis. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Marlin, D.S. 2009. Bacterial Conjungtivitis. Penn State College of Medicine
[http://emedicine.medscape.com/article/1191370]
Menner. A Pocket Guide to the Ear. New York, Thieme. 2003.
Navarini AA, Simpson MA, Weale M, Knight J, Carlavan I, Reiniche P, et
al. Genome-wide Associaton Study Identifies Three Novel Susceptibility Loci for
Severe Acne Vulgaris. Nature Communications. 2014 Juni; 5(4020).
Rapuano, C.J., et al., 2008. Conjungtivitis. American Academy of
Ophthalmology
Silverman, N. 2007. Conjunctivitis. http://www.merck.com
Soepardi EA. Pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok kepala dan leher.
Dalam Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta,
FKUI. 2007:p 1-9.
Speelman, Peter. (2005). Leptospirosis, Harrisons Principles of Internal
Medicine, 16th ed, vol I. McGraw Hill : USA. Pg.988-991.
Steven KW Chow. Management of chronic urticarial in Asia: 2010 AADV
consensus guidelines. Asia Pac Allergy. 2012; 2(2): 149-160.
Tasoula E, Chalikias J, Danopoulou I, Rigopoulos D, Gregoriou S, Lazarou
D, et al. The Impact of Acne Vulgaris on Quality of Life and Psychic health in
Young Adolescents in Greece. Result of a Population Survey. Anais Brasileiros
Dermatology. 2012 Februari; 87(6).
Thiboutot D, Rosso JQ. Acne Vulgaris and the Epidermal Barrier : Is Acne
Vulgaris Associated with Inherent Epidermal Abnormalities that Cause
Impairment of Barrier Functions? Do Any Topical Acne Therapies Alter the
Structural and/or Functional Integrity of the Epidermal Barrier. Journal of Clinical
21
and Aesthetic Dermatology. 2013 February; 6.
Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum, 14nd (ed), Widya Medika,
Jakarta. 2000: 99128
Visscher, K.L., et al., 2009. Evidencebased Treatment of Acute
Conjungtivitis. Canadian Family Physician.
Widjayanto B 1999. Nilai Diagnostik Leptodipstik pada Leptospirosis,
Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Wijana, N. 1993. Konjungtivitis, dalam Ilmu Penyakit Mata. FKUI. Jakarta
: 46-69
Williams HC, Dellavalle RP, Garner S. Acne Vulgaris. The Lancet. 2012
Januari; 379: p. 361-372.
World Health Organization/ International Leptospirosis Society. Human
Leptospirosis guidance for diagnosis, surveillance and control. Geneva :
WHO.2003.109
Yadav S, Kanwar AJ, Parsad D, Minz RW. Chronic idiopathic urticarial and
thyroid autoimmunity: perplexing association. Indian J Dermatol. 2013; 58 (4):
325-330.
Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM. Acne Vulgaris and Acneiform
Eruptions. In Goldsmith LA, Stephen KI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
Klaus W. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. New York: Mc Graw
Hill; 2012. p. 897-917.
Zein Umar. (2006). Leptospirosis, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
III, edisi 4. FKUI : Jakarta. Hal.1845 - 1848.
Zouboulis CC, Kligman AM, Katsambas AD. Pathogenesis And Treatment
of Acne and Rosacea London: Springer; 2014.p. 605-9.
22
Skenario 1
23
Skenario 2
24
Skenario 3
Bu Yanti (30 tahun) datang ke Poli THT dengan keluhan telinga sebelah kiri
keluar cairan sejak dua tahun yang lalu. Cairan yang keluar berwarna kekuningan
kadang berbau. Dalam dua bulan terakhir Bu Yanti mengeluh cairan yang keluar
terus menerus dan agak banyak. Bu Yanti juga mengeluh pendengaran pada
telinga kirinya agak berkurang sejak enam bulan yang lalu.
25
Skenario 4
26
Skenario 5
TIDAK SADAR
Tn A, berusia 55 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD RSUZA, dalam
keadaan tidak sadar. Tn A berobat ke dokter praktek swasta karena luka sayat pada
tangannya, setelah mendapat jahitan beberapa kali, dokter memberikan obat makan
yaitu Amoxycillin, Asam mefenamat dan Vitamin C. Beberapa menit setelah minum
obat Tn A mengeluh gatal gatal dan kemerahan seluruh tubuh disertai bentol bentol
pada kulit. Selanjutnya Tn A merasa pusing dan sesak nafas dan tiba tiba tidak
sadarkan diri. Keluhan seperti ini pernah terjadi sebelumnya setelah makan obat sakit
kepala yang dibeli di depot dekat rumahnya. Demikian keluarganya menceriterakan
kepada dokter jaga UGD RSUDZA.
Hasil pemeriksaan dijumpai pasen tidak sadar, nadi halus dan lemah,
pernafasan takipnoe. Tekanan darahtidak terukur. Wajah pucat, tampak bibir dan
mata angioedema, urtikaria dan bentol bentol seluruh badan dan anggota gerak. Jari
jari tampak sianosis dan acral dingin.
27
THE SEVEN JUMPS
No Langkah Uraian
1 Identifikasi Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha
istilah/ konsep mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau
asing, dari skenario, kemudian menjelaskannya
untuk menyamakan persepsi.
2. Identifikasi Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan
masalah masalah tambahan dalam skenario.
3. Analisa Brainstorming / curah pendapat dengan menggali
masalah masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan
menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya ( walaupun konsep dan penjelasannya
masih salah, tutor tidak perlu segera berkomentar.)
4. Strukturisasi Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa
mengelompokkan masalah dan konsep lalu
membentuk pola/ skema yang sistematis dan
terangkai secara logis.
5. Identifikasi Merumuskan hal hal yang perlu dipelajari lebih
tujuan belajar lanjut secara mandiri
MASA BELAJAR MANDIRI: perpustakaan,
diskusi kelompok kecil, kuliah, internet, konsultasi
pakar, dsb.
6. Presentasi hasil Melaporkan hasil belajar mandiri/ temuan informasi
belajar mandiri terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan
bersama langkah ke 5
7. Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh
77
99
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Minggu I, 16-20 Oktober 2017
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
16 Okt 17 Okt 18 Okt 19 Okt 20 Okt
Tutorial Tutorial
Skenario 1 : Skabies Skenario 1 : Skabies
08.00 - (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
10.00 Kelas A Kelas A
Gedung F Lt.1 Gedung F Lt.1
Kuliah Penyakit Infeksi Bakteri Pada Kuliah Kelenjar Sebasea dan Ekrin
Kulit
dr. Wahyu Lestari, SpKK
14.00 -
dr. Wahyu Lestari, SpKK Kelas A dan B
16.00
Kelas A dan B R. F1
R. F1 Gedung F Lt III
Gedung F Lt III
16.00 -
18.00
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
23 Okt 24 Okt 25 Okt 26 Okt 27 Okt
Tutorial Tutorial
08.00 Skenario 2 : Dermatitis Atopi Skenario 2 : Dermatitis Atopi
09.40 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Kelas A Kelas A
Gedung F Lt.1 Gedung F Lt.1
Kuliah Penyakit Alergi Autoimun dan Kuliah Penyakit Infeksi Darah dan Sistem
Vesikobulosa Imun
16.00
17.40
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
30 Okt 31 Okt 1 Nop 2 Nop 3 Nop
Tutorial Tutorial
Skenario 3 : OMSK Skenario 3 : OMSK
08.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
09.40 Kelas A Kelas A
Gedung F Lt.1 Gedung F Lt.1
Kuliah Penyakit Pada Telinga Luar dan Kuliah Penyakit Pada Telinga Dalam
Telinga Tengah
dr. Azwar, SpTHT-KL
10.00 dr. Azwar, SpTHT-KL Kelas A dan B
11.40 Kelas A dan B R. F1
R. F1 Gedung F Lt III
Gedung F Lt III Skill
LIBUR
Lab
12.00
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00
Kuliah Penyakit Hidung Kuliah Penyakit Tenggorok, Kepala dan Kuliah Kegawat Daruratan Pada THT
Leher
dr. T. Husni T.R, SpTHT-KL dr. Fadhlia, M.Ked (ORL-
Kelas A dan B dr. Novina Rahmawati, SpTHT-KL HNS), Sp. THT-KL
14.00 R. F1 Kelas A dan B
15.40 Gedung F Lt III R. F1 Kelas A dan B
Gedung F Lt III R. F1
Gedung F Lt III
16.00
17.40
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Minggu IV, 6 10 Nopember 2016
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
6 Nop 7 Nop 8 Nop 9 Nop 10 Nop
dr. Lia Mutia, SpM dr. Saiful Basri, Sp. M dr. T. Husni T.R, SpTHT-KL
10.00
Kelas A dan B Kelas A dan B Kelas A dan B
11.40 Skill Skill
R. F1 R. F1 Gdg F1 Lt.III
Gedung F Lt III Lab Gedung F Lt III Lab
12.00
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00
dr. Firdalena Meutia, SpM dr. Firdalena Meutia, M.Kes, SpM dr. Saiful Basri, Sp. M
14.00
Kelas A dan B Kelas A dan B Kelas A dan B
15.40
R. F1 R. F1 R. F1
Gedung F Lt III Gedung F Lt III Gedung F Lt III
16.00
17.40
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
13 Nop 14 Nop 15 Nop 16 Nop 17 Nop
PlenoSkenario 5
Tutorial Tutorial
08.00 Skenario 5 : Anafilaksis Skenario 5 : Anafilaksis Kelas A dan B
09.40 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2) R. F1
Kelas A Kelas A Gedung F Lt III
Gedung F Lt.1 Gedung F Lt.1
12.00 Istirahat
Istirahat Istirahat
14.00
16.00
17.40
BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
20 Nop 21 Nop 22 Nop 23 Nop 24 Nop
08.00
09.40
10.00
11.40 UJIAN BLOK 14
12.00 Skill Skill
14.00 Lab Lab
14.00
15.40
16.00
17.40