1) Formasi Beriun
Formasi Beriun terdiri dari batulempung, selang seling batupasir dan batugamping.
Formasi Beriun berumur Eosen Tengah Eosen Akhir dan diendapkan dalam
lingkungan fluviatil hingga litoral.
2) Formasi Atan
Diatas Formasi Beriun terendapkan Formasi Atan yang merupakan hasil dari
pengendapan setelah terjadi penurunan cekungan dan pengendapan padaFormasi
Beriun. Formasi Atan terdiri dari batugamping dan batupasir kuarsa. Formasi Atan
berumur Oligosen Awal.
3) Formasi Marah
Formasi Marah Diendapakan secara selaras diatas Formasi Atan. Formasi Marah
terdiri dari batulempung, batupasir kuarsa dan batugamping berumur Oligosen Akhir.
4) Formasi Pamaluan
Diendapkan pada kala Miosen Awal hingga Miosen Akhir di lingkungan neritik,
dengan ciri litologi batulempung, serpih, batugamping, batulanau dan sisipan
batupasir kuarsa. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan delta hingga litoral.
5) Formasi Bebulu
Diendapkan pada kala Miosen Awal hingga Miosen Tengah di lingkungan neritik.
Ciri litologi Formasi Bebulu adalah batugamping.
6) Formasi Pulubalang
Formasi Pulubalang diendapkan selaras di atas Formasi Pamaluan, terdiri dari atas
selang-seling pasir lanauan dengan disipan batugamping tipis dan batulempung.
Umur dari formasi ini adalah Miosen Tengah dan diendapkan pada lingkungan sub
litoral, kadang-kadang dipengaruhi oleh marine influx. Formasi ini mempunyai
hubungan menjari dengan Formasi Bebulu yang tersusun oleh batugamping pasiran
dengan serpih.
7) Formasi Balikpapan
Formasi Balikpapan diendapkan secara selaras di atas Formasi Pulubalang. Formasi
ini terdiri dari selang seling antara batulempung dan batupasir dengan sisipan
batubara dan batugamping di bagian bawah. Data pemboran yang pernah dilakukan di
Cekungan Kutai membuktikan bahwa Formasi Balikpapan diendapkan dengan sistem
delta, pada delta plain hingga delta front. Umur formasi ini Miosen Tengah Miosen
Akhir.
8) Formasi Kampungbaru
Formasi Kampung Baru ini berumur Mio-Pliosen, terletak di atas Formasi
Balikpapan, terdiri dari selang-seling batupasir, batulempung dan batubara dengan
disipan batugamping tipis sebagai marine influx. Lingkungan pengendapan formasi
ini adalah delta.
9) Formasi Mahakam
Formasi Mahakam terbentuk pada kala Pleistosen sekarang. Proses
pengendapannya masih berlangsung hingga saat ini, dengan ciri litologi material
lepas berukuran lempung hingga pasir halus.
Tabel 3.1 Stratigrafi Regional Kutai Barat
SISTEM PETROLEUM
Batuan induk utama terdiri dari Formasi Pamaluan, Pulau Balang, dan
Balikpapan.Formasi Pamaluan, kandungan material organiknya cukup (1-2%), tetapi
hanya terdapat di bagian utara dari Cekungan Kutai. Pada Formasi Bebulu terdapat
kandungan material organik yang cukup dengan HI di atas 300. Formasi Balikpapan
merupakan batuan induk yang terbaik di Cekungan Kutai karena kandungan material
organiknya tinggi dengan HI lebih besar dari 400 dan matang. Formasi ini
ketebalannya mencapai lebih dari 3000 m, sehingga diperkirakan mampu
menghasilkan hidrokarbon dalam jumlah yang cukup banyak (Hadipandoyo, et al.,
2007).
Abu (Ash)
Ada tiga tipe abu yang diperoleh saat analisa, yaitu :
3. Adventitous ash
Adventitous ash tidak terdapat pada lapisan batubara, akan tetapi berasal dari
lantai atau atap tambang yang tergantung pada kondisi geologis setempat.
Adventitous ash mungkin berupa lempung (tanah liat) tahan api atau
serpihan carbon dari tanah liat yang mengendap pada air dangkal dilokasi tambang
batubara.
Zat Terbang (Volatile Matter)
Zat terbang dipakai sebagai pedoman dalam sistem klasifikasi batubara karena
zat terbang dapat mencerminkan tipe batubara serta karakteristiknya dalam suatu
proses pembakaran. Pengukuran dilakukan dengan cara memanaskan 1 gram sampel
betubara dalam wadah peleburan dengan suhu 900 0C selama 7 menit tanpa kontak
langsung dengan udara. Dihitung berdasarkan berkurangnya berat setelah dikurangi
dengan pengurangan berat karena hilangnya uap air. Zat terbang terdiri dari hidrogen
dan nitrogen yang ada dalam batubara dan campuran organik yang amat kompleks
dari unsur kimia.
3.5.1 Tabel data Korelasi Strike dan Dip Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat
Batas bawah dan batas atas batubara dapat dilihat pada tabeldiatas
3.6 Model Sumber Daya
Bentuk cadangan endapan batubara setelah diolah dengan software minescape dapat
dilihat pada lampiran (4)