Oleh :
I GEDE MURDANA
1514101001
3A
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi
non pemerintah (disingkat ornop atau ONP (Bahasa Inggris: non-governmental Organization
.Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka
secara garis besar organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri sbb :
Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, maka secara umum
organisasi non pemerintah di indonesia berbentuk yayasan.
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non pemerintah yang ada dapat di kategorikan
sbb :
Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya
bagi kegiatan ornop lain.
Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan
dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatanya.
Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan
berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan
hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi dll.
Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan
memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak
melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah
Sebuah laporan PBB tahun 1995 mengenai pemerintahan global memperkirakan ada sekitar
29.000 ONP internasional. Jumlah di tingkat nasional jauh lebih tinggi: Amerika Serikat
memiliki kira-kira 2 juta ONP, kebanyakan dibentuk dalam 30 tahun terakhir. Russia memiliki
65.000 ONP. Lusinan dibentuk per harinya. Di Kenya, sekitar 240 NGO dibentuk setiap
tahunnya.
2. Dasar Hukum
Lembaga swadaya masyarakat secara hukum dapat didirikan dalam dua bentuk:
Pada era otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki peran dalam mengatur dan membina
lembaga swadaya masyarakat di daerah. Pemerintah daerah juga dapat membuat Peraturan
Daerah untuk mengatur lebih lanjut segala sesuatu tentang LSM. Sebagai contoh adalah
Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 09 Tahun 2004 tentang Lembaga Swadaya Masyarakat.
Dalam upaya perlindungan dan penegakan HAM telah di bentuk lembaga-lembaga resmi
oleh pemerintah diantaranya:
1. Komnas HAM
Komisi nasional HAM pada awalnya dibentuk dengan KEPPRES No. 50 Tahun 1993 pada
Tanggal 17 Juni 1993 dan kemudian di kukuhkan melalui UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM. KOMNAS HAM berkedudukan di Ibu Kota Negara dengan 1 orang ketua dan 2 wakil
ketua, anggotanya berjumlah 35 orang dengan massa jabatan 5 Tahun.
2. Fungsi Penyuluhan
2. Pengadilan HAM
Pengadilan hak asasi manusia di Indonesia dibentuk berdasarkan UU RI No. 26 Tahun 2000
tentang pengadilan hak asasi manusia. Pengadilan hak asasi manusia merupakan pengadilan
khusus yang berada dilingkungan pengadilan umum dan berkedudukan di daerah kabupaten atau
kota. Untuk daerah khusus ibu kota Jakarta, pengadilan HAM berkedudukan di setiap wilayah
pengadilan negeri yang bersangkutan. Adapun tugas dan wewenag pengadilan HAM adalah
sebagai berikut:
Kejahatan Genosida
Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagi bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa seranggan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil.
Lembaga bantuan hukum adalah organisasi independen yang memberi bantuan dan
pelayanan hukum kepada masyarakat.lembaga ini di kelola secara mandiri oleh para aktifis.
Lembaga bantuan hukum berperan sebagai:
a) Sebagai relawan yang membantu kepada pihak-pihak yang membutuhkan bantuh di
bidang hukum
b) Sebagi pembela dalam menegakkan keadilan dan kebenaran
c) Sebagi pembela dan pelindung HAM
d) Sebagai penyuluh dan penyebar informasidi bidang hokum dan hak-hak asasi
manusia
LBH dalam menjalankan tugasnya bersifat Pengabdian dan Professional yang artinya:
Komisi kebenaran dan rekonsiliasi adalah lembaga yang melakukan penyelesaian terhadap
kasus pelanggaran HAM di luar pengadilan HAM. komisi ini di bentuk berdasarkan UU RI
nomor 27 tahun 2004. Menurut pasal 43 UU No. 26 tahun 2000 menyatakan bahwa kasus
pelanggaran HAM Berat yang tidak dapat di selesaikan melalui pengadilan HAM akan ditangani
oleh KKR. KKR ini di bentuk untuk:
Komisi ini dibentuk berdasar kepres No. 181 tahun 1998 dengan dasar pertimbangan
sebagai upaya penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan. Tujuan komisi ini adalah: 1.
Menyebarluaskan pemahaman tentang bentuk kekerasan terhadap perempuan 2.
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan kekerasan terhadap perempuan 3.
Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan hak asasi perempuan.
Merupakan organisasi non pemerintah (lembaga swadaya masyarakat) yang ini antara
lain: YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Kontras (Komisi untuk orang
hilang dan korban kekerasan), Elsam (lembaga studi dan advokasi masyarakat), PBHI
(Perhimpunan bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia) dan lain-lain. LSM semacam ini
kebanyakan lahir sebelum lahirnya KomnasHAM. Dalam pelaksanaannya, LSM merupakan
mitra kerja Komnas HAM yang mendampingi korban pelanggaran HAM ke Komnas HAM.
berfokus pada pengembangan kehidupan demokratis dan pengembangan HAM. Yang termasuk
LSM