Pada tahun 1886 Pierre Marie mempublikasikan untuk yang pertama kalinya
gambaran klinis gangguan pertumbuhan dan proporsi tubuh manusia dan mengusulkan
istilah "akromegali." Pierre juga mengenali temuan temuan ini pada kasus-kasus
sebelumnya yang disampaikan oleh peneliti-peneliti lain .303 Ketika ditemukan adanya
hubungan sindrom ini dengan tumor pituitari, Benda mengemukakan pada tahun 1900
bahwa tumor ini terutama terdiri dari sel eosinofilik adenohypophyseal dan bersifat
hiperfungsi . 304
Cushing, Davidoff, dan Bailey mendokumentasikan ciri ciri
klinikopatologis akromegali dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan klinis pada jaringan
lunak setelah dilakukan reseksi adenoma. 305 Evans dan Long merangsang terjadinya
gigantism pada tikus dengan menyuuntikkan ekstrak hipofisis anterior, mengkonfirmasi
306
adanya hubungan peran hipofisis dengan pertumbuhan tubuh . Setelah diketahui
dengan pasti bahwa terdapat hubungan patofisiologis yang jelas antara hiperfungsi
adenoma dengan akromegali amerupakan contoh paling awal kelainan hipofisis yang
dapat dikenali secara klinis dan patologis sehingga dapat ditangani dengan tepat melalui
eksisi bedah pada sumber-sumber hipersekresi.
Insidensi
Prevalensi akromegali diperkirakan berkisar dari 38 sampai 80 kasus per juta
penduduk , dan kejadian tahunan pasien baru adalah 3 sampai 4 kasus per juta
penduduk.307-310 Survei terbaru menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi di Eropa.135,136
Oleh karena itu kemungkinan bahwa lebih dari 1000 kasus baru akromegali didiagnosis
setiap tahunnya di Amerika Serikat.
Patogenesis
GH dan IGF-1 bekerja baik secara independen maupun dependen untuk menginduksi ciri-
ciri hypersomatotropism. Akromegali dapat disebabkan oleh tumor hipofisis yang
mengeluarkan GH atau sangat jarang oleh gangguan ekstrahipofisis311 (Gambar 9-26).
Terlepas dari penyebabnya, penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar GH
dan IGF-1 sehingga menimbulkan tanda dan gejala hipersomatotropisme.
Pituitary Acromegaly
Lebih dari 95% pasien dengan akromegali memiliki
Adenoma hipofise yang mensekresi GH (Gambar 9-27) (Tabel 9-23). Pure GH-cell
adenomas secara pewarnaan sitoplasma terdiri dari jenis granul GH yang padat atau
jarang, dan kedua varian ini bersifat tumbuh lamban (Padat) atau tumbuh dengan cepat
(granul GH jarang ) .312 Tipe yang pertama tumbuh secara tersembunyi dan nampak
selama atau setelah usia paruh baya, sedangkan jenis yang kedua muncul subjek yang
lebih muda dengan pertumbuhan tumor yang lebih agresif dan lanjut. Mixed GH-cell and
PRL-cell adenomas terdiri dari sel somatotrof yang mengekspresikan GH dan laktotrof
yang mengekspresikan PRL. Monomorphous acidophilic stem cell adenomas berasal dari
stemcell GH dan PRL biasa dan sering mengandung mitokondria raksasa dan exocytosis
granula GH yang salah letak. Sel-sel ini tumbuh dengan cepat, bersifat invasif, dan
muncul dengan ciri-ciri khas hiperprolaktinemia. Monomorphous mammosomatotroph
cell adenomas mengekspresikan GH dan PRL dari satu sel tunggal, namun tumor
plurihormonal dapat mengekspresikan GH dengan kombinasi PRL, TSH, ACTH, dan
subunit . Pasien-pasien ini datang dengan gambaran klinis akromegali serta
hiperprolaktinemia, Cushing disease, atau hyperthyroxinemia meskipun jarang.
Hiperplasia somatotrof sulit dibedakan dari adenoma sel GH, dan pewarnaan perak
menunjukkan rangkaian retikulin yang terjaga dengan baik tanpa pseudocapsule di
sekitarnya. Diagnosis morfologis secara kasar dari hiperplasia sel GH biasanya dikaitkan
dengan stimulasi oleh GHRH ektopik yang berasal dari tumor ekstrahipofisis yang
menyebabkan akromegali. Pewarnaan immunohistokimia sel somatotrof adenoma positif
untuk GH dan ternyata secara klinis tidak berfungsi, walaupun kadar GH dan PRL
sebenarnya sedikit meningkat pada lebih dari setengah pasien ini.313
Gambar 9-26 Pathogenesis dari acromegaly. GH, growth hormone; GHRH, growth hormonereleasing hormone; GHS, growth
hormone secretagogue; IGF-1, insulin-like growth factor type 1; PRL, prolactin; SRIF, somatotropin releaseinhibiting factor. (Dari
Melmed S. Medical progress: acromegaly. N Engl J Med. 2006;355:2558-2573.)