Anda di halaman 1dari 18

Puji Yosep Subagiyo

Lux Meter
(Alat pengukur Kuat penerangan (lux): Penerangan pada permukaan benda
intensitas cahaya) secara merata seluas 1 m2, berjarak 1 m dari titik sumber cahaya
berkekuatan 1 kandela.
Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh
pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m2) dari
sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).
1. Kuat Penerangan (Illumination, E)
F (Fluks) Lumen
E= = = Lux.
A (Luas) m2
2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule.
J Energi (Joule/m2)
3. Fluks Cahaya (F) = =
T Waktu (Jam)
E.R2
4. Kuat Cahaya (I) = Cos Q = Lumen.m = Candela

Sensor/ cell penangkap sinar.

Mode/ pengatur besarnya sinar yang terbaca.


Displai/ monitor harga hasil pengamatan.

Ultra Violet Monitor (4 in 1)


(Alat pengukur radiasi ultra
violet, kuat cahaya, suhu
dan kelembaban)

Panel monitor menun- Sensor suhu dan


jukkan besaran angka kelembaban udara KONVERSI ENERGI:
dan satuan 1 Joule = 107 erg.
1 kwh = 3,6 106 J.
1 Kalori = 4.186 J.

KONVERSI DAYA:
1 watt = 1 Joule/ detik.
1 HP = 0,746 watt
Sensor radiasi UV
dan Intensitas Energi = kekuatan untuk melakukan usaha.
cahaya. Daya = kekuatan tenaga.
Lampu TL Ultra Violet, National, 100 volt/
50 Hz., Type FL 205, Panjang gelombang
= 263 nm. Energi = 2 mw/cm2.
Tombol untuk suhu,
kelembaban udara,
kuat cahaya dan
radiasi ultra violet.

Disusun oleh Puji Yosep Subagiyo, Primastoria Studio, Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510, INDONESIA.
T el. (021) 8837 5789, 0812 8360 495. Email: masyosep@hotmail.com Http://www.primastoria.net

Pengenalan Alat Lab

Alat Pengukur
Suhu dan Kelembaban Udara
Wet & Dry Bulb Psychrometer
Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-
alat pengukur RH & T jenis lain.

Sling Psychrometer
Wet & Dry Psychrometer sangat Alat ini menyerupai Wet & Dry
Psychrometer, tetapi badan yang
selisih harga

cocok digunakan untuk kalibrasi,


spot reading dan pendataan data ditempeli thermometer (baik yang
klimatologi harian. dry ataupun wet) dapat diputar,
Kita dapat mengetahui besarnya guna melewatkan udara pada
suhu udara secara langsung pada thermometer. Belakangan perang-
bagian thermometer yang kering kat ini telah dimodifikasi dengan
(kiri). Sedangkan RH-nya dapat tenaga baterai untuk memutar ki-
pas angin yang melewatkan udara
dicari dengan merujuk selisih harga
yang akan diukur suhu ataupun
dengan thermometer yang basah
kelembabannya.
(kanan). Selanjutnya besarnya RH
dapat dicari pada Tabel RH yang

=>
biasa disertakan pada saat pem-
belian alat tersebut.
Maintenans Alat:
Kain yang digunakan untuk me-
lembabi (dengan air distilasi)
thermometer merkuri diusahakan
=> AKURASI + 2%

selalu bersih, dan air yang digu-


nakan selalu air distilasi.

Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi

Thermohygrometer Catatan:
Satu orang yang
sedang istirahat se-
Hasil pengukuran dari alat ini lama satu jam se-
dapat dilihat/ dibaca langsung. tara dengan 60 ml
air, dan menghasil-
kan panas setara
Besarmya RH merujuk pada dengan 100 watt
perubahan ukuran benda/ bahan lampu pijar.
higroskopis, seperti: rambut, poly-
mer atau garam kristal.
Referensi:
Bachmann (1992:15-22)
Thermohygrograph

Hasil pengukuran dari AKURASI:


alat ini dapat dilihat/ + 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)
dibaca langsung. + 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi)
Kertas grafis

Tanganan pemegang pena


pencatat Mengalami shock perubahan RH
dan T yang sangat mencolok.

Tabung berputar menurut


waktu (1, 7 atau 31 hari
Pena pencatat Besarnya RH dan T yang tertulis pada kertas grafis tidak
RH dan T sinkron dengan waktu yang tertera. Waktu sesungguh-
nya terlambat (dikurangi) sekitar 30 menit.


Puji Yosep Subagiyo

Thermohygrometer elektronik
Alat ini dipakai untuk mengukur suhu dan
kelembaban udara pada suatu ruangan tanpa
kita harus masuk kedalam ruangan yang
akan kita ukur. Alat ini dilengkapi sensor
yang dapat ditarik dan dilewatkan pada
dinding.

Sensor suhu dan kelembaban udara.

KELEMBABAN DAN SUHU UDARA


1. Pengertian/ Definisi
Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai kelembaban absolut (absolute
humidity/ AH), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari
uap ini disebut sebagai titik embun (dew point/ DP)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang
dapat menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan
akan terjadi pengembunan.
Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya kelembaban
absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara diturunkan ke titik
embun.
Kelembaban retatif (relatif humidity/ RH) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelemba-
ban absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.
kelembaban absolut suatu udara x 100%
RH =
kelembaban absolut udara jenuh
pada suhu sama
Contoh:
Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 C dapat menam-
pung sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka
kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.
Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 C pada wadah dan volume yang sama, maka uap air
yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH =
8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan mengapa jika suatu ruangan tertutup
dipanaskan menjadi kering.
Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 C pada wadah dan volume yang sama, maka uap air
yang dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka
RH = 8.5/ 8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan mengapa kondensasi terjadi.

2. Satuan-satuan Satuan Suhu (T) Satuan Kelembaban


Celcius (C) ===> F = {(C x 9/5) + 32} Relatif (RH) = Persen
Reamur (R) (%)
Fahrenheit (F) => C = {(F-32) x 5/9}
Kelvin (K) ===> C = (K-273)

Pengenalan Alat Lab

Dehumidifier
(Alat Penyerap Uap Air)
Hitachi, Seri: RD-567LAD

Control Panel

Tempat masuknya
uap air

Bak Penampun-
gan (Uap) Air

CATATAN:

Kelembaban tidak dapat diturunkan


dibawah 40%. Efektif untuk 40 ~ 50%.

Efektif untuk luas ruangan = 10 ~ 16


meter kubik. Suhu ruangan berkisar
antara 1 ~ 35 derajat celcius.

Keterangan Control Panel


Control Panel (1) Tombol Operasi (Power)
(2) Tombol pengoperasian
(6) (7)
(1) (RH 60 ~ 65%)
(3) Pengoperasian non-stop
(5) (4) (3) (2) (4) Tombol Humidity
(5) Tombol Defrost
(6) Lampu indikator Humidity
(7) Lampu indikator Defrost


Puji Yosep Subagiyo

Humidifier Bak Penampun-


(Alat Pelembab Udara) gan Air Disti-
lasi

Tempat Keluarnya
uap air

Control Panel
Humid

On
Off



kompresor
kondenser filter
Refrigerator/ Thermostat thermometer
Freezer
Pengenalan Alat Lab

Control Panel
(Alat Pendingin)
Eksterior top panel
Sanyo, Seri: E
Pilaster
Ruang/ tempat
benda yang
akan didinginkan
Pegangan pintu

Dinding bagian pinggir dalam


daun pintu berkaret gasket,
sehingga ruang Refrigerator/
Freezer ini kedap udara dan
tahan bocor.

65 cm
cm
65
135 cm
pipa buangan PVC (dia. 20 mm) Control Panel

Manual Def. (1)


(4) Defrost
CHECK (2)
0 Temp. Set
(3) C
(5) Temp. Set
(6)
COLDER
Puji Yosep Subagiyo

Petunjuk Operasi Alat Pendingin


(REFRIGERATOR/ FREEZER)

TEMPERATURE SETTING (Setting Suhu)


(a) Tekan tombol Temp. Set.. Selanjutnya, displai suhu dalam alat ini akan berubah
ke suhu yang kita kehendaki. Ingat, displai ini akan dapat berubah lagi sesuai dengan
keadaannya, misalnya: pada saat pintu kita buka, dsb. Pada mode ini, porsi suhu C
(celcius) akan berkedip.

Manual Def. (1)


(4) Defrost

C
CHECK
0 Temp. Set (2)
(3)

(5) Temp. Set


(6)
COLDER
Control Panel

(b) Tekan tombol Temp. Set., dan atur suhu yang diinginkan sebesar 1 0C yang ditunjuk-
kan pada panel. Besarnya suhu yang dapat diatur adalah:
Refrigerator/ Pendingin : - 6 C sampai + 12 0C
Freezer/ Pembeku : - 25 C sampai - 15 0C
(c) Setelah setting suhu, tekan tombol. Displai akan menunjukkan suhu ruangan dalam
alat pendingin. Displai juga menunjukkan pensetelan suhu selama 30 detik dan kem-
bali secara automatis pada suhu dalam ruang alat pendingin.

CHECK LAMP (Lampu Periksa)


(d) Jika lampu CHECK menyala, ini berarti suhu di dalam alat pengingin ini terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
Pada kondisi ini, ikuti petunjuk berikut ini:
* Semua pintu harus ditutup dengan rapat.
* Benda (makanan) panas/ hangat tidak diperbolehkan disimpan dalam alat ini.
* Freezer tidak diperkenankan untuk membekukan makanan.
* Refrigerator tidak perkenankan untuk mendinginkan ulang makanan.
(e) Jika lampu CHECK berkedip, ini berarti suhu kondenser terlalu tinggi
<Untuk tipe berpendingin udara>
* Kondenser atau filternya mungkin tersumbat.
* Suhu disekitarnya mungkin terlalu tinggi.
<Untuk tipe berpendingin air>
* Tidak cukup air pendinginnya.


Pengenalan Alat Lab

DEFROST INDICATOR (Indikator Bunga Es)


(f) Jika indikator defrost dinyalakan:
Lampu menyala sampai akhir selama defrosting. Suhu dalam ruang alat pendingin
akan naik sedikit, tetapi masih dianggap normal.
(g) Jika indikator defrost berkedip:
Lampu berkedip selama sekitar 5 menit setelah defrosting. Selama periode ini, kipas
angin sirkulasi (cooling fan) dalam ruang alat pendingin dimatikan atau diminimum-
kan kenaikan suhu dalam ruang alat pendingin.
(h) Spesifikasi defrost adalah sebagai berikut:
* Mode: automatis dan manual (dual mode)
* Frekwensi: 1 kali per 6 jam.
* Durasi (waktu): dari 8 sampai 60 menit (tergantung dari jumlah bunga esnya).
* Terminasi defrost: pada 8 0C pada probe (alat sensor suhu).
(i) Ketika manual defrost dioperasikan, defrost berikutnya akan mulai setelah 6 jam. Oleh
karena itu, waktu defrost dapat diset untuk menghindari lamanya waktu menunggu
(busy hours).

DISPLAI SUHU (Temperature Display)


(j) Panel displai secara normal menunjukkan suhu terakhir dalam ruang alat pendingin.
Pada situasi kesalahan fungsi, probe suhu dalam ruang alat pendingin menunjukkan
L (Low= Rendah) atau H (High= Tinggi). Ketika ini terjadi, panggilah Distributor
atau Dealer resmi Sanyo.
(k) Ketika kita ingin melihat setting suhu, tekan tombol Temperature Setting. Displai
akan menunjukkan setting suhu yang dikehendaki setelah 30 detik dan kembali secara
automatis pada suhu dalam ruang alat pendingin. Penekanan tombol tersebut untuk
kedua kalinya juga akan mengembalikan harga suhu yang terbaca dalam ruang alat
pendingin.


Fumigation
(1) Equipment
(Alat Fumigasi)
Sanshu Sangyo

Keterangan Mesin/
Panel Kontrol
(2)
(1) Pipa buangan gas ke udara bebas.
(3) (2) Lubang buangan gas tambahan (ke tempat
khusus).
(3) Kran buangan gas tambahan.
(4) Pegangan pembuka panel listrik.
(5) Kipas angin sirkulasi/ buangan (Circulation/
Exhaust Fan).
(6) Kipas angin pengaduk (Stirring Fan).
(4) (16) (7) Alarm/ Buzzer.
(5) (6) (7) (17) (8) Kran pembuka (untuk masuknya) gas ke
(10) ruang fumigasi (Intake valve).
(13) (9) Kran pembuka (untuk masuknya) gas ke
(11) (12) udara bebas (Exhaust valve), lewat No. 1.
(8) (10) Suplai listrik untuk timbangan.
(9) (14) (11) Kran untuk pengecekan/ ambil gas sampel
dengan Gas Indicator.
(15) (12) Sama seperti No. 11.
(13) Sama seperti No. 11.
Kapasitas: 20 m3 (14) Tabung gas fumigasi.
(15) Stabilizer, Step-Up/ Down.
Mesin Ruang Fumigasi (16) Pengunci pintu.
(Panel Kontrol) (17) Tombol/ Saklar lampu dalam ruang fumi-
gasi.


Puji Yosep Subagiyo
Pengenalan Alat Lab

Petunjuk Operasi Alat Fumigasi


(PADA MESIN/ PANEL KONTROL)

A. SEBELUM FUMIGASI
(1) Hidupkan semua saklar dalam kotak panel listrik. Dalam kotak panel ini terdapat
pemutus listrik (breaker) semua tombol yang terdapat pada bagian luar/ tutup kotak
panel.
(2) Test/ pastikan semua tombol untuk kipas angin sirkulasi, pengaduk dan alarm dapat
beroperasi.
(3) Test kran/ katup pembuka (untuk lewatnya) gas yang menuju ke ruang fumigasi atau
ke udara bebas.

B. PROSEDUR FUMIGASI
(4) Prosedur fumigasi ini boleh dilaksanakan setelah semua tahap (1) sampai (3) dilak-
sanakan dan dapat beroperasi dengan baik. Matikan tombol-tombol seperti pada
petunjuk no. 2 dan kran-kran seperti pada petunjuk no. 3.; tetapi semua saklar seperti
pada petunjuk no.1 dalam posisi ON (HIDUP).
(5) Hidupkan lampu dalam ruang fumigasi. Amati setiap sudut dalam ruang fumigasi
kalau ada kejanggalan-kejanggalan. Untuk mengetahui kemungkinan kebocoran ruang
fumigasi, terbukanya kran buangan gas (exhaust valve), dll., kita dapat menggunakan
Riken GAS INDICATOR (lihat Petunjuk Operasi Riken GAS INDICATOR beri-
kut ini).
(6) Identifikasi dan catat (gunakan Lembar Kondisi Koleksi yang telah disediakan)
semua jenis bahan pada benda yang akan difumigasi. Pertimbangkan jenis bahan kimia
yang aman dan efektif untuk fumigasi.
Hitung ukuran berat atau volume (sesuai ketentuan) benda yang akan difumigasi. In-
gat, ruang fumigasi ini memiliki volume 10 meter kubik.
Masukkan dan letakkan benda yang akan difumigasi pada posisi aman. (Jika menggu-
nakan bahan kimia berupa gas, tutup dan kunci pintu ruang fumigasi. Dan jika bahan
kimia untuk fumigasi berwujud cair atau padat yang akan segera menguap, maka tutup
sementara pintu ruang fumigasi. Ikuti prosedur no.7 berikut ini dengan hati-hati/
seksama).

(7) Siapkan takaran (konsentrasi) bahan kimia yang cocok untuk fumigasi. Lihat dan ikuti
takaran konsentrasi bahan kimia yang sudah disediakan oleh instruktur.
a. Untuk bahan kimia berupa gas (dalam tabung gas), seperti: ethylene oxide dan
methyl bromide.
Setelah prosedur no. 4 dan 5 diikuti; dan pintu penutup ruang fumigasi ditutup dan
dikunci, baru tabung gas dihubungkan dengan intake valve (kran penguhubung
gas ke ruang fumigasi). Nyalakan stirring fan-nya.
b. Untuk bahan kimia berwujud cair, seperti: Carbon disulfida dan Carbon tetrachlo-
ride; atau berwujud padat, seperti: Thymol dan DDVP, yang dapat dilaksanakan in
situ (tempat dimana benda berada), dengan cara membungkus rapat benda dalam
plastik polyethylene.
Namun demikian, bahan-bahan kimia yang bersifat racun ini sangat berbahaya
kalau terjadi kebocoran atau kesembronoan operator fumigasi. Untuk menghindari
hal-hal yang tidak kita inginkan, pergunakan/ manfaatkan Alat Fumigasi yang
dirancang khusus. Prosedur operasi lebih lanjut akan diperagakan oleh instruktur.

10
Puji Yosep Subagiyo

C. MEMBUKA RUANG FUMIGASI


(8) Masih dalam kondisi ruang fumigasi tertutup dan terkunci, serta operator menggu-
nakan masker yang direkomendasikan, buka katup penghubung ruang fumigasi ke
udara bebas. Hidupkan kipas angin pembuang gasnya.
(9) Periksa keadaaan (konsentrasi/ ada-tidaknya) gas dalam ruang fumigasi dengan
Riken GAS INDICATOR melalui kran pengambilan sampel gas yang sudah
disediakan dalam ruang Mesin/ Panel Kontrol. Ingat, pada tahap ini pintu ruang
fumigasi masih dalam keadaan tertutup dan terkunci.
(10) Jika Gas Indicator menunjukkan ruang fumigasi bebas dari gas berbahaya, kita
baru diperbolehkan membuka pintu ruang fumigasi. Selanjutnya, operator yang
memakai masker boleh masuk ruang fumigasi untuk mengeluarkan benda yang telah
difumigasi.

11
Pengenalan Alat Lab

Riken GAS INDICATOR


Model 18
(1) (3)
(2) Lensa Okuler

Selang penyedot
gas sampel
(11)
Display Skala Vernier

(7a) Tabung penyimpan


gas sampel
(10)
(12) Tombol Skala Vernier

Tombol Lensa Okuler


(4)
Tombol setting
(8) ke bilangan desimal Skala
(9) Vernier
Karet penghisap
gas sampel

(7b) Batu Baterai

(5) Tombol setting


ke bilangan nol (0)
pada Lensa Okuler

Display Skala Vernier

Skala Lensa Okuler 1


0
2
3
4
0 20 40 60 80 100 5
6
7
merah hijau
hijau merah

12
Puji Yosep Subagiyo

Petunjuk Operasi GAS INDICATOR


A. PERSIAPAN
(1) Pasang selang penyedot dan karet penghisap pada Gas Indictor.
(2) Periksa batu baterai dengan cara memencet tombol skala vernier. Display skala vernier
yang menyala menunjukkan batu baterai dalam alat dapat dipergunakan.
(3) Bersihkan tabung gas penyimpan sampel dengan cara memencet karet pengisap se-
banyak lima kali, di luar gedung (selang penyedot dihubungkan pada udara luar) yang
masih diperkirakan bersih.
(4) Focuskan lensa okuler sesuai dengan mata kita (operator) dengan cara memutar bagian
pinggir lensa.
(5) Sambil menekan Tombol Lensa Okuler (dengan jari tangan kiri) dan mengamati in-
terferensi garis melalui lensa okuler (untuk melihat Skala Lensa Okuler, seperti pada
gambar di bawah), putar Tombol Setting Bilangan Nol pada Lensa Okuler (dengan
jari tangan kanan) ke posisi seperti pada gambar di bawah.

Interferensi (gabungan) garis berwarna hitam.

Gambar
Skala
Lensa
Okuler
0 20 40 60 80 100

hijau
merah merah
hijau
Interferensi (gabungan) garis berwarna hijau dan merah.

(6) Untuk menghindari hasil setting (langkah no.5),


tutup Tombol Setting Bilangan Nol pada Lensa Display Skala Vernier
Okuler dengan tutup yang sudah disediakan. 0
(7) Sambil menekan Tombol Skala Vernier (dengan 1
jari tangan kiri) dan mengamati harga (angka) me- 2
lalui display skala vernier (untuk melihat Bilan- 3
gan Desimal, seperti pada gambar di samping),
putar (ke arah jarum jam) Tombol Setting Bi- 4
langan Nol (dengan jari tangan kanan) ke posisi
angka/ bilangan nol. 5
6
7

13
Pengenalan Alat Lab

B. PROSEDUR OPERASI ALAT


(8) Hubungkan selang gas sampel, lalu memencet karet penghisap sebanyak lima kali.
(9) Sambil menekan Tombol Lensa Okuler, amati pergesaran ienterferensi garis warna
hitam melalui lensa okuler.
(10) Untuk mengetahui konsentrasi gas yang kita ukur dengan gas indicator mendekati
harga yang sebenarnya, sambil melaksanakan langkah no 9. kita memutar Tombol
Setting Ke Bilangan Nol pada Skala Vernier ke angka sedikit lebih rendah (saat kita
melihat angka pada lensa okuler.

CONTOH:
Jika garis hitam yang depan terletak (bergesar dan berhenti) pada angaka antara 20 dan
30, maka putar Tombol Setting Ke Bilangan Nol pada Skala Vernier (berlawanan arah
jarum jam) sampai garis tersebut tepat pada angka 20 (jika dekat angka 20).
Kemudian tekan Tombol Skala Vernier. Jika skala vernier menunjukkan angka 0,3;
berarti konsentrasi gas yang kita baca adalah 20,3.
Ingat, Riken GAS INDICATOR yang kita pergunakan ini disetel untuk membaca kon-
sentrasi gas antara 0 sampai 100%.

Hot STEAMER

Tutup steamer untuk memasukkan air distilasi

Pen steamer

Hot Steamer dirancang untuk menghasilkan uap air atau air yang dicampur bahan pembersih.

14
Puji Yosep Subagiyo

Lampu (TL) Ultra Violet


Kabel + Lampu TL Ultra Violet, National, 100 volt/ 50
colokan Hz., Type FL 205, Panjang gelombang = 263
listrik nm. Energi = 2 mw/cm2.
Dudukan/ rumah lampu TL yang dipilih
sebaiknya yang elektris (tanpa balast)

PENGAMATAN
LUKISAN DENGAN
SINAR MATAHARI
(POLIKROMATIS).

warna merah ini


seperti warna
merah pada um-
umnya.

bagian ini tidak


menunjukkan ad-
anya restorasi.

PENGAMATAN
LUKISAN DENGAN
SINAR LAMPU
ULTRA VIOLET.

warna merah pendar


menunjuk-kan cat
telah berumur tua.

warna gelap ini


menunjukkan ba-
gian cat yang telah
ditusir.

15
Pengenalan Alat Lab

Tabel pH dalam Konservasi

BASA 14
Terlalu Basa 13 Kondisi untuk pem- Wool, sutera
Basa Kuat 12 bersihan cat teroksi- dan bahan
dasi, minyak dan protein lain
Amonia (0,1%) 11 perekat nabati. dapat rusak.

Sabun biasa (poly-


10
phosphate builders)
9

Basa Lemah 8

Kondisi ini cukup


aman untuk perlakuan
AIR 7
hampir semua jenis
(air murni/ netral)
tekstil.

ASAM
Asam Lemah 6
5
4

Asam Asetat 3
Kondisi untuk Kapas, linen
2 pembersihan noda dan bahan
Asam Kuat 1 karat, lem, dan selulosik lain
perekat berbahan dapat rusak.
dasar kanji lain.
Terlalu Asam 0

16
Puji Yosep Subagiyo

Resep Sabun Teepol dengan pH 7


(Triton X-2000)

Larutan Penyangga pH
NaOH (cair) pH 14

Larutan Basa
NaOH + Aquadest (1:20) pH 10

Resep Sabun pH 7
penuhi beaker-glass
sampai 1000 ml. 1 lt. teepol (asli) pH 7
5 gr. CMC (Carboxy- (Triton X-2000)
methyl Cellulose)

u/ mengangkat
kotoran

200 ml. teepol (asli) pH 4


+ 10 ml. Larutan Penyangga NaOH

17
Pengenalan Alat Lab

Harga pH dari Asam dan Basa


pH pada pH pada
No. Nama Formula Keterangan
kons. 0,1% kons. 1,0%

1. Natrium Hidroksida NaOH 12,3 13,3


2. Natrium Orthosilikat ............. 12,1
3. Natrium Sesquisilikat ............. 11,6
4. Natrium Metasilikat Na2SiO3 11,4
5. Natrium Karbonat Na2CO3 11,2 12,1
6. Trisodium Phosphate Na3PO4.12HOH 11,1 11,9 11,5 (260Be)
7. Amonium Hidrosida NH4OH 8,6 9,1
8. Kombinasi Soda } Na2CO3 10,3 10,3
NaHCO3
9. Sabun Netral* (potassium methyl 10,0* 10,0*
(Teepol, Vulpex Soap) cyclohexyl oleate)
10. Triton X-100 C14H22O(C2H4)n ....... .......

11. Boraks Na2B4O7 9,2 9,2

Perubahan Phenol-Phthalein 8,4


12. Natrium Bikarbonat NaHCO3 8,3 8,3

13. Chloramine T p-CH3C6H4SO2- 7,0 7,0


(N-Chloro-p-toluene sulfonamide) NNaCl.3H2O
14. Asam Borat H3BO4 5,5 5,0
15. Asam Karbonat H2CO3 4,1 3,6
16. Asam Asetat CH3COOH 3,3 2,8

12,0 (28%)
Perubahan Methyl Orange
3,3
17. Asam Format HCOOH 2,7 2,2
18. Asam Hidrofluorida HF 2,2 1,7
19. Asam Oksalat (COOH)2 1,6 1,0
20. Asam Hidrokhlorida HCl 1,6 0,7

18

Anda mungkin juga menyukai