Anda di halaman 1dari 11

NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Oleh :Wahyuni Ersa Pitri


Dosen : Dara Fransisca,M.Pd,MM

Abstrac

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik


politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan
yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang
memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independent. Pengertian lainnya menyatakan
bahwa negara adalah suatu wilayah dimana didalamnya terdapat kumpulan
masyarakat yang memiliki kekuasaan politik, ekonomi, militer, dan budaya.
Sebuah Negara biasanya dipimpin oleh yang namanya pemerintah. Pemerintah
merupakan penguasa tertinggi dalam suatu wilayah yang disebut negara.
Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat, wilayah
yang permanen, dan pemerintahan yang sah. Dalam arti luas negara
merupakan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional (berdasarkan
undang -undang) untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Kata Kunci :Negara

PENDAHULUAN
Di masa era globalisasi ini banyak remaja bahkan pemuda yang kurang
mengetahui secara luas tentang negara, dimana didalam negara tersebut terdapat sebuah
pemerintahan yang mempunyai berbagai macam hokum, budaya, dll yang harus dijaga
oleh masyarakat. Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak
orang yang mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara
satu orang dengan orang yang lain. 1
Ketiga unsur tersebut harus ada dalam suatu Negara. Jika salah satu dari
unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebut tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga
unsur tersebut saling melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga
harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari

1
Miriam Budiardjo, Prof. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. (1993)H.34

Jurnal negara 1
Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui
oleh Negara-negara lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi. Konstitusi di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu
bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur
kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada karena
kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur
kehidupan bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang dinamakan
hukum adat. Pada jaman dahulu walaupun belum ada undang-undangseperti halnya
sekarang, tetapi kehidupan masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang
melanggar adat istiadat akan dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat
sepakati yaitu hukum adat.
PEMBAHASAN
A. Fungsi dan Tujuan Negara .
1. Tujuan Negara
Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman :
a. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara.
b. Pengatur kehidupan rakyatnya. 2
c. Pengarah segala aktivitasaktivitas negara.
Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai
dengan UndangUndang Dasarnya. Tujuan masingmasing negara sangat
dipengaruhi oleh tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah pembentukannya
serta pengaruh politik dari penguasa negara. Secara umum negara mempunyai
tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memperluas kekuasaan semata
b. Menyelenggarakan ketertiban umum
c. Mencapai kesejahteraan umum
2. Fungsi Negara
Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara
menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi
tersebut adalah sebagai berikut :

2
Abu Daud Busroh.Ilmu negara.(Jakarta: Bumi Aksara.1993). hal. 83-86.

Jurnal negara 2
a. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama
dan mencegah bentrokanbentrokan dalam masyarakat, maka negara harus
melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai
stabilisator.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
c. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya
kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang
dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara
dilengkapi dengan alat pertahanan.
d. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.
Keseluruhan fungsi negara tersebut di atas diselenggarakan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Fungsi
negara dapat juga diartikan sebagai tugas organisasi negara. Secara umum
tugas negara meliputi :
a. Tugas Essensial adalah mempertahankan negara sebagai organisasi politik
yang berdaulat, meliputi : (a). Tugas internal negara yaitu memelihara
ketertiban, ketentraman, keamanan, perdamaian dalam negara serta
melindungi hak setiap orang; dan (b). Tugas eksternal yaitu mempertahankan
kemerdekaan/kedaulatan negara.
b. Tugas Fakultatif adalah menyelenggarakan dan memperbesar kesejahteraan
umum.
B. Kekuasan Negara
Negara, menurut Prof. Miriam Budiardjo, adalah suatu organisasi dalam suatu
wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Bisa
dikatakan bahwa Negara adalah bentuk yang paling modern dari kehendak manusia
untuk hidup bersama, setelah sebelumnya antara manusia satu dengan yang lainnya
seolah seperti serigala terhadap mangsanya, saling membunuh (homo homini lupus).3
Kekuasaan adalah fungsi dari keberadaan sebuah negara, bahkan negara itu
sendiri adalah bentuk lain dari kekuasaan, Thomas Hobbes (1588-1679) bahkan
memandang kekuasaan negara dengan sangat ekstrim, ketika menyebut Negara ideal

3
Moh Kusnardi dan Bintan R. Saragih.Ilmu Negara.(Jakarta: Gaya Mewdia Pratama. 1993).
hal.73

Jurnal negara 3
itu dengan sebutan Leviathan (Leviathan sendiri sebenarnya gambaran tentang
monster laut dalam legenda yahudi kuno) sebuah simbol bahwa negara harus
mempunyai kekuasaan yang luas dalam mengatur masyarakat. Kekuasaan sendiri
menurut John Locke (1975), hadir dari upaya individu menyatukan visi mereka
dalam sebuah komunitas. Visi tersebut lahir dari rangkaian refleksi dan kesadaran
atas hakikat dirinya sendiri sebagai makhluk yang rasional.
Negara adalah sebuah organisasi, bentuk lain dari kekuasaan, karena itu akan
ada individu atau sekelompok individu yang akan memimpin organisasi tersebut,
dengan kata lain juga akan memegang, menjalankan dan menggunakan kekuasaan
tersebut kepada anggota organisasi yang lain, dalam hal ini adalah masyarakat,
dengan tujuan untuk memastikan tujuan dari negara itu tercapai.
Nah, individu atau sekelompok individu yang memegang kekuasaan dari
sebuah negara itu kita sebut dengan penguasa atau dengan kata lain adalah
pemerintah. Sumber kekuasaan sendiri dalam sebuah negara akan menentukan corak
dan model kekuasaan yang akan dijalankan. Kekuasaan yang bersumber dari sebuah
otoritas, biasanya adalah keluarga atau keturunan, akan memberikan kekuasaan yang
mutlak kepada seorang penguasa (pemerintah), kekuasaan yang mutlak ini bisa dan
biasanya menjadi cikal bakal kekuasaan yang absolut atau otoriter.
Sedang kekuasaan yang berasal dari rakyat (misalnya melalui pemilihan)
adalah kekuasaan yang kompromistis (ada distribusi dan pembagian kekuasaan, dsb).
Penyimpangan kekuasaan yang dilakukan oleh penguasa (pemerintah) bisa berasal
dari kekuasaan atau pemerintahan yang otoriter, bahkan juga kekuasaan atau
pemerintahan demokratis yang kompromistis. Pemerintahan dalam definisi Rousseau
adalah suatu badan perantara yang dibentuk antara warga negara dan kedaulatan
tertinggi demi terjalinnya komunikasi timbal balik
C. Proses Terjadinya Negara
Di muka bumi ini terdapat ratusan negara yang berdiri. Negara-negara tersebut
berdiri karena ada asal usulnya. terjadinya negara terbagi menjadi dua proses/
pendekatan , yaitu proses primer dan proses sekunder. Berikut ini akan dipaparkan
pendekatan tentang terjadinya negara, yaitu sebagai berikut:
1. Proses Terjadinya Negara Secara Primer

Jurnal negara 4
Terjadinya negara secara primer adalah bertahap yaitu dimulai dari
adanya masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian berevolusi
ketingkat yang lebih maju dan tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada
sebelumnya.
Menurut G. Jellinek, terjadinya negara secara primer melalui 4 tahapan (fase)
yaitu :
a. Fase Suku Persekutuan Manusia
Kehidupan diawali dari sebuah keluarga, kemudian menjadi kelompok
masyarakat hukum tertentu atau disebut suku yang akhirnya berkembang
menjadi lebih besar dan dipimpin oleh kepala suku yang merupakan primus
interpares.
b. Fase Kerajaan
Pada fase ini kepala suku sebagai primus interpares kemudian menjadi raja
dengan cakupan wilayah yang lebih luas akibat fakta alamiah maupun karena
penaklukan - penaklukan wilayah lain.
c. Fase Negara Nasional
Awalnya negara nasional diperintah oleh raja yang absolut dengan
pemerintahan yang tersentralisasi semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak
dan diperintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan, maka fase ini
disebut fase nasional.
d. Fase Negara Demokrasi
Setelah rakyat memiliki kesadaran kebangsaan, kemudian tidak ingin
diperintah oleh raja yang absolut. Rakyat ingin mengendalikan pemerintahan
dan memilih pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan
aspirasi mereka yang lebih dikenal dengan "kedaulatan rakyat" maka lahirlah
negara demokrasi.
Di samping itu, untuk mempelajari asal mula terbentuknya suatu negara
dapat menggunakan teori-teori yang diajukan oleh tokoh-tokoh sesuai buah
pikiran masing-masing, antara lain sebagai berikut:
a. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)
Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap
perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini meletakkan negara

Jurnal negara 5
untuk tidak berpotensi menjadi negara tirani.. Tokoh dari teori ini adalah
Hugo de Groot, Thomas Hobbes, Jhon Locke dan J.J. Rousseau. Teori ini
mengasumsikan adanya keadaan alamiah yang terjadi sebelum manusia
mengenal negara. Keadaan alamiah itu merupakan keadaan dimana manusia
masih bebas, belum mengenal hukum dan masih memiliki hak asasi yang
ada pada dirinya. Akan tetapi karena akibat pekembangan kehidupan yang
menghasilkan kompleksitas kebutuhan maka manusia membutuhkan sebuah
kehidupan bersama. Dimana dibentuk berdasarkan perjanjian bersama untuk
menyerahkan kedaulatan kepada sekelompok orang yang ditunjuk untuk
mengatur kehidupan bersama tersebut.
b. Teori Ketuhanan (Theokratis)
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala
sesuatu yang ada atau terjadi di alam semesta ini adalah semuanya kehendak
Tuhan, demikian pula negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisa-sisa
perlambang teori theokratis nampak dalam kalimat yang tercantum di
berbagai Undang-Undang Dasar negara, seperti : Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa atau By the grace of God.
c. Teori Kekuasaan / Kekuatan
Teori kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan
kekuasaan, sedangkan kekuasaan berasal dari mereka-mereka yang paling
kuat dan berkuasa, sehingga dengan demikian negara terjadi karena adanya
orang yang memiliki kekuatan/ kekuasaan menaklukkan yang lemah. Orang
kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara, karena dengan kekuatannya
itu ia berkuasa memaksakan kehendaknya terhadap orang lain
Gambaran bahwa negara terbentuk karena kekuasaan dapat disimak dalam
berbagai pendapat yang dikemukan oleh para ahli
2. Proses Terjadinya Negara Secara Sekunder
Terjadinya negara secara sekunder adalah membahas terjadinya negara
baru yang dihubungkan dengan negara lain yang telah ada sebelumnya, berkaitan
dengan hal tersebut maka pengakuan negara lain dalam teori sekunder merupakan
unsur penting berdirinya suatu negara baru. Untuk mengetahui terjadinya negara

Jurnal negara 6
baru dapat menggunakan pendekatan faktual yaitu suatu pendekatan yang
didasarkan pada kenyataan dan pengalaman sejarah yang benar-benar terjadi.

a. Penaklukan/Pendudukan(Occupasi)
Suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian diduduki oleh suatu
bangsa. Contoh: Liberia diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan
tahun1847.
b. Pelepasan diri (Proklamasi)
Suatu daerah yang semula termasuk daerah negara tertentu melepaskan
diri dan menyatakan kemerdekaannya. Contoh : Belgia melepaskan diri dari
Belanda tahun 1839, Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun 1947 (semula
wilayah Hindustan), Banglades tahun 1971 (semula wilayah Pakistan), Papua
Nugini tahun1975 (semula wilayah Australia), 3 negara Baltik (Latvia,
Estonia, Lituania) melepaskan diri dari Uni Soviet tahun 1991, dsb.
c. Pelenyapan dan pembentukan negara baru
Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian diatas wilayah itu muncul negara
baru.
Contoh :
1) Colombia pecah menjadi Venezuella dan Colombia Baru tahun 1832.
2) Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1945.
3) Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara tahun 1945.
4) Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan tahun 1954.
5) Uni Soviet pecah/lenyap tahun 1992 kemudian muncul Rusia, Georgia,
Kazakistan dsb.
6) Yugoslavia pecah tahun 1992 kemudian muncul Kroasia, Bosnia, Serbia
(Yugoslavia Baru).
7) Cekoslovakia menjadi Ceko dan Slovakia tahun 1992.
d. Penarikan ( Accesie )
Mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok
orang hingga akhirnya membentuk negara. Contoh: Negara Mesir terbentuk
dari delta sungai Nil.

Jurnal negara 7
e. Penyerahan ( Cessie )
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan pada negara lain atas dasar perjanjian
tertentu. Contoh: Wilayah Sleewijk diserahkan oleh Austria pada Prussia (
Jerman ).
f. Pencaplokan / Penguasaan ( Anexatie )
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai ( dicaplok ) oleh bangsa
lain tanpa reaksi berarti. Contoh: negara Israel ketika dibentuk tahun 1948
banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir.
g. Pemisahan ( Separatise )
Suatu wilayah yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh: Belgia memisahkan diri dari
Belanda dan menyatakan merdeka.
h. Peleburan ( Fusi )
Terjadi ketika negara - negara kecil yang mendiami suatu wilayah
mengadakan perjanjian untuk melebur menjadi satu negara baru. Contoh:
terbentuknya federasi kerajaan Jerman tahun 1871.
KESIMPULAN
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa
minimum fungsi yang mutlak, yaitu :
1. Melaksanakan penertiban (law and order).
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3. Pertahanan.
4. Menegakkan keadilan.
Tujuan negara Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, dalam
alinea keempat, terdapat tujuan negara Indonesia yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Untuk memajukan kesejahteraan umum

Jurnal negara 8
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
REFERENSI
Ubaedillah A. dan Abdul Rozak.2008.Pendidikan Kewargaan. Jakarta: ICCE UIN
Jakarta Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:
Paradigma
Kansil, C.S.T. Prof. Dr. S.H. (2001). Ilmu Negara (Umum dan Indonesia). Jakarta:
Pradnya Paramita.
Miriam Budiardjo, Prof. (1993). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Jurnal negara 9
JURNAL
ii
Negara
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Civic Education

Disusun Oleh:
REZA PRAMEDIA

Dosen Pembimbing:

MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH PROGRAM STUDI

Jurnal negara 10
EKONOMI SYRIAH ARAB ISNTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A.2017/2018

Jurnal negara 11

Anda mungkin juga menyukai