Anda di halaman 1dari 36

EFUSI PLEURA Laporan

Kasus

Rudy Lumianda
1807101010037

Pembimbing:
Dr. dr. Mulyadi, Sp.P (K)

BAGIAN/ SMF PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2019
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Efusi pleura adalah akumulasi cairan dalam pleura


berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan
terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan
absorpsi di kapiler dari pleura viseralis

Infeksi, Malignansi, gagal jantung kongestif, sirosis


hati, trauma tembus atau tumpul, infark paru, dll.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : NSP
Usia : 55 tahun 10 bulan 25 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Manggeng, Abdya
No CM : 1-12-92-59
Tanggal Masuk : 29 Agustus 2019
Tanggal Periksa : 12 September 2019
ANAMNESIS

Keluhan Sesak nafas


Utama

Keluhan Terasa berat dan nyeri pada dada kanan


Tambahan
ANAMNESIS

RPS Pasien datang ke IGD RSUZA dengan keluhan sesak napas yang
dialami sekitar 8 bulan yang lalu, memberat sejak 2 bulan
SMRS. Sesak napas memberat bila beraktifitas, sesak tidak
disertai suara mengi. Sesak napas tidak berhubungan dengan
debu atau cuaca. Dada kanan terasa berat dan nyeri.
Penurunan berat badan dialami turun sekitar 10 kg selama 8
bulan belakangan. Riwayat demam tidak ada, batuk disangkal,
keringat malam disangkal, penurunan nafsu makan disangkal,
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
ANAMNESIS
Pasien dengan riwayat sesak napas berulang pada masa
RPD SMA. Pasien tidak memiliki riwayat TB paru, Asma, PPOK
dan DM. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Pasien menggunakan obat inhaler sejak 8 bulan lalu,


RPO
nama obat tidak diketahui. Pasien tidak pernah meminum
obat OAT, anti-diabetes dan inhaler.

RPK Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama

RKS Pasien Seorang Ibu Rumah Tangga


STATUS INTERNUS

Kesadaran : Compos mentis


Tekanan darah : 130/70 mmHg
HR : 129 x/i
RR : 36 x/i
T : 36,5 oC
SpO2 : 98% O2 3 lpm NK
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Sedang
Kulit : Normal
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Telinga : Normotia, sekret (-)
Hidung : NCH (-), sekret
Mulut : Simetris, mukosa bibir kering (-), sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax
Inspeksi : Asimetris (dada kanan cembung). keadaan statis dan dinamis
dada kanan tertinggal
Palpasi : Stem fremitus kanan menurun
Perkusi : Dullness / sonor
Auskultasi : Vesikuler (↓/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi ictus kordis teraba di ics 5 midclavikula sinistra
Pekusi : Batas jantung normal, tidak ada pembesaran
Auskultasi : BJ I> BJ II reguler, bising (-)

Abdomen
Inspeksi : Simetris (+), distensi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), pembesaran organ setempat (-)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik normal
Genitalia : Tidak diperiksa
Anus : Tidak diperiksa
Hematologi 30-08-2018 01-09-2018 Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 8,2 9,7 12,0-15,0 g/dL
Hematokrit 26 31 37-47 %

PEMERIKSAAN Eritrosit
Leukosit
4,2
9,1
4,8
10,4
4,2-5,4
4,5-10,5
106/mm3
103/mm3
PENUNJANG Trombosit 482 457 150-450 103/mm3
MCV 62 65 80-100 fL
MCH 20 20 27-31 Pg
MCHC 32 31 32-36 %
RDW 17,6 19,7 11,5-14,5 %
MPV 8,0 8,7 7,2-11,1 fL
PDW 7,6 8,9 Fl
Waktu
3 1-7 menit
Perdarahan
Waktu
8 5-15 Menit
Pembekuan
Eosinofil 3 1 0-6 %
Basofil 1 1 0-2 %
N.Batang 0 0 2-6 %
N.Segmen 64 72 50-70 %
Limfosit 24 17 20-40 %
Monosit 8 9 2-8 %
GDS 110 <200 mg/dL
Na 143 132-147 mmol/L
K 2,7 3,6-6,1 mmol/L
Cl 106 95-116 mmol/L
SGOT 21 <35 U/L
SGPT 9 <45 U/L
Ureum 15 13-43 mg/dL
Analisa Cairan Pleura
Hasil Nilai Rujukan Satuan
(6/9/2019)

Warna Kuning Tidak berwarna

Kejernian Keruh Jernih

Bekuan Positif Negative

PNM Sel 73 %

MN sel 27 %

Leukosit 1840 < 1000 /mm3

Total protein 1.9 3

Albumin 0.8 mg/dL

Glukosa 1 < 200 mg/dL


Kultur Cairan Pleura Hasil
(9/9/2019)

Organisme Klebsiella pneumonia ss. Pneumoniae

- Gram positif batang 2+


Pewarnaan Gram
- Gram negative batang 3+

Saran Antibiotik Meropenem


Kesan :
- Thorax Asimetris
- Cor : Besar dan bentuk normal
- Pulmo : Tak tampak infiltrate di paru
kiri
- Tampak area lucent tanpa jaringan paru
di hemitorakz kanan
- Sinus phrenicocostalis kanan tumpul
dan kiri tajam

Kesimpulan : Fluidopneumothoraks kanan


Kesan : - Efusi Pleura massif dextra
- Jantung tidak membersar
- Paru kiri normal
- Costae normal
DIAGNOSA
1.Diagnosis
Banding
 Efusi pleura Dextra ec dd/
- Infeksi
- Malignansi
2. Diagnosis
Kerja
 Efusi pleura Dextra ec Infeksi
 Anemia ringan
 Syndroma dyspepsia
TERAPI
o O2 3 L/m NK
o IVFD RL 10 gtt/i
o Inj. Meropenem 1 gr/8 jam
o Inj. Ketorolac 3% /8 jam
o Durogesic patch 12.5 /3 hari
o Plasmanate 25% /24 jam
o Sucralfat syr/8 jam
o Omeprazole 40 mg/24 jam
o Sohobion 200 mg /12 jam
o Neb. Methylprednisolon 125 mg extra
o Neb. Combivent 1 resp extra
PLANNING

o USG Thorax
o Pasang WSD
o Analisa cairan pleura
o Kultur cairan pleura
o Sitology cairan pleura
o Ct-Sacn thorax
o Transfuse PRC 2 kolf
o Bronchoscopy
o Darah rutin pasca 3 hari antibiotic
o Foto Thorax ulang 5 hari pasca antibiotic
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam


Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Efusi pleura merupakan akumulasi cairan di dalam rongga


pleura dapat berupa cairan transudat atau eksudat yang
merupakan hasil ketidakseimbangan antara produksi cairan
pleura dengan absorbsi cairan pleura.
• Kecepatan produksi cairan pleura ≤
kecepatan reabsorpsi cairan pleura

• Sistem limfatik memiliki kapasitas


untuk menyerap 20 kali lebih
banyak cairan daripada yang
terbentuk secara normal.

10-20cc
efusi pleura dapat terjadi
bila ada penambahan
cairan pleura berlebih
atau bila ada penurunan
absorbs cairan pleura
oleh limfatik.
ETIOLOGI
o Perubahan permeabilitas membran pleura
o Penurunan tekanan onkotik intravaskular
o Peningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan vaskular
o Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler dalam sirkulasi sistemik dan /
atau paru (mis., Gagal jantung kongestif, sindrom vena cava superior)
o Penurunan drainase limfatik atau penyumbatan pembuluh limfatik
o Peningkatan cairan peritoneum dengan mikroperfunsi di diafragma
melalui limfatik atau defek mikrostruktur diafragma (misalnya sirosis,
dialisis peritoneal)
o Gerakan cairan dari edema paru di seluruh pleura visceral
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Penunjang

KU
KT Inspeksi
RPS Foto toraks
Palpasi
RPD Torakosinteis
Perkusi
RPO Biopsi Pleura
RPK Auskultasi
RKS
Penatalaksanaan Efusi Pleura

Tujuan utama penatalaksanaan segera ini adalah untuk


mengatasi keluhan akibat volume cairan yang meningkat dan
meningkatkan kulitas hidup penderita.

Thorakosintesis
Water Seal Drainage
Pleurodesis
Thorakosintesis

 Bekerja dengan cara melakukan aspirasi menggunakan


jarum yang ditusukkan pada linea axillaris media spatium
intercostalis VI
Water
Seal
Drainage

Bekerja dengan menghubungkan cavum pleura yang berisi


cairan abnormal dengan botol perangkat WSD yang nantinya
akan menarik keluar isi cairan abnormal yang ada di dalam
cavum pleura
Pleurodesis
Melekatkan pleura viseralis dengan
pleura parietalis

o Bleomisin
o Adriamisin
o Siklofosfamid
o Ustard
o Thiotepa
o 5 Fluoro urasil
o Perak nitrat
o Talk
o Corynebacterium
parvum
o Tetrasiklin
ANALISA KASUS
ANALISA KASUS

KASUS TEORI

Abnormalitas yang ditemukan pada pasien disebabkan


Dari hasil pemeriksaan fisik paru saat
karena timbunan cairan pada rongga pleura kanan.
inspeksi ditemukan asimetris dimana
Temuan klinis pada pasien dengan efusi pleura
dinding dada kanan lebih cembung dan
bergantung pada volume cairan pleura. Bila cairan
gerakan tertinggal saat bernafas, pada
kurang dari 300 mL, cairan belum menimbulkan
palpasi ditemukan vokal fremitus pada
manifestasi klinis yang berarti pada pemeriksaan fisik.
dada kanan menurun sedangkan pada
Bila cairan melebihi 300 mL gerakan dinding dada
dada kiri normal, pada perkusi
akan melambat atau terbatas saat inspirasi. Fremitus
ditemukan dullness pada dada kanan
taktil juga berkurang pada paru yang mengandung
dan sonor pada dada kiri, pada auskultasi
cairan. Suara perkusi menjadi redup dan auskultasi
ditemukan suara vesikuler yang menurun
terdengar melemah meski masih vesikuler. Pada
pada dada kanan sedangkan pada kiri
pasien ini, volume cairan yang dikeluarkan melalui
normal.
punksi pleura sebanyak 400 mL.
ANALISA KASUS

KASUS

Analisis cairan pleura pada pasien ini ditemukan cairan pleura yang
tertampung pada WSD +/-400 cc, warna serous hemorraagic, tidak
ditemui bubble maupun undulasi. cairan berwarna putih kemerahan
dan encer. Hasil kultur cairan pleura menunjukkan hasil infeksi bekteri
Klebsiella pneumoniae ss. Pneumoniae, dengan pewarnaan gram
dijumpai gram positif batang 2+, dan gram negative batang 3+. maka
berdasarkan hasil kultur tersebut disarankan untuk dilakukan
pemberian antibiotic meropenem pada pasien.
ANALISA KASUS

Akumulasi cairan pleura melebihi normal dapat disebabkan oleh beberapa kelainan,
antara lain infeksi dan kasus keganasan di paru atau organ luar paru. Infeksi pada
pleura dapat meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga tekanan
intravaskular meningkat dan menyebabkan penumpukan cairan dalam rongga pleura.
Proses peradangan yang menyebabkan permeabilitas kapiler pembuluh darah pleura
meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau kuboid dan terjadi
pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyerapan cairan pleura dapat
berkurang ketika tumor menyerang sistem drainase. Kebocoran plasma yang
berlebihan melalui pembuluh darah pleura yang permeabel juga dapat memicu
munculnya efusi pleura.
KESIMPULAN

• Efusi pleura merupakan penumpukan cairan di dalam rongga


pleura
• Jumlah cairan melebihi volume normal dapat disebabkan oleh
kecepatan produksi cairan di lapisan pleura parietal yang melebihi
kecepatan penyerapan cairan oleh pembuluh limfe dan pembuluh
darah mikropleura viseral.
• Pada kasus pasien didiagnosis dengan efusi pleura dekstra suspek
infeksi dan malignancy karena sesuai dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang ditemukan
pada pasien, sehingga penatalaksanaan utama pada pasien ini
adalah berupa terapi thorakosintesis, pemasangan WSD,
pleurodesis, dan pengobatan kausal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai