Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINGAJAYA
Jl. Raya Singajaya Desa Singajaya Kecamatan Singajaya Kode Pos 44713
Email : singajayadtp@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SINGAJAYA
Nomor : 085/SK/KA-PKM.SJY/VII/2017
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI UPT PUSKESMAS SINGAJAYA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


KEPALA UPT PUSKESMAS SINGAJAYA

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana


Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan yang merupakan fasilitas
penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP);

b. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya;

c. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga tidak terjadi


keterlambatan dan kesalahan dalam upaya pelayanan kesehatan maka
dibuat Penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPT Puskesmas Singajaya;

d. bahwa dalam Penerapan manajemen resiko klinis maka Puskesmas


melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri di UPT Puskesmas
Singajaya;

e. bahwa dalam rangka pelaksanaan tersebut, perlu dituangkan dalam Surat


Keputusan Kepala UPT Puskesmas Singajaya.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2014, tentang


Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang


Sistem Kesehatan Nasional;
4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional;

5. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011,


tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

6. Peraturan Kementerian Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013 tentang Jaminan


Kesehatan Nasional, Tahun 2019 akreditasi sebagai salah satu syarat
credentialing;

7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor


828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN


MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPT PUSKESMAS SINGAJAYA

Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini;
Kedua : Sebagai upaya tercapainya penerapan manajemen resiko yang berkualitas
secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
di UPT Puskesmas Singajaya;

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : SINGAJAYA
Pada Tanggal : 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS


SINGAJAYA

ACU SUHENDAR, SKM.MM


Pembina
NIP. 19660909 198902 1 001

SISTEM MANAJEMEN
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
UPTD PUSKESMAS SINGAJAYA
Jl. Raya Singajaya Desa Singajaya Kecamatan Singajaya Kode Pos 44713
Email : singajayadtp@gmail.com DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KAB. GARUT
GARUT PUSKESMAS
SINGAJAYA
No. Dokumen : 085/SK/KA-PKM.SJY/VII/2017 No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2017 Hal.:

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


NOMOR 085/SK/KA-PKM.PMP/VII/2016
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
KLINIS.

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko
Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : Root Cause Analysis (RCA) analisa akar masalah: Tipe Medical Error, Sumber
Medical Error, Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/ pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi
kegagalan potensial dan efeknya : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut
No. Dokumen : 085/SK/KA-PKM.SJY/VII/2017 No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2017 Hal.: 2/4

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient
Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau
menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen suplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
No. Dokumen : 085/SK/KA-PKM.SJY/VII/2017 No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2017 Hal.: 3/4
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk/rusak
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease ( Kesalahan dalam konsep penyakit )
b. Wrong Concept of Treatment ( Kesalahan dalam konsep pengobatan )
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis ( kesalahan diagnosis )
b. Late diagnosis ( keterlambatan mendiagnosis )
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang kadaluwarsa
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Kesalahan melakukan tindakan medik
b. Kesalahan memberikan terapi
c. Kesalahan menetapkan dosis
d. Kesalahan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
No. Dokumen : 085/SK/KA-PKM.SJY/VII/2017 No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2017 Hal.: 4/4
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
Kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian acuan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di UPT Puskesmas Singajaya.

Ditetapkan di : SINGAJAYA
Pada Tanggal : 2017

Kepala UPT PUSKESMAS


SINGAJAYA

ACU SUHENDAR, SKM.MM


Pembina
NIP. 19660909 198902 1 001

Anda mungkin juga menyukai