Atelektasis 2
Atelektasis 2
udara menuju paru-paru) atau pada bronkiolus (jalur udara yang lebih kecil). [1] Atelektasis berasal
dari bahasa Yunani yaitu ateles dan ekstasis yang berarti pengembangan yang tidak sempurna. [2]
Ketika halangan terjadi, udara yang berada dalam paru-paru tidak bisa dihembuskan keluar, sehingga
akan terserap oleh darah, sehingga berakibat kerusakan pada paru-paru. [1] Setelah paru-paru rusak,
paru-paru menjadi tidak elastis dan tidak dapat mengambil udara. Akibatnya, tidak ada penyerapan
oksigen dan pembuangan karbondioksida.[1] Pada orang dewasa, atelektasis tidak terlalu bermasalah
karena bagian paru-paru yang tidak bermasalah atau paru-paru yang lain dapat berfungsi untuk
menggantikan bagian paru-paru yang tidak berfungsi. [1] Akan tetapi, bila hal ini terjadi pada bayi yang
baru lahir, dapat menjadi masalah.[1]
Daftar isi
1Sejarah
2Gejala
3Penyebab
4Pengobatan
5Pencegahan
6Referensi
Sejarah
Pada tahun 1966, Blesovsky menemukan tiga pasien dengan gejala tumor pada paru-paru,
tetapi saat dilakukan operasi ternyata tidak ditemukan sel tumor.[3] Hal yang terjadi adalah
membran fibrous yang tebal.[3]
Gejala
Tidak ada gejala pasti untuk penyakit ini, tetapi dapat diamati bila:
Sulit bernafas.[4]
Bernafas dengan cepat tetapi dangkal.[4]
Batuk-batuk.[4]
Demam ringan.[4]
Penyebab
Atelektasis dapat disebabkan oleh penghalang dapat berupa:
Plakmukus : terjadi penumpukan mukus pada jalur pernafasan, terkadang terjadi selama dan
setelah operasi, pasien tidak dapat batuk-batuk, hal ini merupakan penyebab atelektasis
secara umum.[5] Penyedotan plak sering dilakukan untuk membersihkan mukus. Sehingga,
batuk dan bernafas dalam sangat diperlukan setelah operasi. [5] Plak mukus sangat sering
ditemukan pada penderita asma dan cystic fibrosis.[5]
Benda asing : umumnya terjadi pada anak-anak karena bisa terjadi karena benda-benda
asing seperti kacang dapat dimasukkan ke dalam hidung. [5]
Menyempitnya jalur pernafasan : penyempitan dapat terjadi oleh infeksi kronis oleh
cendawan pada jalur pernafasan, atau tuberkulosis.[5]
Penggumpalan darah : hal ini dapat terjadi jika terdapat pendarahan parah dalam paru-paru
dan tidak bisa dikeluarkan.[5]
Luka : trauma pada bagian dada seperti terjatuh, atau kecelakaan mobil, sehingga tidak
mampu menarik nafas dalam-dalam karena terasa sakit. [5]
Efusipleural : terjadinya penumpukkan cairan antara jaringan pleural dan di dalam dada. [5]
Tumor yang terletak di luar jalur pernafasan tetapi disekitar paru-paru : tumor tersebut
dapat menekan paru-paru dan mempersempit jalur pernafasan. [5]
Pengobatan
Pengobatan atelektasis bergantung pada penyebab, tetapi bila terdapat tumor harus
dihilangkan dengan kemoterapi atau radiasi.[6]
Fisioterapi dada : berbagai teknik yang dilakukan setelah operasi meliputi: batuk, menepuk
dada pada area yang tidak berfungsi, bernafas secara mendalam, menundukkan kepala di
bawah posisi paru-paru sehingga mukus dapat terbuang dari bagian bawah paru-paru. [6]
Operasi.[6]
Pencegahan
Berbagai cara pencegahan dapat dilakukan antara lain: